Vous êtes sur la page 1sur 45

Materi Aqidah Akhlaq Semester II Madrasah Tsanawiyah Kelas IX

A. Pendahuluan
Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah
dilakukan berbagai studi yang mengarahkan pada peningkatan efisiensi dan
efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu
inovasi pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas
implementasi kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi
kurikulum.
Dalam konteks Madrasah, agar lulusan memiliki keunggulan kompetitif dan
komparatif, maka pembelajaran Madrasah perlu dikembangkan dengan
pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar Madrasah secara
kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan
desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan
relevansi program pembelajaran.
Selanjutnya, basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus
menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,
penguasaan keterampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik, seni
dan pengembangan kepribadian yang paripurna.
Oleh karena itu, peranan dan efektivitas pendidikan agama di Madrasah
sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan
masyarakat mutlak harus ditingkatkan. Yang dijadikan landasan
pengembangan nilai spiritual yang dilakukan dengan baik, maka kehidupan
masyarakat akan lebih baik.
Pendidikan Aqidah Akhlaq di MTs. sebagai bagian integral dari pendidikan
Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial
mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan
keagamaan (tauhid) dan Akhlakqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Materi aqidah Akhlaq kelas IX yang memuat tentang Iman kepada Qada dan
Qadar, berakhlak terpuji terhadap lingkungan flora dan fauna, menghindari
perilaku tercela terhadap lingkungan Flora dan Fauna, dan memahami
perilaku sifat dan berilaku nabi dan para sahabat merupakan integrasi akhlaq
siswa untuk menjadi insane kamil.

B. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar


NO
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Meyakini adanya Qadha dan Qadar.
Membiasakan berakhlak terpuji terhadap lingkungan flora dan fauna.
Menghindari akhlak tercela terhadap lingkungan flora dan fauna.

Memahami sifat dan perilaku Rasul dan sahabat.

1.1 Menjelaskan tentang qadha dan qadar.


1.2 Menjelaskan contoh qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Melafalkan ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan qadha dan qadar.
2.1 Menjelaskan tentang flora dan fauna.
2.2 Menjelaskan tata cara berakhlak terpuji terhadap flora dan fauna.
2.3 Menjelaskan manfaat berakhlak terpuji terhadap flora dan fauna.
2.3 Melafalkan dalil naqli yang memerintahkan berakhlak terpuji terhadap
flora dan fauna.
3.1 Menjelaskan macam-macam akhlak tercela terhadap lingkungan flora dan
fauna.
3.2 Memberikan contoh akhlak tercela terhadap lingkungan flora dan fauna.
3.3Menunjukkan dalil yang melarang berakhlak tercela terhadap lingkungan
flora dan fauna.
4.1 Menjelaskan sifat dan perilaku baik dari kehidupan Rasul dan sahabat.

4.2 Menunjukkan nilai-nilai yang patut diteladani dari kehidupan Rasul dan
sahabat.
4.3 Meneladani sifat dan perilaku baik dari kehidupan Rasul dan sahabat.

Pengembangan SKKD
Setandar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1. Meyakini adanya Qadha dan Qadar.

2.Membiasakan berakhlak terpuji terhadap lingkungan flora dan fauna.

3. Menghindari akhlak tercela terhadap lingkungan flora dan fauna.

4. Memahami sifat dan perilaku Rasul dan sahabat


1.1 Menjelaskan tentang Qadha dan Qadar.
1.2 Menjelaskan contoh Qadha dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Melafalkan ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan qadha dan qadar.

2.1 Menjelaskan tentang flora dan fauna.

2.2 Menjelaskan tata cara berakhlak terpuji terhadap flora dan fauna.

2.3 Menjelaskan manfaat berakhlak terpuji terhadap flora dan fauna.

2.4 Melafalkan dalil naqli yang memerintahkan berakhlak terpuji terhadap

flora dan fauna.

3.1 Menjelaskan macam-macam akhlak tercela terhadap lingkungan flora dan


fauna.
4.1 Menjelaskan sifat dan perilaku baik dari kehidupan Rasul dan sahabat.
1. menjelaskan pengertian Qada dan Qadar.
2. menjelaskan hubungan antara Qada dan Qadar.
3. menjelaskan pengertian iman kepada Qada dan Qadar.
1. menjelaskan hubungan antara Qada dan Qadar dengan ikhtiar.
2. menyebutkan hikmah beriman kepada Qada dan Qadar.
1. melafalkan dalil yang berkenaan dengan Qada dan Qadar.
2. melafalkan dalil naqli tentang kewajiban berikhtiar.
1. menjelaskan pengertian lingkungan flora dan fauna.
2. menjelaskan pengertian akhlak terpuji terhadap lingkungan flora dan
fauna.
3. menjelaskan pengertian tumbuh-tumbuhan dan hewan.
1. menyebutkan tata cara berakhlak terpuji (memelihara, melestarikan,
merawat, menjaga, dan memanfaatkan) terhadap lingkungan flora dan fauna.
1. menjelaskan fungsi dan manfaat berakhlak terhadap lingkungan flora dan
fauna.
2. memberi contoh orang yang berakhlak terpuji terhadap lingkungan flora
dan fauna.
3. membiasakan berperilaku baik terhadap lingkungan flora dan fauna.

1. melafalkan dalil yang berkaitan dengan akhlak terpuji terhadap lingkungan


flora dan fauna
1. menjelaskan pengertian akhlak tercela terhadap tumbuh-tumbuhan dan
hewan.
2. menyebutkan macam-macam akhlak tercela terhadap tumbuh-tumbuhan

dan hewan
3. memberikan contoh akhlak tercela terhadap lingkungan flora dan fauna.
4. menunjukkan dalil yang melarang berakhlak tercela terhadap lingkungan
flora dan fauna.

1. menunjukkan sifat dan perilaku baik dari kehidupan Rasul dan sahabat.
2. menunjukkan nilai-nilai yang patut diteladani dari kehidupan Rasul dan
sahabat.
3. meneladani sifat dan perilaku baik dari kehidupan Rasul dan sahabat.
C. Pembahasan Materi
C.1. Iman kepada Qada Dan Qadar
C.1.a. Pengertian Qada dan Qadar
Iman adalah keyakinan atau kepercayaan . iman kepada qada dan qadar
berarti percaya akan qada dan qadar Allah SWT. Dalam al-Quran qada
mmpunyai beberapa arti, seperti hokum (Q.S An-Nisa: 65) menghendaki (Q.S
Al Isra : 40) dan menjadikan (Q.S Fussilat : 12)s. menurut istilah, qada
adalah keputusan atau ketetapan Allah SWT. Terhadap semua makhlukNya
atas segala sesuatu yang akan terjadi, baik di kehidupan dunia maupun di
akhirat kelak1.
Qada berarti ukuran (Q.S Al-qamar : 4), ketetapan (Q.S Al-Azhab: 38), dan
ketentuan (Q.S Al-Furqan : 2). Menurut istilah qadar adalah ketentuan Allah
SWT yang terjadi pada setiap makhluk sesuai dengan batas yang telah
ditentukan sejak zaman azali.qadar disebut juga dengan takdir Allah Swt
yang berlaku bagi makhluk hidup , baik yang telah, sedang, maupun yang
akan terjadi2.
Sedangkan menurut Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd3 mengartikan secara
lengkap yaitu Qadar, menurut bahasa yaitu: Masdar (asal kata) dari qadarayaqdaru-qadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan (qa-dran).
Ibnu Faris berkata, Qadara: qaaf, daal dan raa adalah ash-sha-hiih yang
menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah: akhir/puncak
segala sesuatu. Dinyatakan: Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula
al-qadar, dan qadartusy syai' aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.
Qadar (yang diberi harakat pada huruf daal-nya) ialah: Qadha' (kepastian)
dan hukum, yaitu apa-apa yang telah ditentukan Allah SWT dari qadha'

(kepastian) dan hukum-hukum dalam berbagai perkara. Takdir adalah:


Merenungkan dan memikirkan untuk menyamakan sesuatu. Qadar itu sama
dengan Qadr, semuanya bentuk jamanya ialah Aqdaar.
Qadar, menurut istilah ialah: Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua
makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki
oleh hikmah-Nya. Sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah
tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah
SWT telah menentukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan
terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah SWT pun mengetahui,
bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan
pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat ter-tentu pula, maka hal itu pun
terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya.
Tidak ada satu manusia pun yang mengetahui qada dan qadar atas dirinya
atau pun atas peristiwa-peristiawa alamyang terjadi. Kematian, kelahiran,
musibah, pasang surutnya air laut, terbitnya matahari, dan tersusunnya lam
semesta pada tempatnay bukanlah suatu peristiwa yangterjadi secara
kebetulan, melainkan telah ditentukan hukumnya oleh Allah SWT yang
disebut dengan hukum alam.
Firman Allah SWT :
!$tB z>$|r& `B 7pt6B F{$# wur N3Rr& w)
5=tG2 `iB @6s% br& !$ydr&u9R 4 b) 9s n?t !$# o
Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula)
pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah. (Q.S Al-Hadid ayat 22)
Pada dasarnya semua yang terjadi di alam ini berdasarkan ketentuan dari
Allah SWT tetapi kejadian tersebut ada juga yang mengikutsertakan peran
makhlukNya. Dengan demikian takdir di bagi menjadi dua yaitu4 :
a.takdir Mubran, yaitu takdir ketentuan Allah SWT, yang sudah berlaku atas
manusia tanpa dapat dielakan lagi meskipun diusahakan (ikhtiar) seperti
Usia, kelahiran, dan kematian. Firman Allah SWT (Q.S Yunus : 49)

Artinya Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan


tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki
Allah". tiap-tiap umat mempunyai ajal. apabila Telah datang ajal mereka,
Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
(pula) mendahulukan(nya).

b. Takdir Mualak, yaitu kketentuan Allah SWT, yang mungkin dapat diubah
oleh manusia melalui ikhtiarnya bila Allah SWT mengizinkzn. Allah SWT hanya
akan menunda keputusan dan menguntungkan kepada usaha manusia
sendiri. Firman Allah SWT : (Q.S Ar-Radu ayat 11)
ms9 Mt7e)yB .`iB t/ myt `Bur m=yz
mtRqxts `B Br& !$# 3 c) !$# w it $tB BQqs)/
4Lym (#rit $tB NkRr'/ 3 !#s)ur y#ur& !$# 5Qqs)/
#[q xs ttB ms9 4 $tBur Ogs9 `iB mRr `B @A#ur

Arinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya


bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan. yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Contoh takdir mualak, antara lain kekayaan, kepandaia, kesehatan, dll. Yang
kesemua itu tidak dapat kita raih hanya dengan berpangku tangan atau
berdoa saja tanpa ada usaha.
Berdasarkan keterangan itu, jelaslah bahwa hubungan antara qada dan qadar
berkait erat. Qada mengacu pada hokum, undang-undang, dan ketetapan
Allah SWT. Yang berlaku adalah semua makhluknya. Sedangkan Qadar
mengacu pada pelaksanaan dari rencana Allah tersebut, atas hokum.
Undang-undang, dan ketetapan Allah SWT tersebut.
C.1.b. Hubungan antara Qadha dan Qadar
Pada uraian tentang pengertian qadha dan qadar dijelaskan bahwa antara
qadha dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha adalah ketentuan, hukum
atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan
atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan
perbuatan. Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan
ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman;
(#rtt/ur ! $YHsd tA$s)s (#sxy9$# t%#9
(#ry93tG$# $R) $Z2 N3s9 $Yt7s? @ygs OFRr& tbqZB
$Yt `B U#xt !$# `B &x 4 (#q9$s% qs9 $uZ1yyd !$#
N6uZyolm; ( !#uqy !$uZn=t !$oYy_r& Pr& $tRy9| $tB
$uZs9 `B <sB

Artinya Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan


Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.5
Dalam Ahmad Saukuni6, bahwa yang dimaksud dengan qadar ialah takdir,
dan yang dimaksud dengan qadha ialah penciptaan, sebagaimana firman
Allah SWT
`g9s)s y7y ;N#uqyJy tBqt 4ymrr&ur e@. >!
$yJy $ydtBr& 4
Artinya :"Maka Dia menjadikannya tujuh langit ." [Fushshilat: 12]

Yakni, menciptakan semua itu. Qadha' dan qadar adalah dua perkara yang
beriringan, salah satunya tidak terpisah dari yang lainnya, karena salah
satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya
berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha'. Barangsiapa bermaksud
untuk memisahkan di antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan
dan merobohkan bangunan tersebut.
Dikatakan pula sebaliknya, bahwa qadha' ialah ilmu Allah yang terdahulu,
yang dengannya Allah menetapkan sejak azali. Sedangkan qadar ialah
terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan
sebelumnya.
Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, Mereka, yakni para ulama mengatakan,
Qadha' adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali,
sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari
ketentuan tersebut.
Dikatakan, jika keduanya berhimpun, maka keduanya berbeda, di mana
masing-masing dari keduanya mempunyai pengertian sebagaimana yang
telah diutarakan dalam dua pendapat sebelumnya. Jika keduanya terpisah,
maka keduanya berhimpun, di mana jika salah satu dari kedunya disebutkan
sendirian, maka yang lainnya masuk di dalam (pengertian)nya7
C.1.c. Ciri-Ciri Orang beriman kepada Qada dan Qadar
Tidak setiap manusia dapat menerima dan percaya adanya qada dan Qadar
Allah SWT. Karenanya, sebagian dari mereka tidak siap bahkan tidak mau
menerima musibah yangterjadi. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada
qada dan Qadar, antara lain8 :

1.orang yang percaya kepada takdir Allah akan menganggap bahwa apa pun
yang terjadi pada dirinya adalah sudah menjadi ketentuan dari Allah SWT,
sehingga tidak bersifat Takabur (Sombong).
2.bersabar dalam menghadapi setiap ujian dari Allah SWT.
3.bersikap optimis dan selalu berusaha meskipun elum berhasil.
4.bertawakal dan berdoa kepada Alah SWT, atas segala usaha yang telah
dilakukan.
5.Tidak meminta pertolongan kepada selain Allah. (Musyrik)

C.1.d. Contoh-Contoh Dalam kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan manusia, banyak sekali contoh-contoh peristiwa yang
melibatkan qada dan qadar Allah SWT. Berikut qada dan qadar Allah SWT,
yang terjadi pada manusia :
1.kanan adalah putra nabi Nuh As. Sebagai seorang nabi , dalam
menyerukan dakwah beliau sudah berusaha bersungguh-sungguh secara
lahir maupun batin agar putranya, kanan menjadi anak yang saleh dan
beriman. Ternyata Kanan tetap kafir dan tidak mau mengikuti jejak ayah nya
sampai ia mati. Dengan demikian, Allah SWT, telah mentakdirkan Kanan
menjadi kafir sampai akhir hayat.
2.dalam sebuah majalah diberitakan, ada seorang menderita penyakit gagal
ginjal selama 21 tahun. Selam itu pula ia mengalami cuci darah selama
2.0016 kali. Dia tidak hanya berobat secara medis, tetapi juga melakukan
pengobatan-pengobatan alternative. Padahal menurut dokter, gagal ginjal
yang diderita anak tersebut idak mungkin lagi diselamatkan. Akan tetapi,
dengn kuasa dan kehendak ALah SWT, sampai sekarang masih tetap hidup..
3.perhatikanlah terjadinya gelombang dan pasang surutnya laut. Pasang
surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal
(dorongan kea rah laut puat rotasi). Demikian lah yang terjadi dengan pasang
air laut merupakan hokum alam dan sunatullah.
Dari berbagai contoh kejadian diatas menunjukan bhawa kita harus
mempercayai dan yakin segala sesuatu yang terjadi didunia ini sudah diatur
dan di tetapkan oleh Allah SWT.

C.1.e. Dalil Naqli dan Aqli tentang Iman kepada Qada dan Qadar

Dalil adalah keterangn yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran.
Jadi, dalail naqli adalah bukti berdasarkan al Quran atau hadits. Berikut ini
terdapat beberapa dalil naqi tentang qada dan qadar.

1.Surat An-Nisa ayat 78


t%!$# (#qYtB#u tbq=Gs) @6y !$# ( t%!$#ur
(#rxx. tbq=Gs) @6y Nq9$# (#q=Gs)s u!
$u9rr& `s9$# ( b) yx. `s9$# tb%x. $|
Artinya: Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orangorang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawankawan syaitan itu, Karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Surat an-Nisa diatas berkaitan dengn ayat sebelumnya (ayat 77) tentang
keadaankaum muslimin yang munafik dan lemah memohon kepada Allah
SWT. Supaya tidak terjadi peperangan dengan orang kafir. Padahal,
permohonan mereka disebabkan takut mati dan terlalu mencintai
kesenangan duniawi.
Kemudian turun ayat 78 yang menjelaskan bahwa kematian adalah perkara
yang pasti terjadi tidak seorang pundapat lari darinya. Terkadang justru bagi
mereka yang terjun ke medan perang idak terkena musibah,mereka
mempunyai sifat apabila mendapatkan kesenangan dari nikmat Allak SWT
akan berkata bahwa Allah telah memuliakan mereka. Akan tetapi, apabila
ditimpa kesusahan mereka mengatakaan bahwa hal itu disebabkan oleh
kesialan nabi Muhammad SAW. Dengan demikian jelaslah bahwa kematuan
atu maut merupakan qada dari Allah SWT, yang sudah terjadi9.
2.surat Al-Hijr ayat 5
$B ,7n@ `B >pB& $ygn=y_r& $tBur tbrtFt
Artinya: Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan
tidak (pula) dapat mengundurkan (Nya).
Ayat 5 surat ali Hijr tersebut menjelaskan bahwa ajal manusia sudah
ditetapkan oleh SWT. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat
mendahuluinya, apalagi menundanya, karena setiap umat yang dibinasahkan
mempunyai waktu tertentu dengan ketentuan yang telah ditulis dalam Lauh
al mahfuz.
3.Surat Al-Ankabut Ayat 62
!$# 6t s-h9$# `yJ9 !$to `B n$t7 )tur &s!
4 b) !$# e@3/ >x O=t

Artinya: allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-nya di antara


hamba- hamba-nya dan dia (pula) yang menyempitkan baginya.
sesungguhnya allah maha mengetahui segala sesuatu.
Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT. Berkehendak melapangkan
dan menyempitkan rezki bagi siapa saja yang dikehendakiNya. Akan tetapi,
maksud dari orang yang dikehendaki adalah orang-orang yang pasrah atas
rizki yang didapat tanpa usaha (ikhtiar). Melainkan Allah SWT menghendaki
orang-orang yang berusaha dan beerdoa untuk memperoleh rizki tersebut.
Dengan demikian Allah SWT berhak menentukan siapa yang rizekinya
dilapangkan dan siapa rizekinya dipersempit karrena semua itu sudah
menjadi ketentuan Allah SWT10.

C.1.f. Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar


Seorang muslim harus meyakini adanya qada dan qadar Allah SWT.kaena
dapat membimbing rohani kita menuju pada kebaikan. Mengingat bahwa
qada dan qadar adalah rahasia Allah SWT yan gdapat diketahui sebelumnya,
manusia harus berusaha untuk mendapatkannya hasil yang dicitacitakannya. Dengan demikian kepada qada dan qaadar membrikan banyak
fungsi diantaranya senagai berikut11 :
1.Manusia senantiasa Berusaha berikhtiar
Orang beriman kepada qada dan qadar akan senantiasa berusaha
semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Hanya
dengan berdoa dan berusaha denga bersungguh-sungguh Allah AWT akan
membalasnya. Seperti belajar apabila ingin sukses dan pandai kita harus
berusaha dalam hidup. Allah SWT berfirman dalam suran An-Najm ayat 3942.
br&ur }9 `|SM~9 w) $tB 4ty br&ur muy t$qy
3t NO m1tg u!#tyf9$# 4rF{$# br&ur 4n<) y7n/u
4pktJYJ9$#
Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang Telah diusahakannya,Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat
(kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang
paling sempurna,Dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala
sesuatu),

