Vous êtes sur la page 1sur 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.Dg.

N
DI WISMA MELATI PANTI SOSIAL TRESNA WREDA GAUMABAJI KABUPATEN GOWA
A. Pengkajian
a. Identitas
1. Nama
: Tn. Dg. N
2. Usia
: 75 tahun
3. Tempat Asal
: Takalar/ Makassar
4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Ny. H
I.

Fisik/ Biologis
a. Pandangan Lansia tentang kesehatannya: Dg. N merasa dirinya sakit tetapi sakitnya tidak
terlalu berat, keluhannya berupa badan panas ,batuk pilek , nyeri sendi dan kekakuan pada
sendi lutut, nafsu makan berkurang.
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :
Dg.N Hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti mandi, BAB, BAK sendiri, cuci
pakaian sendiri, selain itu jalan-jalan hanya sekitar wisma.
c. Kekautan fisik lansia
Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing masing anggota ektremitas sama,,
- Tangan kanan kekuatan cukup kuat Nilai ( 4 ), tapi dengan tahanan yang cukup berat
tangan tidak terlalu kuat.
- Tangan kiri cukup kuat, tapi dengan tahanan yang cukup berat tangan tidak terlalu
kuat.
- Kaki kanan dan kiri kurang kuat untuk jalan terlalu lama, sering sakit pada kedua lutut.
Nilai (3)
Penglihatan
- Penglihatan pada jarak 2 meter cukup jelas namun pada jarak 3 meter sudah tidak
jelas, Kelopak mata : Mulai keriput, bulu mata : Tersebar luas dan mulai memutih, alis
tebal dan memutih, Visus : 2 / 6
- Lapang pandang : Menyempit
Pendengaran
Pendengaran kedua telinga cukup jelas. Dengan suara frekwensi rendah klien kurang
mendengar.
d. Kebiasan lansia merawat diri pada Dg. N masih baik dalam arti klien mampu merawat diri
dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Kebiasaan makan, minum,istirahat/tidur,buang air besar/kecil
Kebiasaan makan : selera makan klien kurang, makanan yang disediakan hanya porsi yang
dimakan, makanan yang dikonsumsi kadang- kadang nasi/ bubur. Terkadang juga klien
mengkonsumsi makanan ringan.
Kebiasaan minum : Minum klien setiap kurang ( 3-4 gelas 200 cc /hari.
Kebiasaan tidur : Cukup, siang hari kadang kadang tidur sebentar kemudian terbangun
lagi dan pada malam hari tidur cukup mulai jam 20.00 06 .00, namun malam juga sering
terbangun karena batuk-batuk dan badannya panas.

Kebiasaan BAB : Klien mengatakan BAB teratur saja, frekwensinya 1 x sehari.


f. Perubahan perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
Klien mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah berkurang,sering terasa kakt
pada kedua lututnya, badan juga tampak agak membungkuk dan lemah.
g. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
Dg. N adalah lansia yang rajin berobat, minum obat masih tidak teratur teratur,obat diminum
sesuai dengan dosis yang diberikan. Bila ada keluhan yang berarti klien tidak segan segan
berobat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pandang, perabaan, ketok dan dengar pada system system :
a. Integumen
Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi, turgor dan tekstur
sudah mulai ada perunahan ( kurang elastis ).
b. Muskuloskletal
- Kepala ( bentuk kepala ) : Bulat ( mesocepahal ), Vertebrae ( bentuk : Khyposis, gerakan
: terbatas, ROM : Terbatas ),
Pelvis (Thomas test (-), trendelenberg test (-), ROM :
terbatas) , Lutut : Ballotement (-), ROM : terbatas , Kaki ( keutuhan ligamen : baik, ROM :
agak Kaku / terbatas, Bahu : Baik, Tangan : Baik.
c. Respirasi
- Hidung : Simetris, pernafasan cuping hidung tidak ada, adanya sekret, passase udara :
baik, Leher : Pembesaran kelenjar : tidak ada , tumor : tidak ada
- Dada
Bentuk dada : barrel chest
:
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi : 1:1
Gerakan dada ( kiri dan kanan : simetris, retraksi dada (+)
Keadaan proxsesus xipoideus : Tampak menonjol
Suara nafas ( trakhea : terdengar jelas dan nampak ada sputum, bronchial : napak jelas
dan tidak ada penyempitan, bronchovesikular : Terdengar jelas dan suaranya lebih rendah
dari bronkhiolar.
Suara nafas tambahan : tidak ada
Clubbing finger : tidak ada.
d. Kardiovaskuler
- Conjunctiva : Merah jambu / tidak anemia, bibir tidak pucat, Arteri carotis : Teraba kuat,
Vena Jugularis : tekanannya kuat , Ukuran jantung : Normal/ tidak ada pembesar,Ictus
cordis/apex : Tampak, Suara jantung S1,S2 ( normal ) tidak ada suara tambahan/
abnormal, Capillary retilling time : 3 detik.
e. Eliminasi
Frekuensi BAK klien tidak tentu ( kadang-kadang 2- 3 x sehari ) dan BAB lancar
f. Persyarafan
- Fungsi cerebral : Status mental orientasi : Baik, Daya ingat : jangka waktu lama baik,
Jangka waktu pendek : menurun, Perhatian dan Perhitungan : menurun, bahasa : baik /
Mampu menyebutkan 3 benda yang berbeda.
- Kesadaran : Baik, GCS : 15

