Vous êtes sur la page 1sur 60

Susunan Atom-atom pada Kristal dan Amorf

Kristal ideal :
pengulangan suatu pola secara teratur dan
keteraturan ini hingga tak berhingga.
Kristal tunggal :
pengulangan suatu pola secara teratur di dalam
seluruh tubuhnya ( < 1 cm).

Kristalit :
- kristal yang kecil ( 10-6 m)
- jarak antar 2 partikel sekitar 2 angstrom
- jumlah partikel = 10-6/(2 x 10-10) = 5000
Kristal tunggal adalah kristalit yang besar

Di antara keadaan kristal sempurna (tunggal)


dengan keadaan amorf terdapat keadaan yang
disebut polikristal (kristal jamak).
Zat padat pada keadaan ini tersusun oleh kristalkristal kecil atau kristalit. Berdasarkan ukuran kristalkristalnya, polikristal dapat digolongkan menjadi :
kristal mikro (microcrystalline)
kristal nano (nanocrystalline)

2. Simetri dan Kisi


Kristal ideal merupakan satuan susunan kristal
yang identik dan berulang dalam ruang tiga
dimensi tak terbatas.
Satuan susunan tersebut disebut basis atau
kumpulan molekul. Basis mengisi wadah (volume
atau ruang) dengan ukuran tertentu yang
disebut sel satuan (unit cell).
Kisi kristal terdiri dari sel-sel satuan yang secara
keseluruhan membentuk struktur kristal.

a.

Sel Satuan

Sel satuan dibangun oleh vektor basis a, b


dan c dan dan arah sumbu kristal , , yang
mana
kombinasi
nilai-nilai
(a,b,c,,,)
merupakan parameter kristal.
Dalam 3 dimensi volume sel satuan dituliskan
sebagai perkalian vektor :


V a b c

Tinjau sistem kristal 2 dimensi berikut :

A,B : sel primitif


C : sel non-primitif

A
b
b
b

B
a

Setiap sel satuan memiliki vektor-vektor basis a


dan b yang unik. Titik-titik sebagai tempat
kedudukan atom dalam kristal disebut titik kisi.
8

Berdasarkan jumlah titik kisi dalam setiap sel


satuan dapat dibedakan menjadi :

Sel Satuan primitif


Sel satuan primitif bilamana dalam
tersebut hanya terdapat satu titik kisi

sel

Sel Satuan non-primitif


Sel satuan non-primitif bilamana dalam sel
satuan terdapat lebih dari satu titik kisi.

10

b. Operasi Simetri pada Kristal


Operasi simetri merupakan tindakan fisis
tertentu di
mana keadaan kristal sesudah operasi tetap sama dengan
keadaan sebelumnya.
Operasi simetri terdiri atas :

Translasi

(T) : pergeseran sepanjang sumbu simetri

Refleksi (m) : percerminan terhadap bidang (m)

Rotasi (n) : perputaran pada sumbu tertentu (2/n, n


=1,2,3,4 dan 6)

Inversi (i) :

Luncuran/Glide : operasi gabungan refleksi dan translasi

Ulir/Screw

percerminan pada titik tertentu (i)

: operasi gabungan rotasi dan translasi


11

operasi simetri membentuk batasan atas panjang


dan arah sumbu kristal (a,b,c,,,) yang
merupakan parameter kristal.
a

Vektor-vektor basis pembentuk


sel satuan di mana a, b, c tidak
harus saling tegak lurus

12

Ada 7 kombinasi parameter kristal dalam 3D yang


membentuk sistem kristal.
Sistem Kristal

Parameter Kisi

Triklinik

abc;

Monoklinik

a b c ; = = 900

Ortorombik

a b c ; = = = 900

Tetragonal

a = b c ; = = = 900

Kubus

a=b=c; ==

Trigonal

a = b = c ; 120o > =

Heksagonal

a = b c ; = , = 900

13

1) Translasi

Yaitu pergeseran sel satuan sepanjang


jarak yang diskrit sejajar sumbu simetri
dengan menggunakan vektor translasi T.
Vektor translasi
persamaan :

dinyatakan

dalam

T n1a n2b n3c

di mana n1, n2 dan n3 adalah bilangan


bulat sedangkan a, b, c adalah vektor
satuan dalam arah tiga dimensi (sejajar
dengan rusuk-rusuk persegi-empat dari
sel satuan).

