Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NAMA :
AULYA AGUSTIN DWI ANDHINI
(1306498241)
CLASS : F13/2S
Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Program Studi Magister Akuntansi Pendidikan Profesi Akuntansi
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama Mahasiswa
Kelas
: F13- 2S
Mata Ajar
KOMERSIAL
Judul Makalah/Tugas
Hari, Tanggal
Nama Pengajar
Tandatangan
PEMBEDA
PERJANJIAN KREDIT
Berdasarkan Undang-undang Nomor
10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 11, Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan
persetujuan
atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga.
PINJAM MEMINJAM
Beradasarkan buku ke III bab XIII
KUH Perdata. Terdapat dalam
pasal
1754
KUH
Perdata,
Perjanjian pinjam-meminjam ialah
perjanjian dengan mana pihak
yang satu memberikan kepada
pihak yang lain suatu jumlah
tertentu
barang-barang
yang
menghabis karena pemakaian,
dengan syarat bahwa pihak yang
belakangan
ini
akan
mengembalikan sejumlah yang
sama dari macam dan keadaan
yang sama pula.
Pengertian
Tujuan
Sedangkan
dalam
perjanjian
pinjam-meminjam
tidak
ada
ketentuan tersebut dan debitur
dapat
menggunakan
uangnya
secara bebas
Pemberi kredit
Dalam
perjanjian
kredit
sudah
ditentukan bahwa pemberi kredit
adalah bank atau lembaga pembiayaan,
dan tidak dimungkinkan diberikan oleh
individu
Sedangkan
dalam
perjanjian
pinjam-meminjam
pemberian
pinjaman dapat diberikan oleh
individu
Sedangkan
dalam
perjanjian
pinjam-meminjam hanya berupa
bunga saja dan bunga ini pun baru
ada apabila diperjanjikan
Jaminan
PEMBEDA
BANK KOMERSIAL
BANK SYARIAH
Falsafah
Tidak
berdasarkan
bunga
spekulasi dan ketidakjelasan.
Nilai uang masa sekarang dan
masa yang akan datang
Modal Disetor
Governance
Board of Director dan Board of
Structure/Organisasi Commisioner saja
Hubungan dengan
nasabah
Ruang lingkup
Usaha
Prinsip
Usaha/Operasional
Bunga (baik
kerja/investasi)
Pasar Uang
Piranti/instrument
moneter
10
Risk Management
Sertifikat
Bank
Indonesia
Syariah
Terdapat 10 jenis risiko, yaitu
risiko:
a. Kredit;
b. Operasional;
c. Reputasi;
konsumtif,
Dewan
NO
PEMBEDA
e.
f.
g.
h.
BANK KOMERSIAL
Likuiditas;
Strategic;
Hukum;
Kepatuhan.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BANK SYARIAH
Pasar;
Likuiditas;
Strategic;
Hukum;
Kepatuhan;
Investasi;
Musyarakah/bagi hasil/joint
venture.
11
Penjaminan
12
Cara menentukan
bunga
dalam rangka kegiatan jual beli saham, kecuali untuk pemberian kredit
investasi untuk pembiayaan barang modal (aktiva tetap atau bergerak) yang
diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan jual beli saham atau
pembelian obligasi yang diperdagangkan di pasar modal;
2) Memiliki saham yang tidak dimaksudkan sebagai penyertaan.
dapat dilakukan atas izin BI secara kasus per kasus. Transaksi derivatif yang
dilarang dalam kaitannya dengan nasabah bank adalah:
1) Bank dilarang memelihara posisi atas transaksi derivatif yang dilakukan oleh
nasabah grup dari bank, direksi, komisaris, pegawai atau pemilik bank yang
bersangkutan.
2) Bank dilarang memberikan fasilitas kredit dan cerukan (overdraft) dalam
b. Jenis
di
Mediasi yang dilakukan di
pengadilan (bukan jalur formal)
luar
c. Tempat mediasi
c. Tempat mediasi
Biasanya, mediasi litigasi hanya
Melalui proses yang panjang, dan
dilakukan di dalam Pengadilan, tidak
tidak hanya dilakukan di ruang
meliputi tahapan-tahapan yang panjang.
pengadilan saja, bisa saja dilakukan di
mana tempat yang disetujui oleh
kedua belah pihak.
d. Memiliki masa kerja yaitu maksimal 40 d. Tidak memiliki masa kerja yang
hari ditambah dengan 14 hari.
ditentukan, semakin cepat ditangani
maka semakin cepat selesai, dan
semakin lama proses mediasi maka
semakin berlarut permasalahan yang
dihadapi.
Advokasi
a. Dasar hokum
UU No. 18 tahun 2003 tentang advokat
b. Tempat
Advokasi litigasi
pengadilan
dilaksanakan
a. Dasar hukum
c. Waktu pelaksanaan
c. Waktu pelaksanaan
Relative lama dan bertele-tele, serta
Relative singkat, serta dapat memilih
tidak dapat memilih waktu sesuai
waktu sesuai dengan yang diinginkan.
keinginan.
