Vous êtes sur la page 1sur 24

TUGAS SAYA

ZAT RADIOAKTIF

1.
1.

Penemuan zat radioaktif

2.

Sifat-sifat zat radioaktif

3.

Peluruhan zat radioaktif

4.

Waktu paroh

5.

Persamaan reaksi inti

6.

Kegunaan zat radioaktif

7.

Bahaya radiasi terhadap manusia


A. PENEMUAN ZAT RADIOAKTIF

Reaksi kimia berasal dari unsur-unsur yang bergabung membentuk suatu senyawa. Dalam
peristiwa ini elektron dan inti atom mempunyai peranan yang sangat penting. Di alam ini pada
umumnya inti atom stabil tetapi ada pula yang kurang stabil seperti Polonium, Radium,
Aktinium, Protaktinium, Uranium dan unsur-unsur lain dengan massa tertentu. Inti atom yang
kurang stabil berupaya untuk menjadi stabil dengan cara berubah menjadi inti atom lain disertai
dengan pemancaran sinar-sinar alfa, beta dan gamma. Unsur-unsur ini disebut unsur radioaktif.
Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) dari Jerman menemukan bahwa apabila
arus elektron (sinar katoda) menumbuk anoda akan timbul suatu cahaya (radiasi) yang dapat
menyebabkan Fluoresensi (pendar cahaya). Radiasi tersebut dinamakan sinar X. Dinamakan
demikian karena belum diketahui sifat-sifatnya.
Kemudian pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel (1852-1908) seorang ahli kimia dari
Perancis. Yang mengetahui bahwa batuan koleksi ayahnya dapat memancarkan sinar, meskipun
ia belum memahami sinar tersebut, dalam hatinya timbul pertanyaan sinar apakah ini ? untuk
membuktikan sinar tersebut, Becquerel pada tahun 1896 menjemur batuan Kalium Uranil Sulfat
(K2UO2(SO4)2 diatas lempeng fotografi yang diselimuti dengan keras hitam.
Becquerel mengharapkan bahwa sinar ultraviolet dari matahari membangkitkan Fluoresensi yang
mungkin terkandung dalam batuan tersebut, sehingga sinar X menembus kertas dan
menimbulkan bayangan hitam pada lempeng fotografi. Akan tetapi karena cuaca mendung hal itu
tidak didapatkan, namun apa yang terjadi Becquerel justru menemukan sesuatu yaitu batuan
tersebut tetap memancarkan sinar tetapi tidak mengalami Fluoresensi dan menghitamkan
lempeng fotografi walaupun tanpa ada sinar matahari.
Pada tahun 1898 sepasang ahli kimia Marie Sklodovska Curre (1867-1934) dan suaminya Pierre
Curie (1859-1906), mengamati bahwa radiasi dari Uranium dapat menyebabkan terbentuknya
unsur baru.
Istilah keradioaktifan (radioactivity) diusulkan Marie Curie untuk menggambarkan gejala yang
paling mudah diamati yang menyertai perubahan inti atom tertentu yang dikenal dengan emisi
radiasi pengion. Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif dan unsur yang memancarkan
disebut unsur radioaktif. Pierre dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua unsur baru yang
terbentuk dari peluruhan unsur Uranium, kedua unsur tersebut diberi nama Polonium dan
Radium
B.
1.

SIFAT-SIFAT ZAT RADIOAKTIF


PENGERTIAN UNSUR RADIOAKTIF

Unsur radioaktif adalah unsur yang secara spontan memancarkan radiasi. Unsur-unsur ini
biasanya mempunyai nomor atom diatas 83, misal Uranium (nomor atom 92). Unsur-unsur

radioaktif mempunyai perbandingan jumlah neutron dan proton yang tidak stabil, maka untuk
menstabilkan diri, maka unsur tersebut memancarkan radiasi. Sinar radiasi mempunyai sifat :
1. Dapat menghitamkan pelat fotografi
2. Dapat menyebabkan permukaan yang dilapisi seng sulfide (ZnS) berpendar.
2. JENIS-JENIS SINAR RADIOAKTIF
Ernest Rutherford dapat membuktikan terdapatnya dua jenis radiasi. Jenis pertama Rutherford
menamakan sinar alpha, jenis kedua mempunyai daya ionisasi rendah tetapi daya rembusnya
besar oleh Rutherford dinamakan sinar beta (). Sedangkan sinar gamma ditemukan oleh Villard.

