Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang
banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular,
namun harus senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi
dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok yang
mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang
tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal.Sampai saat ini,
usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum
berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor penghambat seperti
kurang pengetahuan tentang hipertensi ( pengertian, tanda dan gejala, sebab
akibat, komplikasi ) dan juga perawatannya. Saat ini, angka kematian
karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena perlu di galakkan
pada masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan Hipertensi.
Diharapkan dengan di buatnya Asuhan Keperawatan keluarga resiko tinggi
hipertensi ini dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian karena
hipertensi dalam masyarakat khususnya dalam keluarga.
B. TUJUAN
Ada 2 macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
3. Tipe Keluarga
Menurut Nasrul Effendy (1998) hal 33 34 tipe keluarga terdiri dari :
a. Keluarga inti (Nuclear Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak- anak.
b. Keluarga besar (Extended Family)
Adalah keluarga inti di tambah sanak saudara, misalnya ; nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Single Family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Compocite)
Adalah keluarga yang berpoligami yang hidup bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation)
Adalah keluarga yang terdiri dari dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
4. Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul
Effendy 1998, hal 34 adalah sebagai berikut :
a. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak, berperan
sebagai pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik
anak anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Peran anak : Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan sebagai
hasil atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang
paling berhubungan erat saat mengkaji dan mengintervensi keluarga
adalah ;
a.
b.
c.
a.
Tugas perkembangan
membangun perkawinan yang saling
memuaskan
menghububgkan jaringan
persaudaraan secara harminis
keluarga berencana (keputusan
tentang kedudukan sebagai orangtua
Membentuk keluarga muda sebagai
sebuah unit yang mantap.
b. Rekonsiliasi tugas-tugas
perkembangan yang bertentangan
dan kebutuhan anggota keluarga.
c. Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
d. Memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua
dan kakek nenek
Keluarga dengan anak usia
a. Memenuhi kebutuhan anggota
prasekolah
keluarga se[erti rumah, ruang
bermain, privasi, keamanan
b. Mensosialisasikan anak
c. Mengintegrasikan anak yang baru
sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak-anak yang lain
d. Mempertahankan hubungan yang
sehat dalam keluarga
Keluarga dengan anak usia sekolah a. Mensosialisasikan anak-anak,
termasuk meningkatkan prastasi
sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya
yang sehat
b. Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan
fisik anggota keluarga
Keluarga dengan anak remaja
a. Mengembangkan kebebasan dengan
tanggungjawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin
mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka
antara orangtua dan anak-anak
Keluarga melepaskan anak dewasa a. Memperluas siklus keluarga dengan
muda
memasukkan anggota keluarga baru
didapatkan melalui perkawinan
anak-anak
b. Melanjutkan untuk memperbaharui
dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan
c. Membantu orangtua lanjut usia dan
sakit-sakitan dari suami maupun istri
Orangtua usia pertengahan
a. Menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan
hubungan yang memuaskan dan
penuh arti dengan para orangtua
Keluarga lansia
aldesteronisme
sindrom
chausing,
hipertensi
yang
Sistolik mmHg
< 130
Diastolik mmHg
< 85
b. Perbatasan
130 139
85 89
c. Hipertensi tingkat I
140 159
90 99
d. Hipertensi tingkat 2
160 179
100 109
e. Hipertensi tingkat 3
> 180
> 110
d. Manifestasi Klinik
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya
gejala bila demikian, gejala baru ada setelah terjadi komplikasi pada
ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan
adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdenging, mata
berkunang-kunang dan pusing . (Mansjoer Arif, dkk, 1999).
e. Pathway
Pathway Keperawatan disusun dengan mengambil sumber dari ;Kapita Selecta Kedokteran,
Jilid I, Ed. Ketiga, 1999 dan Nasrul Effendy, Asuhan Keperawatan Keluarga, 1999.