Persangkaan adalah kesimpulan yang oleh undang-undang atau oleh hakim ditarik
dari suatu peristiwa yang diketahui umum ke arah suatu peristiwa yang tidak
diketahui umum (Pasal 1915 KUHPerdata, Pasal 173 HIR, Pasal 310 RBg).
Persangkaan undang-undang atau persangkaan hukum adalah persangkaan
berdasarkan suatu ketentuan khusus undang-undang berkenaan atau berhubungan
9
Berdasarkan Pasal 1923 KUHPer dan Pasal 174 HIR Pengakuan adalah
pernyataan atau keterangan yang dikemukakan salah satu pihak kepada pihak lain
dalam proses pemeriksaan suatu perkara.Pernyataan atau keterangan itu
dilakukan di muka hakim atau dalam sidang pengadilan. Keterangan itu
merupakan pengakuan, bahwa apa yang didalilkan atau yang dikemukakan pihak
lawan benar untuk keseluruhan atau sebagian.
e. alat bukti sumpah
Sumpah sebagai alat bukti adalah suatu keterangan atau pernyatan yang dikuatkan
atas nama Tuhan, dengan tujuan agar orang yang bersumpah dalam memberi
keterangan atau pernyataan itu takut atas murka Tuhan apabila dia berbohong
serta takut kepada murka atau hukuman Tuhan, dianggap sebagai daya pendorong
bagi yang bersumpah untuk menerangkan yang sebenarnya.
Ada 2 macam sumpah, yaitu:
1) sumpah yang dibebankan oleh hakim
2) sumpah yang dimohonkan pihak lawan.
Apabila sumpah telah diucapkan, hakim tidak diperkenankan lagi untuk meminta
bukti tambahan dari orang yang disumpah itu, yaitu perihal dalil yang dikuatkan
dengan sumpah termaksud (Pasal 177 HIR).
3. Mengapa satu orang saksi tidak dapat dianggap cukup untuk memutuskan
kasus perdata? Jelaskan!
Menurut Pasal 169 HIR dan Pasal 1905 KUH Perdata, keterangan seorang saksi saja
tidak dapat dipercaya, sehingga minimal dua orang saksi (unus testis nullus
testis) harus dipenuhi atau ditambah alat bukti lain.
10
4. Apa perbedaan antara kebenaran yang ingin dicapai dalam perkara pidana dan
perdata?
Kebenaran yang ingin dicapai dalam hukum acara perdata adalah kebenaran formil,
yaitu kebenaran yang hanya didasarkan pada formalitas-formalitas hukum, sementara
kebenaran kebenaran yang diautamakan dalam hukum acara pidana adalah kebenaran
materil, yaitu yang bukan hanya memerlukan formalitas hukum, akan tetapi harus
ditunjang pula dengan pengujian terhadap formallitas hukum itu dimuka siding
pengadilan, dan fakta-fakta yang ditemukan dalam siding pengadilan menjadi bahan
masukan bagi hakim dalam memutuskan perkara.
Sedangkan Kebenaran yang ingin dicapai dalam hukum acara pidana adalah mencari
kebenaran materiil yaitu mencari kebenaran sesungguhnya yang tidak terbatas pada
apa saja yang telah dilakukan oleh Terdakwa. Melainkan harus diselidi pula sampai
pada latar belakang perbuatan terdakwa. Hakim mencari kebenaran materiil secara
mutlak dan tuntas.
5. Bagaimana menurut saudara penegakan hukum (legal certainty) di Indonesia?
Jelaskan!
Bahwa Hukum dan penegakannya saat ini masih menciptakan legal Gaps
dalam masyarakat karena alasan sebagai berikut:
a. Belum tersentuhnya nilai moral dan
untuk
membangun
struktur
kehidupan
yang
efisien,
dan
membentuk sebuah institusi yang baik serta bersih dari campur tangan politik dan
kepentingan manapun. Termasuk di dalamnya adalah unsur penegak hukum dan
penyelenggara
Negara
yang
belum
dapat
bersikap
fair
dan objektif didalam penegakan hukumnya. Dalam artian, hukum yang diciptakan
tersebut belum dapat dijadikan alat untuk membersihkan dan menetralisir para
penegak hukum dari seluruh institusi yang terkait didalam menjalankan tugasnya
sebagai penegak hukum dari kepentingan tertentu dan budaya sinten dan
pinten (dalam lingkup Peradilan).
c. Hukum
Jadi apabila masyarakat sudah dapat merasakan bahwa hukum sudah mencapaitujuan
bersama yaitu keselarasan antara tujuan hukum dengan harapan dancita-cita
masyarakat, maka hukum berarti sudah dikatakan efektif sebagai norma yang
memuat aspiratif rakyat Indonesia.
11