Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PROPOSAL
SEMINAR
NASIONAL
LINGKUNGAN HIDUP
PENAMBANGAN EMAS BERKARAKTER KERAKYATAN DAN
BERPRESPEKTIF EKOLOGIS DI GUNUNG BOTAK (GB)
KABUPATEN BURU
PROPOSAL
SEMINAR SEHARI LINGKUNGAN HIDUP
PENAMBANGAN EMAS BERKARAKTER KERAKYATAN DAN
BERPRESPEKTIF EKOLOGIS DI GUNUNG BOTAK (GB) KABUPATEN
BURU
I.
PENDAHULUAN
Kebutuhan manusia tidak akan terlepas dari ketergantungan terhadap alam.
Alam-lah yang menjadi tempat hidup manusia dan alam jualah yang menyediakan segala
sesuatu untuk kelangsungan hidup manusia. Bukti ketergantungan bangsa Indonesia
terhadap alam dapat dilihat dari pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang besarbesaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. Ditambah lagi dengan Era otonomi daerah
yang diterapkan di Indonesia cukup memperuncing permasalahan pengelolaan
lingkungan hidup, khusunya pemanfataan SDA di daerah, dimana masing-masing daerah
berlomba-lomba melakukan eksploitasi kekayaan alam masing-masing yang tentunya
akan berdampak pula pada lingkungan.
Masalah lingkungan, di dalam sektor apapun dan dimanapun menjadi sangat
menarik untuk dicermati. Namun seringkali masalah lingkungan masih saja
dinomortigakan setelah masalah politik dan juga ekonomi, jangan kan pada kabupaten
baru seperti Kabupaten Buru, daerah lain yang notabene sudah lebih mapan pun sama.
Eksploitasi SDA yang tanpa management dan control yang baik dan cenderung
menguntungkan "beberapa pihak" tentunya hanya akan menambah kerusakan
lingkungan dan mengorbankan rakyat kecil.
Masalah lingkungan terus berkembang menjadi persoalan sistemik sosial
masyarakat seiring meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap produkproduk yang dieksploitasi dari alam. Perkembangan masyarakat yang destruktif
membuat kondisi alam semakin mengkhawatirkan sehingga mengancam keselamatan
dan kesejahteraan masyarakat. Kerusakan alam menimbulkan bencana alam yang
banyak menelan korban, baik harta maupun nyawa, sehingga dibutuhkan respon dan
perhatian oleh semua lapisan masyarakat untuk menjaga, melestarikan maupun
mengantisipasi
kemungkinan
kerusakan-kerusakan
lingkungan
akibat
aktifitas
penambambangan yang eksploitatif dan tidak bersahabat terhadap alam. Kondisi alam
yang tidak stabil telah banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat miskin, mereka
yang tidak tahu apa-apa justru mereka yang menjadi korban akibat kerusakan
lingkungan.
Sejak ditemukannya tambang emas di kabupaten Buru, Provinsi Maluku,
Gunung Botak (GB) seolah menjadi surga baru bagi pemburu logam mulia itu.
Kedatangan puluhan ribu penambang emas benar-benar menyulap wajah lahan di GB
pun berubah menjadi sebuah kota baru. Yang paling dipermasalakan di dalam dampak
lingkungan akibat penambangan adalah material sisa/limbah akibat dari penambangan
yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu:
masyarakat
yang
lebih
maju
tersebut
dapat
dilakukan
dengan
BENTUK KEGIATAN
Seminar Nasional Lingkungan Hidup, dengan tema:Penambangan Emas
TUJUAN KEGIATAN
Melalui Seminar ini diharapkan mampu menjadi media edukasi, diskusi,
transformasi, dan aspirasi masyarakat Buru terhadap krisis ekologis di Kabupaten Buru,
serta dapat memberikan solusi dan membangun tindakan preventif bersama mencegah
kerusakan lingkungan.
V.
TARGET KEGIATAN
a. Pemahaman/penyadaran terhadap peserta seminar.
b. Menghasilkan sebuah kesimpulan dari krisis ekologis di Kabupaten Buru.
c. Mendapatkan informasi tentang kerusakan lingkungan.
d. Masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya tentang kerusakan lingkungan
e. Masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan kerusakan
lingkungan
VI.
SASARAN KEPESERTAAN
a. Seluruh anggota koperasi tambang se-kabupaten Buru
b. Seluruh mahasiswa dan seluruh komponen Universitas
c. Lembaga dan instansi pemerintah terkait
d. Seluruh elemen masyarakat adat di Kabupaten Buru
PEMATERI/NARA SUMBER
a. Prof. Dr. N. Huliselan, Guru Besar dan Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu
Kelautan Fakultas Perikanan Universitas Pattimura Ambon (Mantan konsultan
lingkungan pada PT. Freeport), dengan topik bahasan Lingkungan Hidup dan
Investasi di dalamnya
b. Dr. Zulfikar, M.Sc, Kepala Laboratorium Kimia Lingkungan Institut Teknologi
Bandung (ITB), dengan topik bahasan Eksplorasi program lingkungan hidup
c. Direktur PT. Aneka Tambang, dengan topic bahasan Konsep Pemberdayaan
Masyarakat (community development)
d. Prof. Dr. Bram, M.Sc, Pakar Lingkungan Hidup Universitas Pattimura Ambon
e. Kepala Dinas Pertmabangan Provinsi Maluku
X.