- Bicara (ekspresive dan resiptive ) : kurang jelas karena faktor usia , bukan kelainan
persyarafan.
- Fungsi kranial ( saraf kranial I s/d XII ) : Tidak ada kelainan, sensivitas rasa berkurang.
- Fungsi motorik massa : Mulai ada atropi otot, tonus : normal dan kekuatan otot 3 ( Cukup
kuat ).
- Fungsi sensorik ( suhu, nyeri, getaran posisi dan diskriminasi ) : Baik
- Fungsi cerebellum koordinasi Baik dan keseimbangan : baik
- Refleks ( ekstremitas atas, bawah dan superficial) : Hiporeflek
- Iritasi meningen ( kaku kuduk, lasaque sign, kernig sign, brudzinski sign ) : Negatif.
g. Fungsi sensoris
Penglihatan, pandangan berkurang pada jarak > 2 meter.
Pendengaran, agak berkurang dengan frekuensi yang rendah
Pengecapan, sensitivitas pengecapan berkurang,terjadi perubahan nafsu makan.
Penciuman : masih baik.
II. Psikologis
a. Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka panjang panjang kadang kadang ada yang
terlupakan. Untuk jangka pendek kurang baik.
b. Proses fikir
Cukup baik
c. Alam perasa
Cukup baik
d. Orientasi
Cukup baik
III. Sosial Ekonomi
o Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah : tidak ada
o Sumber keuangan kadang dari penyantun yang datang kadang dari anaknya.
o Sebelumnya klien tinggal dengan ankanya.
o Kegiatan organisasi yang diikuti klien tidak ada.
o Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia merasa nyaman
berserta dengan teman- teman sewismanya.
o Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman satu wisma, klien adalah seorang yang
murah senyum dan disukai oleh teman-teman yang ada di wisma.
o Yang sering mengunjungi klien adalah anaknya.
IV Spritual
o Klien kurang menjalankan sholat lima waktu
o Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang terjadi.
o Dalam menyelesaikan masalah, klien hanya bisa berdao dan berdiam diri.
o Manjalani kehidupannya kilien cukup dan klien berharap diakhir hidupnya kilien tetap bahagia.

B.

RIWAYAT KESEHATAN

A. Pengkajian
1. Riwayat Klien/ Data Biografis
Nama
: Tn. Dg. N
Tempat dan tanggal lahir: 75 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku / Agama
: Makassar/ Islam
Pendidikan
: Status
: Duda
Alamat/ telepon
: Wisma 7 Dahlia PSTW Gaumabaji
Orang paling dekat
: Ny.H
2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup
Umur
Pekerjaan
Kematian
Tahun Meninggal
Penyebab kematian
Anak- anak yang hidup

:
:
:
:
:
:
:

Ny. K
70 tahun
Ibu RT
Meninggal
Tidak ingat
Sakit asma
Klien mempunyai 1 orang anak

3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini
Pekerjaan sebelumnya
Sumber-sumber pendapatan

: Saat ini klien tidak bekerja


: pernah menjadi pembantu rumah tangga
: Dari bantuan pengunjung panti dan orang yang terdekat

4. Riwayat Lingkungan Hidup


Tipe tempat tinmggal : Panti milik pemerintah
Jumlah kamar
: 5 kamar
Jumlah Orang yang tinggal di kamar panti : 2 orang satu kamar, semuanya berjumlah 9 orang
Derajat privasi
: Baik
Alamat/ telepon
: Wisma 7 Dahlia PSTW Gaumabaji
Tetanggga terdekat
: Wisma 6 dan 8 serta rumah pembina.
5.

Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat
: Tidak ada yang specifik

6.

Sumber/system perndukung yang digunakan


Dokter dan perawat Puskesmas Bontomarannu yang mengunjungi panti 3 dalam satu kali
seminggu.

7.

Deskripsi Hari khusus ( termasuk kebiasaan ritual waktu tidur )


Tidur siang
: Setelah sholat Zduhur ( sebentar sebentar )
Tidur malam : Mulai jam 20.00 s/d jam 06.00 . Klien mengatakan sering terbangun malam
karena sering batuk-bauk.

8.

Status kesehatan saai ini:


Status kesehatan saat pengkajian : Klien mengeluh badannya panas, agak sesak nafas, batuk
berlendir, Tanda-tanda Vital : TD : 110/ 70 Mmhg, N: 80 X/ menit, P: 30X/ menit S: 38,1 0 C
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : sakit persendian dan pandangan mata kabur
Staus kesehatan selama 5 tahun yang lalu
: Badanpans . batuk-batuk
Keluhan keluhan kesehatan utama
: Klien mengatakan sekarang sering sakit
persendian, kadang-kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan dan pandangan sudah mulai kabur.
Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : baik
Obat - Obatan
Nama obat
Dosis
Waktu menggunaannya
Dokter yang menginstrusikan

: Tidak jelas nama obat yang diberikan


: 3 kali sehari
: pagi, siang dan sore
: dari Puskesmas Bontomarannu

Masalah masalah dengan ketaatan yang rumit dengan jumlah dan jenis obat yang banyak
Efek samping tak menyenangkan
: Tidak ada
Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )
Obat obatan
: Tidak ada
Makanan
: Tidak ada
Nutrisi
Diet selama 24 jam termasuk cairan : Diet pagi : bubur, siang : nasi + sayur + ikan, dan malam
sama dengan sore.
Riwayat peningkatan/penurunan BB
: ada
Pola konsumsi makanan : 3 kali sehari, Makan dilakukan sendiri-sendiri tidak bersama-sama
dengan lansia yang lain
Masalah masalah menelan/mengunyah : Klien mengatakan terasa susah mengunyah makanan
oleh karena gigi sudah tanggal semua.
9.
Status Kesehatan yang lalu
Penyakit masa kanak kanak : Tidak ingat
Penyakit serius kronik
: Tidak pernah mengalami sakit yang serius
Trauma
: Tidak pernah terjadi trauma

Perwatan di RS
Operasi

10.

: Tidak pernah
: Tidak pernah

Riwayat Keluarga

Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Klien

11.

Tinjauan system
a. Umum
Klien mengatakan terasa lelah apabila beraktivitas yang dapat mengganggu aktivitas
kehidupan sehari hari, tampak perubahan pada tekstur kulit, perubahan pigmentasi, terjadi
perubahan berat badan dalam setahun yaitu BB menurun, perubahan nafsu makan, kesulitan
tidur dan terjadi perubahan rambut yaitu menjadi putih.
b. Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti
c. Mata

d.
e.

f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

n.
o.
p.

Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihatannya yaitu pandangan jadi kabur, ,
Dampak terhadap aktivitas sehari hari terjadi akibat keluhan tersebut diatas
Telinga
Klien mengatakan hanya bisa mendengar dengan jelas apabila dengan frekwensi suara yang
agak tinggi. Kelainan yang lain tidak ada, keadaan telinga kurang bersih.
Mulut dan Tenggorokan
Klien menagtakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk mengunyah makanan ,
kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga
perubahan pada suara klien yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.
Hidung dan sinus
Tidak ada keluhan
Payudara
Tidak ada kelainan ( tidka terajdi Gynecomastia )
Leher
Tidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas gerakan
lehernya / pelan.
Kardiovaskuler
Tidak ada kelainan bunyi jantung S1 dan S2 masih terdengar baik.
Pernafasan
Nafas agak susah, batuk-batuk serta pilek. Pernafasan 30 X/ menit, Pernafasan dangkal dan
agak cepat
Gastrointestinal
Klien mengatakan tidak ada keluhan nyeri lambung, neyri tekan tidak ada, klien juga
mengatakan nafsu makan berkurang, pola defekasi masih normal .
Genitoreproduksi laki-laki
Tidak ada keluhan. Pada saat ditanya tentang libido klien hanya tertawa.
Muskuloskletal
Klien mengatakan kaku pada persendian terutama pada lutut, kadang- kadang tidak bisa
bergerak apabila bengkak. Terjadi kekakuan pada gerakan tubuh,perubahan poster tubuh
agak sedikit membungkuk ( kyposis ),
Sistem syaraf pusat
Tidak ada kelainan, tangannya bila memegang sesuatau terasa lemah/ tremor.
Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan
Psikososial
Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasa biasa saja, bila ada sesuatu yang
membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, stress saat ini tidak ada, bila berbicara tentang
kematian dan masa depan klien menyatakan mau meninggal dalam keadaan bahagia dan
tampak klien merasa optimis sehingga dalam kehidupan
sehari harinya biasa saja dan
selalu tampak senyum walaupun dalam keadaan sakit

