Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ibu :
Nama : Ny. T
Umur : 34 tahun
Alamat : Kampung Sumur, RT/RW 08/17,
Klender
Klender
Pekerjaan : Supir
Pekerjaan : ibu ruah tangga
Penghasilan: Rp. 3.000.000,00/ bulan
Penghasilan: Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Betawi
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Agama : Islam
Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung
I. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ny. T (ibu kandung pasien)
Lokasi
: Bangsal lantai V Timur, kamar 510
Tanggal / waktu
: 09 Agustus 2014 pukul 10.50 WIB
Tanggal masuk
: 09 Agustus 2014 pukul 10.18 WIB (di IGD)
Keluhan utama
: Bengkak seluruh tubuh sejak 6 hari SMRS
Keluhan tambahan : BAK warna merah seperti cucian daging, demam, batuk kering
A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang dengan keluhan bengkak dibagian muka sejak 6 hari SMRS. Pada awalnya
bengkak muncul di bagian wajah, kaki, kemudian perut. Bengkak pada wajah dirasakan paling
terasa saat bangun pagi. Lima hari SMRS pasien sempat di bawa ke puskesmas dan mendapatkan
prednison, bengkak dirasakan berkurang dengan pengobatan tersebut namum kemudian bengkak
timbul kembali. Pada 4 hari SMRS pasien dilakukan tes darah dan disarankan tes urin 1 hari
SMRS kemudian dirujuk ke RSUD Budhi Asih dengan bengkak dan membawa hasil
laboratorium.
Selain bengkak, pasien juga mengalami perubahan warna BAK berupa warna merah seperti
cucian daging sejak 6 hari SMRS dan terus sampai sekarang. BAK sebanyak 3-4x sehari dan
tidak ada nyeri saat berkemih.
Pasien megalami demam 6 hari SMRS. Demam terus menerus dan hanya hangat saja.
Diukur dengan perabaan tangan.
Terdapat muntah 1x 1 hari SMRS, sebanyak gelas aqua, tidak ada darah maupun lendir.
Terdapat batuk kering 1 minggu yang lalu. Nafsu makan berkurang dan tidak ada gangguan BAB
B. RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN
Morbiditas kehamilan
KEHAMILAN
Perawatan antenatal
(-)
Rutin kontrol ke tempat praktek bidan 1x setiap
bulan dan saat menginjak usia tujuh bulan
dilakukan 2x setiap bulan, sudah melakukan
Tempat persalinan
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
KELAHIRAN
Keadaan bayi
imunisasi TT 2x
Praktek bidan
Bidan
Spontan
Cukup Bulan
Berat lahir : 3600 gram
Panjang lahir : 51 cm
Lingkar kepala : tidak tahu
Langsung menangis
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : -
: Umur 5 bulan
Duduk
: Umur 8 bulan
Berdiri
: Umur 12 bulan
Berjalan
: Umur 15 bulan
(Normal: 13 bulan)
Bicara
: Umur 12 bulan
ASI/PASI
Buah / Biskuit
Bubur Susu
Nasi Tim
02
ASI
24
ASI
46
ASI
68
PASI
8 10
PASI
10 -12
PASI
(bulan)
Jenis Makanan
Nasi / Pengganti
Sayur
Daging
Telur
Ikan
Tahu
Tempe
Lain lain
Kesimpulan riwayat makanan : Sejak lahir pasien mendapatkan ASI eksklusif. Asupan
makanan pasien sehari-hari cukup baik.
E. RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin
BCG
DPT / PT
Dasar ( umur )
2 bulan 2 bulan 4 bulan
6 bulan
Ulangan ( umur )
24 bulan 5 tahun
Polio
0 bulan
2 bulan
6 bulan
18 bulan
5 tahun
Campak
Hepatitis B
0 bulan
1 bulan
9 bulan
6 bulan
24 bulan
-
6 tahun
-
Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal. Tidak dilakukan
imunisasi tambahan.
F. RIWAYAT KELUARGA
a. Corak Reproduksi
No
1.
