Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
III. KLASIFIKASI :
Secara klinis stroke di bagi menjadi :
1. Serangan Ischemia Sepintas ( Transient Ischemia Attack / TIA ).
2. Stroke Ischemia ( Stroke non Hemoragik ).
3. Stroke Hemoragik.
4. Gangguan Pembuluh Darah Otak Lain.
Sumber : 2000, Harsono ED, Kapita Selekta Neurologi, Gajah Mada UP, hal : 84.
pdfcrowd.com
5. Pelo / disartria.
6. Kerusakan Nervus Kranialis.
7. Inkontinensia alvi dan uri.
V.PENATALAKSANAAN MEDIK.
A.PEMERIKSAAN PENUNJANG.
1.LABORATORIUM.
Hitung darah lengkap.
Kimia klinik.
Masa protombin.
Urinalisis.
2.DIAGNOSTIK.
SCAN KEPALA
Angiografi serebral.
EEG.
Pungsi lumbal.
MRI.
X ray tengkorak
B.PENGOBATAN.
1.Konservatif.
a.Pemenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus.
b.Mencegah peningkatan TIK.
Antihipertensi.
Deuritika.
Vasodilator perifer.
Antikoagulan.
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
Cegah obesitas.
Mencegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.
VIII.ASUHAN KEPERAWATAN.
A.PENGKAJIAN
BIODATA
Pengkajian biodata di fokuskan pada :
Umur : karena usia di atas 55 tahun merupakan resiko tinggi terjadinya serangan stroke.Jenis kelamin : laki-laki
lebih tinggi 30% di banding wanita.Ras : kulit hitam lebih tinggi angka kejadiannya.
KELUHAN UTAMA.
Biasanya klien datang ke rumah sakit dalam kondisi : penurunan kesadaran atau koma serta disertai kelumpuhan
dan keluhan sakit kepala hebat bila masih sadar.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN.
Jenis CVA Bleeding memberikan gejala yang cepat memburuk.Oleh karena itu klien biasanya langsung di bawa
ke Rumah Sakit.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU.
Perlu di kaji adanya riwayat DM, Hipertensi, Kelainan Jantung, Pernah TIAs, Policitemia karena hal ini berhubungan
dengan penurunan kualitas pembuluh darah otak menjadi menurun.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG.
Kronologis peristiwa CVA Bleeding sering setelah melakukan aktifitas tiba-tiba terjadi keluhan neurologis misal :
sakit kepala hebat, penurunan kesadaran sampai koma.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA.
Perlu di kaji mungkin ada anggota keluarga sedarah yang pernah mengalami stroke.
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
Kaji adanya kelumpuhan atau kelemahan.Tanda-tanda decubitus karena tirah baring lama.Kekuatan otot.
SOSIAL INTERAKSI.
Biasanya di jumpai tanda kecemasan karena ancaman kematian diekspresikan dengan menangis, klien dan
keluarga sering bertanya tentang pengobatan dan kesembuhannya.
B.DIAGNOSA YANG MUNCUL.
1. Resiko peningkatan TIK berhubungan dengan penambahan isi otak sekunder terhadap perdarahan otak .
2. Intoleransi aktifitas (ADL) berhubungan dengan kehilangan kesadaran,kelumpuhan.
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan.
5. Kecemasan (ancaman kematian) berhubungan dengan kurang informasi prognosis dan terapi.Kurang
pengetahuan prognosis dan terapi berhubungan dengan kurang informasi, salah interpretasi.
6. Resiko injury berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan, penurunan kesadaran.
7. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh ) berhubungan dengankesulitan menelan(disfagia),
hemiparese dan hemiplegi.
8. Inkoninensia uri berhubungan dengan defisit neurologis.
9. Inkontinensia alfi berhubungan dengan kerusakan mobilitas dan kerusakan neurologis.
10. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan mobilitas, parise dan paralise.
11. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidakmampuan bicara verbal atau tidak mampu
komunikasi.
12. Gangguan persepsi sensori : perabaan yang berhubungan dengan penekanan pada saraf sensori.
13. Resiko terjadinya : kekeringan kornea, Pneumonia ortostatik sekunder kehilangan kesadaran.
C.INTERVENSI KEPERAWATAN.
Rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan diatas adalah :
1.RESIKO PENINGKATAN TIK BERHUBUNGAN DENGAN PENAMBAHAN ISI OTAK SEKUNDER TERHADAP
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
1.RESIKO PENINGKATAN TIK BERHUBUNGAN DENGAN PENAMBAHAN ISI OTAK SEKUNDER TERHADAP
HIPOKSIA, EDEMA OTAK.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak mengalami peningkatan tekanan intra kranial .
Kriteria hasil :
Tidak terdapat tanda peningkatan tekanan intra kranial :
Peningkatan tekanan darah.
Nadi melebar.
Pernafasan cheyne stokes
Muntah projectile.
Sakit kepala hebat.
Pencegahan TIK meningkat di laksanakan.
Intervensi.
