Vous êtes sur la page 1sur 29

PENGERTIAN

1. Marah adalah perasaan jengkel


yang timbul sebagai respons
terhadap kecemasan /
kebutuhan yang tidak
terpenuhi yang dirasakan
sebagai ancaman (Stuart &
Sundeen, 2007)

Respons
Adaptif

Respons
Maladaptif

Asertif
Frustasi
Kekerasan

Pasif

Agresif

Gambar 1. Rentang Respons Marah

ASERTIF
Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain
FRUSTASI
Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realitas atau terhambat
PASIF
Respons lanjutan, dimana klien tidak mampu mengungkapkan
perasaan
AGRESIF
Perilaku destruktif tapi masih terkontrol
AMUK
Perilaku destruktif dan tidak terkontrol

PROSES TERJADINYA MARAH


Ancaman/kebutuhan
Stress
Ansietas
Marah

Merasa berkuasa

Menantang

Mengungkapkan
Kemarahannya
Menyadarkan orang
lain akan kebutuhannya

Merasa tidak
adekuat
Melarikan diri

Tidak ada
Penyelesaian

Memenuhi
Kebutuhannya

Marah
Berkepanjangan

Marah teratasi

Mengingkari
kemarahan
Tidak
mengekspresikan
Kemarahan

Pengembangan Kemarahan
Bermusuhan Kronik
Marah Pada
Diri Sendiri
-

Depresi
Penyakit fisik

Marah pada orang lain


/ Lingkungan
- Agresif
- Perilaku kekerasan

HIRARKI AGRESIF
Rendah

1. Memperlihatkan permusuhan yang rendah

2. Keras dan menuntut


3. Mendekati orang lain dengan ancaman
4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
5. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan
6. Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai
7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan perawatan
medis
Tinggi
medis

8. Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan perawatan

2. AGRESIF PERILAKU KEKERASAN

Kontinu antara agresif verbalkekerasan fisik

Perilaku kekerasan hasil dari kemarahan atau ketakutan


yang ekstrim

Perilaku kekerasan dapat berupa


* Verbal
* Pada orang lain
* Pada lingkungan
* Diri sendiri

TEORI AGRESIF
(F. PREDISPOSISI)
1. PSIKOANALISA
Dorongan untuk hidup
Dorongan untuk mati

seksualitas
agersifitas

2. BIOLOGIS/NEUROBIOLOGIK
o Limbik sistem : ekspresi emosi & perilaku (
atau ) (rusak)
o Lobus frontal
: kerusakan pada: penilaian, kepribadian,pengambilan keputusan,
perilaku tidak sesuai, agresif
o Lobus temporal : epilepsi
o Neurotransmiter:
** NOREPINEFRIN:
LITHIUM CARBONAT
PROPRANOLOL
** MONOAMIN SEROTONIN
Agresifitas

agresi

Agresifitas

NOREPINEFRIN

ungkap / asertif

tekan / pasif

marah /
agresif

3. PSIKOLOGIS

TEORI FRUSTASI

Gagal

Masa kanak-kanak tidak menyenangkan: penolakan,


penghinaan

Pengalaman aniaya: sebagai korban/saksi

Frustasi

Agresif

4. PERILAKU

REINFORCEMENT SAAT MELAKUKAN KEKERASAN

OBSERVASI KEKERASAN

5. SOSIAL BUDAYA

KONTROL MASYARAKAT PADA KEKERASAN

BUDAYA ASERTIF

FAKTOR PRESIPITASI
1. KLIEN

- Kelemahan fisik
- Keputusasaan
- Ketidakberdayaan
- Percaya diri kurang

2.

INTERAKSI

- Kritikan, penghinaan
- Kekerasan orang lain
- Kehilangan orang yang dicintai
- Provokatif dan konflik

3.

LINGKUNGAN :

- Padat
- Ribut

Mekanisme Koping
Proyeksi
Sublimasi
Represi
Displacemet
Reaksai Formasi

EMOSI
* Tidak adekuat
* Tidak aman
* Rasa terganggu
* Marah (dendam)
* Jengkel
PISIK
* Muka merah
* Pandangan tajam
* Nafas pendek
* Keringat
* Sakit fisik
* Penyalahgunaan zat
* Tekanan darah
SPIRITUAL
* Kemahakuasaan
* Kebajikan/kebenaran diri
* Keraguan
* Tidak bermoral
* Kebejatan
* Kreatifitas
terlambat

