Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
UNVERSITAS BRAWIJAYA
Oleh:
Theresia Sulistyaningrum
(125070607111056)
Monica Billy
(125070601111005)
Rizky Amalia
(125070600111003)
Azizatul Khamiliyah
(125070601111006)
(6121500090)
(125070607111059)
Drevanda Maulidya A
(125070600111002)
Fahra Meysitta
(125070600111020)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
I.
Pengertian
Abortus provocatus adalah istilah Latin yang secara resmi dipakai
dalam kalangan kedokteran dan hukum yang artinya adalah dengan
sengaja mengakhiri kehidupan kandungan dalam rahim seorang wanita
hamil. Sedangkan ada istilah lain abortus spontaneus yang terlihat dari
namanya saja mengandung kata spontan yang bila diartikan adalah
wanita hamil yang spontan gugur secara tidak sengaja bahkan tidak
diinginkannya. Jadi abortus terdapat dua macam yaitu abortus yang
disengaja atau pengguguran kandungan dan abortus spontan atau
keguguran. Istilah lain dalam pengguguran kandungan dalam bahasa
Indonesia adalah aborsi yang diambil dalam bahasa inggris abortion.
Namun di negara kita ini tidak dispesifikan perbedaan antara
abortus yang disengaja dan abortus spontan. Padahal kita semua tahu
bahwa itu adalah dua hal yang berbeda antara kematian alami dan
pembunuhan. Kematian alami merupakan akibat dari kejadian yang
tidak terhindarkan dari proses-proses alami yang berujung pada
kematian tersebut, sedangkan yang dimaksud pembunuhan adalah
aborsi yang disengaja adalah tindakan yang dilakukan manusia
dimana ia sadar melakukan hal tersebut dan mengakibatkan kematian
seseorang.
Jelas
ini
adalah
sesuatu
yang
berbeda
antara
II.
Metode Aborsi
Secara medis, aborsi dimengerti sebagai penghentian kehamilan
selama janin belum viable, atau belum dapat hidup mandiri di luar
rahim, artinya sampai kira-kira umur 24 minggu atau sampai awal
trimester ketiga.
Dipandang dari segi medis-teknis, aborsi paling lebih mudah
dilakukan dalam trimester pertama kehamilan sekitar 7 hingga 12
minggu dengan proses kuret isap (suction curettage) dan dilakukan
dengan anestesi lokal dalam serviks. Pada 12 hingga 20 minggu
biasanya menggunakan metode dilatasi (dilation and evacuation atau
D & R) yang menggunakan anestesi total dan dilakukan oleh klinikus
yang terampil. Dan setelah 20 minggu dapat dilkaukan metode
installation abortion dimana cairan yang mematikan si fetus
disuntikan ke dalam rongga amnion,lalu isi rahim dikeluarkan secara
alami. Metode aborsi yang masih baru adalah pil aborsi atau RU-486
(mifepristone) yang ditemukan di Perancis dan mulai dipakai disana
sejak 1988. Selain di negara asalnya pil ini juga di 15 negara Eropa
dan pada tahun 2000 USA menyetujui penggunaan pil ini melalui
Food and Drug Administration.
III.
mengambil
keputusan
mau
melanjutkan
organik
berhubungan
satu sama
dimana
banyak
lain. Dengan
ekosistem
menghormati
dalam
kandungan
mengganggu
dan
bahkan
mengakibatkan
kematian
janin.
Dasar
ketingkat
minimum,
sebaiknya
dipilih
kemungkinan ini.
4
Janin Anensefal
Janin anensefal tidak mempunyai otak atau hanya
mempunyai batang otak. Ia tidak pernah bisa mencapai
taraf kesadaran. Ia tidak mempunyai masa depan sebagai
manusia. Dengan adanya pemeriksaan prenatal, kondisi
medis janin anensefal itu sekarang bisa diketahui selama
kehamilan. Kebanyakan pengamat tidak keberatan untuk
melkukan aborsi dalam kasus ini, dengan alasan bahwa
janin anensefal bukan merupakan manusia dalam arti
sesungguhnya, dan tidak pernah bisa berkembang sampai
status itu. Karena itu tidak ada arti untuk melanjutkan
kehamilan ini.
Janin Cacat
Berbeda
dengan
kasus
sebelumnya
(janin
hanya
berlangsung
selama
sekali.
Dan
IV.
dilakukan
sebelum
ditiupkannya
ruh,
ada
yang
bersabda
Sesungguhnya
setiap
kamu
tanda-tanda
sebagai
manusia
yang
terpelihara
yamg
memelihara
kehidupan
seorang
penjelasan
ini,
maka
pendapat
yang
PENUTUP
Maka
pemecahannya
haruslah
dilakukan
secara
komprehensif-
REFERENSI
Hasan M. Ali . 1995. Masail Fiqhiyah Al Haditsah pada MasalahMasalah Kontemporer Hukum Islam. Raja Grafindo Persada: Jakarata.