Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
html
http://sembilanezappo.wordpress.com/pembangunan-nasional-pada-masaorde-baru/
A.
a.
b.
c.
d.
Pembangunan adalah suatu kegiatan atau proses yang dilakukan oleh manusia secara sadar dan terus-menerus untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya. Oleh karena itu, setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju
tentunya melaksanakan pembangunan guna mencapai tujuan atau cita-citanya yaitu meningkatkan kemakmuran atau
kesejahteraan bangsanya.
TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN tahun 1999-2004 menjelaskan bahwa pembangunan nasional
merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,
berdasarkan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.
TAP MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN tahun 1993-1998 menjelaskan tentang hakekat pembangunan nasional,
yaitu pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila
sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
Pada intinya pembangunan adalah usaha terarah untuk mengubah situasi masyarakat ke arah yang lebih baik dengan
sasarannya kesejahteraan lahir batin, kebutuhan dasar terpenuhi untuk perkembangan manusia Indonesia seutuhnya
dan seluruh masyarakat umumnya.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan dengan jelas tujuan nasional negara Indonesia,
yaitu:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Sehubungan dengan hal itu, untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut pemerintah sebagai penyelenggara negara
yang didukung seluruh rakyat Indonesia harus melaksanakan pembangunan nasional.
Agar usaha mewujudkan tujuan nasional terarah, maka rakyat Indonesia melalui wakil-wakilnya dalam lembaga
tertinggi negara, yaitu MPR menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN tahun 1973, 1978, 1983, 1988,
1993, dan tahun 1999-2004) yang pada dasarnya merupakan pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian
program-programnya yang berkesinambungan.
B. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, mempunyai tujuan nasional yang tersirat
dalam pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Menurut GBHN tahun 1999-2004 tujuan pembangunan nasional Mewujudkan kehidupan yang demokratis,
berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat dan
bangsa yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju, dan sejahtera dalam kurun waktu lima tahun ke
depan.
Kegiatan pembangunan di indonesia dilaksanakan dengan mendasarkan pada asas Trilogi Pembangunan yang
mencakup, antara lain sebagai berikut:
1. Pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya guna menuju pada terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Sumber http://vitriaindah.blogspot.com/2010/10/i-pengertian-tujuan-asastahap-bidang.html
http://sembilanezappo.wordpress.com/pembangunan-nasional-pada-masaorde-baru/
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Pembangunan nasional di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil, makmur, dan merata baik
material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam susunan perikehidupan bangsa
yang aman, tentram, tertib, dann dinamik, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib,
dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Sasaran pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia adalah membentuk manusia Indonesia seluruhnya.
C. TAHAP PEMBANGUNAN NASIONAL PADA MASA ORDE BARU
Pembangunan nasional pada masa orde baru sudah dapat berjalan lancar. Pembangunan dilaksanakan dalam 2
macam:
a) Jangka panjang (25 tahun)
b)
Jangka pendek (5 tahun)
Pembangunan jangka panjang tahap I: 1 April 1969 s/d 31 Maret 1994 (Pelita I,II,III,IV,V)
Pembangunan jangka panjang tahap II; 1 April 1994 s/d 31 Maret 2019
Dalam melaksanakan pembangunan nasional, orde baru mengadakan tahapan-tahapan pembangunan yang disebut
REPELITA dan PELITA. Uraian tahapan pembangunan masa orde baru adalah sbb.
Pelita I (1969-1974) diprioritaskan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian
Pelita II (1974-1979) diprioritaskan pada sektor pertanian dngan meniungkatkan industriyang mengolah bahan
mentah menjadi bahan baku.
Pelita III (1979-1984) diprioritaskan pada sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
Pelita IV (1984-1989) diprioritaskan pada pertanian dengan melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan
dengan meningkatkan industri yang menghasilkan mesin-mesin industri sendiri.
Pelita V (1989-1994) diprioritaskan pada pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan industri pertanian
lainnya dan meningkatkan industri khususnya yang menghasilkan barang-barang untuk diekspor.
1. BIDANG HUKUM
Mengembangkan budaya hukum di lapisan masyarakat untuk menciptakan kesadaran dan kepatuhan hukum.
Mewujudkan lembaga pendidikan yang mandiri.
Menyelenggarakan proses peradilan yang cepat, mudah, dan murah serta bebas KKN
2. BIDANG EKONOMI
Mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar.
Mengembangkan persaingan yang sehat, adil, serta menghindari pasar monopolitik
Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri.
Membudayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi
Mengembangkan pasar modal yang sehat dan transparan, dan professional.
Mempercepat pemulihan ekonimi guna membangkitkan sector riil, terutama pengusaha kecil, menengah dan
koperasi.
Penyehatan APBN dengan mengurangi defisit negara.
3. BIDANG POLITIK
Sumber http://vitriaindah.blogspot.com/2010/10/i-pengertian-tujuan-asastahap-bidang.html
http://sembilanezappo.wordpress.com/pembangunan-nasional-pada-masaorde-baru/
Sumber http://vitriaindah.blogspot.com/2010/10/i-pengertian-tujuan-asastahap-bidang.html
http://sembilanezappo.wordpress.com/pembangunan-nasional-pada-masaorde-baru/
persen pada tahun 1994 dan 64,4 persen pada tahun 1995.
Dengan meningkatnya investasi dan pengeluaran konsumsi secara tajam dalam dua
tahun
terakhir, defisit transaksi berjalan meningkat. Defisit transaksi berjalan tercatat
Sumber http://vitriaindah.blogspot.com/2010/10/i-pengertian-tujuan-asastahap-bidang.html
http://sembilanezappo.wordpress.com/pembangunan-nasional-pada-masaorde-baru/
sebesar US$ 3,5
miliar pada tahun 1994/95 atau 2,0 persen dari PDB dan US$ 6,9 miliar pada tahun
1995/96 atau 3,4
persen dari PDB terutama didorong oleh penanaman modal (asing) langsung. Upaya
untuk mengendalikan
terus dilakukan, agar defisit tersebut tetap dalam batas-batas yang aman.
Laju inflasi meskipun dapat dipertahankan single digit, selama dua tahun Repelita
VI masih
di atas rata-rata target Repelita VI (5 persen) yaitu sebesar 9,2 persen dan 8,4
persen dalam tahun
1994 dan 1995. Dalam tahun 1996 ini diharapkan laju inflasi dapat ditekan lagi
sehingga tidak lebih
dari 7 persen.
B. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan
Pembangunan nasional tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat,
tetapi
juga menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata.
Kebutuhan pokok
rakyat telah tersedia secara meluas dengan harga yang mantap dan dalam
jangkauan rakyat banyak.
Dalam PJP I kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami
peningkatan
yang sangat berarti. Pada awal PJP I, angka harapan hidup baru mencapai rata-rata
45,7 tahun dan
telah meningkat menjadi 63,5 tahun pada tahun 1995/96. Dalam periode yang
sama, angka kematian
bayi telah menurun dari 145 menjadi 55 per seribu kelahiran hidup.
Peningkatan kesejahteraan rakyat ditunjukkan pula oleh meningkatnya ketersediaan
jumlah
kalori makanan yang tersedia bagi penduduk Indonesia dari 2.035 kilokalori dalam
tahun 1968