Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Pendidikan Ahli Madya Kebidanan
Disusun Oleh :
WULAN YULIA RENA SARI
NIM.121540123960151
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI DENGAN KISTA
OVARIUM PADA NY... DI RUANG BOUGENVILE RSUD KEBUMEN
TAHUN 2015
Disusun oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah selalu tercurah hanya kepada Allah SWT, karena
dengan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi
Kebidanan D3 yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Harapan Bangsa Purwokerto dengan judul Asuhan Kebidanan Gangguan
Reproduksi dengan Kista Ovarium pada Ny... di Ruang Bougenvile RSUD
Kebumen Tahun 2015.
Dalam pelaksanaan penyusun Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis
banyak
mengalami
kendala
dikarenakan
keterbatasan
pengetahuan
dan
pengalaman penulis, namun berkat usaha dan bimbingan dari berbagai pihak
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh kerena itu
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.
2.
dr. Pramesti Dewi M.Kes sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Harapan Bangsa Purwokerto.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik
fisik maupun moril, sehingga terselesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna dan banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kearah yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................
ii
KATA PENGANTAR....................................................................................
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ...........
B.Rumusan Masalah ......
C.Tujuan ........................
D.Manfaat.......................
E.Ruang Lingkup ...........
F.Metode Pengumpulan Data.........
G.Etika Penelitian...........
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori....................................
B.Teori Manajemen Kebidanan............
C.Landasan Hukum......
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
10
A. Latar Belakang
Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada sistem reproduksi
wanita di kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara,
kista ovarium, gangguan menstruasi, mioma uteri dan lain sebagainya
(Manuaba, 2010). Salah satu gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem
reproduksi wanita adalah kista ovarium. Kista ovarium merupakan salah satu
tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa
reproduksinya. Kista ovarium disebabkan oleh ganguan (pembentukan)
hormon pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Kista ovarium pada
umumnya dijumpai pada wanita usia yang lebih tua, post menopause. Hampir
80% kasus tumor ovarium dijumpai pada wanita usia diatas 50 tahun. Kista
ovarium yang bersifat ganas disebut kanker ovarium.
Menurut WHO adalah The American Cancer Society memperkirakan
bahwa pada tahun 2014, sekitar 21.980 kasus baru kanker ovarium akan di
diagnosis dan 14.270 wanita akan meninggal karena kanker ovarium di
amerika serikat. Angka kejadian kista ovarium tertinggi di temukan pada
Negara maju, dengan rata-rata 10 per 100.000, kecuali di jepang (6,5 per
100.000). insiden di amerika selatan (7,7 per 100.000) relative tinggi bila di
bandingkan
dengan
angka
kejadian
di
asia
dan
afrika
kematian untuk penyakit ini tidak banyak berubah dalam 50 tahun terakhir. Di
Malaysia pada tahun 2008 terdata 428 kasus penderita kista ovarium, dimana
terdapat 20% diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2009
terdata 768 kasus penderita kista dan 25% di antaranya meninggal dunia.
Di Indonesia sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan
oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta penyakit
sistem reproduksi misalnya kista ovarium (Depkes RI, 2011). Angka kejadian
penyakit kista ovarium di Indonesia belum diketahui dengan pasti karena
pencatatan dan pelaporan yang kurang baik. Sebagai gambaran di RS. Kanker
Dharmais ditemukam kira-kira 30 penderita setiap tahun. Nasdaldy (2009)
mengatakan bahwa menurut data hasil penelitian di Rumah Sakit Umum
Cipto Mangunkusumo terdata pada tahun 2008 terdapat 428 kasus penderita
kista ovarium, 20% diantaranya meninggal dunia, sedangkan pada tahun 2009
terdata 768 kasus penderita kista ovarium dan 25% diantaranya meninggal
dunia dan 70%
Berdasarkan data Dinkes Provisi Jawa Tengah pada tahun 2012,
berdasarkan laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
berasal dari Rumah Sakit dan Puskesmas, kasus penyakit kista ovarium
terdapat 2.259 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013)
Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksi, pada
pemeriksaan mikroskopik kista tampak dilapisi oleh epitel torak tinggi
dengan inti pada dasar sel, jika terdapat sobekan di dinding kista maka sel-sel
epitel menyebar pada permukaan peritoneum rongga perut yang akan
menimbulkan penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan
menyebabkan banyak perlekatan sehingga penderita meninggal karena ileus
dan inanisi. Risiko yang paling ditakuti dari kista ovarium yaitu mengalami
degenerasi keganasan, disamping itu bisa mengalami torsi atau terpuntir
sehingga menimbulkan nyeri akut, perdarahan atau infeksi. Sehingga Kista
ovarium memerlukan penanganan yang profesional dan multi disiplin
(Wiknjosastro, 2009).