C. Analisa Data

NO
1.

DATA SUBJEKTI/OBJEKTIF
ETIOLOGI
Subjektif :
Kuman masuk kedalam Tubuh
Klien mengatakan Badannya
panas
Reaksi pengeluaran Interleukin
Objektif :
1
o Tanda-tanda Vital : TD :
Zat pyrogen endogen
110/ 70 Mmhg, N: 80 X/
menit, P: 30X/ menit S:
Prostaglandin
38,1 0 C
o Badan teraba panas
Menggeser set point pada
hipotalamus dari titik normal

MASALAH
Hypertermi

Reaksi peningkatan suhu tubuh


Hypertermi

Infeksi kuman / Virus


2.

Rekasi Antigen-antibody
Bersihan jalan nafas inefektif
Data Subjektif :
Klien mengatakan batuk-batuk
berdahak,
agak
susah Reaksi inflamasi setempat
bernafas.
Peningkatan mukus
Data Objektif :
Sesekali klien tampak batukBersihan jalan nafas inefektif
batuk
Ada retraksi dada
Pernafasan dangkal dan
agak cepat
Terdengar adanya suara

sputum pada auskultasi


Sputum warna kuning .
3.

Proses Penuaan
Penurunan fungsi tubuh

Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku pada
persendian terutama pada
lutut, kadang- kadang tidak
bisa
bergerak
apabila
bengkak.
Data Objektif :
- Terjadi kekakuan sendi lutut
- Pergerakan terbatas / ROM
terbatas.
- Kekuatan ( 3 ).

Gg. Mobilitas fisik.

Terganggu system
muskuloskletal
Berkurangnya massa otot
Perubahan degeneratif jar.
Connective
Persendian membesar dan
menjadi kaku
Kekuatan otot menurun
koordinasi menurun.
ROM terbatas
Gg. Mobilitas fisik.
Proses perubahan fungsi tubuh/
proses penuaan
Risiko cedera fisik

4.

Lensa lebih suram/ kekeruhan


Data Subjektif :
lensa
Klien mengatakan kaku pada
persendian terutama pada
Meningkatnya ambang,
lutut, kadang- kadang tidak
bisa
bergerak
apabila pengamatan sinar dan daya
adaptasi cahaya lambat
bengkak.
Hilangnya daya akomodasi
Data Objektif :
Terjadi
kekakuan
pada
gerakan
tubuh,perubahan Menurunnya lapang pandang
poster tubuh agak sedikit
Risiko cedera Fisik
membungkuk dan jalan sedikit
agak miring,terjadi defotmitas
pada kaki kanan, kelemahan,
dan klien tidak pernah
melakukan aktivitas seperti
latihan gerak sendi . Keluhan
tersubut
diatas
sangat
berpengaruh
terhadap
kegiatan sehari hari klien.

5.

Proses penuaan
Data Subjektif :
Klien mengatakan terasa Penurunan fungsi tubuh
susah mengunyah makanan
oleh karena gigi sudah tanggal

semua dan nafsu makan


menurun.
Gg. sist
Gg. sist
Pencernaan persyarafan
Data Objektif :
Pola konsumsi makanan

frekwensi 3X/ hari,tapi porsi Kehilangan Sensitivitas


yang dihabiskan hanya . Gigi
indra penge
Klien meng-konsumsi bubur
capan
dan nasi

Terjadi
perubahankesulitan
Rasa lapar
elastisitas kulit.
proses me
menurun
ngunyah
nafsu makan
Intake kurang

Perubahan nutruisi
kurang dari kebutuhan
tubuh )

Perubahan nutrisi ( kurang


dari kebutuhan tubuh )

D. Masalah Keperawatan / Diagnosa Keperawatan


1.
2.
3.
4.
5.

