Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Moh.Arifin
NIM 0520012511
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Kasus Kekerasan Seksual Pada Lansia
Dalam kehidupan sosial, kita mengenal adanya kelompok rentan, yaitu
semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati
standar kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum bagi
suatu masyarakat yang berperadaban. Salah satu contoh kelompok rentan
tersebut adalah orangorang lanjut usia (lansia).
Kekerasan Seksual Jika Adalah lansia terkena resiko untuk diperkosa;
atau ketika ada tindakan memalukan seperti pemaksaan untuk membuka baju,
dll. Penggunaan bahasa yang tidak layak dan sindiran berbau seks. Kesemua
perilaku itu bisa dikategorikan ke dalam tindakan kekerasan seksual.
Contoh kasus baru-baru ini dimana seorang nenek di aniaya oleh cucu
dan keponakanya akibat selalu mengoceh terus menerus , cucu dan
keponakanya berangapan bahwa nenek mereka gila . Nenek tersebut di ikat
dan di cubit di bagian payudara dan organ kemaluannya.Parahnya nenek
tersebut di ikat dengan lakban dan di masukan dalam karung palstik sebelum
di temukan warga sekitar.
B. Pengertian kekerasan
Menurut Varcolaris 1994, amuk adalah tindakan kekerasan yang
bertujuan untuk menyelesaikan tujuan dimana individu tidak dapat
menemukan cara lain, biasanya dipicu oleh perasaan marah, frustasi dan
harga diri rendah.
Menurut budi anna Kelliat 1995, amuk merupakan kemarahan yang
paling mal adaptif yang ditandai dengan perasaan marah dan bermusuhan
yang kuat disertai hilangnya kontrol individu dimana individu tersebut dapat
merusak dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat kita simpulkan
bahwa amuk merupakan suatu tindakan kekerasan yang dapat membayakan
diri sendiri maupun orang lain yang ditandai dengan ekspresi kemarahan,
melakukan tindakan yang berbahaya, mengeluarkan kata-kata ancaman dan
melukai dari tahap yang paling ringan sampai berat/serius.
UTS GERONTIK
pada
lansia
adalah
Pengniayaan
terhadap
lansia
adanya
kegagalan
pemberian
asuhan,
nutrisi,
pakaian,
UTS GERONTIK
kanak-kanak
atau
yang
mempunyai
orang
tua
yang
UTS GERONTIK
mekanisme
koping
yang
dapat
digunakan
untuk
proses
menyeluruh,
BAB II
UTS GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN
ELDERLY ABUSE
A. Pengkajian
a. Aspek biologis
Respons fisiologis timbul karena kegiatan system saraf otonom
bereaksi terhadap sekresi epineprin sehingga tekanan darah meningkat,
tachikardi, muka merah, pupil melebar, pengeluaran urine meningkat. Ada
gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatnya kewaspadaan,
ketegangan otot seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku, dan
refleks cepat. Hal ini disebabkan oleh energi yang dikeluarkan saat marah
bertambah.
b. Aspek emosional
Individu yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak berdaya,
jengkel, frustasi, dendam, ingin memukul orang lain, mengamuk,
bermusuhan dan sakit hati, menyalahkan dan menuntut.
c. Aspek intelektual
Sebagian besar pengalaman hidup individu didapatkan melalui proses
intelektual, peran panca indra sangat penting untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang selanjutnya diolah dalam proses intelektual sebagai suatu
pengalaman. Perawat perlu mengkaji cara klien marah, mengidentifikasi
penyebab kemarahan, bagaimana informasi diproses, diklarifikasi, dan
diintegrasikan.
d. Aspek sosial
Meliputi
interaksi
sosial,
budaya,
konsep
rasa
percaya
dan
UTS GERONTIK
DIAGNOSA
Resiko
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
INTERVENSI
Tujuan Umum : Klien tidak Tujuan Khusus : Klien dapat
a. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik,
hubungan
saling
percaya.
lingkungan
berhubungan
disukai.
dengan perilaku
kekerasan/ amuk
menantang.
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat.
e. Beri rasa aman dan sikap empati.
f. Lakukan kontak singkat tapi sering.
g. Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan
dirasakan saat jengkel/kesal.
h. Observasi tanda perilaku kekerasan.
i. Simpulkan bersama klien tanda tanda jengkel /
Perilaku
UTS GERONTIK
kekerasan
berhubungan
dengan
gangguan
konsep
harga
hubungan
saling
b. Beri
kesempatan
pada
klien
mengungkapkan
perasaannya.
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
d. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang
yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu
diri
diri
rendah
dimiliki klien.
f. Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi
penilaian negative
g. Utamakan memberi pujian yang realistis.
UTS GERONTIK
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anna Kelliat, 2012, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta. EGC
Stuart GW, Sunden . 1998 . Buku Saku Keperawatan Jiwa . Jakarta EGC
Republika
Online.
Kekerasan
pada
lansia.
Tersedia
http://www.republika.co.id/indeks/hot_topic/pelecehan%20seksual%20
unduh Kamis 2 April 2015
UTS GERONTIK
10
di
di
UTS GERONTIK
11