Vous êtes sur la page 1sur 18

ASKEP PADA PASANGAN

SUBUR DENGAN INFERTILITAS


MIFTAKHUL MUARIFIN
015-15-13-901

1. DEFINISI INFERTILITAS
Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang

suami istri untuk memiliki keturunan dimana


wanita belum mengalami kehamilan setelah
bersenggama secara teratur 2-3 x / minggu,
tanpa mamakai matoda pencegahan selama 1
tahun

Ada 2 jenis infertilitas :


Infertilitas primer : bila pasangan tersebut

belum pernah mengalami kehamilan sama


sekali.
Infertilitas sekunder : bila pasangan tersebut
sudah pernah melahirkan namun setelah itu
tidak pernah hamil lagi

2.ETIOLOGI
PADA WANITA
Gangguan organ reproduksi
Gangguan ovulasi
Kegagalan implantasi
Endometriosis
Abrasi genetis
Faktor immunologis
Lingkungan

PADA PRIA
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan

infertilitas pada pria yaitu :


o Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
o Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
o Abnormalitas ereksi
o Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan
perubahan komposisi kimiawi
o Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan
parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada
saluran genital
o Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti cancer
o Abrasi genetik

MANIFESTASI KLINIS
a)Wanita
Terjadi kelainan system endokrin
Hipomenore dan amenore
Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak

adekuat menunjukkan masalah pada aksis ovarium


hipotalamus hipofisis atau aberasi genetik
Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki
payudara yang tidak berkembang,dan gonatnya abnormal
Wanita infertil dapat memiliki uterus
Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau
hilang akibat infeksi, adhesi, atau tumor
Traktus reproduksi internal yang abnormal

b) Pria
Riwayat terpajan benda benda mutan yang membahayakan reproduksi

(panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)


Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
Riwayat infeksi genitorurinaria
Hipertiroidisme dan hipotiroid
Tumor hipofisis atau prolactinoma
Disfungsi ereksi berat
Ejakulasi retrograt
Hypo/epispadia
Mikropenis
Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
Abnormalitas cairan semen

PENATALAKSANAAN
Wanita
o Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendIr serviks puncak

dan waktu yang tepat untuk coital


o Pemberian terapi obat, seperti;
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi
hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh.
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan
penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat
o GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
o Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak
secara luas
o Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
o Pengangkatan tumor atau fibroid
o Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi

Pria
o Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun,

diharapkan kualitas sperma meningkat


o Agen antimikroba
o Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
o HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
o FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
o Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau
hipotalamus
o Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
o Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
o Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti,
perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan
ketat
o Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung
spermatisida

1. PENGKAJIAN

A. Identitas klien. Termasuk data etnis, budaya dan agama

B. Riwayat kesehatan

Wanita

1) Riwayat Kesehatan Dahulu

Riwayat terpajan benda benda mutan yang membahayakan reproduksi di rumah

Riwayat infeksi genitorurinaria

Hipertiroidisme dan hipotiroid

Infeksi bakteri dan virus ex: toksoplasama

Tumor hipofisis atau prolaktinoma

Riwayat penyakit menular seksual

Riwayat kista

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Endometriosis dan endometrits

Vaginismus (kejang pada otot vagina)

Gangguan ovulasi

Abnormalitas tuba falopi, ovarium, uterus, dan servik

Autoimun

3) Riwayat Kesehatan Keluarga. Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetik

4.Riwayat Obstetri
o Tidak hamil dan melahirkan selama satu

tahun tanpa alat kontrasepsi


o Mengalami aborsi berulang
o Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil
selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi

Pria
1) Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat terpajan benda benda mutan yang membahayakan

reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)


Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan
vitamin tertentu
Riwayat infeksi genitorurinaria
Hipertiroidisme dan hipotiroid
Tumor hipofisis atau prolactinoma
Trauma, kecelakan sehinga testis rusak
Konsumsi obat-obatan yang mengganggu spermatogenesis
Pernah menjalani operasi yang berefek menganggu organ
reproduksi contoh : operasi prostat, operasi tumor saluran kemih
Riwayat vasektomi