2.Giat Beribadah dan Berdoa


Manusia yang beriman kepada qada dan qadar alalh AWT akan menghiasi
hidupnya dengan berusaha dan berdoa. Cita-cita yang akan kita capai juga
harus disertai dengan usaha dan berdoa karena kita sadar bahwa yang
menentukan segalanya adalah Allah SWT sehingga dalam setiap langkah kita
pasti membutuh kan bimbingan dan petunjukNya.
3.Membuat Orang Tidak Takabur
Orang yang beriman kepada qada dan qadar atau takdir Allah SWT akan
menyadari keterbatasannya yang dimiliki dalam mencapai sesuatu yang
diinginkannya. Meskipun ia berusa sekaut tenaga , tetapi keputusan akhir
tetap di tangan Allah SWT. Kesadaran atas keterbatasan diri inilah membuat
manusia tidak cepat terhanyut dalam kesombongan. Karena sesungguhnya
Allah SWT tidak menyukai orang orang yang sombong12.
4.Sabar dalam menghadapi cobaan
Sebagai manusia kita juga harus sadar setiap harapan yang kita cita-citakan
terkadang menghadpi rintangan dan cobaan. Akan tetapi apapun yang
dikehendahi Allah SWT kita harus tetap sabatr dan tawakal. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156.
N3Ruq=7oYs9ur &y/ z`iB $qs:$# qf9$#ur <)tRur z`iB
AuqBF{$# RF{$#ur NtyJW9$#ur 3 eo0ur 99$#
t%!$# !#s) NgFu;|r& pt7B (#q9$s% $R) ! !$R)ur
ms9) tbq_u
Artinya:Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orangorang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji'uun"artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
kepada-Nya-lah kami kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa
(pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa
marabahaya baik besar maupun kecil.
5.Menumbuhkan Sikap Optimisme
Meyakini qada dan qadar tidak berarti harus pasrah anpa ada usaha. Allah
SWt memberi kesempatan untuk tetap ikhtiar. Kita yakin bahwa kegagalan
bukanlah akhir dari segalannya.
Sedangkan Habib Rizki13 menguraikan Hikmah berinam kepada Qada dan
Qadar antara lain adalah

1.Bersandar kepada Allah disaat melakukan usaha, tidak bersandar pada


hukum sebab akibat semata karena segala sesuatu yang terjadi atas takdir
dan kehendak Allah.
2.Seseorang menjadi tidak bangga diri di saat mendapatkan keinginannya
karena seluruhnya pemberian dan karunia Allah. Sebab bangga diri akan
membuat seseorang lalai untuk mensyukuri nikmat Allah.
3.Merasa tenang dan tentram jiwanya dalam menghadapi segala yang terjadi
pada dirinya dan tidak merasa gundah dan gelisah di saat ditimpa musibah
atau kehilangan sesuatu yang dicintainya. Karena hal itu terjadi atas
kehendak dan takdir Allah yang menguasai langit dan bumi, semua yang Dia
kehendaki pasti terjadi.
!$tB z>$|r& `B 7pt6B F{$# wur N3Rr& w)
5=tG2 `iB @6s% br& !$ydr&u9R 4 b) 9s n?t !$# o
xs3j9 (#qy's? 4n?t $tB N3s?$s wur (#qmts? !$yJ/
N69s?#u 3 !$#ur w =t @. 5A$tFC
Artinya :Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula)
pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan
terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Nabi bersabda:
''Sungguh menakjubkan segala urusan orang mukmin, seluruhnya baik, yang
itu tidak terjadi kecuali pada diri orang mukmin. Jika ia mendapatkan
kenikmatan lalu bersyukur maka itu baik baginya, jika tertimpa musibah lalu
bersabar maka itu juga baik baginya.''(HR. Muslim)

C.1.g. Renungan
Tidak ada satu makhluk pun yang tahuberlakunya qada dan qadar Allah SWT.
Sesuatu yang tidak mungkin terjadi menurut akal pikiran manusia segalanya
menjadi mungkin bagi Allah SWT. Gempa yang akhir-akhir ini terjadi di
Indonesia adalah salah salah satu contoh kuasaNya. Ita tidak akan pernah
menyangka jika bayi dua bulan selamat dari banjir banding. Petiklah hikmah
yang terkandung didalam cerita singkat dibawah ini.

Nurul Mutmannah (2 bulan) sudah pasti tidak banyak cerita tentang hari
selasa(20/06) yang mengenaskan di dusunnya, Bring Ere Sinjai Utara, boleh
jadi hingga besar nanti pun ia tak akan pernah tahu keajaiban yang pernah
dialaminnya selasa lalu.bahwa ia, gadis kecil yang masih merah berusia dua
bulan selamat dari terjangan banjir banding di sinjai, Sulawesi Selatan.
Sungguh maha kuasa Allah SWT.
Pada saat banjir dating, Suta (36) ibunda Nurul memerintahkan anak-anaknya
berpegangan erat di dalam rumah. Namunterjangan dahsat air
menghempaskan rumah merekasehingga ibu dan keempat anaknya itu
bercerai berai. Hitungan detik sebelum rumah mereka porak poranda, Suta
sempat berteriak agar anak-anaknya yang besar memegang adiknya,
sementara ia mendekap si bungsu Nurul. Namun, apalah daya manusis
melawan kekuatan alam , banjir setingi empat meter menerjang semua yang
berdiri, arus yang deras menyeret segalannya, termasuk nurul kecil yang
terlepas dari gendongan suta, sang bunda.
Dalam sekejap luluh lantak seisi Biringin Ere, Nurlela (16) putrid kedua Suta
mendekap adiknya yang masih berusia tiga tahun dalam keadaan tidak lagi
bernyawa.kami tidak tenggelam kami sempat manjadikan sofa sebagai
perahu. Tapi kepala ade tertimpa balok besar, isah lela sambil menangis.
Sementara adik lela lainnya yang berusia 6 tahun mampu menyelamatkan
diri dari luapan banjir. Begitu pula putra sulung Suta, remaja yang baru sehari
mensyukuri keberhasilan lulus dari SMK itu terjepit bangunan rumah.
Kekuatan Allah SWT, justru diperlihatkan kepada Nurul Mutmainah si bungsu.
Nurul yang sempat terlepas dari tangan sang bunda tersangkut di sebuah
dahan kecil pohon mangga beberapa meter dari rumahnya. Mahakuasa Allah
yang berkehendak menghidupkan dan mematikan. Mahasuci Allah atas
segala ketentuanya yang sering kali tak dapat diterima akal manusia. Si
merah Nurul tak mengalamii luka sedikit pun , tubuhnya masi mulus, ketika
ditemukan ia hanya mengigil kedingginan dan tak nampak kepanikan
dimatanya.
Kini keluarga suta dan ketiga anaknya yang selamat dari musibah ditampung
di sebuah runah salah seorang ustadz pangasuh pondok pesantren darul
Istikomah Cabang Sinjai Sulawesi selatan. Sepanjang malamSuta tak berhenti
menangis akibat trauma dan kehilangan dua anak tercintannya.14
Sekema Iman Kepada Qada dan Qadar

Pengertian

Qada dan Qadar pembagian takdir

C.2. Akhlak terpuji terhadap lingkungan flora dan fauna


C.2.a. Pengertian Lingkungan Flora dan Fauna
Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai: Daerah di mana sesuatu
mahluk hidup berada, keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup,
keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan
mahluk hidup, terutama: kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan

mahluk hidup untuk bertahan hidup. Gabungan dari kondisi sosial and
budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau
suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup15.
Istilah lingkungan dan lingkungan hidup atau lingkungan hidup manusia
seringkali digunakan silih berganti dalam pengertian yang sama. Menurut
Undang Undang No. 23 Tahun 199716, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang
lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan
hidup.
Flora dan fauna adalah ciptaan Allah SWT tentang tanaman dan satwa liar,
yang asli liar di wilayah geografis yang sering disebut sebagai wilayah flora
dan fauna. Kedua-duanya adalah istilah kolektif, merujuk pada kelompok
tanaman atau satwa liar tertentu ke suatu daerah atau suatu periode waktu.
Misalnya, flora dan fauna yang hangat dapat terdiri dari daerah tropis ke
sedang hangat-tumbuhan dan jenis burung eksotis.
Definisi, flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang bunga. Flora
dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari
kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti
menyangkut bunga. Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau
binatang klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan.
Fauna juga berasal dari bahasa Latin. Dalam Mitologi Romawi Fauna adalah
kakak dari Faunus, roh yang baik dari hutan dan dataran

C.2.b. Pengertian Tumbuh-Tumbuhan dan Hewan.


Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam
Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa
dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan,
lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme
termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650
jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut.
Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi
langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna

hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai
adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau").17
Sedangkan hewan atau binatang atau margasatwa atau satwa saja adalah
kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau
Metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup yang terdapat di
alam semesta. Hewan dapat terdiri dari satu sel (uniselular) atau pun banyak
sel.18

C.2.c. Hakekat berakhlak Kepada lingkungan flora dan fauna19.


Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi ini untuk mengatur kehidupan
lingkungan hidup yang baik dan tertata, namun sebalik justru saat ini
manusia telah membuat kerusakan di muka bumi. Lingkungan hidup yang
seharusnya membawa keberkahan bagi manusia, kini malah menjadi
bencana bagi manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, sebagai muslim kita seharusnya memahami landasanlandasan dari pelestarian lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup tak
tak terlepas
dari manusia sebagai khalifah di bumi ini. Landasan itu menurut Al Quran
dan hadits antara lain
1. Allah pencipta langit dan bumi (Alam semesta)
Allah menciptakan alam semesta ini dan hanya Dialah sumber
pengetahuannya.. Islam adalah Diin yang Syaamil (integral),
Kaamil(Sempurna) dan Mutakaamil (Menyempurnakan semua sistem yang
lain), karena ia adalah sistem hidup yang diturunkan oleh Allah yang Maha
Kuasa, Maha Mengetahui, dan Maha Bijaksana.
MtBhm N3n=t ptGyJ9$# P$!$#ur Ntm:ur Y:$# !
$tBur @d& t9 !$# m/ ps)ZyZJ9$#ur osq%qyJ9$#ur
ptjutIJ9$#ur pysZ9$#ur !$tBur @x.r& 79$# w) $tB
L.s $tBur yx/ n?t =Z9$# br&ur (#qJ)tFs?
Os9F{$$/ 4 N39s , 3 tPqu9$# }t t%!$# (#rxx.
`B N3Z xs NdqtrB bqtz$#ur 4 tPqu9$#
M=yJ.r& N3s9 N3oY MJoCr&ur N3n=t LyJR
Muur N3s9 zNn=M}$# $YY 4 `yJs $# >p|
uKxC ux 7#R$yftGB 5OO\b} b*s !$# qx Om

Artinya Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan
atasmu nimatku, dan Aku ridhai Islam sebagai aturan hidupmu (QS 5:3).
Dan demikian sempurnanya Allah mengatur sehingga aturan itu juga
mencakup hubungan manusia sebagai khalifah dengan alam dan lingkungan
hidupnya.
2. Manusia sebagai khalifah di bumi ini
Pelestarian alam dan lingkungan hidup tak terlepas dari peran manusia
sebagai khalifah di muka bumi . Sebagaimana disebutkan dalam QS Al
Baqarah : 30
)ur tA$s% /u ps3n=yJ=9 oT) @%y` F{$#
Zpx=yz ( (#q9$s% @ygrBr& $pk `tB $pk 7our
u!$tBe$!$# `twUur xm7|R x8Jpt2 ds)Rur y7s9 ( tA$s%
oT) Nn=r& $tB w tbqJn=s?

