Vous êtes sur la page 1sur 12

ANALISIS VEKTOR

Beberapa Terapan Perkalian Vektor di Fisika


Usaha : Gaya kali Pergeseran
Jika sebuah benda dikenai gaya (F) mengakibatkan benda
mengalami pergeseran posisi (r), maka
usaha (W) yang
dilakukan dapat dinyatakan sebagai
(2.3)
dengan adalah sudut antara vektor gaya dengan vektor
pergeseran.
W F r cos F r

dr

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Rumus di atas berlaku untuk gaya F konstan seperti pada


gambar 2.1. Untuk gaya yang tidak konstan seperti pada
gambar 2.2, maka secara umum berlaku
dW F dr

(2.4)

W F. dr

Torque atau Momen terhadap suatu titik


Dari Fisika dasar telah diketahui bahwa besarnya momen sama
dengan gaya dikalikan lengan. Untuk arah gaya dan lengan yang
sembarang (gambar 2.3), secara umum dapat dituliskan
M F r sin

(2.5)

M F xr

r
r sin

Gambar 2.3

Kecepatan sudut
Pada gerak melingkar (gambar 2.4), kecepatan translasi sama
dengan kecepatan sudut dikalikan jejari dengan arah tegak lurus
bidang lingkaran. Secara umum dapat dituliskan
v r sin

(2.6)

v x r

v
r

Gambar 2.4
Momen terhadap garis
Jika momen terhadap suatu titik merupakan besaran vektor,
maka momen terhadap garis merupakan besaran skalar yang
didefinisikan sebagai komponen seluruh momen searah dengan
garis bersangkutan.
M g n . (F x r)
(2.7)
dengan n adalah vektor satuan searah garis.
L
F
r
O

Contoh 1 : Jika F i 3j k bekerja pada titik (1,1,1), carilah


momen gaya F terhadap garis L (3i 2k ) 2i 2 j k t
Jawab :
Dicari momen terhadap suatu titik pada garis L, misalnya (3,0,2)
sehingga jarak antara titik tangkap gaya dengan titik tersebut
adalah r = (-2,1,-1). Momen terhadap titik tersebut

ij k
rF 2 1 1 2i3j 7k
1 3 1
dan momen terhadap garis L adalah
n r F

1
2i 2j k 2i 3j 7k 1
3

Tugas
1.
Gaya F = 2 i 3 j + k bekerja pada titik (1,5,2), Carilah
momen gaya terhadap
a). titik asal
b). sumbu y
c). garis x/2 = y/1 = z/(-2)
2.
Sebuah gaya dengan komponen (1,2,3) bekerja pada titik
(3,2,1). Carilah momen terhadap titik asal dan ketiga sumbu
koordinatnya.
3.
Sebuah daun pintu dirancang bebas bergerak searah
sumbu x dan sumbu y dengan engsel terpasang pada sumbu
z. Jika pegangan pintu berada pada (1,0,1) dan anda
mendorong pintu dengan gaya (5,2,1), carilah momen gaya
terhadap sebuah engsel yang terpasang pada (0,0,1).
Tentukan pula momen gaya dorong pintu terhadap sumbu
pintu.
Diferensial Vektor
Jika A = i Ax +j Ay + k Az, dimana Ax, Ay dan Az merupakan
fungsi dari t, maka turunan vektor A terhadap t dapat
didefinisikan sebagai
dAy
dA
dA dAx
i
j
k z
dt
dt
dt
dt

(3.1)

Untuk perkalian vektor baik untuk hasil kali vektor dengan suatu
konstanta, hasil kali skalar dan vektor antara dua vektor,
rumusan diferensial vektor mengikuti persamaan berikut
d
aA da A a dA ,
dt
dt
dt
d
A B A dB dA B,
dt
dt
dt
d
A B A dB dA B.
dt
dt
dt

(3.2)

Contoh : Gerak partikel melingkar dengan laju tetap dapat


dituliskan

r 2 r r const.,

(3.3)

v2 v v const.

