Vous êtes sur la page 1sur 2

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

KEJURUAN

Senin, 23 Februari 2015 (Pertemuan 1)


Pendidikan :
Pra-Sekolah
Dasar
Menengah
Tinggi
S1, S2, S3
Politeknik

: TK, PAUD
: 6 tahun
: 6 tahun
: D1, D2, D3, D4

Aliran-aliran Pendidikan :
1. Education for Democracy (John Dewey)
Aliran Demokrasi Pendidikan
sebagai sarana menumbuhkan dan
mengembangkan wawasan
demokrasi.
Pendidikan bersifat umum untuk
meningkatkan penalaran, tidak
menyiapkan siswa kerja sebagai
tukang, mengetahui dan memahami
lingkungannya.
Siswa diperkenalkan dengan masalah
baru dan dilatih menyelesaikan dan
berani mengambil keputusan.
Jenis Pendidikan : Pendidikan Umum
Siswa mampu mengembangkan
kemampuan, mencari alternative dan
memutuskan.
2.

3.

Education for Earning Money for Life


(Chaner Prosser)
Aliran Social Eficiency, Pendidikan
merupakan sarana atau cara untuk
bekerja, mendapat uang untuk bakal
hidup.
Jenis Pendidikan : Kejuruan
Siswa diperkenalkan dengan situasi
nyata, berlatih dan menirukan seperti
halnya bekerja.
Pendidikan bersifat khusus, bagi para
siswa yang ingin mengembangkan
karier.
Pendidikan menyiapkan siswa
memiliki kompetensi (keahlian) untuk
bekerja pada bidang tertentu setelah
lulus.
Education for All Life Long Education
(Paulo Freire)
Konsep Life Long Education
(Pendidikan sepanjang hayat)
Pendidikan diperuntukkan bagi
kelompok minoritas, orang yang tidak

mendapat kan kesempatan melalui


pendidikan formal.
Pendidikan sebagai salah satu cara
menanggulangi kemiskinan,
meningkatkan keadilan, kesetaraan
gender.
Pendidikan bersifat khusus sebagai
penambah, pelengkap atau pengganti
pendidikan formal dalam bentuk
kursus dan pelatihan pada jenis
keahlian tertentu.
Pendidikan Luar Sekolah (PLS),
Pendidikan Non Formal (PNF).

Paket A = penyetaraan SD
Paket B = penyetaraan SMP
Paket C = penyetaraan SMA
Karakteristik Pendidikan Umum
Meningkatkan kemampuan penalaran,
berfikir logis.
Orientasi pelajaran bersifat umum,
cakupannya luas meliputi berbagai bidang.
Siswa belajar dengan tujuan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Memberi bekal untuk bekerja sebagai
teknisi, teknisi ahli, supervisor/manager,
hidup sebagai produsen, pengusaha.
Karakteristik Pendidikan Luas Sekolah
Meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan sebagai pendukung untuk
bisa hidup.
Orientasi pelajaran bersifat sangat khusus,
cakupan sempit, pada keahlian tertentu.
Fungsi Pendidikan Kejuruan
Menyiapkan siswa menjadi manusia
Indonesia seutuhnya yang mampu
meningkatkan kualitas hidup,
mengembangkan dirinya, memiliki
keahlian dan keberanian membuka usaha
untuk meningkatkan penghasilan.
Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja
produktif.
o Memenuhi keperluan tenaga
kerja
o Menciptakan lapangan kerja bagi
dirinya sendiri dan orang lain
o Merubah siswa dari
ketergantungan menjadi mandiri
dan berpenghasilan (produktif)
Menyiapkan siswa menguasai IPTEK,
sehingga:
o Menguasai dan menyesuaikan
diri dengan kemajuan IPTEK

o
o

Memiliki kemampuan dasar dan


mengembangkan diri secara
berkelanjutan
Memiliki keahlian dan
menerapkan IPTEK, bekerja
dalam bidang dan tingkat
keahlian

Landasan Filsafat Pendidikan Kejuruan (16 Teori


Prosser)
1) Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa
diajar dengan materi, alat, mesin dan
tugas-tugas yang sama atau tiruan dimana
siswa akan bekerja.
2) Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika
siswanya diperkenalkan dengan situasi
nyata : untuk berfikir, berperasaan,
berperilaku seperti halnya pekerja.
3) Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika
siswanya dilatih berfikir teratur.
4) Sekolah kejuruan harus memiliki manfaat
untuk kehidupan.
5) Pendidikan kejuruan akan efektif jika
membantu individu untuk mencapi citacita.
6) Pendidikan kejuruan untuk suatu jenis
keahlian, posisi dan ketrampilan akan
efektif jika hanya diberikan kepada siswa
yang merasa memerlukan.
7) Pendidikan kejuruan akan efektif apabila
pengalaman latihan yang dilakukan akan
membentuk kebiasaan bekerja, teratur dan
betul-betul diperlukan untuk
meningkatkan prestasi.
8) Pendidikan kejuruan akan efektif apabila
diajar oleh orang atau guru yang memiliki
kemampuan atau ketrampilan nyata.

9) Pendidikan kejuruan harus memahami


posisinya dalam masyarakat dan situasi
pasar, melatih siswa untuk dapat
memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja.
10) Membutuhkan kebiasaan kerja yang
efektif kepada siswa hanya akan terjadi
apabila training yang diberikan berupa
pekerjaan nyata dan bukan merupakan
latihan.
11) Materi training khusus pada jenis
pekerjaan tertentu hendaknya merupakan
pengalaman tuntas pada pekerjaan
tersebut.
12) Untuk setiap jenis pekerjaan mempunyai
ciri khusus, sehingga memerlukan materi
diklat khusus pula.
13) Pendidikan kejuruan akan menghasilkan
pelayanan yang efisien apabila
penyelenggaraan training diberikan
kepada sekelompok siswa yang
memerlukan (motivasi) dan memperoleh
keberhasilan dari program tersebut.
14) Pendidikan kejuruan akan efisien dan
efektif apabila metode pembelajaran
memperhatikan karakteristik siswa.
15) Administrasi pendidikan kejuruan akan
efektif apabila dilaksanakan dengan
fleksibel, dinamis dan berstandar.
16)
Pembiayaan pendidikan yang
kurang dari batas minimum tidak bisa
dilaksanakan secara efektif, jika pembeli
tidak bisa didukung dengan biaya
minimum sebaiknya pendidikan kejuruan
tidak dilaksanakan (Prosser & Allen,
1925)

Vous aimerez peut-être aussi