Umur
Jenis kelamin
Obesitas
Gaya hidup
HYPERTENSI
Otak
Pembuluh darah
Resistensi pemb. drh
otak meningkat
Suplay O2
otak menurun
Ginjal
Vasokontriksi
pemb drh ginjal
Tek..Pemb. drh
otak meningkat
Nyeri
kepala
Gangguan
rs nyaman
Sinkope
Gangguan
perfusi
jaringan
Resti
injuri
CVA
Blood flow
menurun
Respon
RAA
Vasokontriksi
Gangguan
keseimbangan
Retina
Koroner
vasokontriksi
jntung
Iskhemi
miokard
After load
meningkat
Rangsang
Aldosteron
Odem
Sistemik
Nyeri dada
Penurunan
COP
Retensi Na
Spasmus
arteriole
Diplopia
Resti injuri
Fatique
3. Fokus Intervensi
a. Fokus Intervensi Individu
Diagnosa 1 : Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan
program terapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan
pengetahuan tentang kondisi, pembatasan diet, pengobatan, faktor
resiko.
Intervensi :
1) Identifikasi
faktor-faktor
penyebab
atau
penunjang
yang
menghalangi.
2) Bangun rasa percaya dan kekuatan.
3) Tingkatkan percaya diri dan kemajuan diri yang positif.
4) Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
5) Tingkatkan sikap positif keikutsertaan individu dan keluarga.
6) Jelaskan dan bicarakan :
a) Proses penyakit
b) Aturan pengobatan
c) Perubahan gaya hidup yang diperlukan
d) Metode untuk memantau kondisi
7) Jelaskan bahwa perubahan gaya hidup dan kebutuhan belajar akan
membutuhkan waktu untuk integrasi.
8) Identifikasi rujukan atau layanan komunitas yang diperlukan untuk
tindak lanjut.
Diagnosa 2 : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler serebral.
Intervensi :
aktifitas
vasokonstriksi
yang
dapat
BAB II
RESUME KEPERAWATAN
GAMBARAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada keluarga Tn. T dengan kepala keluarga Tn. T
sendiri, berumur 60 tahun, pekerjaan tani dan pendidikan terakhir adalah SR.
Anggota keluarga terdiri dari 3 orang yaitu Ny. M. berumur 55 tahun,
sebagai istri. An. K berumur 17 tahun, sebagai anak hanya lulsan MTs, pekerjaan
sehari-hari membantu ibu berjualan di rumah.
Tipe keluarga Tn.T adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anaknya. Pekerjaan Tn.T sebagai petani penggarap sawah sendiri, sedangkan
Ny..M sebagai pedagang dan ibu rumah tangga. Pencari nafkah adalah Tn. T
dibantu oleh istrinya sebagai pedagang dan menyewakan peralatan hajatan. Dengan
Diagnosa Keperawatan 1
Resiko terjadinya serangan ulang pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
Diagnosa Keperawatan 2
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan.
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan atau
penyuluhan , diharapkan nyeri berkurang sampai dengan hilang.
Tujuan Khusus 1 : Setelah dilakukan tindakan atau pertemuan sebanyak 2 x
diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
Implementasi : 1) Menanyakan pada keluarga tentang relaksasi, 2) Mendiskusikan
cara menangani nyeri, 3) Memberi penyuluhan tentang relaksasi, 4) Melakukan
demonstrasi relaksasi, 5) Memberikan keempatan pada keluarga Tn. T untuk
redemonstrasi relaksasi, 6) Memberi pujian untuk tindakan yang benar.
Tujuan Khusus 4 :
diharapkan
keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
untuk
mengurangi nyeri.
Implementasi :
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan mencoba memibahas mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan pendokumentasian, kesenjangan, dan masalah-masalah yang perlu
dibahas dihubungkan dengan teori yang ada melalui pendekatan proses
keperawatan.
Hasil asuhan keperawatan yang telah penulis laksanakan dengan
menggunakan proses keperawatan secara komprehensif pada keluarga Tn. T
dengan Hipertensi , yang telah dilakukan selama 3 hari dari tanggal 10 12 Juli
2003, di Desa Kambangan RT 18 RW V Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.
