Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Askep Fraktur/Vip/08
Haemopoesis
8. Fungsi-fungsi immunulogis
9. Penyimpanan kalsium
10. Fungsi-fungsi khusus
- Sinus-sinus paranasalis
- Email gigi - geligi
- Tulang-tulang kecil liang
telinga dalam
- Panggul wanita
7.
Askep Fraktur/Vip/08
FRAKTUR
Definisi Fraktur :
Diskontinuitas dari jaringan tulang ( patah
tulang) yang biasanya disebabkan oleh
adanya kekerasan yang timbul secara
mendadak (Aswin,dkk. ; 1986)
frakture 1-Vdo.flv
fracture 3.flv
Askep Fraktur/Vip/08
Impacted fractur :
Fragmen-fragmen tulang terdorong masuk ke
arah dalam tulang satu sama lain , sehingga tidak
dapat terjadi gerakan diantara fragmen-fragmen
itu.
Askep Fraktur/Vip/08
Fraktur patologis :
karena adanya penyakit lokal pada tulang, maka
kekerasan yang ringan saja pada bagian tersebut
sudah dapat menyebabkan fraktur.
Osteoporosis.
Gangguan endokrin
Osteoporosis menopausal
Tumor-tumor
yang simplex seperti giant cell tumor
Lokal
:
10
11
12
13
Askep Fraktur/Vip/08
14
Askep Fraktur/Vip/08
15
4. Stadium konsolidasi
Kallus mengeras dan terjadi proses
konsolidasi. fraktur teraba telah
menyatu
Secara bertahap menjadi tulang
mature
Terjadi pada minggu ke 3 - 10 setelah
kecelakaan
Askep Fraktur/Vip/08
16
5. Stadium Remodeling
17
Askep Fraktur/Vip/08
18
Askep Fraktur/Vip/08
19
Dislokasi
Dislokasi / dislocatio :
adalah perpindahan bagian apa saja,
terutama tulang ; disebut juga luxation
( Dorland ; 1994 ).
Apabila tak ada bagian dari rawan sendi
yang menyentuh pasangannya, maka
sendi tersebut dalam keadaan dislokasi
( Price & Wilson;1985 ).
Askep Fraktur/Vip/08
20
Subluksasi :
menyatakan penyimpangan ( deviasi )
dari hubungan normal, dimana rawan
sendi masih menyentuh rawan sendi
pasangannya ( Price & Wilson; 1985 ).
Tanda :
Adanya rasa nyeri, perubahan posisi
anatomis
Askep Fraktur/Vip/08
21
Penanganan
Reduksi.
Pengenalan secara dini dan reduksi dini
dari semua dislokasi penting untuk
memberi hasil akhir yang
Roentgenogram post reduksi : harus
dapat menunjukkan gambaran anatomi
yang normal
Askep Fraktur/Vip/08
22
Komplikasi fraktur :
1. Shock
Rasa nyeri yang timbul pada fraktur
yang baru terjadi, terutama bila
pengangkutan sepanjang perjalanan
disertai pembidaian yang kurang baik
selalu akan menimbulkan keadaan shock
neurogenik.
Askep Fraktur/Vip/08
23
2. Luka-luka Yg Terjadi
Bersamaan.
Pada kecelakaan lalu lintas
seringkali terjadi trauma capitis
yang berat atau kerusakan paruparu. Juga ada walau jarang
trauma pada alat-alat abdomen
(ruptura limpa, hepar atau vesica
urinaria).
Askep Fraktur/Vip/08
24
3. Crush syndrome
Kegagalan hepatorenal dapat terjadi
pada
penderita-penderita dengan
trauma yang mengakibatkan
penghancuran yang luas dan
devitalisasi pada otot-otot dan
pembuluh darah. Sekresi ginjal
menurun dan terjadilah uremia akibat
output yang rendah dan asidosis .
Askep Fraktur/Vip/08
25
4. Emboli lemak
Embolisme subklinis yang kecil dari lemak
yang terjadi pada 30% perlukaan akibat
trauma tidak serius.
Globulli lemak yang berdiameter lebih besar
daripada 8 mikron timbul di dalam darah dan
terutama terdiri dari triglyserida.
Askep Fraktur/Vip/08
26
27
5. Trombosis venosa
Terutama pada mingu-minggu pertama
sesudah trauma, trombosis sering terjadi
pada vena yang dalam di betis.
Tanda :
Rasa nyeri di betis bila kaki di dorsoflexikan,
nyeri tekan betis dan pembengkakan tungkai.
Ini merupakan indikasi pembalutan ringan dan
pemberian antikoagulan.
Askep Fraktur/Vip/08
28
5. Trombosis venosa
Terutama pada mingu-minggu pertama
sesudah trauma, trombosis sering terjadi
pada vena yang dalam di betis.
Tanda :
rasa nyeri di betis bila kaki di dorsoflexikan
nyeri tekan betis
pembengkakan tungkai.
Askep Fraktur/Vip/08
29
Emboli pulmonum
Peristiwa ini selalu terjadi sekunder
karena trombosis vena profunda di
extrimitas
Emboli pulmonum mungkin merupakan
satu-satunya keadaan yang kelihatan.
Askep Fraktur/Vip/08
30
31
9. Gangguan Persendian
10. Kerusakan syaraf
11. Kerusakan epiphyseal
12. Kerusakan Jaringan lunak
13. Kerusakan tendon
14. Komplikasi - komplikasi pada kulit
15. Atrofi akut
Askep Fraktur/Vip/08
32