Vous êtes sur la page 1sur 14

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI


RS PENDIDIKAN : RSUD BUDHI ASIH
STATUS PASIEN KASUS II (GLOMERULONEFRITIS AKUT)
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. RA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 9 tahun 2 bulan
Suku Bangsa : Betawi
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 10 Mei 2005
Agama
: Islam
Alamat
: Kampung Sumur, RT/RW 08/17, Klender
Pendidikan
: SD
Orang tua / Wali
Ayah:
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Alamat : Kampung Sumur, RT/RW 08/17,

Ibu :
Nama : Ny. T
Umur : 34 tahun
Alamat : Kampung Sumur, RT/RW 08/17,

Klender
Klender
Pekerjaan : Supir
Pekerjaan : ibu ruah tangga
Penghasilan: Rp. 3.000.000,00/ bulan
Penghasilan: Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Betawi
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Agama : Islam
Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung
I. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ny. T (ibu kandung pasien)
Lokasi
: Bangsal lantai V Timur, kamar 510
Tanggal / waktu
: 09 Agustus 2014 pukul 10.50 WIB
Tanggal masuk
: 09 Agustus 2014 pukul 10.18 WIB (di IGD)
Keluhan utama
: Bengkak seluruh tubuh sejak 6 hari SMRS
Keluhan tambahan : BAK warna merah seperti cucian daging, demam, batuk kering
A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang dengan keluhan bengkak dibagian muka sejak 6 hari SMRS. Pada awalnya
bengkak muncul di bagian wajah, kaki, kemudian perut. Bengkak pada wajah dirasakan paling
terasa saat bangun pagi. Lima hari SMRS pasien sempat di bawa ke puskesmas dan mendapatkan
prednison, bengkak dirasakan berkurang dengan pengobatan tersebut namum kemudian bengkak
timbul kembali. Pada 4 hari SMRS pasien dilakukan tes darah dan disarankan tes urin 1 hari
SMRS kemudian dirujuk ke RSUD Budhi Asih dengan bengkak dan membawa hasil
laboratorium.

Selain bengkak, pasien juga mengalami perubahan warna BAK berupa warna merah seperti
cucian daging sejak 6 hari SMRS dan terus sampai sekarang. BAK sebanyak 3-4x sehari dan
tidak ada nyeri saat berkemih.
Pasien megalami demam 6 hari SMRS. Demam terus menerus dan hanya hangat saja.
Diukur dengan perabaan tangan.
Terdapat muntah 1x 1 hari SMRS, sebanyak gelas aqua, tidak ada darah maupun lendir.
Terdapat batuk kering 1 minggu yang lalu. Nafsu makan berkurang dan tidak ada gangguan BAB
B. RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN
Morbiditas kehamilan

Tidak ada. Anemia (-), HT (-), DM (-),


penyakit jantung (-), penyakit paru (-), infeksi

KEHAMILAN

Perawatan antenatal

(-)
Rutin kontrol ke tempat praktek bidan 1x setiap
bulan dan saat menginjak usia tujuh bulan
dilakukan 2x setiap bulan, sudah melakukan

Tempat persalinan
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
KELAHIRAN
Keadaan bayi

imunisasi TT 2x
Praktek bidan
Bidan
Spontan
Cukup Bulan
Berat lahir : 3600 gram
Panjang lahir : 51 cm
Lingkar kepala : tidak tahu
Langsung menangis
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : -

Kesimpulan riwayat kehamilan / kelahiran :


pasien lahir secara pervaginam, spontan, cukup bulan, tanpa adanya penyulit.
C. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi I : Umur 7 bulan
(Normal: 5-9 bulan)
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap

: Umur 5 bulan

(Normal: 3-4 bulan)

Duduk

: Umur 8 bulan

(Normal: 6-9 bulan)

Berdiri

: Umur 12 bulan

(Normal: 9-12 bulan)

Berjalan

: Umur 15 bulan

(Normal: 13 bulan)