Artinya:Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat Aku


hendak menjadikan khalifah di bumi. Arti khalifah di sini adalah manusia
diberi kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah. Ia berkewajiban
untuk menciptakan suatu masyarakat yang hubungan dengan Allah itu baik,
kehidupan masyarakatnya harmonis, agama, akal dan budayanya terpelihara.
Dan bertugas memelihara, menjaga pelestarian alam dan lingkungan hidup.
3. Pengakuan akan keesaan Allah20
Manusia mengakui keesaan Allah dalam penciptaan alam semesta ini.
Pengakuan inilah yang merupakan kunci memahami masalah lingkungan
hidup.
oT) Mg_ur }g_ur %#9 tss VuqyJ9$# F{$#ur
$ZZym ( !$tBur O$tRr& B .J9$#

Artinya:Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Allah yang


menciptakan langit dan Bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar,
dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (Al
Anaam 79).
4. Memahami Allah yang Maha mengatur kehidupan alam semesta
Keteraturan yang ditata dengan baik dan sempurna adalah karena Allah yang
telah mengatur kehidupan dan segala di alam semesta ini. Surat yang ada
dalam Al-Anaam disebutkan

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
membuat gelap dan terang.
5 Memahami maksud dan tujuan penciptaan alam semesta
Alam semesta ini diciptakan agar manusia dapat berusaha dan beramal
sehingga tampak di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.
uqdur %!$# t,n=y{ NuqyJ9$# uF{$#ur pG 5Q$r& c
%2ur mt n?t !$yJ9$# N2uq=7u9 N3r& `|mr&
WxyJt 3 s9ur |M=% N3R) cqOq6B .`B t/ NqyJ9$#
`s9q)us9 t%!$# (#rx2 b) !#xyd w) s 7B

Artinya: Dan dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya (Surat
Hud:7).
6. Kewajiban manusia untuk tunduk kepada Allah
Diwajibkan kepada manusia untuk tunduk kepada Allah yang Maha
Memelihara alam semesta ini. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang
telah Allah ciptakan di dalam kitab suci Al Quran bagaimana seharusnya
manusia memelihara alam semesta ini.
Dialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain dia; Pencipta segala
ssuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu
7. Kewajiban manusia untuk melestarikan alam semesta
Manusia sebagai khalifah di muka bumi, memiliki kewajiban mestarikan alam
semesta dan lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya. Agar hidup di dunia
menjadi makmur sejahtera penuh keberkahan dan menjadi bekal di hari akhir
kelak21.
wur (#r? F{$# yt/ $ygsn=) nq$#ur $]qyz
$yJsur 4 b) |MuHqu !$# =s% iB tZsJ9$#

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah


(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada Nya. (Al Araaf 56)
8. Memahami tugas menjaga keseimbangan lingkungan hidup22
Menjadi tugas bagi manusia sebagai khalifah di bumi ini untuk menjaga
keseimbangan lingkungan hidup untuk kesejahteraan hidup manusia di bumi
ini :

uF{$#ur $ygtRytB $uZs)9r&ur $yg zuru $uZFu;/Rr&ur


$pk `B e@. &x 5brqB
Artinya Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya
gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala seuatu menurut
ukuran (AL Hijr 19)
9. Pemahaman mengenai siklus Hidrologi
Proses perubahan diciptakan untuk memelihara keberlanjutan (sustainability)
bumi. Proses ini dikenal sebagai siklus hidrologi, mencakup proses evaporasi,
kondensasi, hujan dan aliran air ke sungai/danau/laut, Dalam surat Ar-Ruum :
48 dijelaskan
!$# %!$# @ yxth9$# WGs $\/$ysy
m6us !$yJ9$# y#x. !$to &#ygsur $Z|.
utIs s-sq9$# ls `B m=n=z ( !#s*s z>$|r& m/ `tB
!$to `B n$t7 #s) /f tbr;tGo

Artinya:Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan


awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki Nya,
dan menjadikannya bergumpal gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari
celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba Nya
yang dikehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Ar-Ruum:48)
10. Kebersihan rohani dan jasmani
Manusia sebagai khalifah, sudah tentu harus bersih rohani dan jasmaninya.
Kebersihan jasmani adalah bagian integral daripada kebersihan rohani.
Sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang bertaubat, dan
senang kepada orang yang membersihkan diri (Al-Baqarah 222).dan
bersihkanlah pakaianmu serta tinggalkan segala perbuatan dosa (AlMudatsir 4-5).

C.2.d. Upaya-Upaya Pelestarian Flora dan Fauna23


Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak
diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun
tempat hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian,
perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya
sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk
mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upayaupaya sebagai berikut:

Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran


bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
1.Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
2.Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
3.Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus
memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan
lingkungannya.
Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa
(biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang
Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan
Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah,
tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa,
Sing Puar, Peusing.
Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
1.mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
2.perbaikan kondisi lingkungan hutan.
3.menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
4.sistem tebang pilih.
Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
1.melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
2.mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
3.mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
1.mencegah perusakan wilayah perairan.
2.melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota
lainnya, misalnya dengan bahan peledak.\
3.melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

C.2.e. Fungsi dan manfaat berakhlak terhadap lingkungan flora dan fauna24

Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan


manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi
kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan
manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing. Sebagian hewan
mempunyai andil bagi pertumbuhan dan persebaran tumbuhan. Binatang
pun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan binatang karnivora, seperti harimau
misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena makanannya
terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan
Ketergantungan flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya
perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatkan
flora dan fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna oleh
manusia antara lain adalah untuk :
a. Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk
keperluan tubuhnya agar tetap hidup dan sehat. Oleh sebab itu beberapa
jenis tumbuhan dan hewan tertentu dikonsumsi oleh manusia.
b. Tujuan pendidikan dan penelitian
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal
untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan jenis-jenis tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.
c. Sarana rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi
sehingga dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon
Raya Bogor dan Kebon Raya Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P.
Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan Ujung Kulon di Jawa Barat
dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis domestik dan luar
negeri. Apakah di daerah Anda ada cagar alam atau suaka margasatwa yang
dijadikan tempat wisata? Pernahkah Anda mengunjunginya dan manfaat apa
yang Anda peroleh di sana?

C.2.f. Contoh orang yang berakhlak terpuji terhadap lingkungan flora dan
fauna25
Makhluk dan tumbuh-tumbuhan agar tetap member manfaat kepada
manusia, perlunya manusia menjaga keserasian dan kelangsungan hidupnya
sehingga secara berkesinambungan tetap dalam fungsinya sebagai
pendukung kehidupan. Dalam Surat An-Nazi'at : 31-32 Allah Berfirman :

yltzr& $pk]B $ydu!$tB $yg8ttBur tA$t7g:$#ur $yg9yr&


Artinya:. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan)
tumbuh-tumbuhannya.Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
Akhlak terhadap lingkungan dapat diwujudkan dalam bentuk perbuatan insan
yaitu dengan menjaga keserasian dan kelestarian serta tidak merusak
limgkungan hidup. usaha-usaha yang dilakukan juga harus memperhatikan
masalah-masalah kelestarian lingkungan. Apa yang kita saksikan saat ini
adalah bukti ketiadaan akhlak terhadap lingkungan. Sehingga akhirnya,
akibatnya menimpa manusia sendiri. Banjir, tanah longsor, kebakaran, dan
isu yang sering dibicarakan yaitu "global warming" sedang mengancam
manusia.
Akhlak terhadap Flora dan fauna ini terbagi menjadi dua pengertian26:
1.Syafaqah :Yaitu perasaan halus dan rasa belas kasih untu berbuat baik
kepada sesam makhluk Allah. Sesungguhnya tiap-tiap pertolongan seseorang
terhadap hewan yang berjiwa itu dapat pahala, walaupun ia seekor anjing
yang hina. Jika kita menunggangi kuda atau binatang lainnya , kita wajib
memberinya hak istirahat dan dilarang menyiksanya. Dalam menyembelih
binatang kita diperintahkan untuk menajamkan pisaunya. Jika ada binatang
yang berbahaya maka jika ingin dibunuh maka harus langsung dibunuh tidak
boleh disiksa.
Ada sebuah hadist yang menceritakan bahwa ada seorang perempuan yang
dimasukan ke dalam neraka disebabkan seekor kucing yang diikat oleh dia ,
tidak diberi makan dan tidak dilepaskan sampai kucing itu mati.
2.Himayah atau pemeliharaan. Allah tidak melarang untuk memelihara
binatang untuk memperoleh manfaatnya. Allah menerangkan dalam Al Quran
bahwa hewan-hewan itu dijadikanNya untuk menjadi kesenangan dn i'tibar
bagi manusia

C.2.g. Dalil Tentang Akhlak Terpuji Terhadap Lingkungan Flora dan Fauna
Surat 16 ayat 10-11

uqd %!$# tAtRr& B !$yJ9$# [!$tB ( /39 mZiB >#tx


mZBur yfx m cqJ@ M6/Z /3s9 m/ t9$#
cqG9$#ur @Z9$#ur |=uZF{$#ur `Bur e@2 NtyJV9$#
3 b) 9s ZptUy 5Qqs)j9 cr6xtGt
Artinya :Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)
tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan
ternakmu.Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanamtanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Surat 6 ayat 99:
uqdur %!$# tAtRr& z`B !$yJ9$# [!$tB $oY_tzr's m/ |
N$t7tR e@. &x $oY_tzr's mYB #Zyz lU mYB
${6ym $Y62#utIB z`Bur @Z9$# `B $yg=s b#uqZ%
puR#y ;MYy_ur `iB 5>$oYr& tbqG9$#ur tb$B9$#ur
$Yg6oKB uxur >m7ttFB 3 (#rR$# 4n<) nyJrO !
#s) tyJOr& mZtur 4 b) N39s ;MtUy 5Qqs)j9
tbqZBs
Artinya : Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari
mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang
tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Surat 13 ayat 4:
ur F{$# s% NuqyftGB MZy_ur `iB 5=uZr&
yur @wUur b#uqZ xur 5b#uqZ 4s+ &!$yJ/
7nur @exRur $pk|t/ 4n?t <t/ @2W{$# 4 b)
9s ;MtUy 5Qqs)j9 cq=)t
Artinya: Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan
kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang
dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan
sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berfikir.