14

Translasi dengan jarak yang diskrit ini memberikan sifat


simetri translasi pada kristal, yaitu diperoleh sel satuan
yang identik apabila sel satuan semula ditranslasikan
dengan vektor T.
Sebagai ilustrasi, bila pada posisi r dan r dapat
ditentukan atom-atom identik berarti r memenuhi :

r = r + T
Berarti seperangkat vektor T mendefinisikan kisi ruang
atau kisi Bravais.
Kisi Bravais sebenarnya hanyalah konsep geometri
belaka. Sedangkan kisi kristal yang sesungguhnya
adalah gabungan antara kisi Bravais dan Basis.
15

2) Rotasi
Yaitu operasi perputaran melalui poros dengan
sudut (2/n) di mana n = 1,2,3,4, dan 6.
Poros harus diambil tegak lurus bidang kristal
dan melalui titik-titik kristal. Bidang kristal
adalah bidang yang melalui titik-titik kristal
(minimal 3). Untuk 1-dimensi tak terbatas.
Sudut rotasi yang mungkin () terbatas pada 5
nilai sudut (180o, 120o, 90o , 60o , 0o). Sudut lain
tidak mungkin karena menyalahi sifat simetri
translasi.

16

Bukti :
B

A
A

Bila diperkenankan A dan B harus di


titik kisi
PQ = na maka AB = ma
PQ = AB 2a cos
na = ma 2a cos
sehingga diperoleh (dengan r bilangan bulat) :

mn r
cos

2
2

17

Diperoleh untuk nilai r tertentu :

(o)

(rad)

2/1

60

2/6

90

2/4

-1

120

2/3

-2

180

2/2
18

Rotasi yang diperkenankan mengikuti persamaan :

2
n

, dengan n = 1, 2, 3, 4, dan 6

= 180o = 120o = 90o


n = 1,2

n = 1,3

n = 1,2,4

= 60o
n = 1,2,3,6

= 0o
n=1

19

Seperti telah dibahas sebelumnya tidak semua


operasi rotasi dapat dilakukan bila dikaitkan
dengan sifat simetri translasinya. Dengan
syarat ini maka untuk kisi 2D rotasi yang
mungkin adalah hanya untuk n = 3, 4 dan 6
saja.

20

Sistem kristal, paramater kisi dan kisi Bravais


Dalam ruang 3D, persyaratan simetri nampak lebih ketat
bergantung variasi panjang vektor a,b, c dan sudut (,,)
yang dibentuk oleh ketiga vektor.
Variasi panjang vektor dan besarnya sudut menghasilkan 14
kisi Bravais dalam 7 sistem kristal.
Sistem Kristal

Parameter Kisi

Kisi Bravais

Triklinik

abc;

Primitif (P)

Monoklinik

a b c ; = = 900

P, Pusat Ruang (I)

Ortorombik

a b c ; = = = 900

P, I, Pusat Dasar
(C), Pusat Sisi (F)

Tetragonal

a = b c ; = = = 900

P, I

Kubus

a=b=c; ==

P, I, F

Trigonal

a = b = c ; 120o > =

a = b c ; = , = 900

Heksagonal

21

7 sistem kristal dan 14 kisi Bravais

22

23

3. Struktur Kristal (1)


Tiga jenis struktur kristal sederhana yang
banyak dijumpai pada logam yaitu :

FCC (face-centered cubic), kubus pusat sisi


BCC (body-centered cubic), kubus pusat ruang
HCP
(hexagonal
closed-packed),
heksagonal
mampat

dan ada satu lagi jenis kristal sederhana


meskipun jarang
ditemukan adalah SC
(simple cubic) atau kubus sederhana :

24

Struktur Kristal Sederhana :

SC

BCC

HCP
FCC

25

4. Faktor Pemampatan Atom (APF)


Susunan mampat (packing structure) sel satuan
adalah penggambaran atom-atom sebagai
sebuah bola yang saling bersinggungan dengan
tetangga terdekatnya.
Untuk mengetahui besarnya penggunaan ruang
sel
oleh
atom-atom
didefinisikan
faktor
pemampatan atom (atomic packing factor =
APF). APF menyatakan perbandingan antara
volume ruang yang ditempati atom dengan
volume sel satuan.

26

Khusus untuk sel heksagonal terdapat dua jenis susunan mampat,


yaitu heksagonal mampat (HCP) dan kubus mampat (CCP).