No
Waktu
1 Sabtu 09.00 Wit
2 Sabtu 09.10 Wit
Sabtu 10.30 Wit
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Acara
Pembukaan acara seminar
Sambutan-sambutan :
1. Ketua Panitia
2. Rektor UNIQBU
3. Bupati Kabupaten Buru
Eksplorasi krisis ekologis
Eksplorasi program lingkungan hidup
Ishoma
Eksplorasi Masalah Kerusakan Lingkungan
Perspektif Pemerintah Daerah
Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Diskusi
Ishoma
Pembacaan kesimpulan hasil diskusi
Penyerahan hasil diskusi kepada PEMDABURU sebagai bentuk aspirasi masyarakat
Keterangan
Co. acara + Mc
Mc
Pemateri
Pemateri
Co. Acara Panitia
Pemateri
Pemateri
Moderator
Co. Acara Panitia
Moderator
Panitia
Penutup
Co. acara + Mc
STRUKTUR KEPANITIAAN
Pelindung
: Rektor Univ. Iqra Buru; Dr. Abdul Haris Fatgehipon
Penanggung jawab
: Wakil Rektor III; Sofian Malik, S.H., M,H
Organizing Commite :
Ketua
: Said Fais Assagaf, ST., M.T
Wakil
: Saleh Tuharea, S.Hut., M.T
Sekretaris
: Siti Hajiyanti, S.Pd
Bendahara
: Arfa Umasugi
Co. Kesekret. : Saidna Zulfiqar, Lc., M.Pd
Co. Acara
: Rochani Keiya, SH
Co. Humas
: Sahlan Tomia, SE., M.Si
Co. Perlngkpn : Rusdianto, S.Hut
Co. Dokumnt : Asdar, S.P., M.Si
Co. Konsumsi : Rosnani, SE
(RUPIAH)
100,000.00
2,000,000.00
2,100,000.00
Total
750,000.00
1,000,000.00
50,000
2,050,000.00
1,000,000.00
4,800,000.00
II. PENGELUARAN
A. Kesekretariatan
Penggandaan proposal
Surat menyurat
Stempel dan landasan
Alat tulis kantor
Uniform Panitia
500,000.00
2,000,000.00
1,000,000.00
100,000.00
100,000.00
3,700,000.00
Total
500,000.00
500,000.00
1,000,000.00
Total
1,000,000.00
100,000.00
1,000,000.00
2,100,000.00
3) Dokumentasi
Dokumentasi elektronik
Cuci cetak film
Sewa Viewer
C. Humas
Perijinan
Keamanan
Publikasi
Delegator korban konflik
Total
D. Perlengkapan
Sound system
Total
E. Transportasi, Akomodasi Peserta & Pembicara
Transportasi Pemateri
Penginapan Pemateri
Akomodasi peserta
a. Buklet materi
b. Seminar kit,
c. Sertifikat
d. Pembicara
Total
F. Konsumsi
Makan
Snack
Galon
Kopi dan The
600,000.00
600,000.00
10,000,000.00
5,000,000.00
2,000,000.00
2,000,000.00
850,000.00
3,000,000.00
22,850,000.00
Total
10,000,000.00
2,000,000.00
55,000
50,000
12,105,000.00
Total
2,000,000.00
2,000,000.00
G. Dana Taktis
H. Rekapitulasi Pengeluaran
1. Kesekretariatan
2. Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi
3. Humas
4. Perlengkapan
5. Transportasi Akomodasi peserta & Pembicara
6. Konsumsi
7. Dana Taktis
Total
SALDO KURANG:
200,000.00
200,000.00
2,000,000.00
8,000,000.00
10,400,000.00
4,800,000.00
3,700,000.00
10,400,000.00
500,000.00
22,850,000.00
12,105,000.00
2,000,000.00
56,355,000.00
56355000 2100000 =
54,255,000.00
54,255,000.00
Dalam pengertian bahwa pihak (instansi) terkait mendukung atau bekerja sama
dengan pihak penyelenggara (UNIQBU) dan menutupi semua dana yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan dan menjadi satu-satunya sponsor dalam
penyelenggaraan kegiatan. Untuk ketentuan dan syarat kerjasama dengan instansi
(perusahaan) terkait dalam hal promosi produk dsb, berdasarkan kesepakatankesepakatan dengan pihak penyelenggara.
b. Sponsor Utama
Dalam pengertian bahwa pihak (instansi) terkait mendukung atau bekerja sama
dengan pihak penyelenggara (UNIQBU) dengan menutupi 75% dana yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk ketentuan dan syarat kerjasama
dengan instansi (perusahaan) terkait dalam hal promosi produk dsb, berdasarkan
kesepakatan-kesepakatan dengan pihak penyelenggara.
c. Sponsor Pendamping
Dalam pengertian bahwa pihak (instansi) terkait mendukung atau bekerja sama
dengan pihak penyelenggara (UNIQBU) untuk pengadaan dana dengan jumlah
tertentu atas kesepakatan bersama dengan pihak penyelenggaran kegiatan.
XIV. PENUTUP
Krisis ekologis di Kabupaten Buru saat ini bisa dilihat sebagai akibat dari
perkembangan destruktif penambangan yang diterapkan oleh pemerintah. Tingginya
intensitas pendegradasian lahan mengakibatkan banyak lahan tambang rentan terhadap
bencana tanah longsor. Krisis ekologis ini diakibatkan oleh tingginya intensitas
penambangan yang tidak termanagement dengan baik. Krisis ekologis inipun
memberikan persoalan-persoalan ekonomi dan sosial bagi rakyat kecil. Sehingga krisis
ekologis ini harus disikapi sebagai bentuk keobyektivan proses pembangunan. Tingginya
intensitas bencana dan konflik akibat penambangan ini memberikan bukti bahwa krisis
ekologis harus segera disikapi secara koletitif baik oleh pemerintah ataupun masyarakat
untuk mendorong proses pembangunan yang lebih baik.
Ketua