Gambar 1 :
Pengurai sinar radioaktif
dalam medan magnet
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rutherford dan Villard ternyata unsur-unsur radioaktif dapat
memancarkan 3 jenis sinar radioaktif yaitu :
a. Sinar Alpha

Sinar alpha terdiri dari inti Helium yang mengandung 2 proton dan 2 neutron.
Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903

Bermuatan positif, sehingga dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik

Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus terhadap suatu materi rendah

Daya tembus kecil. Sinar a hanya mempunyai daya jangkau 2,8-8,5 cm dalam udara dan
dapat ditahan oleh selembar kertas biasa.

LAMBANG

b. Sinar Beta

Sinar beta terdiri dari elektron-elektron yang bergerak cepat

Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903

Bermuatan negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke kutub yang positif

Kecepatan mendekati kecepatan cahaya

Daya tembus lebih besar dari pada sinar alpha. Sinar beta dapat menembus lempeng
Timbal atau lempeng Aluminium yang cukup tebal.

Dapat mengionkan benda-benda yang dilalui

LAMBANG

c. Sinar Gamma

Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan sinar X tetapi
mempunyai panjang gelombang sangat pendek, berkisar antara 1-10-3A.

Ditemukan oleh Paul Ulrich Villard

Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet/listrik

Daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton

Dapat mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar Alpha atau Beta

LAMBANG

Gambar 2 :
Sinar-sinar radioaktif
3.

SIFAT-SIFAT SINAR RADIOAKTIF

1.
1. Mempunyai daya tembus yang besar
2. Dapat mengionkan gas
3. Dapat berpendar (berfluoresensi) bila jatuh pada permukaan zat yang berlapis
seng sulfide (ZnS) atau seng blende
Tabel 1 : Jenis-jenis partikel
dasar

1. A. PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF


1. KESTABILAN INTI ATOM
Inti atom yang stabil tidak akan mengalami perubahan-perubahan untuk membentuk inti lain,
sedangkan inti yang tidak stabil merupakan isotop-isotop radioaktif yang akan berubah
membentuk suatu inti yang stabil. Atom-atom yang memiliki jumlah proton sama tetapi massa
atom yang berbeda disebut isotop. Untuk mempelajari reaksi inti dan peluruhan radioaktif, maka
digunakan istilah nuklida. Nuklida adalah istilah umum yang digunakan apabila ingin
menunjukkan inti atom dari isotop tertentu. Contoh nuklida Karbon .
Kekhasan nuklida ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah neutron yang membentuknya. Pada
saat ini di alam terdapat nuklida lebih dari 3000 nuklida, hanya 280 nuklida diantaranya stabil,
yang lain tidak. Nuklida yang tidak stabil mengalami peluruhan atau transformasi radioaktif
(perubahan inti secara spontan) sampai terbentuk nuklida yang stabil. Kestabilan inti dapat
ditentukan oleh perbandingan jumlah proton dan neutron dalam nuklida tersebut.
Macam-macam nuklida:
a. Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.

Contoh:
b. Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton
berbeda.

Contoh:
c. Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.

