Vous êtes sur la page 1sur 5

VIVAnews - Komisi Pengawas Persaingan Usaha memutuskan membawa kasus dugaan

monopoli PT Carrefour Indonesia dalam tahapan pemeriksaan lanjutan.


"Setelah proses klarifikasi pemeriksaan awal beberapa waktu lalu, kasus dilanjutkan ke
pemeriksaan lanjutan," kata Direktur Komunikasi KPPU A Junaidi melalui pesan singkat, Kamis,
14 Mei 2009.
Bahkan, KPPU menambahkan pasal pelanggaran Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, atas dugaan pelanggaran semula.
"Dugaan pelanggaran tidak hanya meliputi pasal 17 tentang Monopoli dan pasal 25 ayat 1
tentang Posisi Dominan tapi juga ditambahkan dugaan pelanggaran pasal 20 tentang Jual Rugi
dan pasal 28 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan," kata Junaidi.
Pemeriksaan lanjutan KPPU akan dilakukan dalam rentang waktu 60 hari. Namun, jika
membutuhkan waktu lebih, akan diberikan tambahan waktu 30 hari menjadi 90 hari.
Selasa 12 Mei lalu, tim pemeriksa perkara Carrefour merekomendasikan agar melanjutkan
perkara dugaan monopoli Carrefour. Pasalnya, perusahaan ritel modern asal Prancis itu menolak
mematuhi perubahan perilaku yang diinginkan KPPU.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/57749-kasus_carrefour_masuk_pemeriksaan_lanjutan
Liputan6.com, Jakarta : PT Carrefour Indonesia, pengusaha ritel nasional, mengaku makin sulit
mengimpor produk hortikultura semenjak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60
Tahun 2012 tentang ketentuan Impor produk Holtikultura.
Aturan menyebabkan rantai penyaluran kian panjang karena melibatkan banyak importir dalam
proses impor. "Banyak regulasi-regulasi yang memberatkan pengusaha retail," ujar Head of
Public Affairs PT Carrefour Indonesia, Satria Hamid, Jumat (11/1/2013).
Dia juga mengakui produk hortikultura lokal sulit bersaing dengan hortikultura impor.
Penyebabnya masih karena peraturan pemerintah yang memberatkan pengusaha retail.
"Bayangkan saja harga jeruk Medan lokal lebih mahal bila dibandingkan jeruk impor, hal itu
terlihat banyak regulasi dari pemerintah yang membuat sulit dan masuk dengan cepat produk
lokal," lanjut dia.

Satria menjelaskan, penjualan produk retail memiliki kelas, seperti kalangan ekspatriat yang
menginginkan daging berkualitas kelas atas. Pasokan daging ini tidak bisa diambil dari produsen
lokal.
"Kalau kita membicarakan hukum ekonomi tidak pernah melihat 5 tahun ke belakang. Bahwa
harga sapi sekarang Rp 150.000 per kilogram, karena konsumen tidak bisa disubstitusi.
Sedangkan kita tidak bisa mendapatkan daging lokal yang baik," jelasnya. (DIS/NUR)
http://bisnis.liputan6.com/read/485619/gara-gara-aturan-carrefour-sulit-dapatkan-produkhortikultura

SABTU, 11 FEBRUARI 2012 | 00:34 WIB


Asosiasi Risaukan Pengurangan Pintu Impor Buah
TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia
(Aseibssindo) memprediksi penutupan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu masuk impor
buah dan sayuran berdampak negatif dalam 2-3 tahun ke depan. Pada masa satu tahun
penerapannya, volume impor buah dan sayur akan menurun 60 persen namun pada tahun
berikutnya justru volume semakin meningkat.
Ketua Umum Asibssindo Kafi Kurnia mengatakan, pada tahun kedua dan seterusnya, importir
akan banyak menanamkan investasi baru di empat pintu masuk yang ditunjuk pemerintah. Hal
ini, kata dia, justru akan membuat buah dan sayur impor membanjiri empat provinsi pintu
masuk. "Tahun kedua dan ketiga sejak penerapan aturan ini tidak akan menguntungkan
Indonesia. Harus ada pemikiran lebih lanjut supaya tidak membahayakan daerah pintu masuk,"
kata Kafi dalam pertemuannya dengan Kadin dan Kementerian Pertanian, di Menara Kadin,
Jakarta, Jumat, 10 Februari 2012.
Dia menyebutkan, Produksi buah nasional banyak dihasilkan dari Jawa Timur atau mencapai 30
persen dari total produksi Indonesia. Jika Surabaya dibuka sebagai pintu masuk impor buah dan
sayur, maka eksistensi buah lokal menjadi terancam.
Kementerian Pertanian memperketat pemasukan importasi buah dan sayur dengan mengeluarkan
Permentan Nomor 89 tahun 2011 yang mengubah Permentan Nomor 37 tahun 2006. Isinya
tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan
dan atau Sayuran Segar ke Dalam Wilayah RI.