Orang muslim menganggap semua hewan sebagai makhluk yang harus


dihormati. Oleh karena itu, ia menyayanginya karena kasih sayang Allah
Ta'ala kepadanya dan menerapkan etika-etika berikut terhadapnya27:
1. Memberinya makan-minum, jika hewan-hewan tersebut lapar dan haus,
karena dalil-dalil berikut: Sabda Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam :
Terhadap yang mempunyai hati yang basah terdapat pahala. (Diriwayatkan
Ahmad dan Ibnu Majah). Sabda Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam : Siapa
tidak menyayangi, ia tidak akan disayangi. (Muttafaq Alaih) .Sabda Rasulullah
Shallahu 'Alaihi wa Sallam : Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya
kalian disayangi siapa saja yang ada di langit. (Diriwayatkan Ath-Thabrani dan
Al-Hakim)
2. Menyayanginya, dan berbelas kasih kepadanya, karena dalil-dalil berikut:
Ketika Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam melihat orang-orang menjadikan
burung sebagai sasaran anak panah, beliau bersabda, Allah melaknat siapa
saja yang menjadikan sesuatu sebagai sasaran. (Diriwayatkan Abu Daud
dengan sanad shahih) Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam melarang
menahan hewan untuk dibunuh dengan sabdaya: Barangsiapa yang
menyakiti ini (burung) dengan anaknya; kembalikan anaknya padanya.
(Diriwayatkan Muslim) Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda seperti
di atas, karena melihat burung terbang mencari anak-anaknya yang diambil
salah seorang sahabat dari sarangnya.
3. Jika ia ingin menyembelihnya, atau membunuhnya, maka ia melakukannya
dengan baik, karena Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala hal. Oleh
karena itu, jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan baik. Jika kalian
menyembelih, maka sembelihlah dengan baik. Hendaklah salah seorang dari
kalian menenangkan hewan yang akan disembelihnya, dan menajamkan
pisaunya. (Diriwayatkan Muslim, At Tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud, dan
Ahmad)
4. Tidak menyiksanya dengan cara-cara penyiksan apa pun baik dengan cara
melaparkannya, atau meletakkan padanya muatan yang tidak mampu ia
angkut, atau membakarnya dengan api, karena dalil-dalil berikut: Rasulullah
Shallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Seorang wanita masuk neraka karena
kucing. Ia menahannya hingga mati. Ia masuk neraka karenanya, karena
tidak memberinya makan sebab ia menahannya, dan tidak membiarkannya
makan serangga-serangga tanah. (Diriwayatkan Al-Bukhari) Rasulullah
Shallahu 'Alaihi wa Sallam berjalan melewati rumah semut yang terbakar,
kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya siapa pun tidak pantas menyiksa
dengan api, kecuali pemilik apai itu sendiri (Allah). (Diriwayatkan Abu Daud.
Hadits ini shahih)

5. Diperbolehkan membunuh hewan-hewan yang membahayakan, seperti


anjing penggigit, serigala, ular, kalajengking, tikus, dan lain sebagainya,
karena dalil-dalil berikut: Sabda Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam : Ada
lima hewan membahayakan yang boleh dibunuh di tempat halal dan haram,
yaitu ular, burung ggaak yang berwarna belang-belang, tikus, anjing yang
suka menggigit, dan burung hudaya (sejenis rajawali). (Diriwayatkan Muslim)
Diriwayatkan, bahwa diperbolehkan membunuh burung gagak dan
melaknatnya.
Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para
sahabatnya. Abu Darda ra. pernah menjelaskan bahwa di tempat belajar
yang diasuh oleh Rasulullah SAW telah diajarkan tentang pentingnya
bercocok tanam dan menanam pepohonan serta pentingnya usaha
mengubah tanah yang tandus menjadi kebun yang subur. Perbuatan tersebut
akan mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah SWT dan bekerja untuk
memakmurkan bumi adalah termasuk ibadah kepada Allah SWT.28
Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan
wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Quran dan As
Sunnah yang membahas tentang lingkungan. Pesan-pesan Al-Quran
mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Ada beberapa tentang
lingkungan dalam Al-Quran, antara lain : lingkungan sebagai suatu sistem,
tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup, larangan
merusak lingkungan, sumber daya vital dan problematikanya, peringatan
mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena ulah tangan
manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk Allah serta solusi
pengelolaan lingkungan.29
Adapun As-Sunnah lebih banyak menjelaskan lingkungan hidup secara rinci
dan detail. Karena Al-Quran hanya meletakkan dasar dan prinsipnya secara
global, sedangkan As-Sunnah berfungsi menerangkan dan menjelaskannya
dalam bentuk hukum-hukum, pengarahan pada hal-hal tertentu dan berbagai
penjelasan yang lebih rinci.
1. Lingkungan Sebagai Suatu Sistem
Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur
sebagai suatu kesatuan. Atau seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Lingkungan terdiri atas unsur
biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan abiotik (udara, air, tanah, iklim
dan lainnya). Allah SWT berfirman :
uF{$#ur $ygtRytB $uZs)9r&ur $yg zuru $uZFu;/Rr&ur
$pk `B e@. &x 5brqB $uZ=yy_ur /3s9 $pk |ytB
`tBur L9 ms9 t%t/

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gununggunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan
Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan
(Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan
pemberi rezeki kepadanya. (QS. 15 : 19-20)
Hal ini senada dengan pengertian lingkungan hidup, yaitu sistem yang
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan
perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Atau
bisa juga dikatakan sebagai suatu sistem kehidupan dimana terdapat campur
tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.
2. Pembangunan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan manusia
guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah SWT berfirman :
uqd %!$# @yy_ N3s9 uF{$# Zwq9s (#qB$$s $pk:.
$uZtB (#q=.ur `B m%h ( ms9)ur qY9$#
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepadaNya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. 67 : 15)
Akan tetapi, lingkungan hidup sebagai sumber daya mempunyai regenerasi
dan asimilasi yang terbatas. Selama eksploitasi atau penggunaannya di
bawah batas daya regenerasi atau asimilasi, maka sumber daya terbaharui
dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui,
sumber daya akan mengalami kerusakan dan fungsinya sebagai faktor
produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan.30
Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup pada hakekatnya untuk
pengubahan lingkungan hidup, yakni mengurangi resiko lingkungan dan atau
memperbesar manfaat lingkungan. Sehingga manusia mempunyai tanggung
jawab untuk memelihara dan memakmurkan alam sekitarnya. Allah SWT
berfirman :
* 4n<)ur yqJrO Nd%s{r& $[s=| 4 tA$s% Qqs)t (#r6$# !
$# $tB /3s9 `iB >ms9) nx ( uqd N.r'tRr& z`iB F{$#
O.tyJtG$#ur $pk nrtF$$s OO (#q/q? ms9) 4
b) n1u =s% =gC

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata :
Hai kaumku, sembalah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia.

Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan lagi
memperkenankan (doa hamba-Nya). (QS. 11 : 61)
Upaya memelihara dan memakmurkan tersebut bertujuan untuk
melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang secara
berkelanjutan pertumbuhan dan perkembangan yang kita usahakan dalam
pembangunan. Walaupun lingkungan berubah, kita usahakan agar tetap pada
kondisi yang mampu untuk menopang secara terus-menerus pertumbuhan
dan perkembangan, sehingga kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita
dapat terjamin pada tingkat mutu hidup yang makin baik. Konsep
pembangunan ini lebih terkenal dengan pembangunan lingkungan
berkelanjutan
Tujuan tersebut dapat dicapai apabila manusia tidak membuat kerusakan di
bumi, sebagaimana firman Allah SWT :
wur (#r? F{$# yt/ $ygsn=) nq$#ur $]qyz
$yJsur 4 b) |MuHqu !$# =s% iB tZsJ9$#

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan.
Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik. (QS. 7 :
56)
Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Rasulullah SAW mengajarkan
kepada kita tentang beberapa hal, diantaranya agar melakukan penghijauan,
melestarikan kekayaan hewani dan hayati, dan lain sebagainya.
Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan
kepalanya tepat ke dalam neraka. 31
Barangsiapa di anatara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil
tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman
yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak
tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat. (HR.
Muslim)
Setiap orang yang membunuh burung pipit atau binatang yang lebih besar
dari burung pipit tanpa ada kepentingan yang jelas, dia akan dimintai
pertanggungjawabannya oleh Allah. Ditanyakan kepada Nabi : Wahai
Rasulullah, apa kepentingan itu ? Rasulullah menjawab : Apabila burung itu
disembelih untuk dimakan, dan tidak memotong kepalanya kemudian
dilempar begitu saja.

3. Sumber Daya Vital dan Problematikanya


Manusia telah sedikit banyak berhasil mengatur kehidupannya sendiri (birth
control maupun death control) dan sekarang dituntut untuk mengupayakan
berlangsungnya proses pengaturan yang normal dari alam dan lingkungan
agar selalu dalam keseimbangan. Khususnya yang menyangkut lahan
(tanah), air dan udara, karena ketiga unsur tersebut merupakan sumber daya
yang sangat penting bagi manusia.