Bicara

: Umur 12 bulan

(Normal: 9-12 bulan)

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : tidak terdapat kertelambatan dalam


pertumbuhan dan perkembangan pasien, baik sesuai usia.
D. RIWAYAT MAKANAN
Umur

ASI/PASI

Buah / Biskuit

Bubur Susu

Nasi Tim

02

ASI

24

ASI

46

ASI

68

PASI

8 10

PASI

10 -12

PASI

(bulan)

Jenis Makanan
Nasi / Pengganti
Sayur
Daging
Telur
Ikan
Tahu
Tempe
Lain lain

Frekuensi dan Jumlah


Nasi 2x/hari, sekali makan 1piring
1x/hari
2-3x/minggu
4x/minggu
2x/hari
2x/ hari
2x/ hari
Biskuit/ wafer/ roti/ buah /jajanan sekolah

Kesimpulan riwayat makanan : Sejak lahir pasien mendapatkan ASI eksklusif. Asupan
makanan pasien sehari-hari cukup baik.
E. RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin
BCG
DPT / PT

Dasar ( umur )
2 bulan 2 bulan 4 bulan

6 bulan

Ulangan ( umur )
24 bulan 5 tahun

Polio

0 bulan

2 bulan

6 bulan

18 bulan

5 tahun

Campak
Hepatitis B

0 bulan

1 bulan

9 bulan
6 bulan

24 bulan
-

6 tahun
-

Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal. Tidak dilakukan
imunisasi tambahan.

F. RIWAYAT KELUARGA
a. Corak Reproduksi
No
1.

Tanggal lahir

Jenis

(umur)

kelamin

9 tahun, 10 Mei
2005

Laki-laki

Hidup

Lahir

Abortus

mati

Hidup

Mati

Keterangan

(sebab)

kesehatan

b. Riwayat Pernikahan
Ayah / Wali
Tn. B
1
25 tahun
Tamat SMA
Islam
Betawi
Sehat
-

Nama
Perkawinan keUmur saat menikah
Pendidikan terakhir
Agama
Suku bangsa
Keadaan kesehatan
Kosanguinitas
Penyakit, bila ada

Ibu / Wali
Ny. A
1
24 tahun
Tamat SMA
Islam
Betawi
Sehat
-

c. Riwayat Penyakit Keluarga :


Pada keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang serupa seperti pasien. Riwayat
Diabetes Melitus (-) Hipertensi (-) dan Asma (-) di sangkal

d. Riwayat Kebiasaan Keluarga : Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki
kebiasaan merokok. Pasien juga menyangkal adanya kebiasaan merokok, minum minuman
beralkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Kesimpulan Riwayat Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala dan
penyakit yang serupa dengan pasien
G. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Penyakit

Umur

Penyakit

Umur

Penyakit

Alergi

(-)

Difteria

(-)

Cacingan

(-)

Diare

(-)

jantung
Penyakit ginjal

DBD

(-)

Kejang

(-)

Radang paru

(-)

Otitis

(-)

Morbili

(-)

TBC

(-)

Penyakit

Umur
(-)
(-)

Parotitis

(-)

Operasi

(-)

Lain-lain: batuk
dan pilek (flu)

Jarang

Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Pasien belum pernah mengalami
penyakit yang sama sebelumnya, diakui pernah mengalami batuk dan pilek (flu) namun jarang.
H. RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN
Pasien tinggal di rumah kontrakan bersama ayah dan ibunya, Menurut pengakuan,
ventilasi di rumah cukup baik, pencahayaannya baik, sumber air bersih berasal dari air tanah, dan
sumber air minum berasal dari air galon serta sampah dibuang setiap harinya. Diakui lingkungan
sekitar rumah cukup baik, kawasan padat penduduk namun tidak kumuh.
Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Lingkungan rumah cukup baik.

I. RIWAYAT SOSIAL DAN EKONOMI


Ayah pasien saat ini bekerja sebagai supir, dengan penghasilan Rp.3.000.000,00/
bulannya. Penghasilan tersebut diakui cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kesimpulan sosial ekonomi: Cukup baik, pasien berasal dari keluarga dengan taraf sosial
ekonomi menengah.

