Vous êtes sur la page 1sur 71

ABCDE

MANAJEMEN
oleh
IWAN

A.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
DAN FISIOLOGI
A. ANATOMI
ORGAN2 SISTEM PERNAFASAN

Lubang hidung

Rongga
hidung
Laring
Trakea

Faring

Bronkus

(sumber training ventilator servo/ PT Berca)

ANATOMI PLEURA DAN PARU


PLEURA
PARIETAL

PLEURA
VISERAL

KAVITAS PLEURA
+ CAIRAN
PLEURA

PARU

( Sumber: Training vent Servo. PT. Berca)

PARU

DIAFRAGMA

VENTILASI
VENTILASI PARU
PARU
INSPIRASI

EKSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA


IGA TERANGKAT

RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA


IGA KE POSISI SEMULA

KONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA


BERGERAK INFERIOR

RELAKSASI DIAFRAGMA DIAFRAGMA


BERGERAK KE POSISI SEMULA

INSERT

INTRATORAK

VOLUME

VOLUME

PRESSURE

PRESSURE

Sumber: Training Vent Servo/ PT Berca

AIRWAY & BREATHING


PENDAHULUAN
Pembunuh tercepat pada
trauma adalah gangguan
oksigenasi otak dan jaringan
vital lainnya

Standar precautions
petugas IRD
Cap
Gloves
Mask
Shoe Covers
Goggles / face
shield

Biomekanik trauma penting,


karena akan membantu dalam :

Mengerti akibat yang


ditimbulkan trauma.
Waspada terhadap jenis
perlukaan.
Organ mana yang cedera

PRIMARY SURVEY
DAN RESUSITASI
A. AIRWAYS & SPINE CONTROL
B. BREATHING & OKSIGENASI
C. CIRCULATION & STOP
BLEEDING
D. DISABILITY
E. EXPOSURE

Penilaian

AIR WAYS & SPINE


CONTROL

MENGENAL PATENSI AIRWAY


MENGENAL TANDA OBSTRUKSI DENGAN CEPAT

AIRWAY
PROBLEM
A
I
R
W
A
Y

AIR WAYS & SPINE


CONTROL
Sadar , bicara jelas : airway patent
Tanda Obstruksi Nafas :
Gargling (Cairan)
suction
Snooring(mengorok)
Jaw Thrust
Chin lift

Stridor

Umumnya perlu
jalan nafas definitif

Tanda2 pemakaian otot bantuan


nafas

MEMBEBASKAN JALAN NAPAS


TANPA ALAT

jaw thrust

AIR WAYS & SPINE


CONTROL

2. Penanganan airway
a. Melakukan chin lift atau jaw
thrust
b. Membersihkan airway dari benda
asing
c. Memasang pipa naso faringeal
atau oro faringeal
d. Memasang airway definitif:

Intubasi oro atau naso trakeal


Krikotiroidotomi dengan
pembedahan
e) Melakukan jet insufflation dari airway,
3. Menjaga leher dalam posisi netral, bila
melakukan tindakan membebaskan
airway.
4. Fiksasi leher setelah memasang
airway.

AIR WAYS & SPINE


CONTROL

Goal Penanganan kita :


JALAN NAFAS Lapang
JALAN NAFAS Bersih
OKSIGENASI

Peralatan dan tindakan yang


dibutuhkan ?

AIR WAYS & SPINE


CONTROL

Soft tip

Rigid tip (UGD)

Suction : Lama 15 detik (dewasa)


Suction waktu tarik

Lidah jatuh ke belakang

mengorok

Oro pharyngeal tube

AIRWAY : Obstruksi
Naso-pharingeal :
1. Diameter / size
2. Ukur panjang
3. Usahakan lubang
hidung kanan dulu

03/20/15

kuning atmadjaya , MD.


FINACS,

23

AIRWAY : Obstruksi Parsial


Orofaringeal

Ukur panjang

Masukkan terbalik
Anak
sebaiknya
cara lain

03/20/15

Putar

kuning atmadjaya , MD.


FINACS,

24

Cara pemasangan pipa oropharing

Membersihkan jalan napas

Pipa oropharing

Naso-pharyngeal tube

Tidak merangsang muntah


Hati-hati pasien dengan fraktura basis cranii
Ukuran u/ dewasa 7 mm atau jari kelingking
kanan

AIRWAY : Obstruksi Parsial


Naso-pharingeal :
1. Diameter / size
2. Ukur panjang

AIRWAY :
Obstruksi total ok benda asing

Nafas (-)
Gambar : tersedak
- Sadar :
benda asing ----> Heimlich/abd.thrust
/back blow

Obstruksi total

Obstruksi total

Obstruksi total

AIRWAY Choking
: hoking
C

03/20/15

Backblow pada bayi


kuning atmadjaya , MD.
FINACS,

39

Surgical Airway
Indikasi :
gagal intubasi

Maxillofacial trauma
Trauma leher
Metode :
Needle cricothyroidotomy dengan jet
insufflation
Surgical cricothyroidotomy

Definitive Airway

AIR WAYS & SPINE


CONTROL

Kematian karena airway :