Dalam pelaksanaanya
asuhan
keperawatan
keluarga
inipenulis
perawatan
kesehatan
keluarga
yang
berfokus
pada
A. Diagnosa Keperawatan I
Resiko terjadinya serangan ulang pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Berdasarkan teori diterangkan bahwa resiko adalah diagnosa yang
menggambarkan penilaian klinis di mana individu atau kelompok lebih rentan
untuk merngalami masalah ketimbang orang lain dalam situasi yang sama atau
serupa (Carpenito, 2001).
Penulis menyadari bahwa diagnosa diatas kurang tepat, diagnosa yang
tepat adalah Penatalaksanaaan program terapeutik tak efektif pada Ny. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit (Carpenito, 2001). Maksud dari ketidakefektifan penatalaksanaan
program terapeutik : suatu pola dimana individu mengalami atau beresiko
tinggi untuk mengalami kesukaran berintegrasi ke dalam suatu program
kehidupan sehari-hari untuk pengobatan
hari bebas tidak ada diet yang benar, Ny. M tidak berobat secara rutin, Ny. M
tidak minum obat. Disamping itu keluarga hanya tahu kalu hipertensi itu
tekanan darah diatas 200 serta keluarga menganggap jika penyakit hipertensi
sudah dirawat di Rumah Sakit dan pulang dalam keadaan sembuh maka
penyakit itu tidak akan berulang kembali.
Dengan diangkatnya diagnosa tersebut diharapkan keluarga Tn. T
mampu merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi. Diagnosa ini
menempati prioritas utama karena didasarkan pada skore dan menonjolnya
masalah pada keluarga Tn. T, skore untuk diagnosa ini adalah 3 5/6, juga
karena keluarga menganggap bahwa masalahnya harus segera ditangani. Serta
keluarga ingin mengetahui atau mengenal lebih jauh tentang hipertensi dan cara
perawatannya.
Berdasarkan masalah yang ada di susun rencana tindakan keperawatan
yaitu melalui pendidikan kesehatan. Karena pendidikan kesehatan merupakan
salah satu fokus dalam perawatan kesehatan keluarga disamping peningkatan
perawatan diri dan konseling keluarga, serta upaya-upaua yang berarti dapat
mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan.
Tujuannya adalah untuk mengangkat derajat kesehatan keluarga secara
menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan
dari setiap anggota keluarga (Friedman, 1998 ; 6). Pendidikan kesehatan itu
berupa penyuluhan mengenai pengertian hipertensi, penyebab tanda dan gejala,
akibat jika hipertensi tidak ditangani, perawatan hipertensi dengan leaflet dan
lembar balik serta demonstrasi pembuatan obat tradisional juga penjelasan
tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada beserta rasionalnya.
dan
memahami tentang
masalah
hipertensi
serta
dapat
b.
c.
d.
sendiri.
4) Beri pujian atas redemonstrasi.
Rasional : memberikan penghargaan dan motivasi terhadap keluarga
atas tindakan yang telah dilakukan.
e.
dengan
ceramah,
diskusi
dan
demonstrasi
serta
B. Diagnosa Keperawatan 2
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan.
Berdasarkan teori yang ada pada kasus hipertensi muncul gangguan
rasa nyaman nyeri, didasarkan atas adanya resistensi pembuluh otak yang
meningkat menimbulkan nyeri kepala hal ini mengakibatkan gangguan rasa
nyaman.
Diagnosa
mengalami nyeri yang menetap atau intermiten dan berlangsung lebih dari enam
bulan (Carpenito, 2001).
Penulis mengangkat diagnosa tersebut karena saat dilakukan pengkajian
Ny. M mengatakan kepala nyeri, kuduk terasa sakit, tekanan darah 160/90.
Penyebab yang ditampilkan yaitu ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan. Sebab dari hasil pengkajian didapatkan Ny. M mengatakan sakitnya
sudah biasa dan akan hilang sendiri kalau istirahat, Ny. M tetap bekerja dan
beraktifitas seperti biasa tanpa memperdulikan rasa sakitnya.