C.3 Akhlaq Tercela Terhadap Lingkungan Flora dan Fauna32


Pengelolaan lingkungan adalah salah satu kegiatan sekaligus tugas manusia.
Oleh karena itu pertanyaan yang bisa diajukan berkaitan dengan hal ini
adalah : Apakah dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan dan
pemanfaatan sumberdaya alam, manusia telah menghadirkan Tuhan, atau
sebaliknya Tuhan ditinggalkan atau malah dicampakkan?. Dengan
perkataan yang lain: Tuhan ada dimana pada saat manusia melakukan
kegiatan pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alam
Alam semesta termasuk bumi seisinya adalah ciptaan Tuhan dan diciptakan
dalam kesetimbangan, proporsional dan terukur atau mempunyai ukuranukuran, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
!$# Nn=t $tB @JtrB @2 4s\R& $tBur s? P$ymF{$#
$tBur #ys? ( @2ur >x nyY A#y)J/

(QS:ar Rad: 8; al Qomar : 49 dan al Hijr:19). Bumi yang merupakan planet


dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya terdiri atas
berbagai unsur dan elemen dengan keragaman yang sangat besar dalam
bentuk, proses dan fungsinya. Berbagai unsur dan elemen yang membentuk
alam tersebut diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
menjalankan kehidupannya di muka bumi, sekaligus merupakan bukti ke
Mahakuasaan dan Kemahabesaran Sang Pencipta dan Pemelihara alam (Qs:
Ta-Ha; 53-54). Dialah yang menentukan dan mentaqdirkan segala sesuatu di
alam semesta. Tidak ada sesuatu di alam ini kecuali mereka tunduk dan
patuh terhadap ketentuan hukum dan qadar Tuhan serta berserah diri dan
memujiNya (QS:an Nur:41).
Adapun akhla tercelaterhadap lingkungan flora dan fauna yakni:
1.Menggunguli hutan
2.Melakukan Illegal Loging

3.Tidak memperdulikan keseimbangan lingkungan


4.Melakukan pemburuan Liar
5.Menjual hewan-hewan langka untuk kepentingan dirinya.

C.3.a. dalil tentang Akhlaq Terhadap Lingkungan Flora dan Fauna


Surat Al-Araf ayat 56
wur (#r? F{$# yt/ $ygsn=) nq$#ur $]qyz
$yJsur 4 b) |MuHqu !$# =s% iB tZsJ9$#
Artinya Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak
akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

C.4. Akhlak Nabi Sulaiman AS dan Sahabat Nabi

C.4.a. Akhlaq dan Sifat Nabi Sulaiman AS


Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanakkanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda
kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam
mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.
Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu
mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk
menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam
masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri
sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusanurusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera
mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia
harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan
memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan
lebih tua usia daripadanya.
Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu
terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam
persidangan itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili
perkara sengketa mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari
kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di
waktu malam yang mengakibatkan rusak binasanya perkarangannya yang
sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan
yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa
memang haiwan ternakannyalah yang merusak-binasakan kebun dan
perkarangan kawannya itu.

C.4.a.1. Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya


Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk
menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.
Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi
oleh adiknya .Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera
mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda
usianya srta belum banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia.
Kerananya ia menaruh dendam terhadap ayahnya yang menurut
anggapannya tidak berlaku adil dan telah memperkosa haknya sebagai
pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il.
Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan
berjuang bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau

adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan
sebagai persiapan bagi rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia
berusaha mendekati rakyat, menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada
mereka menolong menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi
serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh dan pimpinannya. Ia tidak
jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana
mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya
sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.
Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani
Isra'il dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari
mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk
melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari
tangan ayahnya dengan paksa. Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke
seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan memberi tanda kepada
penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka mendengar suara
bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul, mengerumuninya
kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il
menggantikan Daud ayahnya.
Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana
berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat
pemerintahannya, terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai
meneriakkan pengangkatan Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan
Daud yang dituntut turun dari tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau
dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di
mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan
Absyalum.
Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda
negerinya, akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha
menguasai emosinya dan menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang
dapat menambah parahnya keadaan. Ia mengambil keputusan untuk
menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan, keluar meninggalkan
istana dan lari bersama-sama pekerjanya menyeberang sungai Jordan
menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem,
masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera
menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan
munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolonganNya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan
keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.
Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah,
akhirnya Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi
terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para

pengikutnya yang masih setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut


kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari tangan Absyalum. Beliau berpesan
kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan menyerbu istana,
agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari pertumpahan
darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai Absyalum,
puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya hiduphidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah
inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak
dapat berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan
menyerahkan diri setelah ia terkurung dan terkepung.
Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan
kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan
setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun
wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai
pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.

C.4.a.2. Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain


Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang
makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhlukmakhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di
bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan
segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia
berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk
dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan
piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas
tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.
Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah
kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara
binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti
apa yang ia perintahkan dan ucapkan.
Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan
kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain,
menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang
disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada
kawan-kawannya: "Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam
sarangmu, agar supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh
Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja.
Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan
itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur

kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta


menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa
takjud bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak akan
mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan sedar.

C.4.a.3. Sulaiman dan Ratu Balqis


Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah
haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman.
Setibanya di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis
burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering
tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak
berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk
melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan
mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia
datang tanpa alasan dan uzur yang nyata.

Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil


menundukkan kepala ketakutan:: "Aku telah melakukan penerbangan
pengintaian dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui
oleh paduka Tuan. Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan
mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku
melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan
permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal
Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan
dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya,
tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan
terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan
benar."
Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil
para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk
memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan
surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu.
Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: "Wahai paduka
tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk
berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau
perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami
menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa
kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala
perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi

segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu


dam keselamatan kerajaanmu."
Ratu Balqis menjawab: "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu
mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar
masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat
berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu
menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan
kerajaanku. Akan tetapi aku tidak
Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim
kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan
kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung
pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk
mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat
beliau kepadanya.
Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman
mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan
kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah
bangunan yang megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata
perutusan Balqis bila mereka tiba.
Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah
tamah oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud
dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya,
berkatalah Nabi Sulaiman: "Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini
kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki
dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan
nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang drp makhluk-Nya. Di
samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi
kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia
tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka
bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa
ini? Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta
benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh
benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah
yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami
dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah
kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat
yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu
dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hinadina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera
memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku."

Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka


alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan
yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja
kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya.

Nabi Sulaiman as dilimpahi kekayaan yang belum pernah ada sebelumnya


Ia berkata, Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku
kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Pemberi (QS Shaad: 35)
Allah menjawab doanya dengan memberikan anugerah dan pengetahuan
yang besar serta melimpahkan kekuasaan yang besar dan wewenang yang
kuat atas Sulaiman AS. Dalam ayat-ayat yang menceritakan kehidupannya,
berbagai perincian mengenai kekayaan, kewenangan, dan bagaimana dia
menggunakan pengetahuannya telah disampaikan.
Nabi Sulaiman AS berkomunikasi dengan burung-burung
Allah mengajarkan Nabi Sulaiman AS bahasa burung, dan dia menggunakan
pengetahuan ini untuk membentuk peringkat burung-burung dalam suatu
aturan (QS An Naml: 17). Dia berkomunikasi dengan burung-burung dan
mengaturnya dalam barisan yang tepat menurut pandangannya. Keadaan ini
terjadi karena ridha Allah atas Sulaiman AS.
Dan dia (Sulaiman) berkata, Hai Manusia, kami telah diberi pengertian
tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) in benar-benar suatu kurnia yang nyata (QS An Naml: 16)
Kita dapat menarik kesimpulan penting dari ayat ini:
a.Burung mempunyai sebuah cara khusus untuk berkomunikasi satu sama
lain secara berulang-ulang di luar jangkauan pendengaran manusia. Nabi
Sulaiman AS diberikan sebuah kemampuan khusus yang memungkinkannya
memahami bahasa ini. Hal ini dapat terjadi melalui suatu inovasi teknologi.
b.Dengan menggunakan kemampuan ini, dia memberikan perintah kepada
burung-burung sehingga mereka dapat memenuhi keinginannya (Allah-lah
Yang Maha Tahu).
c.Dia kadang-kadang menggunakan bahasa burung untuk mengirim berita
dan mengumpulkan data intelijen. Metode ini sangat berhasil.
Pengetahuannya memungkinkannya berkomunikasi dengan negara-negara
lain dan secara efektif memungkinkan wilayah yang jauh berada di dalam
jangkauannya (Allah-lah Yang Maha Tahu).

d.Ayat ini dapat mengundang kita memperhatikan kemajuan teknologi yang


akan digunakan di Hari Akhir. Mungkin bukan tentang burung, melainkan
tentang pesawat tanpa awak yang digunakan pada saat ini.
e.Hal ini dapat terjadi mungkin karena dia menempatkan pemancar pada
burung untuk mengumpulkan data intelijen mengenai musuh-musuhnya.
Dengan cara ini dia dapat memperoleh baik rekaman suara maupun gambar
yang dia gunakan untuk memerintah bangsanya.
Nabi Sulaiman AS memiliki istana yang lantainya sangat licin (bening) terbuat
dari kaca dan di bawahnya mengalir sungai-sungai sehingga orang yang
melihatnya akan menyangka bahwa itu air yang mengalir, karena kacanya
sangat tipis, sehingga ketika ia mengatakan kepada ratu Saba, Masuklah
ke dalam istana. (An-Naml: 44), maka ratu itu melihat lantai istana
tersebut dikiranya sebuah kolam yang besar, sehingga ratu tersebut
menyingkapkan kain penutup kedua betisnya. Melihat kejadian itu, maka
Nabi Sulaiman AS berkata, Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari
kaca. Mendengar hal itu, maka Ratu Saba berkata, Ya Rabbku,
sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri
bersama Sulaiman kepada Allah, Rabb semesta alam. (An-Naml:44)
Kemudian ratu Saba berserah diri kepada Allah yang diikuti oleh kaumnya.
Dalam suatu riwayat diceritakan; bahwa Nabi Sulaiman AS menikahinya.
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Pada masa Nabi Sulaiman AS; Allah Taala telah menundukkan syetan-syetan
kepadanya, dan Allah menyampaikan kepadanya bahwa mereka telah
berkumpul dengan manusia untuk mengajari mereka tentang ilmu sihir.
Kemudian Nabi Sulaiman AS mengumpulkan mereka, mengancam mereka
dan mengambil kitab-kitab sihir mereka dan menguburnya. Ketika Nabi
Sulaiman AS wafat, maka syetan-syetan itu datang kepada manusia, seraya
berkata, Sesungguhnya kerajaan Sulaiman didirikan di atas pondasi sihir,
kemudian mereka meminta manusia untuk menggali kitab-kitab sihir yang
dikubur Nabi Sulaiman AS serta menyebarkan tipu daya mereka kepada
manusia dengan mengatakan, bahwa kitab-kitab sihir tersebut diambil dari
istana Nabi Sulaiman AS dan sesungguhnya Nabi Sulaiman AS adalah
seorang penyihir. Berita itu diyakini oleh sekelompok Yahudi. Kemudian Allah
Taala membebaskan Nabi Sulaiman AS dari tuduhan tersebut, dan Allah
menjelaskan bahwa sihir itu sebagaimana diketahui dapat mendatangkan
kemadharatan. Allah Taala berfirman, Dan mereka mengikuti apa yang
dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak
kafir (mengerjakan sihir). (Al-Baqarah: 102) Yakni tidak belajar sihir dan
menyetujuinya, melainkan setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan
sihir). (Al-Baqarah: 102) Ini termasuk keagungan Al-Quran, dimana ia
memerintahkan manusia supaya beriman kepada semua rasul dan

