Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pada
Penderita Asma
Broncial
Ni Wayan Mirah Wilayadi
Kelompok: F-1
NIM: 102011392
Kasus PBL
Tn A. usia 28 tahun di bawa keluarganya ke UGD RS UKRIDA
karena sesak nafas sejak 12 jam sebelum masuk RS. Pasien
tidak demam, batuk ada sejak 3 hari lalu, dahak sulit keluar,
jika keluar kental berwarna putih, tidak terdapt nyeri dada.
Pasien mengatakan sesaknya memang sering timbul 2
bulanan ini, namun tidak sesesak sekarang. Sesak nafasnya
biasa muncul pada malam hari. Pasien juga mengatakan lebih
mudah sesak terutama saat suasana dingin dan berdebu.
Seingat pasien dalam 2 bulan terakhir dirinya sudah 4x sesak
saat dini hari. Menurut keluarga pasien sesak-sesak yang
dialaminya mereda seiring waktu dengan pasien beristirahat.
Pasien sebelumnya belum pernah berobat untuk keluahan
sesak nafasnya. Riwayat merokok sejak usia 17 tahun.
ada
Hipotesa
Th A 28 tahun sesak nafas semakin
parah sejak 12 jam SMRS, demam
(-), batuk dengan dahak kental putih,
sejak 2 bulan terutama malam hari,
suasana dingin, berdebu dan riwayat
merokok sejak 17 tahun yang lalu
menderita penyakit asma bronkialis.
Mind Map
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
Penunjang
DD & WD
Etiologi
Th. A 28 tahun
sesak
nafas
semakin parah
sejak 12 jam
SMRS, demam
(-),
batuk
dengan dahak
kental
putih,
sejak 2 bulan
terutama
malam
hari,
suasana dingin,
berdebu
dan
riwayat
merokok sejak
17 tahun yang
lalu.
Epidemiologi
Patofisiologi
Penatalaksanaa
n
Prognosa
Anamnesis
Autoanamn
esis kepada
Tn. A
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit
Sekarang
Sesak
Meringan
Belum
Keluhan penyerta
Suasana
dingin dan
berdebu,
Pasien
merokok
Pemeriksaan Fisik
Tanda-Tanda Vital
Pemeriksaan Fisik
Anterior
Pemeriksaan penunjang
Sputum
Kristal charcot leyden
Spral curshmann
Creole
Neutrofil dan eusinofil
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hb
13
g/dl
13,5 -17
Ht
35
40-54
Lekosit
9000
/uL
5000 10000
Trombosit
155.000
ribu/uL
Eritrosit
Juta/uL
4.40 5,90
Hematologi
Faktor alergi
IgE
Fungsi Hati
SGOT
U/l
0 34
SGPT
U/l
0 40
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Satuan
Nilai Rujukan
Gas Darah
pH
7.35 7.45
pCO2
mmHg
34 - 49
PO2
mmHg
80 100
HCO3
mEq/L
24 - 28
O2 Saturasi
> 95.0
BE (Base Excess)
mmol/L
-2 2
Pemeriksaan penunjang
Gambaran
radiologi tampak
normal
Pada serangan
menunjukkan
gambaran
hiperinflasi paru.
Radiolusen yang
bertambah
Peleburan
rongga
intercostalis
Diafragma turun
Pemeriksaan penunjang
Elektrokardiografi
Pemeriksaan test kulit
Scanning paru
Spirometri
(alergi)
Penyakit
Pernafas
an
Penyak
it
Ginjal
Butuh
pemeriksa
an
lanjutan
Penyakit
Kardiovaskul
ar
Penyak
it Hati
Pemeriksa Asma
Bronkitis
Emfisema
Bronkiektasi Gagal
an
kronik
paru
Jantung
Kongestif
Serangan di
Bronkiale
Anamnesi Radang
Batuk
Pelebaran
Dilatasi
menahun,
permanen
bronkus
dan eksaserbasi
Pemeriksa kronik,
an Fisik
mengi
(+), bronkiolus
pol.udara,
bronkiolus
terminalis,
rokok, Sesak
dan malam
sesak
yang
di (+),
nafas dahului
pencetus (+)
sputum
(+), pneumonia
demam
(+), (+),
dan
batuk
paroksismal
pol.udara
hipersonor, Sputum kental
sembab foto
Rotgen
bronkus,
dan
antelektasis pd
Patologi
vesikuler
honeycomb
Anatomi
plugs.
melemah
appearance
sekret
mukosa hiperinflasi,
udema
sesak kardiomegali
napas
oleh paru,
rokok,
hari,
Working Diagnosa
Asma
bronkialis
Definisi
Epidemiologi
Salah
WHO 2001
Etiologi
Sumber : Bard.What can cause asthma. Available at http://www.clivir.com/lessons/show/whatcauses-asthma-different-causes-of-asthma-attack.html. Updated: March 4,2010. Accessed July
4,2011
gas antara
tubuh dengan dunia
luar
Darah bekerja sebagai
trasport untuk O2 dan
CO2 antara paru dan
jaringan melalui difusi
pasif
Pernapasan:
pernapasan dada dan
perut.
Patogenesis
28
Hipersekresi bronkus
Inflamas
bronkokonstriksi
i
Tujuan Penatalaksanaan
Asma
Penatalaksanaan
Pola
Kontrol
Menetapkan
Merencanakan
Identifikasi
Menilai
Edukasi
Komplikasi
1. Emfisema
2. Infeksi menahun
3. Bronkiektasis
4. Cor pulmonale menahun
Prognosis
Pada
Kesimpulan
Hipotesa
diterima
TERIMA KASIH
38