Vous êtes sur la page 1sur 10

ANGGARAN DASAR

PERUSAHAAN PERSEROAN ( PERSERO )


PT. NUSANTARA WIRA PERKASA
Nama dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
1. Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. NUSANTARA WIRA
PERKASA atau disingkat PT. NWP selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan
PERSEROAN. Berkedudukan dan berkantor pusat di Green Village Perumnas Bumi Teluk
Jambe JL. Baladewa 1 Blok PJ No. 19 Ds. Sukaluyu Kec. Teluk Jambe Timur Kab. Karawang.
2. Perseoran dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan di tempat lain, baik di dalam
maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi degan Persetujuan
Dewan Komisaris.
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
Pasal 2
Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 10 Oktober 2012 dan memperoleh status badan hukum
Perseroan Terbatas sejak tanggal 22 Oktober 2012 serta didirikan untuk jangka waktu yang tidak
terbatas.
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Pasal 3
1. Maksud dan Tujuan Perseroan ini adalah melakukan usaha dibidang Jasa Tenaga Kerja /
Pengamanan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang
atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan / mengejar keuntungan
guna meningkatkan nilai perseoran dengan menerapkan prinsip prinsip Perseroan Terbatas.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha utama sebagai berikut :
a. Pengerahan Tenaga Kerja
b. Pelatihan Tenaga Kerja
c. Pengamanan Perusahaan
d. Jasa Transportasi dan Supir
3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perseroan dapat melakukan
kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk :
( Bahan Bahan Konstruksi, Suplier Leveransier, Distributor, Tekstil, Garment, Peralatan
Kesehatan, Furniture, Komputer, Elektronika, Peralatan Informatika, Kendaraan Bermotor
Beroda Empat, dan Dua, Bahan Kimia, Mesin Industri, Engineering, Perbengkelan, Angkutan,
Jasa Konstruksi, Elektrikal, Mekanikila, Instalasi Listrik, Telekomunikasi, Jasa Pengamanan,
Hasil Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Pertamanan )

Modal
Pasal 4

1. Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp 200.000.000, - ( dua ratus juta rupiah)
yang terbagi atas 200 ( dua ratus ) lembar saham, masing masing saham dengan nilai
nominal sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).
2. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut kebutuhan
Perseroan dengan syarat, jumlah, dan harga berdasarkan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) atau usul Direksi setelah mendapatkan tanggapan tertulis dari
Dewan Komisaris dengan ketentuan harga tersebut tidak dibawah pari.
3. Seluruh saham yang dkeluarkan untuk penambahan modal, harus terlebih dahulu
ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham.
4. Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini tidak berlaku dalam hal
pengeluaran saham :
a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan;
b. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi
saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; atau
c. Dilakukan dalam ragka reorganisasi dan/ atau restrukturiasi yang telah disetujui
RUPS.
5. Dalam hal pemegang saham sebagimanan dimaksud pada ayat 5 Pasal ini tidak
menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka
waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal penawaran dan hal tersebut tidak
dinyatakan sampa dengan lewatnya batas waktu 14 hari tersebut, Perseroan dapat
menawarkan sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut kepada pemegang saham
lain.
6. Dalam hal pemegang saham lain sebeagaimana dimaksud pada ayat 7 Pasal ini tidak
menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka
waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal penawaran, Perseroan dapat
menawarkan sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut pada pihak ketiga.
7. RUPS dapat menetapkan untuk menawarkan jumlah saham tertentu kepada karyawan
sebagaimana dimaksudkan pada ayat 6 huruf a Pasal ini dalam jangka waktu tertentu.
8. Dalam hal karyawan tidak menggunakan haknya untuk mengambil bagian saham dalam
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 9 Pasal ini, saham yang tidak diambil
bagian oleh karyawan tersebut dapat ditawarkan kepada Pemegang Saham dan pihak
ketiga sesuai dengan ketentuan daam Pasal inim sepanjang dinyatakan dalam keputusan
RUPS.

5. Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusam RUJPS atau dinyatakan bubar


berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh Likuidator
6. Direksi bertindak sebagai Likuidator apabila keputusan RUPS atau penetapan pengadilan
sebagiamana dimaksud dalam ayat 5 Pasal ini tidak ditunjuk likuidator.
7. Upah bagi para Likuidator ditentukan oleh RUPS atau pentetapan Pengadilan.
8. Likudator wajib melaporkan pembubaran perseroan pada kantor tempat pendaftaran
perusahaan.
9. Dalam jangka waktu paling lambat 30 ( Tiga Puluh) hari terhitung sejak tanggal pebubaran
Perseroan, likuidator wajib memberitahukn :
a. Kepada semua kreditor mengenai pembubaran perseroan dengan cara mengumumkan
pembubaran Perseroan dakan Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia; dan
b. Pembubaran Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia untuk dicatat dalam Daftar Perseroan bahwa perseroran dalam likuidasi.
10. Sisa lebih dari perhitungan likuidasi dibagikan kepada para Pemegang Saham secara
proporsional berdasarkan jumlah saham yang dimiliki masing masing.
11. Anggaran Daar seperti yang termaktub dalam akta pendirian beserta perubahannya di
kemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh
RUPS dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada Likuidator.
12. Dalam hal perseroan Bubar, maka perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hokum kecuali
diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
13. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 11 Pasal ini meliputi :
a. Pencataan dan pengumpulan kekayaan Perseroan;
b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan;
c. Pembayaran kepada kreditor;
d. Pembayaran sisa kekatayaan hasil dari likuidasi kepada Pemegang Saham; dan
e. Tindakan tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.
14. Likuidator wajib memberitahukan kepada Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi
Manusia, dan mengumumkan hasil akhir proses likuidasi dalam Surat Kabar setelah RUPS
memberikan pelunasan dan pembebasan kepada likuidator atau setelah pengadilan menerima
pertanggung jawaban likuidator yang ditunjuknya.

Tempat Tinggal ( Domisili ) Pemegang Saham


Pasal 32
Untuk hal hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang
Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagimana dicatat dalam Buku Daftar Pemegang
Saham yang dimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini.
Ketentuan Ketentuan Penutup
Pasal 33
Dalam segal hal yang tidak atau tidak cukup diataur dalam Anggaran Dasar ini, M aka RUPS yang
akan memutuskannya.

Karawang, 01 September
2014
PT. NUSANTARA WIRA
PERKASA

H. R. HERRY PRAMONO
Sip. SH.
DIREKTUR

PEMBUKAAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Peraturan ini disusun dan disahkan sebagai
panduan penting dalam menentukan peraturan kerja serta aturan yang berlaku
didalam lingkungan PT. NUSANTARA WIRA PERKASA yang didasari dengan
hubungan industial yang harnonis guna mewujudkan cita cita bersama menjadikan
Perusahaan yang handal dalam persaingan global.
Peraturan Perusahaan ini disusun dan berlaku dilingkungan PT. NUSANTARA WIRA
PERKASA yang dilandasi oleh rasa kebersamaan diantara managemen dan
karyawan yang ada dilingkungan Perusahaan untuk mewujudkan peningkatan
kesejahteraan dan keluarganya yang diikuti dengan peningkatan produktifitas dan
perkembangan

usaha

yang

merupakan

bagian

dari

upaya

meningkatkan

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Didasari bahwa peningkatan produktifitas dan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya serta terciptanya ketenagaan kerja dan berusaha akan tercapai secara
optimal apabila kepada setiap karyawan di berikan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan, ketrampilan kerja serta kesempatan dalam mengembangkan karir di
Perusahaan dengan tetap mematuhi kewenangan dan masing masing dan aturan
yang berlaku.