Tempat pemasukan buah dan sayuran segar yang awalnya melalui delapan lokasi menjadi empat
lokasi. Empat pintu masuk itu yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Makassar,
Pelabuhan Belawan Medan, dan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Aturan Permentan ini
berlaku efektif mulai 19 Maret 2012.
Menurut Kafi, importir buah dan sayuran segar dipastikan akan membuka investasi baru di pintupintu masuk yang ditunjuk. Disebutkannya, 1 gudang setidaknya memerlukan investasi Rp 25
miliar. Dan untuk membangun kesiapan infrastruktur pendukungnya dibutuhkan investasi Rp
300 miliar. Biaya investasi ini, kata Kafi, akan ikut mendorong kenaikan harga buah dan sayur
impor.
"Kemungkinan minimal harga buah impor naik Rp 5.000 per kilogram," ungkapnya. Kenaikan
harga ini juga memperhitungkan biaya distribusi dari pintu masuk ke daerah tujuan yang rata-rata
Rp 10 juta per kontainer sekali jalan.
Importir, lanjutnya, juga khawatir pintu masuk yang telah ditunjuk belum siap beroperasi
menampung volume importasi. Dalam sehari, rata-rata ada 150 kontainer buah dan sayur impor.
Jika Tanjung Priok ditutup, maka Pelabuhan yang akan dilirik importir adalah Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya sebagai alternatif pengalihan. "Kami yakin jumlah truk di Surabaya
masih sangat kurang untuk mengangkut buah dan sayur. Belum lagi potensi pemalakan di jalan
dan macet di Pantura. Ini kan cost juga, minimal butuh 2 hari untuk distribusi dari Surabaya ke
Jakarta," jelasnya.
Kafi menyebutkan, importir banyak mengimpor buah dari Cina diantaranya jeruk, apel, dan pir.
Rata-rata biaya impor mencapai US$ 2.000-3.000 per kontainer. Konsumennya sekitar 50-60
persen dari jumlah impor berada di Jakarta dan sekitarnya. Sisanya, banyak dikirim ke Bandung,
Yohyakarta, maupun Cirebon.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan,
penetapan empat pintu masuk buah dan sayur impor bertujuan melindungi petani hortikultura
nasional. Sebab, ada sekitar 8,5 juta petani hortikultura yang perlu dilindungi produksinya dari
serbuan barang impor. Selain itu juga pembatasan pintu masuk untuk mencegah masuknya
penyakit eksotik yang mengancam pertanian nasional.
"Tidak ada bangsa yang survive kalau pangannya tergantung pada negara lain. Tidak perlu takut
juga akan kelangkaan buah, karena bisa dipenuhi dari buah lokal. Dan ini kesempatan untuk
kampanyekan kita punya buah khas Indonesia," ujarnya dalam kesempatan sama.
ROSALINA

http://www.tempo.co/read/news/2012/02/11/092383210/Asosiasi-Risaukan-Pengurangan-PintuImpor-Buah

TEMPO Interaktif, Jakarta -PT Carrefour Indonesia akan bekerjasama dengan PT Asia Pulp and
Paper (APP) untuk menyelsaikan masalah terkait dengan penghentian pembelian kertas produk
anak usaha Sinarmas Group itu.
"Kita akan kerjasama, untuk memperbaikinya. Setiap pekan, pihak Carrefour akan bertemu
dengan mereka (APP) untuk melihat proses produksi," kata Direktur PT Carrefour Indonesia,
Shafie Shamsuddin kepada wartawan di Carrefour Lebak Bulus, hari ini.
Direktur Corporate Affairs PT Carrefour Indonesia, Irawan Kadarman menambahkan, langkah
ini dilakukan karena komitmen Carrefour terkait keberlangsungan lingkungan hidup. "Carrefour
berkomitmen terhadap keberlangsungan keanekaragaman hayati dan masalah efek rumah kaca,"
kata Irawan.
Sebelumnya, PT Carrefour Indonesia menghentikan pembelian produk kertas jenis private label
(bermerk Carrefour) buatan APP mulai Juni lalu. Managing Director Sinar Mas Gandhi
Sulistiyanto mengungkapkan, Carrefour melakukan tindakan itu karena di bawah tekanan
Greenpeace.
Irawan menegaskan kembali, tindakan Carrefour ini tidak berdasarkan tekanan dari Lembaga
Swadaya Masyarakat manapun. "Tidak ada kaitannya (dengan LSM)," kata dia.
Dia menambahkan, Carrefour tidak menghentikan pembelian produk lain dari Sinarmas dan anak
perusahaannya. "Dijual seperti biasanya," kata dia.

JAKARTA. Taipan dan pemilik gerai Carrefour Indonesia, Chairul Tanjung (CT) mengklaim
harga pangan terutama harga daging sapi di gerai-gerai Carrefour miliknya lebih murah
daripada harga-harga daging sapi di pasaran.
Maka itu, CT menegaskan, kenaikan harga pangan terutama daging sapi di pasaran bukan
disebabkan oleh kehadiran Carrefour atau ritel modern lainnya. Akan tetapi, kenaikan harga
daging sapi itu disebabkan oleh tata niaga antara produsen dan pasar.

"Harga daging di Carrefour lebih murah daripada di pasar. Filosofinya, kami mencoba
melakukan stabilisasi harga pangan, tegas CT kepada awak media di Kantor Presiden, Kamis
(18/7).
Menurut CT, dalam sejarahnya, aturan atau bentuk dari tata niaga produk pangan tak pernah
berhasil membuat sejahtera atau menjaga harga .
Karena itu, CT yang juga kepala Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu mengaku, sudah
meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencabut tata niaga yang tidak pro
pada petani atau peternak.
Menurutnya, ada perlindungan yang diberikan kepada petani, berupa pengenaan tarif impor
yang bertujuan produk petani dalam negeri lebih kompetitif. "Jangan sampai ada sistem ijon
di awal yang merugikan petani atau peternak, jelas Dia.
Saat ini, lanjut CT, rekomendasi KEN itu tengah dipelajari oleh presiden. Khusus soal daging,
pemerintah menurut CT telah memutuskan untuk melakukan impor sebagai solusi tingginya
harga daging di pasaran.
Dalam pengamatan KONTAN, akhir pekan lalu, salah satu gerai Carrefour di Jakarta menjual
daging sapi dengan harga Rp 80.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi di pasar
lainnya mencapai Rp 100.000 per kg.

Vous aimerez peut-être aussi