II. PEMERIKSAAN FISIK ( 09 Agustus 2014 pukul 10.50 WIB)


STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesan Sakit
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Kesan Gizi
: Gizi normal
Keadaan lain
: ikterik (-), sesak (-), sianosis (-)
Data Antropometri
Berat Badan sebelum sakit : 29 kg

Berat Badan sekarang


Tinggi Badan
Lingkar Kepala

: 30 kg
: 133 cm
: 53 cm (normosefali, terletak diantara -2 dan +2 SD Kurva

Neillhaus)
Lingkar Lengan Atas
: 18 cm
Status Gizi
BB / U = 30/29 x 100 % = 103% (gizi normal)
TB / U = 133/135 x 100 % = 98,5% (tinggi normal)
BB / TB = 30/28 x 100 % = 107% (gizi normal)
Tanda Vital
Tekanan Darah: 150/120 mmHg
Nadi
: 116 x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular
Nafas
: 16 x / menit, tipe thoraco-abdominal
Suhu
: 37,3C, axilla (diukur dengan termometer air raksa)
KEPALA
RAMBUT
WAJAH

: Normosefali, ubun-ubun besar sudah menutup


: Rambut hitam, keriting, lebat, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
: Wajah simetris, wajah tampak bengkak, luka atau jaringan parut

MATA:
Visus
Sklera ikterik
Konjungtiva anemis
Exophthalmus
Enophtalmus

: tidak dilakukan
: -/: -/: -/: -/-

Ptosis
Lagofthalmus
Cekung
Kornea jernih
Strabismus

: -/: -/: -/: +/+


: -/-

Lensa jernih

: +/+

Nistagmus

: -/-

Cekung

: -/-

Pupil

: bulat, isokor

Refleks cahaya
: langsung +/+ , tidak langsung +/+
TELINGA :
Bentuk
: normotia
Tuli
: -/Nyeri tarik aurikula : -/Nyeri tekan tragus
: -/Liang telinga
: lapang
Membran timpani
: sulit dinilai
Serumen
: -/Refleks cahaya
: sulit dinilai
Cairan
: -/HIDUNG :
Bentuk
: simetris
Napas cuping hidung
: -/Sekret
: -/Deviasi septum
:Mukosa hiperemis
: -/Konka eutrofi
:BIBIR
: mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (-)
MULUT
: trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-), gigi tetap berjumlah 24 buah,
terdapat gigi premolar 1 kanan dan kiri tanggal, mukosa gusi berwarna merah

muda, mukosa pipi berwarna merah muda, arcus palatum simetris dengan mukosa
LIDAH

palatum berwarna merah muda


: Normoglosia, mukosa berwarna merah muda, hiperemis (-), atrofi papil (-),

tremor (-), lidah kotor (-)


TENGGOROKAN : dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran
tonsil T1/T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus
LEHER
: Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak tampak dan tidak
teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea tampak dan teraba di tengah
THORAKS :
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris, tidak ada hemithorax yang tertinggal saat pernapasan,
warna kulit sawo matang, tidak didapatkan adanya retraksi sela iga, sternum mendatar,
tulang iga normal, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis kiri, pulsasi

abnormal (-)
Palpasi : Gerakan pernapasan simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat, teraba

ictus cordis pada ICS V linea midclavicularis kiri dengan denyut kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler pada kedua lapang paru, ronchi -/-, wheezing (-/-),
bunyi jantung I-II reguler, punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis

kiri, murmur (-), gallop (-)


ABDOMEN :
Inspeksi : perut datar, warna kulit sawo matang, tidak dijumpai adanya efloresensi pada
kulit perut, kulit keriput (-), umbilicus normal, gerak dinding perut saat pernapasan

simetris, tidak tampak bagian yang tertinggal, gerakan peristaltik (-)


Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 3x / menit
Perkusi : timpani pada seluruh region abdomen, shifting dullness (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-) dan nyeri lepas tekan (-) pada seluruh regio abdomen,
turgor kulit baik, hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar, ballottement

(-)
Lingkar Perut : 56,5cm
GENITALIA : tidak ditemukan adanya kelainan, rambut pubis (+)
KELENJAR GETAH BENING:
Preaurikuler
: tidak teraba membesar
Postaurikuler
: tidak teraba membesar
Submandibula
: tidak teraba membesar
Supraclavicula
: tidak teraba membesar
Axilla
: tidak teraba membesar
Inguinal
: tidak teraba membesar

EKSTREMITAS :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap
badan, tidak terdapat keterbatasan gerak sendi, akral hangat pada keempat ekstremitas, sianosis
(-), edema tungkai (+) pitting, capillary refill time < 2 detik
Ekstremitas atas
Tonus otot
Trofi otot
Kekuatan otot
Ekstremitas bawah
Tonus otot
Trofi otot
Kekuatan otot

Kanan

Kiri

Normotonus
Eutrofi
5

Normotonus
Eutrofi
5

Normotonus
Eutrofi
5

Normotonus
Eutrofi
5

STATUS NEUROLOGIS
Refleks Fisiologis

Kanan

Kiri

Biseps

Triceps

Patella

Achiles

Kanan
-

Kiri
-

Kanan
-

Kiri
-

Refleks Patologis
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
Kerniq
Laseq
Brudzinski I
Brudzinski II
Saraf cranialis
- N. I (Olfaktorius)

Tidak dilakukan pemeriksaan


- N. II dan III (Opticus dan Occulomotorius)
Pupil bulat isokor 3mm / 3mm, RCL +/+, RCTL +/+
- N. IV dan VI (Trochlearis dan Abducens)
Gerakan bola mata baik ke segala arah
- N. V (Trigeminus)
Tidak ada gangguan sensibilitas wajah
- N. VII (Facialis)
Wajah simetris
Motorik: dapat menutup mata sempurna, dapat mengernyitkan dahi, dan dapat tersenyum
dengan baik
Sensorik: tidak ada gangguan pengecapan
- N. VIII (Vestibulo-kokhlearis)
Dapat mendengar bunyi gesekan jari pada kedua telinga
- N. IX, X (Glosofaringeus, Vagus)
Tidak ada gangguan menelan
- N. XI (Aksesorius)
Dapat mengangkat kedua bahu dan memutar kepala dengan baik
- N. XII (Hipoglosus)
Gerakan lidah tidak terganggu, tidak terdapat paralisis, kekuatan lidah baik
PUNGGUNG : tulang belakang bentuk normal, tidak terdapat deviasi, massa (-), ruam/
efloresensi (-), gibbus (-), nyeri tekan (-)
KULIT : warna sawo matang merata, pucat (-), tidak ikterik, tidak sianosis, tidak terdapat
efloresensi bermakna, turgor kulit baik, lembab, capillary refill time < 2 detik
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 9 Agustus 2014
Hematologi
Hematologi
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin

Hasil

Satuan

Nilai Normal

12.1
5.0
12.9

Ribu/uL
Juta/ uL
g/dl

4.5-13.5
3.6-5.8
10.7-14.7

Hematokrit
Trombosit
LED
MCV
MCH
MCHC
RDW
Hitung jenis
Basofil
Eusinofil
Netrofil batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
Kimia Klinik
Albumin
Kolesterol Total
Ureum
Kreatinin
Imunologi
ASTO