BAB I
UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN DAN ISTILAH UMUM
Pengertian istilah istilah yang terkandung dalam Perturan Perusahaan ini :
1. Peraturan Perusahaan adalah keseluruhan isi buku Peraturan Perusahaan ini
termasuk pembukaan, isi, dan penutup dari Peraturan Perusahaan ini.
2. Perusahaan adalah PT. NUSANTARA WIRA PERKASA, yang berkedudukan di
GreenVillage Perumnas Bumi Telukjambe Jl. Baladewa 1 Blok PJ No. 19 Desa
Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
3. Pengusaha adalah orang yang diberi kuasa untuk mengelola jalannya
perusahaan dan melakukan tindakan untuk dan atas nama perusahaan.
4. Perusahaan PT. Nusantara Wira Perkasa adalah perusahaan badan usaha
modal Dalam Negeri.
5. Pimpinan Perusahaan adalah karyawan yang karena jabatannya mempunyai
tugas memimpin perusahaan atau bagian dari Perusahaan dan mempunyai
wewenang mewakili perusahaan baik kedalam maupun keluar perusahaan.
6. Atasan langsung adalah karyawan yang karena jabatannya mempunyai
tanggung jawab penugasan, pembinaan, secara langsung terhadap karyawan
bagiannya.
7. Karyawan adalah semua orang yang terikat formal dalam suatu hubungan kerja
dengan perusahaan dan oleh karenanya menerima upah sebagai imabalannya
(karyawan tetap / staff ).
8. Keluarga karayawan adalah suami/isteri atau anak anak karyawan yang sah
disertai surat nikah, surat kelahiran atau surat keterangan yang sah dari pihak
yang berwenang.
9. Suami / Isteri adalah suami / isteri dari karyawan yang sah menurut peraturan
perundang undangan yang berlaku di Republik Indonesia.
10. Anak Karyawan adalah anak yang sah dari karyawan (anak kandung dan anak
tiri) yang masih menjadi tanggungan karyawan sepenuhnya serta memenuhi
keseluruhan ketentuan dibawah ni :
a. Usia maksimum 23 tahun.
b. Belum menikah dan belum mempunyai penghasilan,
c. Telah terdaftar di perusahaan.
d. Maksimum tanggungan 3 orang anak.
11. Ahli waris adalah mereka yang berhak mendapat warisan menurut ketentuan
dan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
12. Hari kerja dan jam kerja adalah hari dan jam kerja yang ditentukan oleh
perusahaan dengan pertimbangan kebutuhan pelanggan dan undang udang
ketenagakerjaan yang berlaku.
13. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh karyawan untuk kepentingan
perusahaan dalam suatu hubungan kerja dengan mendapatkan upah sebagai
imbalan.

Pasal 2
KATEGORI KARYAWAN
1. Karyawan Tetap.
Adalah karyawan yang telah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan dan
telah menyelesaikan masa percobaan ataupun masa kontrak yang disesuaikan
dengan golongan, dipekerjakan, diberi upah dan terikat hubungan kerja yang
waktunya tidak terbatas dengan perusahaan dan disertai surat pengangkatan
yang dikeluarkan oleh DIREKTUR.

2. Karyawan Tidak Tetap.


Adalah karyawan yang telah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan dan
terikat hubungan kerja dengan jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak kerja
sesuai dengan undang undang ketenagakerjaan yang berlaku di Republik
Indonesia.

BAB II
HUBUNGAN KERJA
Pasal 3
PENERIMAAN KARYAWAN

Perusahaan berhak melakukan penerimaan karyawan baru pada setiap waktu untuk
suatu jabatan / golongan yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam pekerjaan.
1. Ketentuan umum dalam penerimaan karyawan baru :
a. Warga Negara Indonesia ataupun Warga Negara Asing yang telah memenuhi
ketentuan Undang Undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Republik
Indonesia.
b. Usia Minimum 18 ( delapan belas ) tahun pada saat penerimaan.
c. Berbadan dan berjiwa sehat.
d. Tidak terlibat anggota organisasi yang dilarang oleh pemerintah Republik
Indonesia.
e. Berkelakuan baik dan tidak dalam proses hukum yang berhubungan denagan
tindakan yang melanggar undang undang pindana maupun perdata.
f. Dinyatakan lulus dalam tes tertulis maupun interview
g. Bersedia mematuhi Peraturan dan tata tertib yang berlaku dilingkungan PT.
Nusantara Wira Perkasa.
h. Tidak terkait hubungan kerja dengan pihak / subjek hukum lain.
i. Dinyatakan sehat setelah melakukan medical Check Up pada rumah sakit
yang di tunjuk oleh perusahaan.
2. Masa Percobaan dalam perjanjian kerja PKWTT

a. Setiap karyawan baru diterima dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu
akan melalui masa percobaan paling lama 3 (tiga) bulan dan adanya masa
percobaan tersebut diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan.
b. Bila dalam masa percobaan tersebut karyawan dipandang tidak cakap dalam
melakukan pekerjaan atau melanggar peraturan perusahaann maka
perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja tanpa memberikan uang
pesangon atau tunjangan pengunduran diri.