Hypertermi b/d reaksi antigen antybodi.


Bersihan jalan nafas inefektif berhubungan dengan penumpukan mukus/ sputum
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan persendian membesar dan menjadi kaku.
Risiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan / persayarafan.
Perubahan nutrisi ( kurang dari kebutuhan tubuh ) berhubungan dengan sensifitas lapar
menurunan , kehilangan organ pencernaan ( gigi )

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal : 03-11-2003
1. Gg. Regulasi suhu tubuh b/d
adanya reaksi antigen-antibodi.

TUJUAN

INTERVENSI

Suhu tubuh kembali normal


dengan kriteria :
1. kaji peningkatan suhu badan
Klien dapat menunjukkan
keadaan tubuh yang nyaman
Pertahankan tubuh dalam
jangkauan normal ( 36,5-37 O
C)
2. Anjurkan klien untuk istirahat mutlak

3. jelaskan pada klien tentang penyebab terjadinya


hipertermi.

4. Jelaskan pada klien tentang pentingnya istirahat


mutlak.

Bersihan jalan nafas kembali


efektif dengan kriteria :
Klien dapat
mendemonstrasikan nafas
yang efektif

RASIONALISASI

1.

Hipertermi menunjukkan adanya proses inflama


dalam tubuh.

2.

Istirahat mengurangi penyebaran kuman dan


risiko komplikasi.

3.

Meningkatkan kooperatif klien

4.

menambah kooperatif klien.

5.

Mengidentifikasi tanda-tanda hipertermi.

5. Observasi suhu badan klien setiap 6 jam.

2. Bersihan Jalan Nafas Inefektif B/d


adanya penumpukan mukus /
sputum.

Pernafasan antara 16-24 X /


menit
Tidak ada retraksi dada

6. berikan minum yang cukup 1500-2000/ hari.

6.

Masukan cairan yang banyak akan mencegah


dehidrasi dan kanmengurangi jumlah kalor yang
di keluarkan tubuh.

7. Beri kompres dingin/ hangat

7.

Kompres dingin akan mnyebabkan terjadinya


proses konduksi, sedangkan kompres hangat
akan menyebabkan terjadinya proses evaporasi.

Mukus berkurang/ tidak ada

lagi
Respon batuk-batuk
berkurang/ tidak ada lagi

Gangguan mobilitas fisik dapat


berkurang dengan criteria :
1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
Keluhan klien berkurang.
ISPA
Tidak terjadi kekakuan gerakan
lagi.
Kelemahan berkurang.
2. Beri HE tentang penyakit ISPA
3. Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan penurunan Bisa melakukan aktivitas latihan
fungsi sist. Muskuloskletal ditandai yang ringan.
3. Diskusikan bersama klien tentang cara
Aktivitas sehari hari tidak
dengan :
menghindari penulran pada orang lain
terganggu lagi.

1.

Mengetahui kemapuan kognitif klien


sehingga mudah dalam intervensi

2.

Meningkatankan pengetahuan klien

3.

Mencegah penuluran terhadap anggota


penghuni wisma

4.

Memeudahkan pengeluaran sputum dan


mengurangi kelelahan

4. Ajarkan cara batuk efektif dan pemberian minum


air hangat

5.

Menghindari terjadinya putus obat, yang


berdampak terhadap terputusnya rantai
polipeptida kuman.

5. Anjurkan kepada klien untuk minum obat secara


terartur

6.
6. Anjurkan kepada klien untuk memelihara
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri

Lingkungan yang bersih mengurangi risiko


munculnya penyakit, terutama penyakit menular.

1. Hubungan saling percaya mempermudah dalam


penggalian masalah lebih lanjut.

1. Bina hubungan saling percaya


2. Kaji kemampuan dan kelemahan secara

2. Pengkajian kemampuan dan kelemahan berguna


untuk pengembilan intervensi selanjutnya

fungsional .

3. Mengetahui sampai sebatas mana kemandirian


3. Kaji derajat mobilisasi klien dengan
menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau
dengan skala tingkat kemandirian.( 0-5 ) atau
( A- E )

klien

4. Dengan penjelasan akan meningkatkan


pengetahuan dan klien akan mau mengikuti
anjuran

4. Jelaskan pada klien tentang proses penuan dan 5. Klien dapat mencontoh dan melaksanakan latihan
mamfaat latihan bagi tubuh.

5. Ajarkan dan demonstrasikan laithan ROM


aktif/pasif

6. Bantu untuk melakukan latihan rentang gerak

secara mandiri

6. Mengurangi kesalahan dalam melakukan latihan


dan mengurangi beban latihan.

7. Agar tidak menimbulkan stress baru.

( ROM aktif atau fasif )

7. Anjurkan klien untuk latihan menggunakan


Cedera fisik dapat diatasi dengan
kriteria :
Keluhan penglihatan kabur tidak
lagi, air mata berlebihan jadi
berkurang dan gemetaran tidak
lagi.
4. Risiko cedera fisik berhubunganPemakaian lensa kontak kadangdengan
penurunan
fungsikadang saja bila sangat
penglihatan
dan
persyarafandiperlukan.
ditandai dengan
Aktivitas sehari hari tidak
terganggu lagi.

ektrimitas yang tidak sakit.

8. Ajarkan klien teknik relaksasi.

9. Buatkan rencana aktivitas klien sehingga


istirahat klien tidak terganggu

8. Relaksasi akan mengurangi nyeri yang dirasakan


sehingga klien tidak takut melakukan latihan.

9. Jadwal yang dibuatkan akan membimbing klien


dalam melakukan aktivitas sehingga klien dapat
istirahat dan meluangkan waktu untuk yang
lainnya.

10.

Meningkatkan kemampuan dan harga diri

klien.

10. Beri kesempatan klien untuk melakukan


aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.

11.

Mengurangi stress klien dan mencegah


terjadinya kecelakaan .

11. Bantu klien dalam aktivitas sehari hari yang 12.


dirasa berat bagi klien.

12. Libatkan keluarga/teman/pembina dalam


kegiatan latihan dan aktivitas sehari hari.

Peran kleuarga penting agar dalam


aktivitas sehari-hari klien tetap kooperatif dalam
bekerjasaama.

13.

Menjaga dan menyempurnakan perawatan


dinerikan.

13. Lakukan kolaborasi dengan tiem kesehatan lain


1. Dengan pengkajian diharapkan akan dapat
bila ada keluhan.
dengan mudah menentukan intervensi yang akan
diberikan.

1. Kaji tingkat penurunan penglihatan mata klien dan


penurunan fungsi persyarafan klien.

2. Dengan penjelasan klien dapat memahami dan


kahirnya dapat kooperatif dalam segala tindakan.

2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan


dampaknya pada mata dan syaraf.

3. Supaya klien mengetahui apa saja yang dilakukan


untuk mengatasi masalah nya.

3. Jelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan


keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.

4. Dengan lingkungan ruangan yang cukup


pencahayaan dan lantai yang tidak licin akan
meminimalkan terjadinya cedera.

Perubahan nutrisi ( kurang dari


kebutuhan tubuh ) dapat diatasi
dengan criteria :
Klien tidak lagi mengeluhkan
susah mengunyah makanan,
nafsu makan bertambah. BB
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan meningkat.
tubuh
berhubungan
denganPola konsumsi makanan jadi
penurunan
nafsu
makan,teratur dan makanan yang
kehilangan organ pencernaandisajikan dihabiskan 1 porsi.
( gigi ) .

4. Ciptakan lingkungan ruangan yang cukup :


pencahayaannya, lantai tidak licin/basah dan ada
pagar untuk berpegang tangan.

5. Hindari lantai kamar mandi dan WC yang licin


serta beri pegangan.

6. Dekatkan barang barang keperluan klien.


7. Ajarkan cara menggunakan alat bantu pindah

5. Mencegah terjadinya injuri.


6. Memudahkan klien melihatn dan menjangkau
tanpa memerlukan banyak bantuan.

7. Meminimalkan cedera.

( turun dari tempat tidur, bangun pada malam hari


untuk BAB/BAK.

8. Libatkan keluarga/teman se wisma untuk saling


tolong menolong.

8. Peran serta keluarga dan teman se wisma sangat


membantu dalam mengurangi risiko
kecelakanaan.

9. Untuk meningkatkan fungsi yang terganggu dan


memberikan therapy

9. Kolaborasi dengan tiem kesehatan lain daalm hal


pengobatan atau tindakan lainnya.

1. Dapat menentukan intervensi yang akan diberikan.

1. Kaji kebutuhan nutrisi dan perubahan nutrisi yang 2. Agar klien mengetahui dan klien akan mengerti
terjadi.

2. Jelaskan pada klien tentang proses penuan

apa yang terjadi / dampak dari prose penuaan


tersebut.

hubungan dengan proases sist pencernaan.

