Vous êtes sur la page 1sur 1

AMALAN YANG LEBIH DICINTAI

RASULULLAH DARIPADA IKTIKAF


SEBULAN
Islam bukanlah agama ritual semata. Islam adalah ajaran menyeluruh yang meliputi semua
aspek kehidupan dan ibadah. Kesempurnaan seseorang dalam berislam hanya bisa didapatkan
ketika bisa mensinergikan amalan ritual dengan amalan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Karenanya pula, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam pernah bersabda
bahwa orang yang paling baik adalah yang paling banyak manfaatnya untuk sesama manusia.
Dalam kondisi-kondisi tertentu, amalan sosial lebih ditekankan daripada amalan ritual.
Tentunya, akan lebih baik jika amalan sosial ini dilakukan oleh mereka yang baik amalan
ritualnya. Sebagaimana pribadi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam dan sahbatnya yang
terdepan dalam amal ritual dan senantiasa menjadi contoh dalam amalan-amalan sosial terkait
hak sesama manusia.
Manusia yang paling dicintai Allah Taala adalah yang paling bermanfaat, Rasulullah
bersabda. Lanjut beliau, Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah membahagiakan
orang lain dan meringankan bebannya, atau melunasi hutangnya, atau memberinya makan
untuk menghilangkan raa laparnya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ini, Sunnguh, lanjut Rasulullah,
aku lebih suka berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk kucukupi kebutuhannya
daripada iktikaf di masjid selama sebulan.
Inilah di antara riwayat yang menyebutkan betapa mulianya amalan sosial hingga bisa
melebihi keutaman amalan ritual. Padahal amalan ritual sendiri, dalam banyak riwayat
disebutkan memiliki jutaan keutamaan yang sulit disamai oleh amalan sosial apa pun, sebab
pelaku amalan sosial tersebut tidak beriman kepada Allah Taala dan mendustai Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa sallam.
Di dalam hadits panjang yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani ini, Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa sallam melanjutkan, Barang siapa yang menahan marah, Allah Taala akan
menutup auratnya. Barang siapa yang menahan marah padahal ia mampu untuk
melampiaskannya, Allah Taala akan memenuhi hatinya dengan Ridha-Nya pada Hari
Kiamat.
Barang siapa berjalan bersama saudaranya untuk mencukupi kebutuhannya, balasannya
adalah, maka Allah Taala akan meneguhkan langkahnya di hari langkah-langkah kaki
banyak yang tergelincir.
Pungkas Nabi berpesan, Sesungguhnya akhlak yang buruk merusak amalan sebagaimana
cuka merusak madu. [Pirman/kisahhikmah/dakwahmedia.com]

Vous aimerez peut-être aussi