INTELAKTUAL
* Mendominasi
* Bawel
* Sarkasme
* Berdebat
* Meremehkan
MARAH

GEJALA / TANDA MARAH

SOSIAL
* Menarik diri
* Pengasingan
* Penolakan
* Kekerasan
* Ejekan
* Humor

TANDA DAN GEJALA


1. Observasi

: - Muka merah, tegang, mata tajam


- Mondar-mandir, mengepal tinju
- Memukul, merampas, memaksa

2. Wawancara

: Tanyakan:
- Penyebab marah
- Tanda dan gejala dirasakan
- Perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

Perbandingan Perilaku Pasif, Asertif


dan Agresif
Pasif

Asertif

Agresif

Isi bicara

Negatif
Menghina diri sendiri
Dapatkah saya lakukan ?
Dapatkah ia lakukan ?

Positif
Menghargai diri sendiri
Saya dapat/akan lakukan

Berlebihan
Menghina orang lain
Anda selalu/tidak pernah

Nada suara

Diam
Lemah
Merengek

Diatur

Tinggi
Menuntut

Posture/sikap tubuh

Melorot
Menundukkan kepala

Tegak
Rileks

Tegang
Bersandar kedepan

Personal space

Orang lain dapat masuk


pada teritorial pribadinya

Menjaga jarak yang


menyenangkan
Mempertahankan
hak/teritorial

Memasuki teritorial
orang lain

Gerakan

Minimal
Lemah
Resah

Memperhatikan gerakan
yang sesuai

Mengancam/ekspansi
gerakan

Kontak mata

Sedikit/tidak

Sekali-sekali
(intermiten) sesuai
dengan kebutuhan
interaksi

Melotot

POHON MASALAH
Risiko perilaku kekerasan
Perilaku Kekerasan
Harga diri rendah

DIAGNOSA
2.

Perilaku kekerasan
Harga diri rendah

3.

Risiko perilaku kekerasan

1.

RENTANG TINDAKAN KEPERAWATAN


DALAM MANAJEMEN AGRESIF
STRATEGI
PREVENSI

1.
2.
3.

Kesadaran diri
Pendidikan kesehatan /
manajemen kekerasan
Latihan asertif

STRATEGI
ANTISIPASI

4. Komunikasi
5. Perubahan lingkungan
6. Tindakan perilaku
7. Psikofarmaka
Target : 1. Klien
2. Kelompok Klien
3. Keluarga
4. Kelompok keluarga

STRATEGI
PEMBATASAN
GERAK

8. Manajemen krisis
9. Pengasingan (seclusion)
10. Pengekangan
(restrains)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1.

Kesadaran diri perawat

2.

Pendidikan kesehatan

3.

Latihan asertif

4.

Strategi komunikasi

5.

Strategi lingkungan

6.

Strategi perilaku

7.

Farmakologi

8.

Manajemen krisis

1.

KESIAPAN PERAWAT
1. Sadar perasaan sendiri
2. Yakin klien dapat belajar ungkapan marah yang benar
3. Hangat, tegas, menerima, tetap tenang & kalem
4. Sikap dan suasana kerja yang akrab

2.

PENDIDIKAN KESEHATAN / MANAJEMEN P. KEKERASAN


# Mengidentifikasi penyebab p. kekerasan
# Mengidentifikasi tanda / gejala p. kekerasan / marah
# Memperagakan / demonstrasi cara lama jika marah
# Mengidentifikasi cara baru / konstruktif
# Mendemonstrasikan cara baru / konstruktif
# Melatih cara baru pada situasi yang nyata
Cara Baru :
* Fisik
* Emosional
* Intelektual
* Sosial
* Spiritual

3. LATIHAN ASERTIF
PRINSIP :
a. Berkomunikasi langsung dengan orang lain
b. Mengatakan tidak untuk hal yang tidak beralasan (logis)
c. Mampu mengungkapkan keluhan
d. Mengungkapkan penghargaan / pujian

PELAKSANAAN ASERTIF
1. BAHASA TUBUH
$ Mempertahankan kontak mata
$ Mempertahankan posisi tubuh (berhadapan dan tegak)
$ Berbicara dengan jelas
$ Nada suara tegas
$ Ekspresi wajah dan sikap tubuh untuk penekanan

2. PENDENGAR
> Mempersiapkan diri
> Mendengarkan
> Mengklarifikasi
> Mengakui
Davis, Fshelman, McKay: Panduan Relaksasi & Reduksi (2000)