Dengan diangkatnya diagnosa tersebut diharapkan keluarga Tn. T
mampu mengenal masalah kesehatan penyakit hipertensi. Alasan diagnosa ini
dijadikan prioritas kedua adalah berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan
menggunakan skala prioritas dalam menyusun masalah kesehatan keluarga,
dimana diagnosa ini mempunyai skor 3 2/3.
Berdasarkan masalah yang ada disusun rencana tindakan keperawatan
berupa penyuluhan kesehatan mengenai tehnik relaksasi, penyebab nyeri, akibat
nyeri serta pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Diagnosa ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang sampai dengan hilang.
Adapun uraian pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan atau kunjungan rumah sebanyak 2
x pertemuan diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
Intervensinya :
1) Gali pengetahuan keluarga tentang relaksasi.
Rasional : untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenai relaksasi.
2) Diskusikan cara relaksasi.
Rasional :
BAB IV
IMPLIKASI KEPERAWATAN
pengaturan pola makan juga diet rendah garam dan rendah lemak.
2. Pada penderita hipertensi hendaknya ditekankan untuk memeriksakan tekanan
darahnya seminggu sekali ke tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas,
Posyandu, Rumah Sakit ataupun Bidan) sehingga tekanan darah dapat
terkontrol.
3. Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga hendaknya menggunakan
komunikasi yang dimengerti yaitu dengan menggunakan bahasa daerah
setempat / digunakan oleh keluarga.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA
USIA PERTENGAHAN
KASUS
Bp. A (60 th) tinggal dengan istrinya Ibu N (57 th). Anak pertamanya telah
menikah dan tinggal dengan istri beserta 2 orang anaknya yang masih sekolah SD.
Saat kunjungan ke rumah Bp. A, perawat Nunuk menemukan data bahwa TD Bp.
: Tn. A
Umur
: 60 Tahun
Alamat
Pekerjaan KK
: Petani
Pendidikan: SR
Komposisi Keluarga
No
Nama
Hub.dg
Umur L Status
KK
perkawinan
Pendidi
pekerjaa
Ketera
kan
ngan
imunis
asi
Ny. N
Istri
57 th
P Kawin
SR
IRT
Adik Tn.A
50Th.Stroke
Klien, Tn.A 60Th Ht
Keterangan :
Ny. N 57 th
: laki-laki
: klien
: Perempuan
: meninggal
Tn. A jarang
K.tdr
KM
KM
toko
dan
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
TD
N
RR
BB/TB
Rambut
Tn A
190/100mmHg
96x/mt
20x/mt
60 kg/160 cm
Beruban,
tidak
Konjungtiva
Sklera
Hidung
ketombe
Tidak anemi
Tidak ikterik
Tidak ada secret, simetris
Telinga
Mulut
simetris
Tidak keluar seruman
Tidak kelaur serumen
Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,
Leher
tidak sariawan
tidak sariawan
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Dada:
Paru
Ny. N
120/80 mmHg
92x/mt
24x/mt
55 kg/ 155cm
ada Beruban,
tidak
ketombe
Tidak anemi
Tidak ikterik
Tidak
ada
ada
secret,
jantung
Abdomen
tampak jelas
Datar,
ada
tekan
Tidak
edema,
Kulit
tampak
Turgor kulit
Keluhan
keriput
kering
Cukup baik
Tidak ada keluhan
dan tampak
matang,
keriput
dan
kering
Cukup Baik
Tidak ada keluhan
H. Harapan Keluarga
Harapan keluarga Tn A pada petugas kesehatan adalah Mendapatkan
infornasi yang berguna bagi kesehatan anggota keluarganya.
ANALISA DATA
data
Etiologi
problem
1.
Ds : Tn. A mengatakan
Ketidakmampuan
Resiko gg.
keluarga mengenal
perfusi jaringan
masalah
Ds : Tn. A mengatakan
suka makanan yanga asin
Ketidakmampuan
ketidak efektifan
keluarga merawat
penatalaksanaan
anggota keluarga
program
yang sakit.
terapeutik.