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


Disfungsi ereksi berat
Ejakulasi retrograt
Hypo/epispadia
Mikropenis
Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan

motilitas sperma)
Saluran sperma yang tersumbat
Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
Abnormalitas cairan semen

3) Riwayat Kesehatan Keluarga. Memiliki riwayat

saudara/keluarga dengan aberasi genetik


C. Pemeriksaan Fisik
Terdapat berbagai kelainan pada organ genital, pria atupun wanita.
D. Pemeriksaan penunjang
a) Wanita
o Deteksi Ovulasi
o Analisa hormon
o Sitologi vagina
o Uji pasca senggama
o Biopsy endometrium terjadwal
o Histerosalpinografi
o Laparoskopi
o Pemeriksaan pelvis ultrasound

b) Pria
o Analisa Semen
o Parameter
o Warna Putih keruh
o Bau Bunga akasia
o PH 7,2 7,8
o Volume 2 5 ml
o Viskositas 1,6 6,6 centipose
o Jumlah sperma 20 juta / ml
o Sperma motil > 50%
o Bentuk normal > 60%
o Kecepatan gerak sperma 0,18-1,2 detik
o persentase gerak sperma motil > 60%
o Aglutasi Tidak ada
o Sel sel Sedikit,tidak ada
o Uji fruktosa 150-650 mg/dl
o Pemeriksaan endokrin
o USG
o Biopsi testis
o Uji penetrasi sperma
o Uji hemizona

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Harga diri rendah berhubungan dengan

kehilangan fungsi tubuh terhadap ketidak


mampuan untuk mengandung. ( konsepsi )
2) Cemas berhubungan dengan kurang
pengetahuan dan pelaksanaan prosedur dan
pemecahan masalah.
3) Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi tentang anatomi
fisiologi seksual dan tehnik coitus.

3. RENCANA INTERVENSI
1) DX I

Harga diri rendah berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh terhadap ketidak mampuan untuk mengandung.
( konsepsi )
Tujuan :
Menunjukkan ketidak tepatan perubahan dalam konsep diri tanpa menegatifkan harga diri.
Intervensi :
o Identifikasi masalah peran sebagi wanita, istri, ibu, wanita karir dan sebagainya.
o Dorong pertanyaan tentang situasi saat ini dan harapan yang akan datang.
o Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaannya mis : marah, bermusuhan dan berduka.
o Berikan penguatan positif untuk meningkatkan / perbaikan dan partisipasi perawatan diri / program
pengobatan.
o Yakinkan perasaan / masalah pasangan sehubungan dengan aspek seksual dan berikan informasi dan
dukungan.
2) DX II.
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan pelaksanaan prosedur dan pemecahan masalah.
Tujuan :
Dapat melaporkan rentang perasaan yang tepat.
Intervensi :
Yakinkan informasi pasien tentang diagnosis, dan therapi yang akan datang.
Jelaskan tujuan dan persiapan untuk tes diagnostik.
Berikan lingkungan perhatian , keterbukaan dan penerimaan juga privasi untuk pasien / orang terdekat.
Dorong pertanyaan dan berikan waktu untuk mengekspresikan takut

3) DX III.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang


anatomi fisiologi seksual dan tehnik coitus
Tujuan :
Dapat menyatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan.
Intervensi :
Kaji proses penyakit dan harapan yang akan datang.
Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makan dan
pemasukan cairan yang adekuat.
Anjurkan untuk mengurangi kebiasan kebiasaan yang jelek
seperti : merokok, minum-minuman yang beralkohol dan penggunaan
obat-obatan.
HE untuk memilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan.
HE untuk menghitung masa subur.

Vous aimerez peut-être aussi