Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.
Suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan
jaringan yang lebih dalam
2.
Kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik, dan radiasi
3.
Cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik
(electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation)
Etiologi
1.
Gas
b.
2.
3.
4.
Cairan
c.
Px gangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gangguan
airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi
obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma.
b.
Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderiat pada fase akut.
c.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yang
berdampak sistemik.
2.
b.
Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan atau
pada struktur atau organ - organ fungsional.
c.
3.
Keadaan hipermetabolisme.
Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ
fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, keloid, gangguan
pigmentasi, deformitas, kontraktur.
b.
c.
Penampilan : Kering tidak ada gelembung, oedem minimal atau tidak ada, pucat bila ditekan dengan ujung jari,
berisi kembali bila tekanan dilepas.
2.
d.
e.
Perasaan : Nyeri
b.
Penyebab : Kontak dengan bahan air atau bahan padat, jilatan api kepada pakaian, jilatan langsung kimiawi,
sinar ultra violet.
c.
Penampilan : Blister besar dan lembab yang ukurannya bertambah besar, pucat bila ditekan dengan ujung jari,
bila tekanan dilepas berisi kembali.
3.
d.
Warna : Berbintik-bintik yang kurang jelas, putih, coklat, pink, daerah merah coklat.
e.
b.
Penyebab : Kontak dengan bahan cair atau padat, nyala api, kimia, kontak dengan arus listrik.
c.
Penampilan : Kering disertai kulit mengelupas, pembuluh darah seperti arang terlihat dibawah kulit yang
mengelupas, gelembung jarang, dindingnya sangat tipis, tidak membesar, tidak pucat bila ditekan.
d.
e.
Perasaan : Tidak sakit, sedikit sakit, rambut mudah lepas bila dicabut.
: 9%
2.
Lengan masing-masing
9%
3.
18% : 36%
4.
Tungkai masing-masing
18% : 36%
5.
Genetalia/perineum
: 1%
Total
1.
2.
3.
4.
Umur klien.
5.
6.
Derajat kedalaman
Klinis
Rasa nyeri
Hyperemis
Hyper estesia
Derajat II A
Bulla, merah
Hyper estesia
Derajat II B
Bulla, pucat
Hypo estesia
Hitam, kering
An estesia
Derajat III
Luas Luka bakar
1.
: 100%
Derajat I
: 18%
Berat
2.
Sedang
a.
Derajat II
> 25%
a.
Derajat II
15-20%
b.
Derajat III
> 10%
b.
Derajat III
< 10%
c.
Derajat III
d.
Disertai komplikasi
3.
Ringan
a.
Derajat II
<15%
b.
Derajat III
<1 %
Indikasi Rawat
1.
3.
2.
4.
a.
Dewasa >20%
b.