No
kriteria
skore
bobot
jumlah
total
pembenaran
Sifat
2/3 X 1
2/3
Apabila
masalah :
masalah yang
Ancaman
dialami Tn A
kesehatan
berkelanjutan
maka akan
mengakibatka
n suatu
amsalah yang
semakin fatal
yaitu stroke
2.
2/2 X 1
Masalah dapat
Kemungkinan
mudah diubah
masalah dapat
karena dalam
diubah
hal ini
:Masalah
keluarga
mudah diubah
belum
mengenal
masalah dan
jarang pergi
ke YanKes
sehingga
diharapkan
dengan
pendekatan
yang baik dari
petugas bisa
mengubah
kebiasaan diet
makanannya
dan dengan
bantuan peran
serta anggota
keluarga
3.
2/3 X 1
2/3
Masalah
Potensi untuk
belum berat
dicegah :
walaupun
cukup
Tn.A tidak
merasakan
keluhan apaapa, tetapi TD
Tn.A apabila
tidak
mendapatkan
tindakan akan
Membahayaka
0
4.
0/1 X 1
n
Tn.A tidak
Menonjolnya
merasakan
masalah :
keluhan apa-
Masalah tidak
apa.Dan
dirasakan
keluarga
menganggap
masalah ini
hal yang biasa
.
Jumlah
1 1/2
Kriteria
Sifat masalah:
actual
skor
3
bobot
1
Jumlah
3/3 X 1
total
1
pembenaran
Masalah
adalah actual
sudah terjadi
untuk itu
perlu tindakan
perawatan,
sehingga tidak
berdampak
pada masalah
lain (stroke)
Masalah dapat
dicegah untuk
lebih parah,
dan
Kemungkinan
2.
membutuhkan
masalah dapat 1
1/2 X 2
peran serta
diubah:
keluarga yang
sebagian
amat besar,
dalam
merubah
perilaku
pemenuhan
nutrisi, ada
tenaga
kesehatan
yang akan
membina.
Masalah
Potensial
3.
untuk
belum berat,
2
2/3 X 1
2/3
dan
dicegah:
membutuhkan
cukup
waktu untuk
mengubah
kebiasaan
keluarga
Tn.A
menganggap
masalah
Anggapan
Menonjolnya
4
masalah tidak
keluarga,
0
0 X1
dirasakan
bahwa
masalah Ht ini
adalah
masalah yang
biasa dan oleh
Tn.A tidak
dirasakan
total
3 1/3
DP
1ketidakefektifan
Tujuan
Jangka panjang Jangka pendek
Setelah
Setelah
kriteria
standar
Respon Ht adalah
keluarga dlm
dilakukan
dilakukan
verbal
penetalaksanaan
tindakan
program
intervensi
1) Beri
Suatu
kesempa
pertemuan 1x
kenaikan
tan pada
perawatan
20 menit
TD yang
keluarga
terapeutik b/d
selama 1
keluarga
diakibatkan
untuk
ketidakmampuan
minggu pada
mampu::
oleh
menyebu
klrg dalam
keluarga Tn.A
mengenal
adanya
tkan
merawat anggota
dapat
masalah tentang
peningkata
pengerti
keluarga yang
melakukan
penyakit Ht:
n tekanan
an Ht
sakit
perawatan
Keluarga
dalam
anggota
mampu
perifer
keluarga yang
menyebutk
ment
mengalami
an kembali
positif
masalah
pengertian
atas
kesehatan
Ht
jawaban
2) Beri
reinforce
yang
benar
3) Tanyaka
n
kembali
hal-hal
yang
telah
didiskusi
kan
4) Beri
kesempa
tan
keluarga
untuk
brtanya
tentang
hal-hal
yang
belum
diket.
5) Beri
kesempa
tan pada
keluarga
untuk
menyebu
tkan
pengerti
an Ht
6) Beri
reinforce
ment
positif
atas
jawaban
yang
benar
Tanyakan
kembali hal-hal
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KALUARGA USIA PERTENGAHAN
Keluarga usia pertengahan adalah keluarga yang dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pension atau kematian salah satu
pasangan