Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Muhammad faris
1210211104
A2
DEFINISI
Penyakit yang ditandai adanya respon
berlebihan dari trakhea dan bronkus terhadap
berbagai macam rangsangan yang
mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan
yang tersebar luas di seluruh paru dan yang
derajatnya dapat berubah secara spontan setelah
pengobatan
( American Thoracis Society, 1962)
Definisi
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan
batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari.
(PDPI)
Epidemiologi
Prevalensi :
Pada golongan usia dan jenis kelamin
Epidemiologi
Berdasarkan laporan Heru Sundaru
(Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM),
prevalensi asma di Bandung (5,2%), Semarang
(5,5%), Denpasar (4,3%) dan Jakarta (7,5%).
Secara nasional, 10 kabupaten/kota dengan
prevalensi penyakit Asma tertinggi di Indonesia
adalah Aceh Barat (13,6%), Buol (13,5%),
Pohuwato (13,0%), Sumba Barat (11,5%),
Boalemo (11,0%), Sorong Selatan (10,6%),
Kaimana (10,5%), Tana Toraja (9,5%), Banjar
(9,2%), dan Manggarai (9,2%) (DepKes R.I.
2009)
Epidemiologi
Determinan :
Host :
Riwayat alergi
Faktor Keturunan :
Ayah ibu alergi : 75% anak alergi
Ayah atau ibu alergi : 50% anak alergi
Epidemiologi
Determinan :
Agen :
Alergen inhalasi :
Epidemiologi
Determinan :
Agen :
Alergen ingestan :
Bahan makanan
Obat-obatan
Alergen kontaktan :
Salep
Logam (perhiasan, dll)
GEJALA
Nafas berat yang berbunyi ngik-ngik pada saat
ekspirasi (wheezing)
Sesak
Kadang disertai batuk
Pada asma yang berat :
Dapat terjadi sianosis ( kebiruan terutama pada
sekitar mulut)
Kontraksi otot bantu pernafasan
Patofisiologi
Pathology of Asthma
Merck Pharmaceuticals
KLASIFIKASI
Asma allergen/asma ekstrinsik
Asma non allergen/intrinsik
Klasifikasi
Asma Intrinsik
Klasifikasi
Asma Ekstrinsik