39
613
30
77.6
25.6
32.9
10.8

%
Ribu/uL
Mm/jam
fL
pg
g/dl
%

33-45
181-521
0-10
69-93
22-34
32-36
<14

1
1
3
68
20
7

%
%
%
%
%
%

0-1
1-5
3-6
25-60
25-60
1-6

3.4
163
36
0.99

g/dl
Mg.dl
Mg/dl
Mg/dl

3.8-5.4
110-230
11-39
<1.0

negatif

IU/ml

<200

Urinalisis tanggal 9 Agustus 2014


Urinalisis
Urin lengkap
Warna
Kejernihan
Glukosa
Bilirubin
Keton
pH
Berat Jenis
Albumin Urin
Urobilinogen
Nitrit
Darah
Esterase Lekosit
Sedimen
Leukosit
Eritrosit
Epitel
Silinder

Hasil
Kecoklatan
Keruh
Negatif
1+
Negatif
6.0
1.030
3+
1.0
Negatif
3+
Negatif
2-5
BANYAK
Positif
Negatif

Satuan

E.U./dL

/LPB
/LPB
/LPB
/LPK

Nilai normal
Kuning
Jernih
Negatif
Negatif
Negatif
4.6-8
1.005-1.030
Negatif
0.1-1
Negatif
Negatif
Negatif
<5
<2
Positif
Negatif

Kristal
Bakteri
Jamur

Negatif
Negatif
Positif

/LPB

Negatif
Negatif
Negatif

IV. RESUME
Pasien An. RA umur 9 tahun 2 bulan datang dengan keluhan bengkak pada bagian muka
sejak 6 hari SMRS. Pada awalnya bengkak muncul di bagian wajah, kaki dan perut. Bengkak
pada wajah paling terasa pada pagi hari. Sudah berobat di puskesmas dan diberi obat prednison
tapi tidak membaik. Terdapat BAK berwarna merah seperti air cucian daging bersamaan dengan
timbulnya bengkak serta demam terus menerus, hanya diukur dengan perabaan tangan. Ada
batuk kering sejang 1 minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, compos mentis,
dan kesan gizi baik serta tampak pucat. Pada status gizi didapatkan pasien gizi normal. Pada
tanda vital didapatkan tekanan darah 150/ 120 mmHg, nadi 116x/ menit, laju napas 16x/ menit,
dan suhu 37,3C. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan adanya shifting dullness (+). Lingkar
perut : 56,5cm. Edema pretibial dan dorsum pedis (+) pitting.
Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan urin berwarna keruh, bilirubin +1, Albumin urin
+3, darah +3, dan pada sedimen urin terdapat leukosit 2-5/LPB dan eritrosit banyak. Pada
pemeriksaan hematologi didapatkan trombosit 613ribu/uL, LED 30 mm/jam, Albumin 3,4 g/dl,
ASTO negatif.

V. DIAGNOSIS BANDING

Sindrom Nefrotik
Glomerulonefritis akut post streptokokus
Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut

VI. DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis utama : Glomerulonefritis Akut non Paskastreptokokus dengan Hipertensi

Grade II
Diagnosis penyerta :
o ISPA ec infeksi virus

VII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Rontgen thorax PA
USG ginjal
Kultur darah

VIII. PENATALAKSANAAN

Non medika Mentosa


1. Rawat inap
2. Istirahat total
3. Diet rendah garam I dan rendah protein (0,5-1g/KgBB/hari)
4. Asupan cairan harus seimbang atau balance cairan negatif
5. Konsul spesialis gizi : kebutuhan kalori 1700 kkal/hari
6. Edukasi kepada keluarga mengenai penyakit tersebut
Medika Mentosa
-

IX. PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad Functionam
Ad Sanationam

Antibiotik : Amoxicilin
Dosis : 15-25mg/kg setiap 8 jam
Pada pasien : 3x500mg i.v
Captopril
Dosis : 0,3-2mg/kgbb/hari
Pada pasien : 3x12,5mg p.o
Nifedipin
Dosis : 0,25-0,5 mg/kgbb/hari
Pada pasien : 3x2,5mg s.l
Furosemid
Dosis : 0,5 1mg/kgbb/hari
Pad pasien : 2x20mg i.v
Ambroxol
Dosis : 2-3 kali sehari 5ml
Pad pasien : 3x1 Cth
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad Bonam
: Dubia Ad bonam

