Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah memerlukan kompenenkompenen dalam memanajemen sekolah guna membantu tercapainya tujuan
yang diharapkan. Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen
pendidikan, atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah
sebagai salah satu kompenen dari sistem pendidikan yang berlaku.
Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen
pendidikan meliputi seluruh kompenen sistem pendidikan, bahkan bisa
menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional,
bahkan internasional.
Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam
menyelenggarakan
pendidikan
dan
pengajaran
di
sekolah
yang
keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh karena itu dalam
menjalankan kepemimpinan, harus
dalam
substansi
pendidikan
di
suatu
sekolah
atau
manajemen berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan
benar-benar terintegrasi dalam suatu sistem kerja sama untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Hal yang paling penting dalam implementasi
manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap kompenenkompenen sekolah itu sendiri. Sedikitnya terdapat tujuh kompenen sekolah
yang harus dikelola dengan baik dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
adalah
proses
perencanaan,
Manajemen
Sekolah
menurut
Sagala
(2007)
adalah
belajar.
4) Meningkatnya mutu partisipasi masyarakat
Tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah pada intinya adalah
untuk penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah
daerah pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih
efisien. Kewenangan terhadap pembelajaran di serahkan kepada unit yang
paling dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu
sekolah.
Disamping itu untuk memberdayakan sekolah agar sekolah dapat
melayani masyarakat secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat
tersebut. Tujuan penerapan Manajemen sekolah adalah untuk memandirikan
atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada sekolah dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif.
Lebih rincinya Manajemen sekolah bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam
mengharuskan
setiap
satuan
pendidikan
diharapkan
dapat
sesuai
dengan
latar
belakang
tuntutan
lingkungansosial
menghubungkan
program-program
sekolah
dengan
seluruh
Pencatatan
sangat
diperlukan
untuk
menunjang
dimaksudkan
bertujuan
mengatur
berbagai
kegiatan
tertulis
lembaga
10
adalah
fasilitas
dasar
untuk
menjalankan
fungsi
11
12
tertulis
lembaga
13
Ditinjau
dari
kepentingan
sekolah,
pengembangan
14
guru-guru,
orangtua
dan
peserta
didik,
pengumuman-
15
16
17
di
organisasikan
untuk
mempermudah
atau
memperlancar
a.
Layanan perpustakaan peserta didik
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada
peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses
pembelajaran di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan
serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik oleh Ali
Imron mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang
diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di
lembaga pendidikan formal seperti sekolah, baik sekolah tingkat dasar
maupun menengah, baik sekolah umum maupun kejuruan. Selain itu,
perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang memberikan
layanan kepada peserta didik di sekolah sebagai sentra utama, dengan
maksud membantu dan menunjang proses belajar mengajar di sekolah,
melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan
rekreatif melalui koleksi bahan pustaka (Imron, 1995:187). Dari definisidefinisi tersebut tampaklah jelas bahwa perpustakaan sekolah merupakan
suatu unit pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar di
sekolah.
b.
Layanan kesehatan peserta didik
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.
Menurut Jesse Ferring William pada buku Pengelolaan Layanan Khusus
Di sekolah oleh Kusmintardjo (1992) mendefinisikan layanan kesehatan
adalah sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas atau
sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan
fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa.
Selain itu layanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah
dalam rangka membantu (mungkin bersifat sementara ) murid-muridnya
yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta
didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah dan menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan
19
20
dasar, sekolah
menengah,
maupun
sekolah
dan
dalam
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen sekolah
sebenarnya adalah Komponen-komponen yang utama dan sangat mendukung
demi kelangsungan pembelajaran di suatu sekolah sebagai suatu organisasi
yang memiliki tujuan Meningkatnya efesiensi penggunaan sumber daya dan
penugasan staf, Meningkatnya profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
di sekolah, Munculnya gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum,
penggunaan teknologi pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar
serta Meningkatnya mutu partisipasi masyarakat.
Ketujuh komponen manajemen sekolah yang telah di bahas di atas
saling berkaitan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan sekolah.
B. Saran
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi pendidik, hendaknya
mengetahui serta memahami manajemen komponen-komponen sekolah seperti
manajemen anggaran/ biaya pendidikan, manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat, dan manajemen layanan khusus, agar nantinya ketika sudah
menjadi pendidik tidak canggung lagi di lingkungan sekolah tempat ia
mengajar.
22
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Mamur. 2009. Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan
Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Diva Press.
Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Everard,K.B, geoffrey Morris and Ian Wilson.(2004). Effectie School
Management. London: Paul Chapman Publishing
http://aryawiga.wordpress.com/2012/02/17/manajemen-layanan-khusussekolah/
http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/manajemen-hubungan-masyarakat/
Imron, Ali. 1995. Manajemen Peserta Didik Di Sekolah. Malang
Kusmintardjo. 1992. Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah (Jilid I). Malang
Mulyasa, E. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
23