Tanggal lahir
Jenis
(umur)
kelamin
9 tahun, 10 Mei
2005
Laki-laki
Hidup
Lahir
Abortus
mati
Hidup
Mati
Keterangan
(sebab)
kesehatan
b. Riwayat Pernikahan
Ayah / Wali
Tn. B
1
25 tahun
Tamat SMA
Islam
Betawi
Sehat
-
Nama
Perkawinan keUmur saat menikah
Pendidikan terakhir
Agama
Suku bangsa
Keadaan kesehatan
Kosanguinitas
Penyakit, bila ada
Ibu / Wali
Ny. A
1
24 tahun
Tamat SMA
Islam
Betawi
Sehat
-
d. Riwayat Kebiasaan Keluarga : Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki
kebiasaan merokok. Pasien juga menyangkal adanya kebiasaan merokok, minum minuman
beralkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Kesimpulan Riwayat Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala dan
penyakit yang serupa dengan pasien
G. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Penyakit
Umur
Penyakit
Umur
Penyakit
Alergi
(-)
Difteria
(-)
Cacingan
(-)
Diare
(-)
jantung
Penyakit ginjal
DBD
(-)
Kejang
(-)
Radang paru
(-)
Otitis
(-)
Morbili
(-)
TBC
(-)
Penyakit
Umur
(-)
(-)
Parotitis
(-)
Operasi
(-)
Lain-lain: batuk
dan pilek (flu)
Jarang
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Pasien belum pernah mengalami
penyakit yang sama sebelumnya, diakui pernah mengalami batuk dan pilek (flu) namun jarang.
H. RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN
Pasien tinggal di rumah kontrakan bersama ayah dan ibunya, Menurut pengakuan,
ventilasi di rumah cukup baik, pencahayaannya baik, sumber air bersih berasal dari air tanah, dan
sumber air minum berasal dari air galon serta sampah dibuang setiap harinya. Diakui lingkungan
sekitar rumah cukup baik, kawasan padat penduduk namun tidak kumuh.
Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Lingkungan rumah cukup baik.
: 30 kg
: 133 cm
: 53 cm (normosefali, terletak diantara -2 dan +2 SD Kurva
Neillhaus)
Lingkar Lengan Atas
: 18 cm
Status Gizi
BB / U = 30/29 x 100 % = 103% (gizi normal)
TB / U = 133/135 x 100 % = 98,5% (tinggi normal)
BB / TB = 30/28 x 100 % = 107% (gizi normal)
Tanda Vital
Tekanan Darah: 150/120 mmHg
Nadi
: 116 x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular
Nafas
: 16 x / menit, tipe thoraco-abdominal
Suhu
: 37,3C, axilla (diukur dengan termometer air raksa)
KEPALA
RAMBUT
WAJAH
MATA:
Visus
Sklera ikterik
Konjungtiva anemis
Exophthalmus
Enophtalmus
: tidak dilakukan
: -/: -/: -/: -/-
Ptosis
Lagofthalmus
Cekung
Kornea jernih
Strabismus
Lensa jernih
: +/+
Nistagmus
: -/-
Cekung
: -/-
Pupil
: bulat, isokor
Refleks cahaya
: langsung +/+ , tidak langsung +/+
TELINGA :
Bentuk
: normotia
Tuli
: -/Nyeri tarik aurikula : -/Nyeri tekan tragus
: -/Liang telinga
: lapang
Membran timpani
: sulit dinilai
Serumen
: -/Refleks cahaya
: sulit dinilai
Cairan
: -/HIDUNG :
Bentuk
: simetris
Napas cuping hidung
: -/Sekret
: -/Deviasi septum
:Mukosa hiperemis
: -/Konka eutrofi
:BIBIR
: mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (-)
MULUT
: trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-), gigi tetap berjumlah 24 buah,
terdapat gigi premolar 1 kanan dan kiri tanggal, mukosa gusi berwarna merah
muda, mukosa pipi berwarna merah muda, arcus palatum simetris dengan mukosa
LIDAH
abnormal (-)