3. Masa kontrak dalam perjanjian PKWTT.


a. Setiap karyawan yang baru diterima dengan perjanian kerja waktu tertentu
tidak akan melalui masa percobaan.
b. Dalam masa kontrak perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan
kerja tanpa memberikan pesangon atau tunjangan pengunduran diri bila
karyawan yang bersangkutan melanggar peraturan perusahaan yang
dikategorikan pelanggaran berat.
4. Setelah Karyawan yang baru diterima melampaui masa percobaan / kontrak dan
telah ditetapkan bahwa karyawan yang bersangkutan cakap untuk melakukan
pekerjaan yang dikehendaki oleh perusahaan, ia akan diangkat menjadi karyawan
tetap.

Pasal 4
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Karyawan yang baru diterima sebagai karyawan di PT. NUSANTARA WIRA
PERKASA diwajibkan untuk menyerahkan dokumen pribadi yang diperlukan untuk
administrasi perusahaan kepada bagian personalia sebelum memulai bekerja di
perusahaan.
1. Dokumen dokumen yang diwajibkan diserahkan antara lain :
a. Foto Copy Ijazah terakhir ( 2 lembar )
b. Pass Photo berwarna 3 x 4 ( 2 lembar )
c. Foto Copy Kartu Keluarga ( 2 lembar )
d. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk ( 2 lembar )
e. Surat Rekomendasi Kerja ( jika ada )
f. Hasil Medical Check Up dari Rumah Sakit yang ditunjuk oleh perusahaan.

Pasal 9
KERJA LEMBUR

1. Perusahaan dapat memerintahkan kepada karyawan untuk bekerja pada hari libur
atau diluar jam kerja bila diperlukan.
2. Dalam hal karyawan tidak dapat bekerja karena alas an alas an yang layak,
karyawan yang bersangkutan wajib melaporkan kepada atasannya terlebih
dahulu.
3. Kerja lembur dianggap sah apabila ada surat perintah lembur yang ditulis dan
ditandatangin oleh pimpinan kerja dengan persetujuan oleh karyawan yang
bersangkutan.
4. Dalam hal karyawan terlambat dalam jam kerja lembur awal maka akan
diperlakukan ketentuan yang mengatur tentang tunjangan tunjangan.

Pasal 10
PERHITUNGAN UPAH LEMBUR

Yang dimaksud dengan lembur adalah kerja yang dilakukan oleh karyawan yang
telah melakukan pekerjaan melewati jam kerja yang telah ditentukan oleh
perusahaan (8 jam kerja atau 40 jam seminggu untuk shift I, dan atau bekerja pada
hari libur yang ditentukan oleh perusahaan dan disertai dengan surat perintah
lembur tertulis dari pimpinan kerjanya.
Dasar perhitungan upah lembur yang berlaku di PT. NUSANTARA WIRA PERKASA
adalah sebagai berikut :
1. Tarif upah lembur atau TUL Perjam :
TUL = (1/176) X (Gaji Pokok + Transport + Tunjangan Tetap)
2. Upah Lembur Perhari :
1 Hari = 8 X TUL

Pasal 40
MUTASI / TRAINING ANTAR PERUSAHAAN

5. Perusahaan berhak memindahkan karyawan dari dan ke perusahaan lain yang


bergabung dengan PT. NUSANTARA WIRA PERKASA demi pemanfaatan tenaga
kerja serta demi tercapainya operasional perusahaan yang efisien dan
menyeluruh.
6. Karyawan yang dimutasi masa kerjanya tidak terputus.
7. Perubahan status jabatan,

Vous aimerez peut-être aussi