Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah memahami
pengoprasian alat flowmeter dan menentukan perbandimgn laju alir (Q) dan
pressure
drop (h).
B. PERINCIAN KERJA
Instrument Flowmeter
Stopwatch
Pressure Indicator
D. DASAR TEORI
Flowmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa atau laju
aliran volumetrik cairan atau gas. Sebelum menetapkan flowmeter, juga dianjurkan untuk
menentukan apakah aliran informasi akan lebih berguna jika disajikan dalam unit massa
atau volumetrik. Ketika mengukur aliran bahan yang mempunyai tekanan, aliran
volumetrik tidak terlalu berarti, kecuali kepadatan adalah konstan. Ketika kecepatan
(volumetric aliran) dari cairan mampat diukur, faktor gelembung udara akan menyebabkan
kesalahan, karena itu, udara dan gas harus dipindahkan sebelum mencapai fluida meter.
(Noor Yudha Priyantini, 2010). Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida
bergerak. Yang dimaksud fluida bergerak adalah jika fluida tersebut bergerak lurus
terhadap sekitar. Aliran fluida dikatakan aliran garis lurus apabila aliran fluida yang
mengalir mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung pangkalnya. Aliran
garis lurus juga disebut aliran berlapis atau aliran laminar (laminar flow). Kecepatankecepatan partikel di tiap titik pada garis arus, searah dengan garis singgung di titik itu.
Dengan demikian garis arus tidak pernah berpotongan. Pada fluida yang tak
termampatkan, hasil kali antara kelajuan aliran fluida dan luas penampangnya selalu tetap.
Jadi A.v = konstan, atau disebut debit (Q).
Debit adalah volume fluida ( m3 ) yang mengalir melewati suatu penampang dalamm
selang waktu tertentu. Dirumuskan dengan persamaan berikut:
Q = V/ t. ..(2.1)
Keterangan : Q = debit ( m3 / s )
: V = volume fluida ( m3 )
: t = waktu fluida mengalir (s)
(Fathor Rohman, 2009) Sistem kontrol fluida adalah sebuah alat yang dapat mengatur
jumlah debit air yang akan dikeluarkan. Dengan sistem digital, sistem kontrol ini dirancang
untuk mempermudah dalam pengemasan atau penakaran cairan dengan batas keluaran
yang ditentukan. Rancangan alat ini berupa perangkat keras dimana perangkat yang satu
dengan yang lainya berhubungan dan saling mendukung, adapun perangkat keras tersebut
terdiri dari Mikrokontroler, piringan derajat, optocoupler, water meter termodivikasi,
solenoid, pompa air dan LCD karakter. Sedangkan perangkat lunaknya berupa program
pada mikrokontroler dengan menggunakan bahasa pemrograman assembly sehingga dapat
mengontrol perangkat tersebut baik berupa input maupun output.
Pengukuran
aliran
pada
saluran
terbuka
dilakukan
dengan
segitiga
( V-notch)
merupakan
salah
dan
trapesium
satu
bentuk
(cipoletti).
Weir
weir
yang
cekungan
weir
trapesium.
Weir
segitiga
mempunyai
jangkauan
lainnya.
Kalau
sudut
sama
nol.
Ketika
aliran
suatu
fluida
melalui
weir
mengalami
tembaga licin)
Kesulitan pengumpulan data di lapangan.
( )
Q
Cd
A0
A1
=
=
=
=
laju alir
coefisien discharge (Cd = 0.98
Luas Throat atau ventury
Luas pipa keluaran
h
g
=
=
head turun
gravitasi
a. Pengukurankuantitas
Pengukuraninimemberikanpetunjuk yang sebandingdengankuantitas total yang
telahmengalirdalamwaktutertentu.
Pengukurankuantitasdiklasifikasikanmenurut :
a. Pengukurgravimetriataupengukuranberat
b. Pengukurvolumetriuntukcairan
c. Pengukurvolumetriuntuk gas
b. Pengukuranlajualiran
LajualiranQ merupakanfungsiluaspipaAdankecepatanV daricairan yang
mengalirlewatpipa, yakni:
Q=A.V......................................................................................(1.1)
tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi kecepatan
terukur rata-rata dari cairan atau gas dapat berbeda dari kecepatan rata-rata
sebenarnya. Gejala ini dapat dikoreksi sebagai berikut:
Q=K.A.V..................................................................................(1.2)
dimana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan
antara kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur.
c. Pengukuran metoda diferensial tekanan
Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi dengan yang
mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikan pula energi gerakan atau
energi kinetis. Karena energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan (Hukum
kekekalan energi), maka kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari energi tekanan
yang berubah.
dimensi
di mana :
D = dimensi penampang arus fluida, biasanya diameter
= kerapatan fluida
V = kecepatan fluida
= kecepatan absolut fluida
Batas kecepatan kritis untuk pipa biasanya berada diantara 2000 sampai 2300.
Venturimeter
Bagian dari venturimeter yaitu :
..................................................................
(1.3)
maka untuk venturimeter berlaku persamaan :
.................................................................
(1.4)
Dengan :
Q : Debit Aliran, ft3/det
Orifice
Orifice terdiri dari dua buah pipa dengan diameter sama yang dihubungkan
oleh sebuah plat berlubang kecil atau disebut orifice yang terpasang secara
konsentris.
Untuk Orificemeter berlaku persamaan :
...................................................................
(1.5)
Dengan :
Q : Debit Aliran, ft3/det
Cv : Koefisien Discharger Venturimeter
A1 : Luas Penampang Pipa, ft2
A2 : Luas Penampang Nozzle,ft2
: Berat Jenis Fluida, lbm/ft3
gc : Konstanta Gravitasi, 32,174 lbm ft/lbf det
p : Penurunan Tekanan, lbf/ft2
h : Beda Tinggi Fluida pada Manometer
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menyambungkan dua kabel kontak pada saklar yang disediakan.