Palpasi : Gerakan pernapasan simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat, teraba
ictus cordis pada ICS V linea midclavicularis kiri dengan denyut kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler pada kedua lapang paru, ronchi -/-, wheezing (-/-),
bunyi jantung I-II reguler, punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis
(-)
Lingkar Perut : 56,5cm
GENITALIA : tidak ditemukan adanya kelainan, rambut pubis (+)
KELENJAR GETAH BENING:
Preaurikuler
: tidak teraba membesar
Postaurikuler
: tidak teraba membesar
Submandibula
: tidak teraba membesar
Supraclavicula
: tidak teraba membesar
Axilla
: tidak teraba membesar
Inguinal
: tidak teraba membesar
EKSTREMITAS :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap
badan, tidak terdapat keterbatasan gerak sendi, akral hangat pada keempat ekstremitas, sianosis
(-), edema tungkai (+) pitting, capillary refill time < 2 detik
Ekstremitas atas
Tonus otot
Trofi otot
Kekuatan otot
Ekstremitas bawah
Tonus otot
Trofi otot
Kekuatan otot
Kanan
Kiri
Normotonus
Eutrofi
5
Normotonus
Eutrofi
5
Normotonus
Eutrofi
5
Normotonus
Eutrofi
5
STATUS NEUROLOGIS
Refleks Fisiologis
Kanan
Kiri
Biseps
Triceps
Patella
Achiles
Kanan
-
Kiri
-
Kanan
-
Kiri
-
Refleks Patologis
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
Kerniq
Laseq
Brudzinski I
Brudzinski II
Saraf cranialis
- N. I (Olfaktorius)
Hasil
Satuan
Nilai Normal
12.1
5.0
12.9
Ribu/uL
Juta/ uL
g/dl
4.5-13.5
3.6-5.8
10.7-14.7
Hematokrit
Trombosit
LED
MCV
MCH
MCHC
RDW
Hitung jenis
Basofil
Eusinofil
Netrofil batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
Kimia Klinik
Albumin
Kolesterol Total
Ureum
Kreatinin
Imunologi
ASTO
39
613
30
77.6
25.6
32.9
10.8
%
Ribu/uL
Mm/jam
fL
pg
g/dl
%
33-45
181-521
0-10
69-93
22-34
32-36
<14
1
1
3
68
20
7
%
%
%
%
%
%
0-1
1-5
3-6
25-60
25-60
1-6
3.4
163
36
0.99
g/dl
Mg.dl
Mg/dl
Mg/dl
3.8-5.4
110-230
11-39
<1.0
negatif
IU/ml
<200
Hasil
Kecoklatan
Keruh
Negatif
1+
Negatif
6.0
1.030
3+
1.0
Negatif
3+
Negatif
2-5
BANYAK
Positif
Negatif
Satuan
E.U./dL
/LPB
/LPB
/LPB
/LPK
Nilai normal
Kuning
Jernih
Negatif
Negatif
Negatif
4.6-8
1.005-1.030
Negatif
0.1-1
Negatif
Negatif
Negatif
<5
<2
Positif
Negatif
Kristal
Bakteri
Jamur
Negatif
Negatif
Positif
/LPB
Negatif
Negatif
Negatif
IV. RESUME
Pasien An. RA umur 9 tahun 2 bulan datang dengan keluhan bengkak pada bagian muka
sejak 6 hari SMRS. Pada awalnya bengkak muncul di bagian wajah, kaki dan perut. Bengkak
pada wajah paling terasa pada pagi hari. Sudah berobat di puskesmas dan diberi obat prednison
tapi tidak membaik. Terdapat BAK berwarna merah seperti air cucian daging bersamaan dengan
timbulnya bengkak serta demam terus menerus, hanya diukur dengan perabaan tangan. Ada
batuk kering sejang 1 minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, compos mentis,
dan kesan gizi baik serta tampak pucat. Pada status gizi didapatkan pasien gizi normal. Pada
tanda vital didapatkan tekanan darah 150/ 120 mmHg, nadi 116x/ menit, laju napas 16x/ menit,
dan suhu 37,3C. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan adanya shifting dullness (+). Lingkar
perut : 56,5cm. Edema pretibial dan dorsum pedis (+) pitting.
Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan urin berwarna keruh, bilirubin +1, Albumin urin
+3, darah +3, dan pada sedimen urin terdapat leukosit 2-5/LPB dan eritrosit banyak. Pada
pemeriksaan hematologi didapatkan trombosit 613ribu/uL, LED 30 mm/jam, Albumin 3,4 g/dl,
ASTO negatif.
V. DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Nefrotik
Glomerulonefritis akut post streptokokus
Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut
Grade II
Diagnosis penyerta :
o ISPA ec infeksi virus
Rontgen thorax PA
USG ginjal
Kultur darah
VIII. PENATALAKSANAAN
IX. PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad Functionam
Ad Sanationam
Antibiotik : Amoxicilin
Dosis : 15-25mg/kg setiap 8 jam
Pada pasien : 3x500mg i.v
Captopril
Dosis : 0,3-2mg/kgbb/hari
Pada pasien : 3x12,5mg p.o
Nifedipin
Dosis : 0,25-0,5 mg/kgbb/hari
Pada pasien : 3x2,5mg s.l
Furosemid
Dosis : 0,5 1mg/kgbb/hari
Pad pasien : 2x20mg i.v
Ambroxol
Dosis : 2-3 kali sehari 5ml
Pad pasien : 3x1 Cth
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad bonam
ANALISA KASUS
Kasus yang dibahas adalah pasien bernama An. RA usia 9 tahun 2 bulan, jenis kelamin
laki-laki, datang ke IGD RSBA dengan keluhan bengkak sejak 6 hari SMRS, bengkak muncul
awalnya pada bagian kaki, perut, lalu sekitar wajah dan tidak hilang timbul dari waktu
terjadinyadapat disimpulkan bahwa bengkak ini terjadi secara akut. Maka kemungkinan yang
dapat menyebabkan edema secara akut adalah kelainan pada ginjal seperti sindrom nefrotik dan
glomerulonefritis akut. Atau juga bisa decompesasio cordis pada penyakit jantung bawaan.
Edema pada glomerulonefritis akut disebabkan karena albumin yang tidak terfiltrasi yang
akhirnya menyebabkan tekanan onkotik pada pembuluh darah menurun dan menyebabkan
berpindahnya cairan plasma ke ekstravaskular.
BAK berwarna seperti cucian daging dan bersamaan dengan bengkak sejak 6 hari SMRS
merupakan gambaran klinis dari hematuria makroskopik pada glomerulonefritis akut.
Sebelumnya harus ditanyakan terlebih dahulu apakah pasien pernah mengalami trauma disekitar
pinggang, perut atau genital, hal ini untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya hematuri
makroskopik di luar ginjal seperti ureter, vesica urinaria atau uretra. Terjadinya hematuri ini
akibat kerusakan dinding kapiler glomerulus sehingga menjadi lebih permeabel terhadap
eritrosit.
Pasien mengeluhkan adanya batuk kering satu minggu SMRS. Pada glomerulonefritis akut
paska infeksi di dahului infeksi dari tempat lain yang kemudian antigen tersebut bisa terdeposit
pada glomerulus yang akhirnya menyebabkan inflamasi pada glomerulus.
Pada tanda vital pasien saat pertama kali masuk adalah 150/120mmHg, hal ini merupakan
suatu hipertensi berat karena tekanan darah melebihi 5mmHg di atas persentil 99 menurut usia.
Reaksi radang pada glomerulus yang menyebabkan filtrasi glomeruli berkurang, sedangkan
aliran darah ke ginjal biasanya normal.
Didapatkan edema pada wajah, tungkai dan shiftting dullness (+) pada pasien. Hal ini sesuai
pada dengan gejala klinis pada glomerulonefritis. Edema paling sering terjadi di daerah
periorbital (edema palpebra), disusul daerah tungkai. Jika terjadi retensi cairan hebat, maka
edema timbul di daerah perut (asites), dan genitalia eksterna (edema skrotum/vulva) menyerupai
sindrom nefrotik.