mengingatkan manusia terhadap sifat-sifat para rasul yang terpuji serta


mensucikan para rasul dari perkataan manusia tentang mereka yang
menafikan kerasulan mereka.
Kemudian Allah Taala telah menguji Nabi Sulaiman AS dan mendudukkan di
atas kursinya sesosok tubuh, yakni salah satu syetan; dimana ujian itu
dimaksudkan sebagai teguran terhadap suatu kesalahan yang telah
diperbuatnya dan sebagai cara untuk mengembalikannya kepada
ketundukkan yang sempurna kepada Rabbnya*. Berkenaan dengan kejadian
itu maka Allah SWT berfirman, kemudian ia bertaubat. (Shad: 34) Ia
bertaubat kepada Allah SWT dengan hati, lisan serta badannya; baik lahirnya
maupun bathinnya, seraya berdoa, Ya Rabbku, ampunilah aku dan
anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun
sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi. (Shad:35) Allah
Taala mengabulkan doanya serta memenuhi tuntutannya dengan
mengampuni dosanya dan semua yang telah diperolehnya sebagaimana
telah dijelaskan.
Allah Taala telah mengkaruniakan Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS ilmu
dan kebijaksanaan, dan secara khusus Allah telah menambah karunianya
kepada Nabi Sulaiman AS dengan memberinya kefahaman (terhadap bahasa
binatang-binatang), sebagaimana ditegaskan oleh Allah Taala dalam firmanNya, Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya
memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh
kambing-kambing kepunyaan kaumnya. (Al-Anbiya: 78) Yakni saat kambingkambing itu memasuki kebun mereka di malam hari dan merusak tanaman
dan pepohonannya, kemudian Nabi Daud AS menetapkan hukum menurut
ijtihadnya, bahwa kambing-kambing tersebut menjadi milik pemilik kebun
karena menurut pandangannya bahwa pemilik kambing itu harus mengganti
kerugian yang diderita oleh pemilik kebun. Kasus itu diadukan kepada Nabi
Sulaiman AS, dan ia menetapkan hukuman, bahwa pemilik kambing-kambing
harus menggantikan pemilik kebun dalam menggarap, menyirami, mengganti
tanaman atau pepohonan yang telah dirusak dan merawatnya, sehingga
keadaannya kembali seperti semula (sebelum dirusak). Juga pemilik kambing
harus menyerahkan kambing-kambingnya untuk sementara waktu kepada
pemilik kebun tersebut untuk diambil manfaatnya seperti air susunya,
bulunya dan hasil lainnya yang diperoleh pemanfaatan kambing-kambing
tersebut sebagai ganti dari manfaat yang diperoleh dari penggarapan
kebunnya dalam tenggang waktu tersebut. Hukuman yang ditetapkan oleh
Nabi Sulaiman AS dipandang lebih tepat dan lebih bermanfaat bagi pemilik
kambing serta pemilik kebun. Berkenaan dengan kasus tersebut, Allah SWT
berfirman, dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah
dan ilmu. (Al-Anbiya: 79).
Penetapan hukum di atas setara dengan penetapan hukum yang ditetapkan

Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS di antara dua orang perempuan yang
sedang bepergian dan masing-masing membawa bayi laki-lakinya. Seekor
srigala menghampiri bayi milik perempuan yang sudah tua dan
menerkamnya. Perempuan yang sudah tua menuduh bahwa bayi yang
selamat dari terkaman serigala ialah bayinya, tetapi perempuan yang masih
muda menolaknya dan mengatakan, justru srigala itu menerkam bayi milik
perempuan yang sudah tua. Kemudian kedua perempuan itu mendatangi
Nabi Daud AS dan mengadukan kejadian itu kepadanya. Karena Nabi Daud AS
tidak melihat bukti lain, selain pengakuan masing-masing dari keduanya,
sehingga menurut ijtihadnya bahwa bayi itu harus diserahkan kepada
perempuan yang sudah tua karena kasihan kepadanya, mengingat usianya
yang sudah tua. Sedangkan perempuan yang masih muda, mengingat
usianya yang masih muda, sehingga ia masih memiliki kesempatan untuk
dikarunia anak oleh Allah Taala di masa mendatang sebagai gantinya.
Kemudian masalah itu diadukan kepada Nabi Sulaiman AS, dan ia berkata
kepada keduanya, Bawalah kepadaku pisau, dan aku akan membaginya di
antara kamu berdua. Perempuan yang sudah tua merestui keputusan
tersebut. Sedang perempuan yang masih muda ketika ditetapkan
penyelesaian masalah itu antara membinasakan dan membiarkannya tetap
hidup meski berada di tangan perempuan selainnya, maka ia memilih
penyelesaian yang sangat ringan resikonya di antara dua ketetapan tersebut,
seraya berkata, Bayi itu adalah anaknya, hai nabi Allah. Nabi Sulaiman AS
mengetahui sikap alami tersebut yang merupakan bukti nyata, bahwa bayi
itu bukan anak perempuan yang sudah tua, karena sikapnya yang merestui
penyelesaian dengan cara membaginya menjadi dua bagian dan
membinasakannya. Adapun pengakuannya terhadap bayi milik perempuan
lain semata-mata disebabkan kedengkian. Dengan demikian, maka jelaslah
bahwa bayi itu milik perempuan yang masih muda, ketika ia mengambil sikap
mengalah dan bergeser dari keputusan membaginya menjadi dua bagian
kepada keputusan membatalkan pengakuannya, sehingga Nabi Sulaiman AS
menatapkan keputusan hukum, bahwa bayi itu milik perempuan yang masih
muda.
Tidak diragukan lagi, bahwa menetapkan ketetapan hukum yang tepat dalam
menyelesaikan masalah membutuhkan sejumlah bukti, sejumlah keterangan
yang mengindikasikan pembuktian dan sejumlah saksi. Itulah di antara
pemahaman yang diberikan Allah kepada orang yang dikehendaki-Nya.

C.4.b. Kisah sahabat Abu Hurairah r.a.

C.4.b.1. Periwayat Hadits yang Akrab dengan Kelaparan


Tokoh kita ini biasa berpuasa sunah tiga hari setiap awal bulan Qamariah
(bulan Arab dalam penanggalan Hijri), mengisi malam harinya dengan
membaca Al-Quran dan salat tahajud. Akrab dengan kemiskinan, dia sering
mengikatkan batu ke perutnya, guna menahan lapar. Dalam sejarah ia
dikenal paling banyak meriwayatkan hadis. Dialah Bapak Kucing Kecil (Abu
Hurairah), begitu orang mengenalnya.
"Aku sudah dengar pergunjingan kalian. Kata kalian, Abu Hurairah terlalu
banyak meriwayatkan hadis Nabi. Padahal, para sahabat muhajirin dan
anshar sendiri tak ada yang meriwayatkan hadis Nabi sebanyak yang
dituturkan Abu Hurairah. Ketahuilah, saudara-saudaraku dari kaum muhajirin
disibukkan dengan perniagaan mereka di pasar. Sementara saudarasaudaraku dari anshar disibukkan dengan kegiatan pertanian mereka. Dan
aku seorang papa, termasuk golongan kaum miskin shuffah (yang tinggal di
pondokan masjid). Aku tinggal dekat Nabi untuk mengisi perutku. Aku hadir
(di samping Nabi) ketika mereka tidak ada, dan aku selalu mengingat-ingat
ketika mereka melupakan."

Abu Hurairah adalah sahabat yang sangat dekat dengan Nabi. Ia dikenal
sebagai salah seorang ahli shuffah, yaitu orang-orang papa yang tinggal di
pondokan masjid (pondokan ini juga diperuntukkan buat para musafir yang
kemalaman). Begitu dekatnya dengan Nabi, sehingga beliau selalu
memanggil Abu Hurairah untuk mengumpulkan ahli shuffah, jika ada
makanan yang hendak dibagikan.
Karena kedekatannya itu, Nabi pernah mempercayainya menjaga gudang
penyimpan hasil zakat. Suatu malam seseorang mengendap-endap hendak
mencuri, tertangkap basah oleh Abu Hurairah. Orang itu sudah hendak
dibawa ke Rasulullah. "Ampun tuan, kasihani saya," pencuri itu memelas.
"Saya mencuri ini untuk menghidupi keluarga saya yang kelaparan."
Abu Hurairah tersentuh hatinya, maka dilepasnya pencuri itu. "Baik, tapi
jangan kamu ulangi perbuatanmu ini."
Esoknya hal ini dilaporkan kepada Nabi. Nabi tersenyum. "Lihat saja, nanti
malam pasti ia kembali."
Benar pula, malam harinya pencuri itu datang lagi. "Nah, sekarang kamu
tidak akan kulepas lagi." Sekali lagi, orang itu memelas, hingga Abu Hurairah
tersentuh hatinya. Tapi, ketika hal itu dilaporkan kepada Nabi, kembali beliau
mengatakan hal yang sama. "Lihat saja, orang itu akan kembali nanti
malam."