Berdasarkan latar belakang diatas dan mengingat masih tingginya kista
ovarium maka penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul Asuhan
Kebidanan Gangguan Reproduksi dengan Kista Ovarium pada Ny... di Ruang
Bougenvile RSUD Kebumen Tahun 2015.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas masalah yang timbul adalah Bagaimanakah
asuhan kebidanan gangguan reproduksi dengan kista ovarium pada Ny... di
Ruang Bougenvile RSUD Kebumen Tahun 2015 dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney?.
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan gangguan reproduksi
dengan kista ovarium pada Ny... di Ruang Bougenvile RSUD Kebumen
dengan pendekatan 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan pengkajian gangguan reproduksi dengan kista
ovarium pada Ny... di Ruang Bougenvile RSUD Kebumen.
b) Mampu menginterpretasikan data yang timbul, meliputi diagnosa
kebidanan, masalah, kebutuhan kasus gangguan reproduksi dengan
kista ovarium pada Ny... di Ruang Bougenvile RSUD Kebumen.
c) Mampu mendiagnosa potensial kasus gangguan reproduksi dengan kista
ovarium pada Ny... di Ruang Bougenvile RSUD Kebumen.
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran yang akan digunakan dalam studi kasus ini adalah pada pasien
dengan kista ovarium.
2. Tempat
Tempat dalam studi kasus ini akan dilakukan di RSUD Kebumen.
3. Waktu Penyusunan KTI
Stadi kasus akan dilakukan mulai Bulan Januari 2015 sampai Mei 2015.
4. Waktu Pengambilan Data
Waktu pengambilan data akan dilakukan selama 3 hari pada tangal 16
Maret sampai 11 April 2015.
F. Metode Pengumpulan Data
Secara garis besar pengumpulan data yang akan digunakan untuk
menyusun Asuhan Kebidanan meliputi :
1. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan komunikasi
dengan pasien dan atau keluarga untuk dapat mengetahui keluhan atau
masalah pasien (Nursalam, 2008).
2. Observasi
Mengamati secara langsung keadaan umum pasien dan perubahanperubahan yang terjadi pada pasien dalam jangka waktu tertentu
(Nursalam, 2008).
3. Pemeriksaan Fisik
Adalah penyusun memeriksa untuk mengumpulkan keadaan fisik
klien baik yang normal maupun yang menunjukkan kelainan. Pemeriksaan
fisik pada kunjungan awal pranatal difokuskan untuk mengidentifikasi
kelainan yang sering mengkontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk
mengidentifikasi gambaran tubuh yang menunjukkan gangguan genetik
adalah
mata
merupakan
untuk
proses
mendeteksi
observasi
tanda-tanda
fisik
dengan
yang
berhubungan dengan status fisik saat pertama kali bertemu pasien dan
mengamati secara cermat tingkah laku dan keadaan tubuh pasien.
b. Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan.
Metode ini biasannya dilakukan terakhir setelah inspeksi, auskultasi dan
perkusi. Dalam melakukan palpasi hanya menyentuh bagian tubuh yang
akan diperiksa dan dilakukan secara terorganisasi dari suatu bagian
kebagian yang lain.
c. Perkusi
Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk
dengan tujuan menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan
cara measakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adannya gerakan yang
diberikan kebawah jaringan.
d. Auskultasi
Merupakan metode pengkajian yang menggnakan stetoskop untuk
memperjelas pendengaran misalnya mendengarkan bunyi jantung, paruparu, bagian usus, dan mengukur tekanan darah.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung penegakan diagnosa
seperti pemeriksaan hemoglobin, protein urine dan urine reduksi
(Nursalam, 2008)
5. Studi Dokumentasi
Penulis mempelajari catatan-catatan resmi/rekam medik pasien
(Nursalam, 2008).