Kita diferensialkan kedua persamaan tersebut menggunakan


persamaan (3.2)
dr
0 or r v 0,
dt
dv
2v
0 or v a 0.
dt
2r

(3.4)

Jika r . v = 0 didiferensialkan diperoleh


(3.5)
Persamaan pertama pada (3.4) mengatakan bahwa r dan v
saling tegak lurus, dan persamaan kedua nya mengatakan
bahwa a tegak lurus v. Dengan demikian antara r dan a saling
parallel atau anti parallel, sehingga
r a r a cos v2.
(3.6)
0
Tampak bahwa cos < 0 sehingga = 180 , dengan persamaan
(3.6) diperoleh
r a v v 0

or

r a 1 v2.

r a v2

or

v2
r

(3.7)

Pada koordinat polar, vektor satuannya terdiri vektor satuan


searah r yaitu er dan vektor satuan searah yaitu e. Hubungan
vektor satuan ini dengan vektor satuan pada koordinat Kartesius
diberikan oleh
er i cos j sin
...(3.8)
e i sin j cos
...(3.9)
Turunan vektor satuan tersebut tehadap t adalah
der
d
d
d
i sin
j cos
e
,
dt
dt
dt
dt
de
d
d
d
i cos
j sin
er
.
dt
dt
dt
dt

Contoh : Diberikan A Ar er
dari t, carilah dA/dt

A e , di

...(3.10)
mana Ar dan A adalah fungsi

Jawab :
dA
de
dA
de
dA
er r Ar r e A
dt
dt
dt
dt
dt
dA
dAr
dA
d
d
er
e Ar
e
er A
dt
dt
dt
dt
dt

Tugas
1.
Misalkan vektor posisi (dengan ekornya ada di titik asal)
dari partikel yang bergerak adalah , r r(t) t2i 2tj (t2 2t)k di
mana t menyatakan waktu.

a). Tunjukkan bahwa partikel bergerak melalui titik (4,-4,8),


dan kapan ?
b). Tentukan vektor kecepatan dan laju partikel pada saat
partikel melalui titik (4,-4,8)
c). Tentukan persamaan garis tangensial terhadap kurva gerak
partikel dan bidang tegak lurus kurva pada titik (4,-4,8)
2.
Posisi partikel pada saat t diberikan oleh persamaan
r i cost j sint kt .
Tunjukkan bahwa laju dan besarnya
percepatan tetap. Gambarkan gerak partikel tersebut.
3.
Gaya yang bekerja pada partikel bermuatan yang bergerak
di dalam medan magnetik B adalah F q(vXB) di mana q
adalah muatan listrik partikel dan v adalah kecepatannya.
Misalkan partikel bergerak pada bidang (x,y) dengan B
seragam berarah sumbu z. Dengan berdasarkan Hukum II
Newton

dv
F,
dt

tunjukkan bahwa gaya dan kecepatan saling

tegak lurus dan keduanya memiliki besar yang tetap.


4.
Di dalam koordinat polar, vektor posisi partikel adalah
r r er .Carilah kecepatan dan percepatannya
Medan, Turunan Arah dan Gradien
Jika (x,y,z) adalah suatu potensial, maka gradien dari dapat
dituliskan sebagai
grad i

j
k
x
y
z

(5.1)

Dengan demikian laju perubahan pada arah vektor u atau


yang sering disebut sebagai turunan arah dapat ditentukan
berdasarkan
atau

d
u
ds

d
cos
ds

Dalam koordinat polar,


diungkapkan sebagai
er

1
e
r
r

(5.2)
(5.3)
gradien

suatu

potensial

dapat

(5.4)

Tugas
1.
Carilah gradien dari w x2y2z pada (1,2,-1)
2.
Bermula dari titik (1,1), dalam arah mana fungsi
x2 y2 2xy berkurang paling maksimum
3.
Carilah laju perubahan xy2 yz pada (1,1,2) dalam arah
vektor 2 i j + 2 k.

4.

Carilah turunan zex cosy pada (1,0,/3) searah dengan vektor


i + 2 j.
5.
Diberikan x2 y2z
a). Carilah gradiennya pada (1,1,1)
b). Carilah turunan nya pada (1,1,1) dalam arah i 2j + k.
c). Tentukan persamaan garis tegak lurus permukaan
x2 y2z 0 pada (1,1,1).
Beberapa Pernyataan menggunakan
Kita sebut sebagai operator vektor yaitu

j
k
x
y
z

(6.1)
yang belum memiliki makna fisis sebelum operator tersebut
dioperasikan terhadap suatu fungsi baik skalar maupun vektor.
i

Jika operator tersebut dioperasikan terhadap suatu fungsi


V(x,y,z) melalui perkalian skalar, maka hasilnya disebut
divergensi dari V yang sering dituliskan sebagai
V divV