C.4.b.2. Mengikatkan Batu ke perut


Abu Hurairah adalah salah seorang tokoh kaum fakir miskin. Abu Hurairah
sering lapar ketimbang kenyang. Ia sosok yang teguh berpegang pada sunah
Nabi. Ia kerap menasihati orang agar jangan larut dengan kehidupan dunia
dan hawa nafsu. Ia tak membedakan antara kaum kaya dan kaum miskin,
petinggi negeri atau rakyat jelata dalam menyampaikan kebenaran. Ia pun
selalu bersyukur kepada Allah dalam keadaan susah dan senang.
Orang yang nama lengkapnya Abdur Rahman (versi lain: Abdu Syams) ibn
Shakhr Ad-Dausi ini adalah sosok humoris. Banyak anekdot yang berasal
darinya. Ia pun suka menghibur anak-anak kecil. Ia pecinta kucing kecil. Ke
mana-mana dibawanya binatang ini, sehingga julukan Abu Hurairah (bapak
kucing kecil) pun melekat padanya.
Dibanding Nabi, umurnya lebih muda sekitar 30 tahun. Dia lahir di Daus,
sebuah desa miskin di padang pasir Yaman. Hidup di tengah kabilah Azad, ia
sudah yatim sejak kecil, yang membantu ibunya menjadi penggembala
kambing.
Dia masuk Islam tak lama setelah pindah ke Madinah pada tahun ketujuh
hijriah, bersamaan dengan rencana keberangkatan Nabi ke Perang Khaibar.
Tapi ibundanya belum mau masuk Islam. Malah sang ibu pernah menghina
Nabi. Ini membuatnya sedih. Untuk itu, ia memohon Nabi berdoa agar ibunya
masuk Islam. Kemudian Abu Hurairah kembali menemui ibunya,
mengajaknya masuk Islam. Ternyata sang ibu telah berubah, bersedia
mengucapkan dua kalimat syahadat.

C.4.b.3. Buruh Kasar


Akan halnya kepindahannya ke Madinah adalah untuk mengadu nasib. Di
sana ia bekerja serabutan, menjadi buruh kasar bagi siapa pun yang
membutuhkan tenaganya. Acap kali dia harus mengikatkan batu ke perutnya,
guna menahan lapar yang amat sangat.
Menurut shahibul hikayat, ia pernah kedapatan berbaring di dekat mimbar
masjid. Gara-gara perbuatan aneh itu, orang mengiranya agak kurang waras.
Mendengar kasak-kusuk di kalangan sahabat ini, Nabi segera menemui Abu
Hurairah. Abu Hurairah bilang, ia tidak gila, hanya ia lapar. Nabi pun segera
memberinya makanan.
Suatu kali, dengan masih mengikatkan batu ke perutnya, dia duduk di pinggir
jalan, tempat orang biasanya berlalu lalang. Dilihatnya Abu Bakr melintas.

Lalu dia minta dibacakan satu ayat Al-Quran. "Aku bertanya begitu supaya
dia mengajakku ikut, memberiku pekerjaan," tutur Abu Hurairah. Tapi Abu
Bakr cuma membacakan ayat, lantas berlalu.
Dilihatnya Umar ibn Khattab. "Tolong ajari aku ayat Al-Quran," kata Abu
Hurairah. Kembali ia harus menelan ludah kekecewaan karena Umar berbuat
hal yang sama.
Tak lama kemudian Nabi lewat. Nabi tersenyum. "Beliau tahu apa isi hati
saya. Beliau bisa membaca raut muka saya secara tepat," tutur Abu
Hurairah.
"Ya Aba Hurairah!" panggil Nabi.
"Labbaik, ya Rasulullah!"
"Ikutlah aku!"
Beliau mengajak Abu Hurairah ke rumahnya. Di dalam rumah didapati
sebaskom susu. "Dari mana susu ini?" tanya Rasulullah. Beliau diberi tahu
bahwa seseorang telah memberikan susu itu.
"Ya Aba Hurairah!"
"Labbaik, Ya Rasulullah!"
"Tolong panggilkan ahli shuffah," kata Nabi. Susu tadi lalu dibagikan kepada
ahli shuffah, termasuk Abu Hurairah. Sejak itulah, Abu Hurairah mengabdi
kepada Rasulullah, bergabung dengan ahli shuffah di pondokan masjid.
Sepulang dari Perang Khaibar, Nabi melakukan perluasan terhadap Masjid
Nabawi, yaitu ke arah barat dengan menambah tiga pilar lagi. Abu Hurairah
terlibat pula dalam renovasi ini. Ketika dilihatnya Nabi turut mengangkat
batu, ia meminta agar beliau menyerahkan batu itu kepadanya. Nabi
menolak seraya bersabda, "Tiada kehidupan sebenarnya, melainkan
kehidupan akhirat."
Abu Hurairah sangat mencintai Nabi. Sampai-sampai dia memilih dipukul
Nabi karena melakukan kekeliruan ketimbang mendapatkan makanan yang
enak. "Karena Nabi menjanjikan akan memberi syafaat kepada orang yang
pernah merasa disakitinya secara sengaja atau tidak," katanya.
Begitu cintanya kepada Rasulullah sehingga siapa pun yang dicintai Nabi, ia
ikut mencintainya. Misalnya, ia suka mencium Hasan dan Husain, karena
melihat Rasulullah mencium kedua cucunya itu.
Ada cerita menarik menyangkut kehidupan Abu Hurairah dan masyarakat
Islam zaman itu. Meski Abu Hurairah seorang papa, boleh dibilang tuna

wisma, salah seorang majikannya yang lumayan kaya menikahkan putrinya,


Bisrah binti Gazwan, dengan lelaki itu. Ini menunjukkan betapa Islam telah
mengubah persepsi orang dari membedakan kelas kepada persamaan. Abu
Hurairah dipandang mulia karena kealiman dan kesalihannya. Perilaku islami
telah memuliakannya, lebih dari kemuliaan pada masa jahiliah yang
memandang kebangsawanan dan kekayaan sebagai ukuran kemuliaan.
Sejak menikah, Abu Hurairah membagi malamnya atas tiga bagian: untuk
membaca Al-Quran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang
hadis. Ia dan keluarganya meskipun kemudian menjadi orang berada tetap
hidup sederhana. Ia suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan
menyedekahkan rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya.
Tugas penting pernah diembannya dari Rasulullah. Yaitu ketika ia bersama AlAla ibn Abdillah Al-Hadrami diutus berdakwah ke Bahrain. Belakangan, ia juga
bersama Quddamah diutus menarik jizyah (pajak) ke Bahrain, sambil
membawa surat ke Amir Al-Munzir ibn Sawa At-Tamimi.

C.4.b.4. Menolak Jabatan


Ketika Umar menjadi amirul mukminin, Abu Hurairah diangkat menjadi
gubernur Bahrain. Tapi pada 23 Hijri Umar memecatnya gara-gara sang
gubernur kedapatan menyimpan banyak uang (menurut satu versi, sampai
10.000 dinar). Dalam proses pengusutan, ia mengemukakan upaya
pembuktian terbalik, bahwa harta itu diperolehnya dari beternak kuda dan
pemberian orang. Khalifah menerima penjelasan itu dan memaafkannya. Lalu
ia diminta menduduki jabatan gubernur lagi, tapi ia menolak.
Penolakan itu diiringi lima alasan. "Aku takut berkata tanpa pengetahuan; aku
takut memutuskan perkara bertentangan dengan hukum (agama); aku ogah
dicambuk; aku tak mau harta benda hasil jerih payahku disita; dan aku takut
nama baikku tercemar," kilahnya. Ia memilih tinggal di Madinah, menjadi
warga biasa yang memperlihatkan kesetiaan kepada Umar, dan para
pemimpin sesudahnya.
Tatkala kediaman Amirul Mukminin Ustman ibn Affan dikepung pemberontak,
dalam peristiwa yang dikenal sebagai al-fitnatul kubra (bencana besar), Abu
Hurairah bersama 700 orang Muhajirin dan Anshar tampil mengawal rumah
tersebut. Meski dalam posisi siap tempur, Khalifah melarang pengikut
setianya itu memerangi kaum pemberontak.
Pada masa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah ditawari menjadi
gubernur di Madinah. Ia menolak. Ketika terjadi pertemuan antara Khalifah Ali
dan lawannya, Muawiyah ibn Abi Sufyan, ia bersikap netral dan menghindari

fitnah. Sampai kemudian Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah bersedia menjadi


gubernur di Madinah. Tapi versi lain mengatakan, Marwan ibn Hakamlah yang
menunjuk Abu Hurairah sebagai pembantunya di kantor gebernuran Madinah.
Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah) ini pula ia mengembuskan
nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun.
Meninggalkan warisan yang sangat berharga, yakni hadis-hadis Nabi, bak
butiran-butiran ratna mutu manikam, yang jumlahnya 5.374 hadis.

Daftar Pustaka
Al-Quran Karim.
Pendidikan Agama Islam SMP 2.
Wahyudi, 2003, sestematika akidah akhlak, toha putra : sematrang.
Bakar Abu, 2000.Ensiklopedia Muslim,Jakarta Timur:Darul falah.
Khzin Muhammad. 1994. sestematika Ajaran Islam,Malang:Al-Ilmu.
Muhammad, 2003. Akhlak Muslim,Bandung:Media Utama.
Ahmad Saikuni. 1998. Aqidah Aqhlaq MTs kelas 3,Semarang:Toha Putra.
Mutiatul yulaikah. 1999.Akhlak Seorang hamba Allah ,Yogyakarta:Pustaka
kendi.
Shihab Quraish. 1996. Membumikan Al-Quran Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, Bandung :Penerbit Mizan.

Nabiel Fuad Al-Musawa. Islam dan Lingkungan Hidup, Kota Santri.com,


Publikasi 13-05-2005 @ 18:06 .

Fazlun M. Khalid, pendiri Islamic Foundation for Ecology and Environmental


Sciences (IFEES) di Birmingham, Inggris. Islam dan Lingkungan Hidup, Green
Press Network, 20 November 2007.
Yusmin Alim, Lingkungan dan Kadar Iman Kita, Hidayatullah.com, 27 Juni
2006
Al-Quran dan Hadist Terbukti Ampuh Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup,
Eramuslim, 1 November 2007 .

Yusuf Al Qaradlawi, Dr. 1997.. Fiqih Peradaban : Sunnah Sebagai Paradigma


Ilmu Pengetahuan. Surabaya. Dunia Ilmu.

Abdul Majid bin Aziz Al-Quran Zindani (et. Al-Quran.). 1997.Mujizat Al-Quran
dan As-Sunnah Tentang IPTEK. Jakarta. Gema Insani Press.

Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. .


Otto Soemarwoto,1997.Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Jakarta. Djambatan.
Bruce Mitchell, dkk. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan.
Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumberdaya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan. Jakarta. UI-Press.

Eko Budihardjo, Prof. Ir. MSc. 1997. Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota.
Yogyakarta. Andi Offset.

Kompas, 18 Januari 2001. Hal. 8, 18.

*Oleh: Arif Sugianto Tugas UAS materi PAI MTS KELAS IX

Vous aimerez peut-être aussi