Kegagalan mengenal airway yang
tersumbat
Terlambatnya menjaga jalan nafas
Keterlambatan membantu ventilasi
Kesulitan tehnis dalam menjaga
airway
Aspirasi gaster

AIRWAY NO PROBLEM

BREATHING &
OKSIGENASI
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi

B. Breathing: Ventilasi dan oksigenasi


1. Penilaian
a. Buka leher dan dada sambil menjaga
imobilisasi leher dan kepala
b. Tentukan laju dan dalamnya pernafasan
c. Inspeksi dan palpasi leher dan toraks
untuk adanya deviasi trakea, ekspansi
toraks simetris atau tidak simetris,
pemakaian otot tambahan, dan tanda
tanda cedera lainnya.
d. Perkusi toraks untuk menentukan redup
atau hipersonor
e. Auskultasi toraks bilateral

BREATHING &
OKSIGENASI
Hemothorax

BREATHING &
OKSIGENASI
Tension Pnemothorax

BREATHING &
OKSIGENASI
Thoracostomi

2. Pengelolaan
a. Pemberian oksigen konsentrasi
tinggi
b. Ventilasi dengan alat Bag Valve
Mask
c. Menghilangkan tension pneumo
thorax
d. Menutup open pneumo thorax
e. Memasang pulse oximeter

BREATHING

Katup 1
Katup 2

Kanul Hidung

Face Mask

Non Rebreathing
Mask

BREATHING

Konsentrasi Oksigen
- Udara bebas
- Kanul hidung dengan O2 2 LPM
- Kanul hidung dengan O2 6 LPM
- Face mask ( rebreathing, 6-10 LPM )
- Non rebreathing mask ( 8-12 LPM )

03/20/15

kuning atmadjaya , MD.


FINACS,

21 %
24 %
44 %
35 - 60 %
80 - 90 %

53

BREATHING

Artificial ventilation
(pernafasan buatan)

- Mouth to mouth ventilation


- Mouth to mask ventilation
- Bag-valve-mask ( ambu-bag )

BREATHING

Mulut - mulut

Mulut - Masker

BREATHING

Konsentrasi oksigen pada


mouth mouth/mask :
= udara ekspirasi (16-17%)

BREATHING
O2=50%
O2

O2>90%

Valve

Mask

Bag

O2

BREATHING

"Bagging" : lebih baik berdua


03/20/15

kuning atmadjaya , MD.


FINACS,

58

Pemberian oksigen

Ada sumbatan ?

Ada sumbatan jalan napas ?

C. CIRCULATION & STOP


BLEEDING

Circulation dengan Kontrol


Perdarahan
1. Penilaian
a. Dapat mengetahui sumber
perdarahan eksternal yang fatal
b. Mengetahui sumber perdarahan
internal
c. Nadi: Kecepatan, kualitas,
keteraturan
d. Warna kulit
e. Tekanan darah

2. Pengelolaan
a. Tekanan langsung di tempat perdarahan
eksternal
b. Mengenal adanya perdarahan internal, yg
butuhan intervensi bedahMemasang 2
kateter IV ukuran besar
c. Mengambil sampul darah untuk
pemeriksaan darah rutin, analisis kimia, tes
kehamilan, golongan darah dan cross
match, dan Analisis Gas Darah
d. Memberikan cairan dengan cairan RL yang
dihangatkan dan pemberian darah
e. Memasang Pneumatic Anti Shock
garment atau bidai pneumatik untuk
kontrol perdarahan
f. Cegah hipotermia

C. CIRCULATION &
STOP BLEEDING
SUMBER PERDARAHAN
EKSTERNAL/INTERNAL
NADI CEPAT
AKRAL DINGIN
WARNA PUCAT DAN KEBIRUAN
KESADARAN MENURUN
PERFUSI
MONITOR PRODUKSI URINE / JAM
RESUSITASI : IVFD RL 1000 2000 cc
1 2 KALI

C. Disability: Pemeriksaan Neurologis


Singkat
1. Tentukan tingkat kesadaran memakai
metode AVPU atau skor GCS
2. Nilai pupil untuk besarnya, isokori dan
reaksi

E. EXPOSURE

E. EXPOSURE
PEMERIKSAAN DARI UJUNG
RAMBUT SAMPAI UJUNG KAKI
HINDARI HYPOTERMIA

E. Tambahan pada Primary Survey


dan Resusitasi
1. Tentukan analisis gas darah dan laju
pernafasan
2. Monitor saturasi Oxygen
3. Pasang monitor EKG
4. Pasang kateter & NGT kecuali ada
kontra indikasi dan monitor urine
5. Foto Rontgen: (1) Toraks AP, (2)
Pelvis AP, dan (3) Servikal lateral
6. Kebutuhan DPL atau USG abdomen

F. Perineum/Rektum/Vagina
1. Penilaian
Perineum
a. Kontusio dan
hematoma
b. Laserasi
c. Perdarahan Uretra
2. Penilaian Rektum
a. Perdarahan
Rektum
b. Tonus Sfinkter ani
c. Utuhnya dinding
rektum
d. Fragmen tulang
e. Posisi Prostat

3. Penilaian Vagina
a. Adanya darah
daerah vagina
b. Laserasi Vagina

Vous aimerez peut-être aussi