2) Menekan tombol on pada alat flowmeter.
3) Dipersiapkan pipa yang akan digunakan yaitu flowmeter dengan :
10 mm smooth bore pipe.
17 mm smooth bore pipe.
17 mm artfical roughened pipe.
45o Elbow.
Pitot Static Tube.
Venture Meter.
Orifice Meter.
4) Membuka semua katub dan Nyalakan alat Pompa flowmeter hingga fluida
mengalir pada pipa untuk menghilangkan gelembung. Kecepatan aliran fluida
diatur melalui katup yang terdapat pada pompa.
5) Memasang selang pengukur beda tekanan Harus diperhatikan cara
pemasangan selang sebab jika terbalik akan menghasilkan (-) pada alat ukur
laju alir.
6) Menutup semua katub terkecuali pipa yang akan di ukur beda tekanan, aliran
fluida yang mengalir dalam pipa yang dinginkan.
7) Setelah fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, maka diukur beda tekanan
pada elektrik (mm H2O)
8) Setelah itu, beralih ke plug pada bak penampungan sehingga dapat diukur
volume dan waktu nya.
9) Setelah itu, laju fluida diperbesar dengan memutar katup hingga terjadi
perubahan beda tekanan.
10) Dan diukur kembali volume dan waktunya.
11) Percobaan di lakukan secara berturut-turut hingga di peroleh 5 data pada
masing-masing pipa yang telah di tentukan.
F. DATA PENGAMATAN
Data data perolehan pada analisa laju alir fluida pada pipa:
10 mm smooth bore pipe. L( 1 meter )
NO
V (LITER)
WAKTU (S)
HEAD
(mmH2O)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
132
105
47
40
35
255
520,23
875,43
1104,06
1460,2
V (LITER)
WAKTU (S)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
28
27
21
17
15
HEAD
(mmH2O)
181,06
215,83
330,19
469,4
548,08
V (LITER)
WAKTU (S)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
158
144
123
109
105
HEAD
(mmH2O)
155,13
231,17
300,14
458,23
521,08
45o Elbow. d ( 25 mm )
NO
V (LITER)
WAKTU (S)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
36
32
29
28
25
HEAD
(mmH2O)
1,63
3,21
5,03
7,52
9,08
V (LITER)
WAKTU (S)
10
58
HEAD
(mmH2O)
3,22
2
3
4
5
10
10
10
10
46
42
37
32
6,2
8,7
12,74
14,32
NO
V (LITER)
WAKTU
(S)
HEAD
(mmH2O)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
124
114
111
103
55
12,13
16,67
20,31
29,11
34,42
NO
V (LITER)
WAKTU (S)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
128
116
113
107
103
HEAD
(mmH2O)
13,05
18,26
24,26
33,64
38,44
G. PERHITUNGAN
Dari beberapa data dapat diambil satu acuan perhitungan sebagai metode perolehan
hasil perhitungan :
1) Mencari volume dalam m3 dalam 10 mm smooth bore pipe
Percobaan pertama.
V =L
V =0.01
m3
L
V
(m^3)
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
V =10 L
1 m3
1000 L
m3
Q=
0,01
132
Q= 7,57576E-
Q
(m^3/s)
7,57576E-05
9,52381E-05
0,000212766
0,00025
0,000285714
05 m3 s
u=
Q
2
d
4
7,57576E-05
7,57576E-05
u = 0.9645755413 m/s
U
0,9645754
13
1,2126090
9
2,7090203
08
3,1830988
62
3,6378272
71
h=
255
1000
h=0.255
6)
log H
-0,59346
-0,2838
-0,05778
0,042993
0,164412
( h )=
-0,59346
log
uD
8370,83706
0.316
8370,837060.25
f = 0,033036563
F
0,033036563
0,031199577
0,025519716
0,024511302
0,023706552
h clc
f L u2
2 d g
0,033036563 1 0,9645754132
2 0.01 9.81
h clc 0,156663647
h calc
0,156663647
0,233825213
0,954555887
1,265807391
1,599018669
K=
h 2 g
2
u
0,565884242 m/s 2
0,00163 m 2 9,81 m/ s2
K=
K
0,09986
9162
0,15539
7415
0,19998
7468
0,27872
2933
0,26829
0112
u teori= 2 g h
u teori= 2
9,81 m
0,01213 mH 2 O=0,487842803m/s
s
U teori
0,25134
916
0,34877
4999
0,41315
1304
0,49995
8798
0,53005
5091
12) Mencari Q teori berdasarkan pada percobaan pertama dengan pipa pitot
static tube.
Q teori ( A ) x ( u teori )
13) Mencari Error berdasarkan pada percobaan pertama dengan venturi meter.
%eror
Q besarQ kecil
Q besar
%eror
0,0001245168,06452E-05
100 =35
0,000124516
Error
35%
40%
44%
50%
13%
14) Untuk mencari Q teori pada pipa Venturi meter dan orifice meter di gunakan
rumus berikut.
2 0,5
[ ( )]
A1
Qteori=cd A 1 1
A2
A 1=
2
D
4
A 2=
2
D
4
2
A 1= 0,018 =0,000254469
4
2
A 2= 0,039 =0,001194591
4
[ (
0,000254469
Qteori=0,980,000254469 m 1
0,001194591
2
2 0,5
)]
= 0,000124
516
0,00014
597
0,00016
112
0,00019
2893
0,00020
9749