3. PERCAKAPAN
* Atur lingkungan bicara
* Menetapkan topik pembicaraan
* Mengekspresikan perasaan
* Mengekspresikan permintaan
* Membuat orang lain melakukan kebutuhan kita (Win-Win)
Davis; dkk (2000)

4. TINDAKAN KOMUNIKASI
(Stuart & Sundeen, 2007)
# Bicara dengan lembut
# Nada rendah
# Tidak membalas suara keras klien
# Gunakan kalimat pendek dan simpel
# Hindarkan tertawa dan senyum tidak pada tempatnya
# Katakan anda siap membantu
# Beri kesempatan untuk ventilasi
# Sikap rileks dan terapeutik
# Gerakan tidak tergesa-gesa
# Jaga jarak 1 3 langkah dari klien (personal space violence
people 4 kali
orang normal)

5. TINDAKAN KEPERAWATAN PADA LINGKUNGAN


1. Ruang rawat klien
2. Penempatan dan kegiatan ruangan
3. Pengaturan waktu intraksi
4. Bentuk ruangan
5. Pola staf
6. Tingkat aktifitas
6. TINDAKAN / STRATEGI PERILAKU
1. LIMIT SETTING
2. KONTRAK PERILAKU
3. Time-Out
4. TOKEN-EKONOMI

TINDAKAN/STRATEGI PERILAKU
1. Limit Setting
* Sepakati : - perilaku yang diizinkan
- perilaku yang tidak diizinkan
- konsekuensi perilaku yang tidak diizinkan
* Semua staf dan klien mengetahui kesepakatan
* Pelaksanaan konsekuensi yang dilaksanakan adalah timeout
(Stuart & Sundeen 2007)
2. KONTRAK PERILAKU Untuk KONTROL PERILAKU
Contoh:
Klien akan diajak aktifitas: jalan, keluar ruang dll
Kontrak :
* Perilaku yang dijinkan
* Perilaku yang tidak diizinkan
* Konsekuensi
* Asuhan yang diberikan

8. MANAJEMEN KRISIS
1. Identifikasi leader tim krisis
2. Susun/kumpulkan tim krisis
3. Beritahu petugas keamanan jika diperlukan
4. Pindahkan semua klien dari area tersebut
5. Siapkan/dapatkan alat pengekang (retrains)
6. Susun strategi dan beritahu anggota tim
7. Tugas penanganan klien secara fisik (lihat gambar)
8.
Jelaskan setiap tindakan pada klien Kami harus mengontrol
Tono,
karena perilaku Tono berbahaya bagi Tono dan orang lain. Jika
Tono
sudah dapat mengontrol perilaku, kami akan lepaskan.
9. Ikat/kekang klien sesuai instruksi leader (posisi yang nyaman)
10. Berikan obat psikofarmaka sesuai instruksi
11. Jaga tetap kalem dan konsisten
12. Evaluasi tindangan dengan tim
13. Jelaskan kejadian pada klien lain dan staf seperlunya
14. Secara bertahap integrasikan klien pada lingkungan

9. PENGASINGAN
# Memisahkan klien dari orang lain
# Di tempat yang aman
# Di tempat yang cocok untuk tindakan kep.
Tujuan:
Melindungi pasien, orang lain, dan staf dari bahaya
* Legal jika dilakukan secara terapeutik dan etis
Prinsip Pengasingan
1. Pembatasan gerak
> aman dari mencederai diri
> lingkungan aman dari perilaku klien
2. Isolasi
> klien butuh untuk jauh dari orang lain, contoh: paranoid
> area terbatas untuk adaptasi, ditingkatkan secara
bertahap
3. Pembatasan input sensoris
> ruangan yang sepi akan mengurangi stimulus
(Stuart & Sundeen, 2007)

10. PENGEKANGAN
Tujuan:

* mengurangi gerakan fisik klien


* melindungi klien dan orang lain dari cedera

Indikasi:

* ketidakmampuan mengontrol perilaku

* perilaku tidak dapat dikontrol oleh obat atau teknik


psikososial
* hiperaktif, agitasi
1. Jelaskan pada klien alasan pengekangan
2. Lakukan dengan hati-hati dan tidak melukai
3. Ada perawat yang ditugaskan untuk mengontrol tanda vital,
sirkulasi,
dan membuka ikatan untuk latihan gerak
4. Penuhi kebutuhan fisik makan, minum, eliminasi dan perawatan
diri
5. Selengkapnya baca Stuart dan Sundeen, 2005 dan pedoman
pengikatan

Vous aimerez peut-être aussi