Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OSTEOARTRITIS
A. Pengertian
Osteoartritis adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia
lanjut. Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai
pada usia diatas 60 tahun.
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis
(sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering
ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas)
B. Etiologi
Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap,
namun beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
1. Umur.
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah
yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan
Biasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat
memulai kegiatan fisik.
3.
Peradangan
Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan
berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan
penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya
berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada
osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan
tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum
dapat diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6.
Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
7. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
D. Patofisiologi
Penyakit sendi
degeneratif
merupakan
suatu
penyakit
kronik,
tidak
sendi
mengalami
kemunduran
dan
degenerasi
disertai
dengan
biomekanik
tertentu.
Pengeluaran
enzim
lisosom
menyebabkan
Osteoartritis
akan mengakibatkan
terbatasnya
gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau
diakibatkan penyempitan ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut.
Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwaperistiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan
penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago
yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ada ligamen
atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan
tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi
penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi, deformitas,
adanya hipertropi atau nodulus.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi
sebagai penyempitan rongga sendi
2. Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
F. Penatalaksanaan
Tujuan utama dari program pengobatan adalah untuk menghilangkan
nyeri dan peradangan, mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal
dari klien, serta mencegah atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi.
Pengobatan harus di berikan secara paripurna, karena penyakit sulit
sembuh. Oleh karena itu,pengobatan dapat dimulai secara lebih dini. Langkah
pertama dari
program penatalaksanaan
Gejala : nyeri sendi karena pergerakan, nyeri tekan, yang memburuk dengan
stress dengan sendi, kekakuan senda pada pagi hari, biasanya terjadi secara
bilateral dan simetris.
Tanda : malaise, keterbatasan ruang gerak, atrofi otot, kulit kontraktur atau
kelainan pada sendi dan otot.
b. Kardiovaskur
Gejala : fenomena Raynaud jari tangan/kaki, missal pucat intermitten, sianotik
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal
c. Integritas ego
Gejala : factor-faktor stress akut/kronis missal finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, factor-faktor hubungan social, keputusan dan
ketidakberdayaan. Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas diri missal
ketergantungan pada orang lain, dan perubahan bentuk anggota tubuh
d. Makanan / cairan
Gejala : ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengonsumsi makanan atau
cairan adekuat : mual, anoreksia, dan kesulitan untuk mengunyah.
Tanda : penurunan berat badan, dan membrane mukosa kering.
e. Hygiene
Gejala : berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi
secara mandiri, ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensory
Gejala : kebas/ kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.
Tanda : pembengkakan sendi simetri
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : fase akut dari nyeri ( disertai / tidak disertai pembengkakan jaringan
lunak pada sendi ), rasa nyeri kronis dan kekakuan ( terutama pada pagi hari ).
h. Keamanan
Gejala : kulit mengkilat, tegang, nodus subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki,
kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga, demam ringan
menetap, kekeringan pada mata, dan membrane mukosa.
i. Interaksi social
Gejala : kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran,
isolasi.
RASIONAL
Membantu dalam menentukan
keefektifan program.
Matras
yang
lembut/empuk,
pemeliharaan
kesejajaran
tubuh
yang
Peninggian
linen
tepat,
nyeri
nyaman pada waktu tidur atau duduk di Pada penyakit berat, tirah baring
kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur
mungkin
diperlukan
untuk
sesuai indikasi
membatasi nyeri atau cedera
dorong untuk sering mengubah posisi.
sendi.
Bantu pasien untuk bergerak di tempat Mencegah terjadinya kelelahan
tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan
umum dan kekakuan sendi.
di
bawah, hindari gerakan
yang
Menstabilkan sendi, mengurangi
menyentak
gerakan/rasa sakit pada sendi
anjurkan pasien untuk mandi air hangat
Panas meningkatkan relaksasi
atau mandi pancuran pada waktu bangun.
otot dan mobilitas, menurunkan
Sediakan
mengompres
waslap
hangat
sendi-sendi
untuk rasa
yang
sakit
dan
melepaskan
beberapa kali sehari. Pantau suhu air pada panas dapat dihilangkan dan
kompres, air mandi
berikan masase yang lembut
kolaborasi
Beri obat sebelum aktivitas atau latihan
yang
direncanakan
tegangan
sesuai
Meningkatkan
petunjuk mengurangi
memudahkan
relaksasi,
tegangan
otot,
untuk
serta
ikut
dalam terapi
Diagnosa 2 : Intoleran aktivitas b/d perubahan otot.
Kriteria Hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.
INTERVENSI
Pertahankan istirahat tirah
Untuk
RASIONAL
mencegah kelelahan
mempertahankan kekuatan.
Meningkatkan fungsi sendi, kekuatan
seminimal mungkin.
Dorong klien mempertahankan
dan
RASIONAL
Lingkungan yang bebas bahaya
RASIONAL
Mengkaji
perlunya
dan
terjadi.
Berikan tempat tidur yang nyaman dukungan fisiologis/psikologis
Membantu menginduksi tidur
Instruksikan tindakan relaksasi
Kolaborasi
RASIONAL
Mengidentifikasi
partisipasi
tingkat
Menyiapkan
untuk meningkatkan
tindakan
sesuai
dengan
intervensi
yang
telah
di
DAFTAR PUSTAKA