6. Studi Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Gangguan Reproduksi
a. Pengertian
Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita dalam manajemen
kesehatan reproduksi (Manuaba, 2010). Permasalahan dalam bidang
kesehatan reproduksi salah satunya adalah masalah reproduksi yang
berhubungan
dengan
mencakup infeksi,
keganasan
gangguan
gangguan
sistem
reproduksi.
menstruasi,
masalah
Hal
ini
struktur,
(Baradero, 2007).
b. Sebab-sebab gangguan reproduksi
Gangguan reproduksi disebabkan
oleh ketidakseimbangan
2. Kista Ovarium
a. Pengertian
ataupun
tidak
tumbuh
(Prawirohardjo, 2010).
Kista ovarium adalah
di
kantung
dalam
rongga
abnormal
ovarium
yang
berisi
cairan abnormal yang tumbuh tak hanya di indung telur (ovarium) atau
ujung- ujung saluran telur, tapi juga dikulit, paru-paru, bahkan
otak (Chyntia, 2009).
Kista ovarium adalah rongga berbentuk kantong berisi cairan
didalam jaringan ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita
dimasa reproduksinya.
Sebagian
faktor risiko lainnya. Dalam hal ini, usia menstruasi dini, menopause
pada usia lanjut, dan nulipara, semuanya merupakan hal yang
mengakibatkan ovulasi lebih banyak. Sebaliknya kondisi yang
menekan ovulasi, seperti kehamilan dan menyusui telah dilaporkan
menurunkan risiko terjadinya kista ovarium.
Ovulasi dan bertambahnya usia menyebabkan terperangkapnya
fragmen
epitel
permukaan
ovarium
pada
cleft
(invaginasi
telah
membuktikan
hubungan
langsung
frekuensi
dapat
dianggap
sebagai
proses
neoplastik
tempat
lonjakan
yang
terjadi
selama
proses
ovulasi
dan
gonadotropin dalam
jumlah
banyak,
mengakibatkan
d) Pemakaian talk
Pemakaian talk (hydrous magnesium silicate) pada daerah
perineum dilaporkan meningkatkan risiko terjadinya kista
ovarium dengan risiko relatif sekitar 1,9% (Busmar, 2008).
e) Ligasi Tuba (Pengikatan tuba)
Pengikatan tuba menurunkan risiko terjadinya kista ovarium
dengan risiko relatif 0,3. Mekanisme terjadinya efek protektif ini
diduga dengan terputusnya akses talk atau karsinogen lain ke
ovarium (Busmar, 2008).
f) Terapi hormon pengganti pada masa menopause
Pemakaian terapi hormon pengganti pada masa menopause
dengan estrogen selama 10 tahun meningkatkan risiko relatif
menjadi 2,2. Pemakaian selama 20 tahun atau lebih meningkatkan
risiko relatif menjadi 3,2. Pemakaian terapi ini disertai dengan
dengan pemberian progestin masih meningkatkan risiko relatif
menjadi 1,5 (Busmar, 2008).
g) Obat-obatan yang meningkatkan kesuburan
Obat-obatan yang meningkatkan fertilitas (seperti klomifen
sitrat), yang diberikan secara oral, dan obat-obat gonadotropin
yang diberikan dengan suntikan, (seperti Follicle Stimulating
Hormone (FSH) atau kombinasi FSH dengan Luteinizing
Hormone (LH) akan menginduksi terjadinya ovulasi tunggal atau
multipel. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya kista
ovarium. Pada pemakaian klomifen sitrat lebih dari 12 siklus,
risiko relatif terjadinya kista ovarium menjadi 11 kali (Busmar,
2008).
h) Riwayat keluarga
lamanya
stimulasi
ovarium
dari
human
chorionik
gonadotropine (HCG).
f. Komplikasi
Komplikasi dari kista ovarium menurut Manuaba (2010), yaitu :
1) Perdarahan intra tumor
Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak
dan memerlukan tindakan yang cepat.
