Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pH
Konsistensi (bekuan)
Berat jenis l Warna Normal warna LCS
tampak jernih, ujud dan viskositasnya sebanding air.
Merah muda
perdarahan trauma akibat pungsi
Merah tua atau coklat perdarahan
subarakhnoid akibat hemolisis dan akan terlihat jelas sesudah disentrifuge
Hijau atau keabu-abuan pus
Coklat terbentuknya methemalbumin
pada hematoma subdural kronik
Xanthokromia (kekuning-kuningan)
pelepasan hemoglobin dari eritrosit yang lisis (perdarahan
intraserebral/subarachnoid); juga disebabkan oleh kadar protein tinggi (> 200
mg/dl)
Kekeruhan
Normal tidak ada kekeruhan atau jernih.
Walaupun demikian LCS yang jernih terdapat juga pada meningitis luetika, tabes
dorsalis, poliomyelitis, dan meningitis tuberkulosa.
Keruh ringan seperti
kabut mulai tampak jika
lekosit 200-500/ul3
eritrosit > 400/ml
mikroorganisme (bakteri, fungi, amoeba)
aspirasi lemak epidural sewaktu
dilakukan pungsi
media kontras radiografi.
Konsistensi bekuan
Bekuan banyak darah masuk
Normal tidak terlihat bekuan
+3
: sangat keruh
+4
: Kekeruhan seperti susu Nilai
normal
: (-) / (+1) TEST NONNE APELT l Prinsip : reagen Nonne memberikan
reaksi terhadap protein globulin dalam bentuk kekeruhan yang berupa cincin.
Ketebalan cincin berhubungan dengan kadar globulin, makin tinggi kadarnya
maka cincin yang terbentuk makin tebal. Alat dan reagen yang dipakai :
Tabung serologi (garis tengah 7 mm)
Reagen Nonne (larutan ammonium
sulfat jenuh dalam air) l Tata cara pemeriksaan :
Ke dalam tabung serologi
dimasukkan 1 ml reagen Nonne
Tambahkan 1 ml LCS dengan cara pelanpelan sehingga terbentuk 2 lapisan, di mana lapisan atas adalah LCS. Diamkan
selama 3 menit.
Kemudian dilihat pada perbatasan kedua lapisan dengan
latar belakang gelap. l Tata cara pembacaan hasil :
Negatif : tidak
terbentuk cincin antara kedua lapisan
+1 : cincin yang terbentuk
menghilang setelah dikocok (tidak ada bekasnya).
+2 : setelah dikocok
terjadi opalesensi
+3 : mengawan setelah dikocok l Normal : (-) GLUKOSA l
Menyusutnya kadar glukosa dalam LCS meningitis purulenta (metabolisme
leukosit & bakteri kadar glukosa 0). l Semua mikroorganisme menggunakan
glukosa pe kadar glukosa dapat disebabkan oleh : fungi, protozoa, bakteri
tuberculosis, dan bakteri piogen. l Meningitis oleh virus sedikit me kadar
glukosa dalam LCS. ASAM LAKTAT l Konsentrasi asam laktat aktifitas glikolisis
setempat. l Kadar asam laktat > 35 mg/dl jarang terjadi kecuali pada
meningitis oleh bakteri atau fungi. Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin