Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Jalur
pedestrian
merupakan
wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan
kaki melakukan aktivitas, di era sekarang ini
kepadatan kota semakin meningkat drastis
sehingga waktu menjadi sangat berarti bagi
manusia. Manusia masih mengira dengan
menggunakan kendaraan pribadi mereka
akan terhindar dari kepadatan lalu lintas,
Meski jarak tujuan yang ditempuh dekat
daripada harus berjalan kaki menuju tempat
yang akan mereka tuju. Bagi mereka yang
menggunakan kereta api mungkin lebih baik
berjalan kaki menuju stasiun daripada
menggunakan kendaraan bermotor begitu
terlupakann
untuk
dirancang
agar
memberikan kenyamanan bagi
para
penggunanya. Contohnya jalur pedestrian
yang beralih fungsi menjadi lapak pedagang
kaki lima, Penumpang yang baru saja turun
kesulitan keluar dari pintu keluar karena
sempitnya lahan yang digunakan sebagai
parkir kendaraan, belum rusak nya fasilitas
pedestrian yang menyulitkan penumpang
yang membawa banyak bawaan. Padahal
pengguna pedestrian di kawasan stasiun
menampung segala aktivitas yang ada di
kawasan tersebut. Di samping hal tersebut
terdapat pula faktor psikis, antara lain
kemanan (sampai sejauh mana jalur
pedestrian tersebut memberikan rasa aman
bagi penggunanya).
TINJAUAN TEORI
Menurut Rubenstein ( 1987 ), terdapat
beberapa kategori pejalan kaki,Menurut
sarana perjalanannya:
1. Pejalan kaki penuh, merupakan
mereka yang menggunakan moda
jalan kaki sebagai moda utama, jalan
kaki digunakan sepenuhnya dari
tempat asal sampai ke tempat tujuan.
2. Pejalan kaki pemakai kendaraan
umum, merupakan pejalan kaki yang
menggunakan moda jalan kaki
sebagai moda antara. Biasanya
dilakukan dari tempat asal ke tempat
kendaraan umum, atau pada jalur
perpindahan rute kendaraan umum,
atau
tempat
pemberhentian
kendaraan umum ke tempat tujuan
akhir.
3. Pejalan kaki pemakai kendaraan
umum dan kendaraan pribadi,
merupakan
mereka
yang
menggunakan moda jalan kaki
sebagai moda antara, dari tempat
parkir kendaraan pribadi ke tempat
kendaraan umum, dan dari tempat
Kemanan (safety)
Salah satu penyebab banyaknya
tingkat kecelakaan yang terjadi pada pejalan
kaki di jalur pedestrian adalah akibat
pencampuran fungsi jalur pedestrian dengan
aktivitas lain nya.elemen elemen yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan keamanan
pedestrian adalah:
- Harus memiliki barier atau pembatas
antara trotoar/pedestrian dengan
jalan raya
- Kondisi musim yang berubah
ubah,mensiasati faktor alam seperti
hujan dan terik matahari.
- Jalur pedestrian digunakan untuk
berjalan pada malah dan siang hari
mempunya penanganan khusus,
contohnya pemeliharaan lampu jalan
agar tidak ada yang rusak sehingga
dapat digunakan di malah hari dan
memberikan rasa
aman bagi
pengguna.
Kenyamanan (Comfort)
Kenyamanan pada jalur pedestrian
tentunya juga mempertimbangkan aspek
manusiawi.
Faktor faktor yang mempengaruhi
kenyamanan:
- Sirkulasi : kenyamanan dapat
berkurang akibat sirkulasi yang
kurang baik, misalnya tidak ada
kejelasan sirkulasi, pencampuran
fungsi , kendaraan bermotor yang
masuk ke trotoar.
- Visualisasin mencakup kebersihan
sepanjang
jalur
pedestrian,keindahan,dan
juga
kemanan baik dari faktor fasilitas
maupun faktor lain nya.
Kondisi Walkability Kawasan
Karakteristik utama dari area yang
walkable adalah memiliki kejelasan
keberadaan
trotoar
dan
fasilitas
penyeberangan yang bisa diakses pejalan
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian artikel ini
kesimpulan yang di dapat bahwa aspek
kenyamanan bagi pejalan kaki adalah,
dimana pengadaan street furniture yang
dapat memberikan rasa aman dan nyaman
dengan menawarkan berbagai fasilitas untuk
kemudahan dalam berktivitas.
Sebuah aktivitas manusia dapat ditunjang
penuh dengan fasilitas penunjang/street
furniture yang ada di jalur pedestrian. Aspek
keamanan juga dapat mempengaruhi pejalan
kaki di sekitar stasiun dimana pengguna
yang menuju stasiun dari tujuan awal
mereka atau sebaliknya memerlukan sebuah
kondisi aman yang maksimal, karena stasiun
dan sifat penumpang yang publik dan
membawa bawaan.
Sedangkan untuk pedestrian khusus
di stasiun memerlukan sebuah peneranganan
khusus seperti halte kendaraan umum, zebra
cross diletakan di posisi yang menuju ke
tempat tujuan penumpang/bakal penumpang
DAFTAR PUSTAKA
Iswantoe, Danoe,2006. pengaruh elemen elemen pelengkap jalur pedestrian terhadap
kenyamanan pejalan kaki .
Jamal, L. Z., 2013. walkability pada
kawasan
berbasis
transit
oriented
development.
Catanese, A.J., Snyder, J.C,. , Susongko.
Pengantar Perencanaan Kota.Jakarta:
Erlangga