Contoh:

Untuk mencapai inti yang stabil, maka suatu nuklida radioaktif akan mengalami proses-proses
antara lain :
1. Mengubah kelebihan proton neutron dan sebaliknya
2. Melepas kelebihan proton atau neutron
3. Menangkap elektron dari kulit K
4. Mengadakan pembelahan inti membentuk inti-inti yang lebih ringan

Gambar 3 :
Proses inti mencapai
kestabilan
2. PITA KESTABILAN
Inti atom tersusun dari partikel proton dan neutron.Inti yang stabil apabila memiliki harga n/p =
1. Kestabilan inti dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4 : Pita kestabilan


inti

Inti yang stabil terletak pada pita kestabilan


Untuk harga Z sampai 20 pita itu berimpit dengan garis N=Z artinya perbandingan antara
N/Z = 1

Sedangkan inti-inti dengan harga Z lebih besar dari 20 menunjukkan penyimpangan


terhadap garis N/Z =1

Pita kestabilan terputus pada harga Z = 83, artinya seluruh isotop dengan harga Z lebih
dari 83 bersifat tidak stabil

3. PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF


Peluruhan zat radioaktif adalah merupakan peristiwa perubahan secara spontan dari nuklida
radioaktif menjadi nuklida yang baru sambil memancarkan sinar-sinar radiokatif.

Gambar 5 :
Penembakan sebuah inti atom oleh
neutron
Berdasarkan pita kestabilan letak nuklida radioaktif ada tiga daerah yaitu :

4. LAJU PELURUHAN
Isotop radioaktif akan memancarkan (mengemisi) sinar radioaktif maka dengan sendirinya
aktivitas zat tersebut makin lama makin berkurang. Laju peluruhan radioaktif tidak tergantung
pada temperatur, tekanan atau keadaan lain.
1. B. WAKTU PAROH
Waktu yang diperlukan untuk meluruh tidak tergantung dari banyaknya bahan, tetapi tergantung
dari partikel yang dipancarkan dan jumlahnya. Waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif
sehingga aktivitasnya tinggal separo disebut waktu paroh (t1/2). Laju peluruhan radioaktif
berbanding lurus dengan konsentrasi atau massa dari satu pereaksi saja dan reaksinya termasuk
reaksi orde satu. Jika N merupakan jumlah atom radioaktif dan selama waktu dt meluruh
sebanyak dN, maka laju peluruhan zat tersebut adalah :

Perhitungan waktu paroh dapat disederhanakan dengan cara menghitung berkurangnya aktivitas
zat radioaktif tersebut, dengan menggunakan rumus :

Jika n = t/t1/2

Keterangan :
Nt = jumlah zat yang tersisa
No = jumlah zat mula-mula
t = waktu peluruhan
t1/2 = waktu paroh

C.

PERSAMAAN REAKSI INTI

1.
1. 1.

REAKSI INTI

Suatu nuklida dapat diubah menjadi nuklida yang lain melalui reaksi inti, reaksi inti dapat
digolongkan menjadi :
a. Reaksi penembakan ( reaksi transmutasi )
Untuk mendapatkan unsur baru dilakukan dengan cara menembak ( membombardir) atom suatu
unsur dengan partikel ringan yang berenergi tinggi ( p, n, d, a ) dan partikel berat misal 12C, 14N,
16
O

b. Reaksi fisi ( reksi pembelahan inti )


Yaitu reaksi pembelahan inti berat menjadi dua inti baru yang massanya hampir sama disertai
pemancaran neutron dan energi. Umumnya reaksi pembelahan (fisi) akan dilepaskan satu atau
lebih neutron yang akan bereaksi dengan inti lain dan menimbulkan reaksi pembelahan baru.
Reaksi pembelahan yang baru akan menghasilkan satu atau lebih neutron lagi dan seterusnya.
Sehingga terjadi reaksi pembelahan berantai.

Gambar 6 :
Reaksi fisi pada inti U235
c. Reaksi fusi ( reaksi penggabungan )

Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti-inti kecil menjadi inti yang lebih besar. Produk yang
dihasilkan dari reaksi fusi tidak bersifat radioaktif sehingga lebih aman penggunaannya. Saat ini
mulai dilakukan pengembangan pembuatan unsur-unsur yang lebih berat dari Uranium sebagai
bahan bakar reaktor atom. Pada umumnya digunakan Uranium 235

1. 2.