ANALISA KASUS

Kasus yang dibahas adalah pasien bernama An. RA usia 9 tahun 2 bulan, jenis kelamin
laki-laki, datang ke IGD RSBA dengan keluhan bengkak sejak 6 hari SMRS, bengkak muncul
awalnya pada bagian kaki, perut, lalu sekitar wajah dan tidak hilang timbul dari waktu
terjadinyadapat disimpulkan bahwa bengkak ini terjadi secara akut. Maka kemungkinan yang
dapat menyebabkan edema secara akut adalah kelainan pada ginjal seperti sindrom nefrotik dan
glomerulonefritis akut. Atau juga bisa decompesasio cordis pada penyakit jantung bawaan.
Edema pada glomerulonefritis akut disebabkan karena albumin yang tidak terfiltrasi yang
akhirnya menyebabkan tekanan onkotik pada pembuluh darah menurun dan menyebabkan
berpindahnya cairan plasma ke ekstravaskular.
BAK berwarna seperti cucian daging dan bersamaan dengan bengkak sejak 6 hari SMRS
merupakan gambaran klinis dari hematuria makroskopik pada glomerulonefritis akut.
Sebelumnya harus ditanyakan terlebih dahulu apakah pasien pernah mengalami trauma disekitar
pinggang, perut atau genital, hal ini untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya hematuri
makroskopik di luar ginjal seperti ureter, vesica urinaria atau uretra. Terjadinya hematuri ini
akibat kerusakan dinding kapiler glomerulus sehingga menjadi lebih permeabel terhadap
eritrosit.
Pasien mengeluhkan adanya batuk kering satu minggu SMRS. Pada glomerulonefritis akut
paska infeksi di dahului infeksi dari tempat lain yang kemudian antigen tersebut bisa terdeposit
pada glomerulus yang akhirnya menyebabkan inflamasi pada glomerulus.
Pada tanda vital pasien saat pertama kali masuk adalah 150/120mmHg, hal ini merupakan
suatu hipertensi berat karena tekanan darah melebihi 5mmHg di atas persentil 99 menurut usia.
Reaksi radang pada glomerulus yang menyebabkan filtrasi glomeruli berkurang, sedangkan
aliran darah ke ginjal biasanya normal.
Didapatkan edema pada wajah, tungkai dan shiftting dullness (+) pada pasien. Hal ini sesuai
pada dengan gejala klinis pada glomerulonefritis. Edema paling sering terjadi di daerah
periorbital (edema palpebra), disusul daerah tungkai. Jika terjadi retensi cairan hebat, maka
edema timbul di daerah perut (asites), dan genitalia eksterna (edema skrotum/vulva) menyerupai
sindrom nefrotik.

Pada pemeriksaan urinalisis di dapatkan eritrosit +3 dan adanya Albumin +3 disebabkan


karena adanya kerusakan dari filtrasi glomerulus sehingga menjadi lebih permeabel terhadap
eritrosit dan protein. Pada pemeriksaan darah di dapatkan, adanya

ASTO negatif yang

menunjukan bahwa penyebabnya bukan streptokokus B hemolitikus.


Dilihat dari terminologinya Glomerulonefritis Akut adalah suatu bentuk peradangan
glomerulus yang secara histopatologis menunjukkan proliferasi dan inflamasi glomerulus yang
didahului oleh infeksi dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi,
oliguria yang terjadi secara akut.
Dimana pada pasien ini ditemukan adanya gross hematuria, edema dan hipertensi. Tetapi
berdasarkan hasil ASTO yang negative maka GNA pada pasien ini bukan disebabkan oelh infeksi
streptokokus seperti yang biasanya terjadi. Dari kepustakaan didapatkan bahwa GNA dapat
disebabkan oleh infeksi lainnya seperti virus, ricketsia, protozoa, helmints dan bakteri lainnya
seperti pneumococcus, klebsiela dan lain-lain.

Vous aimerez peut-être aussi