2) Perputaran tangkai
Tumor bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen.
3) Infeksi pada tumor
Menimbulkan gejala : badan panas, nyeri pada abdomen,
mengganggu aktifitas sehari-hari.
4) Robekan dinding kista
perdarahan,
untuk
mengindari
adanya
kekeliruan
atau
untuk
mengetahui
kemungkinan
pengaruh
d) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui menarche, siklus haid, lamanya haid,
banyaknya darah, teratur/tidak, sifat darah, dismenorhea (Liwinto,
2009).
e) Riwayat Kehamilan, persalinan dan Nifas yang lalu
Pengkajian riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang
lalu menurut Varney (2007), meliputi :
(1) Kehamilan: untuk mengetahui riwayat kehamilan yang lalu
normal atau ada komplikasi
mengetahui
apakah
ibu
sebelumnya
pernah
g) Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan menurut Varney (2007), meliputi :
(1) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan
mengetahui adakah penyakit lain yang berasa memperberat
keadaan klien.
(2) Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita
jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi TD
a) Pemeriksaan umum
(1) Keadaan umun
Untuk mengetahui keadaan umum ibu tampak tidak
sehat atau lemas setelah persalinan (Wiknjosastro, 2009).
(2) Kesadaran
bagian bawah
e) Pada pemeriksaan vagina terdapat bercak darah yang keluar
f) Pemeriksaan penunjang : dilakukan pemeriksaan pap smear dan
CT-Scan (Chyntia, 2009)
2) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman
pasien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai
diagnosa sesuai keadaan pasien (Varney, 2007). Pada kasus kista
ovarium masalah yang dihadapi pasien yaitu pasien merasa cemas
sebelum dilakukan pengangkatan kista ovarium (Chyntia, 2009).
3) Kebutuhan
d.
proses
manajemen
kebidanan.
Tindakan
ini
bertujuan
agar
merupakan
pelaksanaan
dari
asuhan
yang
direncanakan secara efisien dan aman. Pada kasus dimana bidan harus
berkolaborasi
dengan
dokter,
maka
keterlibatan
bidan
dalam
A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu indentifikasi.
P : Planning
Menggambarkan
berdasarkan
pendokumentasian
assesment.
Memberikan
dari
rencana
konseling
sesuai
evaluasi
dengan
C. Landasan Hukum
Kewenangan bidan
pengelolaan
oleh
bidan
sesuai
dengan
dan
konseling
kesehatan
reproduksi
melakukan
KESEHATAN
RI
asuhannya
berdasarkan
KEPUTUSAN
369/MENKES/SK/III/2007,
tentang
MENTERI
asuhan
pada
DAFTAR PUSTAKA
Baradero Mary, Dayrit Wilfrid Mary, Siswadi Y. 2007. Klien Dengan Gangguan System
Reproduksi & Seksualitas. Jakarta: EGC
Chyntia, E. 2009. Pahami Kista Anda Akan Terbebaskan. Yogyakarta: Maximus
Dinkes Jateng. 2010. Pedoman Pemantauan dan Penyelidikan Program Kesehatan Ibu
dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Depkes
Dinkes Jateng. 2013. Profil Kesehatan Jawa Tengah tahun 2013. Semarang: Dinkes
Jateng.
Hidayat. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Kasdu D. 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta : Puspa Swara
Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI
Kepmenkes, RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan. Available from: http://www.gizikia.depkes.go.id/download/PermenkesBidan.pdf. Accessed on: 9 Febuari 2015
Lowdermilk. 2005. Maternity Womens Health Care. Seventh edition. Philadelphia :
Mosby
Manuaba, et al. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry. et. all. 2005. Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Smeltzer and Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Jakarta: EGC
Varney, H. 2007. Varney Midwivery (Terjemahan). Bandung: Sekeloa Publisher.
Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
INFORM CONSENT
(SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN)
Umur
Alamat
NIM
: 121540123960151
Alamat
Dengan demikian surat ini kami buat, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Responden
Peneliti