Vous êtes sur la page 1sur 8

Teori Akuntansi dan Perumusannya

RMK
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
2015

Pengertian Teori
Menurut Deegan, teori adalah
Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam yang menyajikan pandangan yang
sistematisfenomena dengan menunjukkan hubungan antara variable yang satu dengan yang lain
dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Webster Third New International Dictionary mendefinisikan teori sebagai suatu susunan
yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang membentuk
kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan.
Kenneth S. Most (1982) mendefinisikan teori sebagai suatu pernyataan sistematik
mengenai peraturan atau prinsip yang mendasari atau memandu suatu set fenomena. Teori dapat
juga dianggap sebagai kerangka atau susunan ide, penjelasan fenomena, dan prediksi perilaku
yang akan datang. Teori adalah penjelasan yang sistematik dan scientific. Kenneth menambahkan
bahwa teori memiliki tiga dimensi sebagai berikut :
1. Reductionism yang berarti bahwa teori itu dimulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu tidak
langsung merujuk ke objek yang diobservasi dan bukan pula pernyataan yang dapat diuji
kebenarannya, tetapi dia merupakan bahan rujukan untuk mengamati fenomena. Ia adalah
sejenis alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke fenomena yang diamati.
2. Instrumentalism yang berarti bahwa teori adalah sebuah instrument atau alat menghitung
yang akan digunakan untuk menilai pernyataan tentang suatu observasi. Di sini peranan teori
adalah menjelaskan dan meramalkan.
3. Realism yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang merupakan
pernyataan suatu kebenaran atau ketidakbenaran tentang dunia nyata, fenomena atau objek.
2. Pengertian Teori Akuntansi
Deegan mendefinisikan teori akuntansi sebagai
Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon kam
(1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana
termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsure teori dalam

beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar,
dan prosedur atau metode-metode.
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai
berikut.
1. Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun
standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.
Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai
berikut.
1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.
2. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
3. Sifat-sifat Teori akuntansi
Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :
a. Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka
umum
b. Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi
c. Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbedabeda satu sama lain
d. Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan
menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam
praktik akuntansi.
e. Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui
f. Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi

4. Teori dan Pembuatan Kebijakan Akuntansi


Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori
bersama faktor politik dan kondisi dan system ekonomi akan menentukan pembuatan kebijakan .
Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan dijadikan sebagai dasar dalam praktik
atau teknik akuntansi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain teori akuntansi, faktor politik,
dan kondisi ekonomi
Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai
alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus memiliki dan merumuskan teori
akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena ekonomi social yang
dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya dari susunan teori akuntansi Negara lain.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat
memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai dan teori akuntansi
yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial, teknologi, dan
ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
5. Metode Perumusan Teori
Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi
harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena
beberapa metode berikut ini.
1. Metode Deskriptif (Pragmatic)
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka
metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan
menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2. Psychological Pragmatic
Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi laporan
keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini
dapat juga disebut behavioral accounting.

3. Metode Normatif (1950-1960)


Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli
apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4. Metode Positive (1970)
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima
umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku
atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.
6. Pendekatan Dalam Perumusan Teori
Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga
jenis hubungan, yaitu
a. Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan
seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
b. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini
dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic
menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih
mudah dipahami, realistic, dan berarti.
c. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan
pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan
mempengaruhi perilaku manusia.

Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji.
Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan
kebenaran atas suatu teori, yaitu:
a. Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki
wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada
kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.
Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
b. Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum,
pengamatan, atau pengalaman.
c. Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
7. Perumusan Teori Akuntansi
Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi.
Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam
perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan informal terbagi atas :
a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk
menyelesaikan persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter

Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
2. Pendekatan Teoritis terbagi atas :
a. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip
akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi
mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan
struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan
postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar
akuntansi.
b. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran
khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau
berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip
akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
Mengumpulkan semua observasi
Menganalisis golongan observasi
Penarikan kesimpulan umum
Pengujian kesimpulan umum
3. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan,
pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam
perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan
secara adil.
4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social
dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga
masyarakat secra keseluruhan.

5. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku
indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan
demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi
nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat
menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung
pada konsekuensi ekonomi.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap
akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini
dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca
agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi,
pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari
aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.
8. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan
maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar
serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.

Vous aimerez peut-être aussi