PENULISAN PERSAMAAN REAKSI PELURUHAN

Pada penulisan persamaan reaksi peluruhan hampir sama dengan ketika kita menuliskan
persamaan reaksi kimia biasa. Cara penulisan reaksi peluruhan adalah sebagai berikut :
1.

Reaksi peluruhan harus setimbang yaitu jumlah nomor atom dan jumlah nomor massa
antara reaktan (disebelah kiri tanda panah) dengan produk (disebelah kanan tanda
panah) harus sama.

Contoh :
2. Partikel-partikel seperti proton, elektron, neutron dan positron yang bertindak sebagai nomor
atom adalah muatannya.

Contoh :
3. Penulisan reaksi peluruhan selain dengan cara seperti di atas adalah dengan cara meletakkan
partikel penembak dan partikel hasil
didalam tanda kurung antara dua nuklida.

Contoh :
D.

KEGUNAAN ZAT RADIOAKTIF


1. Sebagai perunut

Radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop dapat dideteksi dengan alat khusus yang disebut
detektor. Apabila unsur radioisotop berpindah maka perpindahan dapat diikuti dengan detektor.
Teknik untuk mengikuti perpindahan radioisotop dalam suatu sistem disebut teknik perunut
(tracer).
Kegunaan radioisotop banyak dipakai dalam berbagai bidang, misal bidang kedokteran, farmasi,
pertanian, hidrologi, biologi, kimia, industri, pengetahuan angkasa, oceanografi, serta penelitian
masalah lingkungan seperti polusi air, udara dan dapat meramal keadaan cuaca
Di Negara-negara maju para ahli biologi dan biokimia secara cepat memakai metode radioisotop
dalam penelitiannya. Dalam bidang kedokteran dapat menolong para dokter untuk mendiagnosis
dan terapi terhadap pasien. Pada bidang industri digunakan untuk menentukan tebal tipisnya
logam dengan cara radiografi.
2. Bidang kedokteran
Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit

I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid
Na-24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah

Xe-133 : Mendeteksi penyakit paru-paru

Fe-59 : Mempelajari pembentukan sel darah merah

Ca-47 : Mendeteksi penyakit pada tulang

K-42 : Mendeteksi penyakit pada otot

Contoh penggunaan Na-24 sebagai perunut dalam mendiagnosa peredaran darah dalam tubuh
manusia, digunakan garam dapur yang tersusun dari Na-24 dan Cl yang stabil lalu disuntikkan
pada tubuh melalui urat darah dibagian tubuh tertentu, misal pada kaki, garam dapur akan
mengikuti peredaran darah, sehingga bila terjadi penyumbatan pada urat darah dapat dideteksi
oleh detektor.

Gambar 7 :
Radioisotop digunakan untuk
deteksi gangguan peredaran darah
Dengan dosis rendah radiasi pengion dapat menyebabkan penyakit kanker, tetapi radiasi sinar
gamma dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Dasar pengobatan, radiasi cenderung
merusak semua sel, tetapi sel kanker lebih mudah rusak dibandingkan dengan sel normal. Jadi
berkas sinar gamma atau sinar X yang berenergi tinggi yang diarahkan dengan hati-hati dan
dengan dosis yang tepat dapat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
3. Bidang industri
Bila suatu industri baja ingin mengetahui kualitas industrinya dapat digunakan sinar yang
dipancarkan oleh zat radioaktif yaitu sinar gamma, sinar gamma tidak akan dapat merusak bahan
yang akan diuji tersebut. Sinar gamma yang dipancarkan terhadap suatu bahan, ada yang diserap
ada pula yang diteruskan, sinar gamma yang diteruskan akan ditangkap oleh film yang dipasang
dibelakang bahan yang di uji. Setelah film dicuci akan terbentuk gambar hitam yang tingkat
kehitamannya berbeda-beda tergantung pada keadaan bahan tersebut. Jadi, tingkat kehitaman
pada film menunjukkan baik atau tidaknya suatu bahan.

