Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing:
Dr. Sri Hastuti Sp.JP, FIHA
LAPORAN KASUS
2.1 Identifikasi
Tn. J, Laki-laki, berusia 56 tahun,
PNS, berasal dari Desa Karang Anyar
Talo. Pasien dirawat di ruang ICCU
RSUD DR.M.Yunus Bengkulu sejak 3
Juni 2014 dengan keluhan utama
sesak nafas sejak 2 hari SMRS.
Pulmo
Inspeksi : Keadaan statis dan dinamis simetris,
retraksi sela iga dan klavikula (-), dan
penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi : Stemfremitus dextra dan sinistra
simetris
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi -/-,
wheezing -/-
d. Abdomen
Inspeksi : Datar, lemas
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di semua regio
abdomen, hepar dan lien tidak
teraba,
nyeri ketok CVA (-/-),
ballotement (-)
Perkusi : Timpani di semua region abdomen
e. Ekstermitas : Akral hangat, edema tungkai
pretibial dan dorsum pedis (-/-)
IGD
8 Juni 2014
Hasil EKG
Gambaran irama sinus, QRS rate
100x/menit, normoaksis. Gelombang
P normal, PR interval 0.12, QRS
duration 0.06, gambaran ST depresi
V1-V6, aVL, I, gelombang T terbalik
V1-V2
dan
rencana
Diabetes tipe 2
Hiperkolesterolemia
Hipertensi grade I
2.11 Rencana
Pemeriksaan enzim jantung (CK, CKMB, Troponin T)
Pemeriksaan radiologi (Foto Rongten,
Echocardiography)
Periksaan Elektrokardiogram
Treadmill test atau exercise stress
testing ( Uji latih jantung dengan
beban)
2.12 Penatalaksanaan
Tirah baring, rawat ICCU. Akses intravena
Salah satu manfaat dari penatalaksanaan tirah baring
ini untuk menurunkan demand. Akses intravena
untuk memudahkan akses obat-obatan emergency
intravena
jika
terjadi
shock
dan
menjaga
keseimbangan cairan dalam darah. 3
O2 2 - 4 L/menit, nasal kanul
Pemberian O2 ini bertujuan untuk menaikkan supply.
Diet lunak, rendah lemak dan kolesterol ,tinggi serat. 3
Meminimalisasi aktivitas agar demand oksigen tidak
naik.
Simvastatin 1 x 20 mg
Simvastatin disini bertujuan untuk
menurunkan kolesterol, stabilisasi
plak yang sudah ruptur. Dianjurkan <
100 mg/dl untuk pasien NSTEMI.3,5
Heparinisasi
dengan
enoxaparin
injeksi subkutan 2 x 0,6 cc.
Heparinisasi
bertujuan
sebagai
antikoagulan.
Prognosis
Ad vitam
: bonam
Ad sanationem : dubia ad malam
Ad fungsionem : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Patogenesis
obstruksi dan oklusi
trombotik pembuluh
darah koroner, yang disebabkan oleh plak
aterosklerosis yang vulnerable mengalami
erosi, fisur, atau ruptur. Penyebab utama SKA
yang dipicu oleh erosi, fisur, atau rupturnya
plak aterosklerotik adalah karena terdapatnya
kondisi plak aterosklerotik yang tidak stabil
(vulnerable atherosclerotic plaques)
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan yang khas adalah nyeri dada. Nyeri dada tipikal
(angina) merupakan gejala kardinal pasien IMA. Sifat nyeri dada
angina sebagai berikut :
Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial
Sifat nyeri : seperti diremas-remas, ditekan, panas, atau ditindih
beban berat
Nyeri dapat menjalar ke lengan (umunya kiri), bahu, leher,
rahang bawah, punggung, perut
Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat dan responsif
terhadap nitrat
Faktor pencetus : latihan fisik, stres emosi, udara dingin, atau
sesudah makan
Gejala yang menyertai dapat berupa mual, muntah, sulit
bernapas (sesak), keringat dingin, cemas, dan lemas1
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisis biasanya
tidak ditemukan kelainan. Bila telah
terjadi komplikasi seperti gagal
jantung, maka dapat ditemukan
irama gallop (bunyi jantung ketiga)
atau ronki basah halus.
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Pada NSTEMI, dapat ditemukan
depresi segmen ST ( 1mV) atau
inverse gelombang T simetris (>
2mV)
pada
dua
lead
yang
bersebelahan.1 Depresi ST pada iskemia miokard:
A. Depresi ST horizontal, spesifik
untuk iskemia
B. Depresi ST landai ke bawah,
spesifik untuk iskemia
C. Depresi ST landai ke atas, tidak
spesifik untuk iskemia
Inverse T
miokard:
pada
iskemia
Penatalaksanaan
Intervensi dini AMI ditujukan pada :
1. Mengatasi sesak nafas, nyeri dada dan
perasaan cemas
2. Menstabilkan hemodinamik (control
tekanan darah dan denyut nadi)
3. Reperfusi miokard secepatnya dengan
trombolitik, guna mencegah terjadinya
nekrosis jaringan dan membatasi perluasan
infark
4. Mencegah komplikasi
Terapi Antikoagulan
Unfractionated Heparin
Heparin ialah suatu glikosaminoglikan yang
terdiri dari berbagai rantai polisakarida yang
berbeda
panjangnya
dengan
aktivitas
antikoagulan yang berbeda-beda. Antitrombin III,
bila terikat dengan heparin akan bekerja
menghambat trombin dan dan faktor Xa.
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
LMWH dibuat dengan melakukan depolimerisasi
rantai plisakarida heparin.
2. Stabilkan hemodinamik
1,5
-blocker
Setelah pemberian nitrat dan antiplatelat,
apabila masih asa keluhan nyeri atau
pasien menderita hipertensi dan takikardi,
maka
dapat
ditambah
-blocker.
Penyekat-
jelas
sudah
terbukti
menurunkan angka kematian pasien infark
jantung dan hal ini terutama karena
penyekat-
menurunkan
kebutuhan
oksigen miokard.
ACE-Inhibitors
Pada jantung ACE-I efeknya dapat menurunkan
afterload dan preload, menurunkan massa
ventrikel kiri,
menurunkan stimulasi simpatis,
serta menyeimbangkan kebutuhan dan suplai
oksigen. Pada vaskular ACE-I dapat berefek
antihipertensi, memperbaiki dan
kelenturan
arterial,
memperbaiki
fungsi
endotel,
antitrombogenik langsung,
antimigrasi dan
antiproliferatif terhadap sel otot polos, neutrophil
dan
sel
mononuclear,
antitrombosit,
dan
meningkatkan fibrinolisis endogen.
3. Stabilkan Plak1,5
Statin
Dengan
menghambat
biosintesis
kolesterol
serta
meningkatkan
ekspresi reseptor LDL di hepar, statin
memiliki efek menurunkan LDLkolesterol dan prekursornya dari
sirkulasi.
Teknik-teknik
invasif,
misalnya
percutaneous transluminal coronary
angioplasty (PTCA) dan bedah pintas
arteri koroner dapat menurunkan
serangan angina klasik. Dengan
PTCA, lesi aterosklerotik didilatasi
oleh
sebuah
kateter
yang
dimasukkan melalui kulit ke dalam
arteri femoralis atau brakhialis dan
didorong ke jantung. Setelah berada
di pembuluh yang sakit, balon yang
ada di kateter digembungkan.