Vous êtes sur la page 1sur 2

Asetazolamid:

Farmakodinamika
Efek farmakodinamika yang utama dari asetazolamid adalah penghambatan karbonik
anhidrase secara nonkompetitif. Akibatnya terjadi perubahan sistemik dan pearubahan
terbatas pada organ tempat enzim tersebut berada. Asetazolamid memperbesar ekskresi K +,
tetapi efek ini hanya nyata pada permulaan terapi saja, sehingga pengaruhnya terhadap
keseimbangan kalium tidak sebesar pengaruh tiazid.
Farmakokinetik
Asetazolamid diberikan per oral.Asetozalamid mudah diserap melalui saluran cerna, kadar
maksimal dalam darah dicapai dalam 2 jam dan ekskresi melalui ginjal sudah sempurna
dalam 24 jam. Obat ini mengalami proses sekresi aktif oleh tubuli dan sebagian direabsorpsi
secara pasif. Asetazolamid terikat kuat pada karbonik anhidrase, sehingga terakumulasi dalam
sel yang banyak mengandung enzim ini, terutama sel eritrosit dan korteks ginjal. Distribusi
penghambat karbonik anhidrase dalam tubuh ditentukan oleh ada tidaknya enzim karbonik
anhidrase dalam sel yang bersangkutan dan dapat tidaknya obat itu masuk ke dalam sel.
Asetazolamid tidak dimetabolisme dan diekskresi dalam bentuk utuh melalui urin.

Pilocarpin
Farmakodinamik
Pilocarpin mengakibatkan timbulnya miosis dan mengurangi TIO. Awitan kerja, puncak dan
lama kerja bervariasi tergantung pada dosis, efek yang di inginkan, bentuknya. Awitan kerja
pilocarpin yang di berikan untuk membuat miosis adalah 10-30 mnt, puncak kerjanya tidak di
ketahui, dan lama kerjanya adalah 4-8 jam. Bila dipakai untuk menurunkan tekanan intra
okuler, pilokarpin mata memiliki cara kerja yang tidak di ketahui, waktu puncaknya adalah
75 menit dan lama kerjanya dari 4-14 jam. Dengan sistem terapeutik mata ocusert (lempeng
tipis yang dapat melepaskan pilocarpin perlahan-lahan), cara kerja tidak deketahui,
puncaknya 1,5-2 jam dan lama kerjanya 7 hari.
Pilocarpine adalah suatu chlolinergic parasympathomimetic yang bekerja secara langsung
melalui stimulasi terhadap reseptor syaraf muscarinic dan otot halus seperti iris dan kelenjar
sekresi. Pilocarpine menghasilkan miosis melalui kontraksi pada iris sphincter, menyebbkan
menngkatnya tekanan pada scleral spur dan membuka ruang trabecular meshwork yang mana
menimbulkan aliran keluar pada aqueous humor. Dengan demikian resistensi terhadap aliran
keluar dikurangi, sehingga menghasilkan turunnya tekanan intra okular.
Farmakokinetik
Absorbsi sistemik mungkin terjadi terjadi tetapi jarang terjadi pada pemakaian miotik.
Pilokarpin mengikat jaringan mata; efek puncak terjadi antara 30-60 menit

Timolol
Farmakodinamik
Merupakan penyekat beta non selektif yang memiliki efek menurunkan tekanan terutama
karena menurunkan produksi akuos dengan memblok reseptor beta-2 dalam prosesus siliaris.
Timolol dapat beketja secara langsung pada epitel siliaris untuk memblok transport aktif atau
ultrafiltrasi.
Farmakokinetik
Obat penyekat beta per oral diserap dengan baik sekali, kecuali atenolol absorbsi 50%.
Distribusi ke hepar melalui lintas pertama, sedangkan ada juga yang di ekskresikan melalui
urin tanpa mengalami perubahan. Dan ada pula dengan sediaan tetes mata (timolol maleat)
dengan efek lokal, biasa di pakai pada pasien glaukoma.

Vous aimerez peut-être aussi