4. Bidang Hidrologi

Na-24 : untuk mengukur kecepatan aliran air sungai, air tanah atau minyak bumi dalam
pipa
Mendeteksi kebocoran pipa saluran dalam tanah

Untuk penentuan pengendapan lumpur

5. 5. Bidang kimia

Pada reaksi esterifikasi digunakan isotop Oksigen-18


Pada reaksi fotosintesis digunakan isotop Oksigen-18 dan karbon14
sumber
radiasi
A.Bidang kedokteran

2. Sebagai

Untuk sterilisasi alat-alat kedokteran

Radiasi Co-60 digunakan untuk terapi penyakit kanker

Radiasi P-32 digunakan untuk penyembuhan penyakit leukimia

Radiasi P-60 atau Cs-137 digunakan sebagai bahan


desterilisasi
B. Bidang pertanian

Untuk pembentukan bibit unggul, pemberantasan hama, menghambat pertumbuhan tunas


pada kentang dan bawang

Radiasi P-32 digunakan untuk mempercepat terjadinya bunga dan merangsang


pembuahan

Radiasi C-14 digunakan untuk mengetahui tempat pemupukan yang tepat, sehingga
tanaman tumbuh dengan baik

Pemberantasan hama yaitu dengan cara membuat serangga jantan mandul sehingga tidak
dapat menghasilkan keturunan

Untuk menghasilkan mutasi-mutasi tanaman yang baik

Gambar 8 :
Radioisotop berguna bagi
tumbuhan
C. Bidang industri

Radiasi digunakan untuk pemeriksaan benda-benda tanpa merusak, mengontrol ketebalan


bahan, mengawetkan bahan kayu, barang-barang seni serta meningkatkan mutu tekstil
Radiasi C0-60 digunakan untuk mengetahui ketebalan suatu bahan yang paling tebal

Radiasi Ir-92 digunakan untuk mengukur ketebalan bahan yang tebalnya kira-kira 10 cm

Radiasi Cs-137 digunakan untuk mengetahui umur suatu


bahan
E. BAHAYA ZAT RADIOAKTIF

Penggunaan zat radioaktif juga dapat membahayakan membahayakan kehidupan makluk hidup.
Apabila radiasi yang dipancarkan berlebihan dapat berakibat racun bagi tubuh, mengganggu
pekerjaan sel dan dapat mematikan sel. Jaringan sel yang paling peka terhadap radiasi adalah
mata, alat kelamin dan sumsum tulang belakang. Selain itu juga menyebabkan kekebalan
berkurang dan menimbulkan pembelahan sel darah putih, sehingga penambahan sel darah putih
dalam tubuh banyak sekali. Penyakit ini disebut leukemia. Penyakit ini banyak diderita orangorang didekat Nagasaki dan Hiroshima sebagai akibat ledakan bom atom pada perang dunia ke2

Gambar 9 :
Ledakan bom di jepang saat
perang dunia ke-2
Pengaruh radiasi terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat menyebabkan kemandulan dan
mutasi-mutasi pada keturunannya. Pada umumnya mutasi-mutasi ini dapat merugikan, misalnya
berwajah buruk, cacat dan sebagainya
Beberapa gejala akibat radiasi berlebih antara lain :
1. Kerusakan somatis berbentuk local

Kerusakan kulit berupa penyakit kulit

Kerusakan sel pembuat sel darah merah

Kerusakan sistem saraf

Gambar 10 :
Radiasi menyebabkan rusaknya
susunan DNA dan penyakit kulit

2. Kerusakan genetis
Kerusakan genetis dapat mengakibatkan makluk menjadi steril atau mandul atau terjadi pada
keturunannya
3.Kerusakan sel-sel yang lain

Lensa mata menjadi pudar (mata katarak)


Leukemia (kanker darah)

Vous aimerez peut-être aussi