Vx Vy Vz

x
y
z

(6.2)

Jika operator tersebut dioperasikan terhadap V melalui perkalian


vektor, hasilnya disebut rotasi dari V atau curl V yang dituliskan
sebagai

V curlV

V Vy V V Vy Vx
i z j x z k

y z z x x y
(6.3)

j k

x y z
Vx Vy Vz

Pernyataan lain yang tak kalah pentingnya adalah apa yang


disebut sebagai Laplacian dari fungsi skalar yang dituliskan
sebagai
2 div (grad)
2 2 2

x 2
y 2
z 2

x x y y z z

(6.4)

Dan berikut ini beberapa persamaan penting yang melibatkan


operasi

V V v V
V V V

(6.5)
...(6.6)

Latihan soal
Carilah divergensi dan curl dari vektor berikut
1. r xi yj zk
2. V zi yj xk
2
2
2
3. V x i y j z k
4. V x2yi y2xj xyzk
Carilah Laplacian dari medan skalar di bawah ini
5. x3 3xy2 y3
6. ln(x2 y2 )
7. (x2 y2
8. (x2 y2 z2 )1 / 2
Integral garis
Integral garis dapat dipahami dari contoh mengenai usaha yang
dilakukan oleh gaya F untuk memindahkan suatu benda dari A
ke B (gambar 8.1) yaitu
B
dr
W F dr ...(8.1)
B

A
F

Gambar 8.1

Integral demikian ini disebut integral


garis yang berarti integral sepanjang
kurva atau garis.
Marilah kita tinjau gaya yaitu
F1 xyi y2j dan F2 x2 y2 i 2xyj ,

kemudian kita hitung usaha yang dilakukan kedua gaya tersebut


dari (0,0) ke (2,1) sepanjang lintasan 1,2 dan 3 seperti tampak
pada gambar (8.2) lintasan I berupa garis lurus y

1
x
2

, lintasan II

berupa garis patah dari (0,0) ke (0,1) kemudian ke (2,1) sedang


1
4

lintasan III adalah garis lengkung dengan persamaan y x2 .

y
(2,1)
II

I
III

(0,0)

Gambar 8.2

Usaha oleh F1 adalah

2,1

W 0,0 ( xydx y2dy)

1
2

1
2

Lintasan I, y x dy dx
2 1
x x dx
0 2

WI

WI

0 8 x

23 2

dx

1
x
2

x3
8

2
0

1
dx
2

Lintasan II, dari (0,0) ke (0,1), x 0 dx 0


1

y3
1

3
3
(2,1) y 1 dy 0

y2dy

dari (0,1) ke
2

0 x 1dx 0

Sehingga

WII

1
4

1
5
2
3
3

x2
2

2
0

1
2

Lintasan III, y x2 dy xdx


1 2
1 2
4 x dx 4 x

3
x5
2x
WIII 0
dx
dx
4
32
2
x
0

WIII

WIII

1
xdx
2

x 4 x6 2
1 2

1
0
16 192
3 3

Tampak bahwa usaha yang dilakukan F1 bergantung pada


lintasan. Marilah kita hitung usaha yang dilakukan oleh gaya F2.
2,1

W 0,0 x2 y2 dx 2xydy

1
2

1
2

Lintasan I , y x dy dx
WI

1
x
2

x2

23

dx 2x 1 x 1 dx

2 2

x
dx
2

0 4 x

x3
1 dx

dx

2x

dx

x3
12

2
0

8
12

Lintasan II , dari (0,0) ke (0,1), x = 0 dan dx = 0


1
W 0 0 0 0
, dari (0,1) ke (2,1), y = 1 dan dy = 0
W

Lintasan III,

2 2
x
0

1
1
y x2 dy xdx
4
2

2
0

8
2
2
3
3

WIII

x2

2
0

1 4
1
1
x dx 2x x2 xdx
16
4
2

x2

x4 x 4

dx
16 4

2
0

x2

5x 4
dx
16

x
5x
4
2

2
3
80 3
3

Tampak bahwa usaha yang dilakukan F2 tidak bergantung pada


lintasan, tetapi bergantung pada posisi awal dan posisi akhir dari
benda.
Gaya/medan konservatif
Gaya F melakukan usaha yang tidak bergantung pada lintasan,
gaya demikian disebut gaya konservatif. Sedang gaya F1
melakukan usaha yang bergantung pada lintasan, gaya
demikian disebut gaya non- konservatif. Untuk mengetahui
apakah suatu gaya itu konservatif atau tidak, dapat dilakukan
dengan menghitung F , yaitu F 0 untuk gaya konservatif
dan F 0 untuk gaya non-konservatif. Untuk contoh kita
terdahulu