3. Dengan makan makanan dengan porsi kecil


tapisering akan melatih abdomen beradaptasi
3. Anjurkan klien untuk makan makanan dalam porsi dengan makanan dan tidak membuat klien merasa
bosan/enek.
kecil tapi sering dan makan biscuit.

4. Anjurkan klien untuk tidak makan makanan yang


keras dan sulit untuk ditelan/makan.

4. Makanan yang keras akan membuat trauma pada


organ mulut oleh karena gigi sudah banyak yang
tanggal.

5. Serat berfungsi untuk mempermudah dalam


5. Anjurkan klien untuk makan makanan yang banyak proses BAB dan kalori yang tinggi akan
mengandung serat dan batasi makanan yang tinggi menyebabkan penambahan BB.
kalori.

6. Anjurkan klien untuk makan secara bersama

6. Menghilangkan stress dan meningkatkan selera


makan.

sama

7. Kolaborasi untuk penyajian makanan yang hangat


dan dengan menu yang bervariasi

7. Makanan yang hangat dfan bervariasi akan


membuat selera makan
bertambah.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO

DX

HARI/TGL

EVALUASI
IMPLEMENTASI

Jumat,
12-12-2003

Jam. 09.00

1. Mengkaji peningkatan suhu badan


Hasil : Suhu Tubuh klien 38 O C peraksilla

Tanggal : 12-12-2003
Jam :
S : Klien mengatakan bdannya masih
terasa hangat
O : Suhu Tubuh : 38 O C
Badan klien Teraba Hangat
Klien masih tampak gelisah
A : suhu tubuh belum pada kondisi normal
P : lanjutkan Intervesnsi..

Jam.09.05
2. Menganjurkan klien untuk istirahat mutlak
Hasil : Klien mengikuti anjuran dengan
beristirahat di tempat tidur

Jam.09.10
3. Menjelaskan pada klien tentang penyebab
terjadinya hipertermi.
Hasil : Klien masih kurang mampu menjelaskan
kembali penyebab hipertermi

Jam.09.15
2

II

Jumat ,
12-12-2003

Tanggal 12-12-2003
Jam : 11.00
4. Menjelaskan pada klien tentang pentingnya istirahat . S : Klien mengatakan masih susah
bernafas, dahak berkurang.
O
:
Pernafasan
30 X / menit
Hasil : Klien mampu menjelaskan manfaat istirahat
- Retraksi dada (+)
mutlak
- Pada Auskultasi terdengar adanya
sputum
- Sputum keluar 50 cc.
A : Jalan nafas belum bersih dan Nafas
Jam. 09.20
belum efektif.
5. Mengobservasi suhu badan klien setiap 6 jam.
P : Lanjutkan intervensi ..
Hasil : Suhu klien 38 O C per aksilla

Jam. 09.25

6. Memberikan minum yang cukup 1500-2000/ hari.


Hasil : Klien minum 1 gelas air putih hangat ( 200
cc)

Jam. 09.30
7. Memberi kompres dingin pada frontal.
Hasil : Mengompres klien dengan menggunakan air
dingin biasa pada dahi
3

III

Jumat ,
12-12-2003

Jam : 09.00
1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang
Penyakit ISPA
Hasil : Pengetahuan tentang penyakit ISPA masih
kurang.
Jam : 09.05
2. Memberi HE tentang Penyakit ISPA
Hasil : Ada peningkatan pengetahuan klien
Jam : 09.10
3. Mendiskusikan bersama klien tentang isolasi klien
Penyakit ISPA
Hasil : Klien masih belum mengerti tentang
Tanggal 12-12-2003
penjelasan yang diberikan.
Jam :11.00
S : Klien
mengatakan
Jam : 09.15
Masih merasa kaku pada
persendiannya.
4. Mengajarkan cara batuk efektif dan pemberian
O
:
Masih
terjadi kekakuan gerakan ,
minum air hangat
Kelemahan masih ada. Kekuatan
Hasil : Klien menghabiskan air Hangat 200cc dan
otot masih kurang kuat ( 3)
dahak mau keluar 50 cc.
Bisa melakukan aktivitas latihan yang
ringan. Dan masih mendapat
bantuan dari keluarga.
Jam : 09.20
A
:
mobilitas
fisik masih terbatas
5. Menganjurkan kepada klien untuk minum obat
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi
secara terartur
Hasil : Klien berjanji akan minum obat secara
teratur
Jam : 09.25
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk memelihara
kebersihan lingkungan dan pencahayaan rumah
yang cukup.
Hasil : Klien menyanggupinya.

