Vous êtes sur la page 1sur 24

ANESTETIK LOKAL

Oleh:
Indra Dinatha
Agripinna
Dr. Pembimbing : Dr. Ujang, Sp. An

Definisi

Anestetik lokal:
Obat yang menghasilkan blokade
konduksi atau blokade lorong natrium
pada dinding saraf secara sementara
terhadap rangsang transmisi
sepanjang saraf, jika digunakan pada
saraf sentral atau perifer.

Teknik Pemberian

Anestesi
Anestesi
Anestesi
Anestesi

permukaan
infiltrasi
blok
regional intravena

Teknik Pemberian

Neurological blockade perifer


- Topical
- Infiltration
- Nerve block
- IV regional anestesia
Neurological blockade sentral
- Anestesia spinal
- Anestesia epidural

Struktur Anestetik Lokal

Bagian lipofilik (kepala)


Bagian cincin hidrokarbon (badan)
Bagian hidrofilik (ekor)

Golongan Anestetik Lokal

Golongan Ester (-COOC-)


Golongan Amida (-NHCO-)

Klasifikasi

Lama kerja

Potensi

Mula kerja

Prokain

1 (rendah)

Cepat

45-60

Rendah

Kloroprokain

3-4 (tinggi)

Sangat cepat

30-45

Sangat rendah

Tetrakain

8-16 (tinggi)

Lambat

60-180

Sedang

Lidokain

1-2 (sedang)

Cepat

60-120

Sedang

Etidokain

4-8 (tinggi)

Lambat

240-480

Sedang

Prilokain

1-8 (rendah)

Lambat

60-120

Sedang

Mepivakain

1-5 (sedang)

Sedang

90-180

Tinggi

Bupivakain

4-8 (tinggi)

Lambat

240-480

Rendah

Ropivakain

4 (tinggi)

Lambat

240-480

Rendah

Levobupivakain

4 (tinggi)

Lambat

240-480

(infiltrasi, menit)

Toksisitas

Ester

Amida

Spinal

Topical

Infiltrasi

Blok saraf

ARIV

Epidural

Intratekal

Ester
Prokain
Kloroprokain
Tetrakain
Amida
Lidokain
Etidokain
Prilokain
Mepivakain
Bupivakain
Ropivakain
Levobupivakain

Mekanisme Kerja

Obat reseptor spesifik saluran


natrium mencegah peningkatan
permeabilitas sel saraf terhadap Na
dan K depolarisasi pada selaput
saraf tak terjadi konduksi saraf.

Protein binding lama kerja


Konstanta dissosiasi (pKa) awal kerja

Farmakokinetik

Absorpsi sistemik
- lokasi injeksi, dosis anestetik lokal,
dan penambahan epinefrin.
- daerah dengan vaskularisasi yang
banyak akan memiliki ambilan yang
cepat dan lengkap dibanding daerah
dengan banyak lemak

Farmakokinetik

Distribusi
- Perfusi jaringan, koefisien partisi
jaringan/darah, dan massa jaringan.
Metabolisme dan ekskresi
- Gol. Ester dan Gol. Amida

Obat Anestesi Lokal yang


Ideal

Tidak mengiritasi atau merusak jaringan


secara permanen
Batas keamanan lebar
Mula kerja singkat
Masa kerja cukup lama
Larut dalam air
Stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa
mengalami perubahan
Poten dan bersifat sementara
Harganya murah

Lidokain

Dosis anestesi infiltrasi: 0,25-0,5 % ;


anestesi blok dan topikal: 1-2%
Efektif bila digunakan tanpa
vasokonstriktor, tapi kecepatan
absorpsi dan toksisitasnya bertambah
dan masa kerjanya lebih pendek.
E.S: mengantuk, pusing, parestesia,
kedutan otot, gangguan mental, koma,
dan bangkitan

Bupivakain

Masa kerja yang panjang, dengan efek


blockade terhadap sensorik > motorik.
Dosis anestesia infiltrasi: 0,25-0,5%;
Untuk suntikan paravertebral: 0,5%.
Lebih kardiotoksik daripada lidokain.

Levobupivakain

Lebih sedikit vasodilatasi dan memiliki duration of


action yang lebih panjang dibandingkan dengan
bupivakain.
Indikasi: untuk lokal anestesi infiltrasi, blok nervus
oftalmik, anestesi epidural dan intratekal pada
orang dewasa; sebagai analgesia pada anak-anak.
K.I : untuk regional anastesia IV (IVRA).
E.S: Efek SSP (gelisah, gatal di sekitar mulut,
tinnitus, tremor, pusing, penglihatan kabur,
seizure) dan efek kardiovaskular (hipotensi,
bradikardi, aritmia, dan/atau henti jantung)

Prokain

Bekerja dengan durasi yang sangat


singkat.
Hanya sebagai injeksi dan sering kali
bersamaan dengan adrenalin untuk
memperpanjang daya kerjanya.
Dosis anestesi infiltrasi : 0,25-0,5 %;
blockade saraf: 1-2 %
E.S: hipertensi, reaksi alergi.

Tetrakain

Biasanya digunakan untuk anestesi


pada pembedahan mata, telinga,
hidung, tenggorok, rectum, dan kulit.
Dosis untuk pemakaian topikal pada
mata : larutan tetrakain hidroklorida
0,5%.
Kecepatan anastetik 25 detik dengan
durasi aksinya selama 15 menit atau
lebih.

Keuntungan Anestesi Lokal

Alat minim dan teknik relatif sederhana.


Relatif aman bagi pasien yang tidak puasa
Tidak ada komplikasi jalan nafas dan
respirasi.
Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas
anestesi.
Perawatan post operasi lebih ringan/murah
Kehilangan darah sedikit.
Respon autonomic dan endokrin sedikit

Kerugian Anestesi Lokal

Tidak semua pasien mau


Membutuhkan kerjasama pasien
Sulit diterapkan pada anak-anak
Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi lokal
Pasien lebih suka dalam keadaan tidak sadar
Tidak praktis jika diperlukan beberapa suntikan
Ketakutan bahwa efek obat menghilang ketika
pembedahan belum selesai
Efek samping sangat berat menyebabkan
kematian

Efek Samping terhadap


Sistem Tubuh

Sistem kardiovaskular
Sistem pernapasan
Sistem saraf pusat
Imunologi
Sistem muskuloskeletal

Faktor yang Berpengaruh


pada Toksisitas

Jumlah larutan yang disuntikkan


Konsentrasi obat
Ada tidaknya adrenalin
Vaskularisasi tempat suntikan
Absorbsi obat
Laju destruksi obat
Hipersensitivitas
Usia
Keadaan umum
Berat badan

Toksisitas Lokal dan


Komplikasi

Terjadi pada tempat suntikan.


Berupa edema, abses nekrosis dan
gangrene.
Kelalaian tindakan asepsis dan
antisepsis infeksi
Penambahan vasokonstriktor yang
disuntikkan pada daerah end arteri
iskemia jaringan dan nekrosis

Kesimpulan

Pada anestesi lokal hilangnya rasa sakit


tanpa disertai hilang kesadaran.
Anastesi lokal terbagi ke dalam gol.ester
dan gol.amida. Mekanisme kerja obat
melalui hambatan hantaran dan
konduksi impuls saraf. Efek samping
dapat mempengaruhi beberapa organ,
misalnya kardiovaskular, paru, SSP,
muskuloskeletal, dan alergi.

Vous aimerez peut-être aussi