F1
x

k

kx
z

xy y2 0

i j k

F2
2y 2y 0
x y z

x y 2xy 0
2 2

Jadi jelas bahwa gaya konservatif memiliki sifat F 0 artinya


gaya yang irotasional yaitu gaya yang lurus ,tidak melengkung
dan tidak keriting (curly). Ini adalah asal usul istilah curl untuk
operator X. Contoh gaya konservatif adalah gaya gravitasi,
elektrostatik dan lain-lain, sementara contoh gaya non-

konservatif adalah gaya gesek, gaya magnetik dll yang memiliki


sifat F 0 .
Dari uraian diatas , nampak ada hubungan antara sifat F 0
dengan integral garis yang hasilnya tidak tergantung pada
lintasan. Marilah kita gali lebih dalam lagi hubungan ini.
Untuk sembarang fungsi potensial skalar W, maka dapat
ditunjukkan bahwa W 0
W i

W W W
j
k
x
y
z

...(8.3)

i j k

sehingga W
x y

2W 2W W W 2W 2W
i j k
z z y yz xz z x xy yx

W W W
x y z

...(8.4)

W 0

Dengan demikian untuk gaya konservatif F 0 selalu ada


fungsi potensial skalar yang memenuhi persamaan
F W
...(8.5)
dan

W W W
dz
F dr W dr i
j
k
i dx j dy k
y
z
x
W
W
W
F dr
dx
dy
dz
x
y
z

F dr dW

sesuai teorema differensial parsial sehingga


B

A F dr A dW W(B) W(A)
Tafsiran Fisis Teorema Divergensi
Teorema Divergensi memiliki manfaat ganda dimana ruas kiri
lebih di-maksudkan sebagai cara menghitung Divergensi dan
ruas kanan membe-rikan makna fisis Divergensi dari suatu
vektor.
Tinjau sebuah sistem fluida yang mengalir di dalam tabung
seperti tampak pada gambar 10.1
Gambar 10.1

Misalkan V v dimana adalah kerapatan fluida (massa jenis)


dan v adalah kecepatan aliran fluida, maka jumlah fluida yang
mengalir melewati tabung dalam waktu t menembus luas
penampang A` yang tegak lurus arah aliran adalah
vt A`
...(10.2).
Jumlah fluida yang dalam waktu t menembus luas penampang A
yang normalnya membentuk sudut terhadap arah aliran v
adalah
vt A vt A cos

...(10.3).

Dengan demikian jika fluida mengalir dengan arah yang


membuat sudut dengan luas penampang yang ditembusnya,
maka jumlah fluida yang menembus tiap satuan luas tiap satuan
waktu adalah

v cos V cos V n

Inilah makna dari Divergensi V yang dapat dipahami dari ruas


kanan. Teorema Divergensi sebagai fluks. Lalu bagaimana
dengan ruas kiri?
Ruas kiri dari Teorema Divergensi lebih dimaksudkan untuk
menghitung fluks.
Contoh:
Misalkan V i x jy kz .
d
Tentukan V n
untuk seluruh permukaan silinder pada
gambar 10.5

a
h

d secara langsung
Kita hitung V n
- pada permukaan atas silinder
d h d h a2
sehingga v n
- pada permukaan bawah silinder
d 0
vn

n k

k
n

dan

pada permukaan selubung silinder

vn

sehingga v n z h
z0
vn

sehingga

xi yj
a

sehingga

x2 y2 a2
d a d a2ah 2h a2

a vn
a
a
d h a2 0 2h a2 3h a2
demikian v n

Dengan
volume silinder.

yaitu tiga kali

Marilah kita hitung dengan Teorema Divergensi bahwa

T Vd
V

T Vd

d
Vn

x y z

3
x y z

3d

sehingga

3 d 3h a2

yaitu tiga kali volume silinder .

Jelas bahwa perhitungan dengan ruas kiri Teorema Divergensi


jauh lebih mudah dan ringkas.

Vous aimerez peut-être aussi