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Pantau tanda dan gejala peningkatan TIK
Deteksi dini peningkatan
tekanan darah
TIK untuk melakukan
nadi
tindakan lebih lanjut.
GCS
Respirasi
Keluhan sakit kepala hebat
Muntah projectile
Pupil unilateral
2.
Tinggikan kepala tempat tidur 15-30 derajat
Meninggikan kepala dapat
kecuali ada kontra indikasi.Hindari mengubah
membantu drainage vena
posisi dengan cepat.
untuk mengurangi kongesti
vena.
3.
Hindari hal-hal berikut :
Masase karotid
Masase karotid
memperlambat frekuensi
jantung dan mengurangi
sirkulasi sistemik yang
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
4.
5.
6.
Roborantia.
Analgetika.
Vasodilator perifer.
2.
3.
4.
5.
RASIONAL
Menurunkan resiko terjadinnya iskemia jaringan akibat
sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang tertekan
Gerakan aktif memberikan massa, tonus dan kekuatan
Ajarkan klien untuk melakukan
otot serta memperbaiki fungsi jantung dan pernapasan
latihan gerak aktif pada ekstrimitas Otot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya
yang tidak sakit
bila tidak dilatih untuk digerakkan
Lakukan gerak pasif pada
ekstrimitas yang sakit
Berikan papan kaki pada
ekstrimitas dalam posisi
fungsionalnya
Tinggikan kepala dan tangan
pdfcrowd.com
1.
3.
3. Berikan stimulasi terhadap rasa sentuhan,
seperti memberikan klien suatu benda untuk
menyentuh, meraba. Biarkan klien menyentuh
dinding atau batas-batas lainnya.
4.
open in browser PRO version
RASIONAL
Untuk mengetahui tipe dan lokasi yang
mengalami gangguan, sebagai penetapan
rencana tindakan
Penurunan kesadaran terhadap sensorik dan
perasaan kinetik berpengaruh terhadap
keseimbangan/posisi dan kesesuaian dari
gerakan yang mengganggu ambulasi,
meningkatkan resiko terjadinya trauma.
Melatih kembali jaras sensorik untuk
mengintegrasikan persepsi dan intepretasi
diri. Membantu klien untuk mengorientasikan
bagian dirinya dan kekuatan dari daerah
yang terpengaruh.
Meningkatkan keamanan klien dan
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuan klien
Klien dapat mengidentifikasi sumber pribadi/komunitas untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan
INTERVENSI
RASIONAL
1. Tentukan kemampuan dan tingkat kekurangan
1. Membantu dalam
dalam melakukan perawatan diri.
mengantisipasi/merencanakan pemenuhan
kebutuhan secara individual
2. Beri motivasi kepada klien untuk tetap
2. Meningkatkan harga diri dan semangat untuk
melakukan aktivitas dan beri bantuan dengan berusaha terus-menerus
sikap sungguh
3. Klien mungkin menjadi sangat ketakutan dan
3. Hindari melakukan sesuatu untuk klien yang
sangat tergantung dan meskipun bantuan
dapat dilakukan klien sendiri, tetapi berikan
yang diberikan bermanfaat dalam mencegah
bantuan sesuai kebutuhan.
frustasi, adalah penting bagi klien untuk
melakukan sebanyak mungkin untuk dirisendiri untuk mempertahankan harga diri dan
meningkatkan pemulihan
4. Meningkatkan perasaan makna diri dan
kemandirian serta mendorong klien untuk
4. Berikan umpan balik yang positif untuk setiap berusaha secara kontinyu
usaha yang dilakukannya atau
5. Memberikan bantuan yang mantap untuk
keberhasilannya
mengembangkan rencana terapi dan
5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi/okupasi
mengidentifikasi kebutuhan alat penyokong
khusus
5.RESIKO GANGGUAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH BERHUBUNGAN DENGAN KELEMAHAN
OTOT MENGUNYAH DAN MENELAN SEKUNDER KEHILANGAN KESADARAN.
Tujuan
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
makan
9. Kolaborasi dengan tim dokter untuk
9. Mungkin diperlukan untuk memberikan
memberikan ciran melalui iv atau makanan cairan pengganti dan juga makanan jika
melalui selang
klien tidak mampu untuk memasukkan
segala sesuatu melalui mulut
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan yang di sengaja dan
terus-menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan
pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi, dan strategi evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah
tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang. (Lismidar, 1990).
PUSTAKA.
1. Marylin Doengus , TERJEMAHAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN , EGC, 1999.
2. Lynda Jual C ,RENCANA ASUHAN DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN, EGC,1999.
3. Anna Owen ,PEMANTAUAN PERAWATAN KRITIS, , EGC, 1997.
4. Susan C.dewit, ESSENTIALS OF MEDICAL SURGICAL NURSING, W.B SOUNDERS COMPANY, 1998
5. Harsono,ED, NEUROLOGI KLINIS, GAJAH MADA UNIVERSITY PRESS, 1996.
6. 2000, Harsono ED, KAPITA SELEKTA NEUROLOGI, Gajah Mada UP.
pdfcrowd.com
Beranda
pdfcrowd.com