Jam ; 09.20
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara
fungsional .
Hasil : Kemampuan klien hanya mampu berjalan-jalan
di sekitar lingkungan rumah , sendi masih
kaku dan sakit
Jam : 09.25
2. Mengkaji derajat mobilisasi klien dengan
menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau
dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 4/A
4.

IV

Sabtu ,
13-12-2003

Jam; 09. 35
3. Mengulangi kembali penjelasan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami
Jam 09.40
4. Melanjutkan kembali laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan gerakan yang
ringan saja.
Jam ; 09.50
5. Membantu untuk melakukan latihan rentang gerak
( ROM aktif atau pasif )
Hasil : Klien merasakan mudah setelah dibantu
melakukan latihan
Jam : 10. 15
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.
jam: 10.30
8. Memberi kesempatan klien untuk melakukan
aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan aktivitas yang bisa
dilakukan sendiri
Jam : 10.35
9. Membantu klien dalam aktivitas sehari hari yang
dirasa berat bagi klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan dengan baik
.
Jam :10.45
10. Melibatkan keluarga, teman dalam kegiatan latihan
dan aktivitas sehari hari
Hasil : Teman sewisma ikut dalam kegiatan klien,
namun keluarga belum dapat dihadirkan

Sabtu ,
13-12-2003

Jam : 09.00
1. Mengkaji tingkat penurunan penglihatan
mata
klien dan penurunan fungsi persyarafan klien.

Tanggal, 13-12-2003
Jam : 12.00
S:
Klien mengatakan akan hati-hati bila
melakukan sesuatu
O:
A:
Risiko cedera masih persisten.
P:
Anjurkan kepada keluaraga untuk
memperhatikan
klien.
Selanjutnya
Intervensi dihentikan

Hasil : Penurunan penglihatan pada jarak 2 meter


klien masih bisa lihat tapi kalau lebih kurang
jelas.Dan klien merasa tremor bila tangan kiri
memegang sesuatu.
Jam : 09.05
2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan
dampaknya pada mata dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan yang
diberikan.

Tanggal 13-12-2003
Jam : 12.00
S:
Klien
mengatakan
masih
susah
mengunyah
makanan
oleh
karena
gigi
Jam : 09.10
sudah
tanggal
semua..
Nafsu
makan
3. Menjelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan
masih kurang
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
O:
Hasil : Klien mengerti dan mampu menyebutkan Porsi makanan yang di sediakan masih di
ulang yang dijelaskan walaupun dengan makan separuh.
Pola konsumsi makanan : frekwensi 3
bantuan.
kali sehari.
Jam : 09.15
A:
4. Menganjurkan kepada keluaraga untuk menciptakan Perubahan pola nutrisi masih terjadi
lantai kamar mandi dan WC yang tidak licin serta P:
Pertahankan intervensi
diberi pegangan.
Hasil : Daerah sekitar WC dan Kamar mandi tidak
licin ( Kering )
Jam : 09.20

5. Mengajarkan cara menggunakan alat bantu pindah (


turun dari tempat tidur, bangun pada malam hari
untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan melaksanakan hal
hal yang telah dianjurkan.
Jam : 09.30
6. Libatkan teman sewisma untuk membantu klien
dalam beraktifitas.
Hasil : Teman sewisma mau menbantu klien.
Jam : 09.35
1. Mengkaji kebutuhan nutrisi dan perubahan nutrisi
yang terjadi.
Hasil : Kebutuhan nutrisi klien perhari kira- kira 5000
kalori, terjadi perubahan terhadap berat
badan dibuktikan terjadi penurunan BB
selama sakit.
Jam : 09.40
7. Menganjurkan klien untuk makan makanan dalam
porsi kecil tapi sering secara bertahap/ atau
makanan ringan.
Hasil : Klien makan biskuit dan makanan ringan
lainnya yang tersedia diwisma, namun
terkadang klien juga tidak mau makan.
Jam : 09.45
8. Menganjurkan klien makan- makanan yang banyak

mengandung serat dan batasi makanan yang tinggi


lemak.
Hasil : klien suka makanan seperti sayuran dan
buah-buahan

F.

Vous aimerez peut-être aussi