CCP

HCP

ABAB ......

ABCABC ......
27

28

29

30

31

HCP

c
a

2r =a, a adalah rusuk limas


segitiga beraturan (tetrahedral)
dengan tinggi t = c/2 = (a6)/3
atau a = (c6)/4
Volume ruang sel satuan =a.b c
Populasi = 6
Volume terisi populasi = [(4x1/6) +
(4x1/12) +1]
APF = 74%

32

5. Indeks Miller
Pada setiap sel satuan dapat dibentuk bidang kristal
yang merupakan bidang khayal. Yang akan memiliki
arti bila memuat atom-atom. Sebuah bidang
digambarkan memotong sumbu koordinat sel satuan.
Ada banyak bidang yang dapat dibentuk pada sel
satuan, sehingga untuk membedakannya digunakan
indeks bidang yang dikenal sebagai Indeks Miller.
Langkah-langkah penentuan indeks bidang :
1)
Tentukan titik potong bidang dengan sumbu
koordinat, misal
(x1,y1,z1)
2) Bandingkan titik potong di atas dengan tetapan
kisi, yaitu : x1/a,
y1/b, z1/c.
3) Ambil kebalikan dan definisikan sebagai h = a/x 1, k
= b/y1,
l = c/z1.

33

Contoh :

Gunakan :
x1 = a1
y1 = a2
z1 = a3
34

Khusus untuk sel satuan heksagonal


digunakan empat jenis indeks yaitu (hkil)
dengan
i = -(h + k)
Hal ini berhubungan erat dengan adanya
empat buah tetapan kisi untuk sel heksagonal
yaitu :
(a1, a2, a3, c), dan a3 = -(a1 + a2)

35

Bidang sel pada heksagonal dan indeksnya

36

6. Jarak Antar Bidang


Dalam sel satuan dapat dibuat bidang sejenis yang berindeks
sama, yang berarti merupakan dua bidang yang sejajar. Jarak
antar bidang (hkl) dalam sel satuan kubus dapat ditentukan dari
persamaan :

d hkl
di mana a0

a0
h2 k 2 l 2

panjang rusuk kristal

Selain bidang, dalam kristal (sel satuan) dapat juga didefinisikan


arah
kristal.
Pengertian
ini
sangat
berguna
dalam
mengungkapkan besaran fisis pada kristal yang umumnya
anisotropis (bergantung arah). Arah kristal dinyatakan dalam
notasi [uvw]. Arah kristal adalah arah yang tegak lurus terhadap
bidang (hkl) bilamana u = h, v = k dan w = l.

37

Bidang (001)

[100]

Arah [001]

38

7. Kisi Balik (Kisi Resiprokal)


Kisi Bravais dalam ruang 3 dimensi dibangun
oleh vektor a, b, c dan biasa disebut sebagi
kisi langsung (direct-lattice).
Sebaliknya
dapat didefinisikan kisi balik (reciprocallattice) yang dibangun oleh vektor-vektor basis
dalam ruang a*, b*, c* menurut hubungan :
a* = (2/V)(b x c)
b* = (2/V)(c x a)
c* = (2/V)(a x b)
dengan V = |a.b x c|, yaitu volume sel satuan.

39

Sifat-sifat vektor basis yang bersangkutan :


a*.a = b*.b = c*.c = 2 dan
a*.b = a*.c = b*.c = 0
Volume dari kisi balik dinyatakan dalam
persamaan :
= |a*.b* x c*|

40

2
b1 x y
a
Tentukan vektor kisi baliknya !
41

Tentukan vektor kisi baliknya !


42

Sel satuan dalam kisi balik dinamakan Zona


Brilloun.
Zona Brilloun Pertama (ZBP)
merupakan sel primitif Wigner Seitz*) dari kisi
balik.
Vektor dalam kisi balik (semacam vektor translasi
dalam kisi langsung) dinyatakan sebagai berikut :
Ghkl = ha* + kb* + lc*
Berhubungan dengan bidang (hkl) dalam kisi
langsung adalah sifat berikut :
Ghkl tegak lurus bidang (hkl) kisi biasa atau Ghkl
// dhkl

d hkl

Ghkl

43

Zone Brillouin Pertama (ZBP)

Zone Brillouin Kedua

Zone Brillouin ke-n


44

45

ZBP kisi BCC

ZBP kisi FCC

46

METODA WIGNER SEITZ*)


Ambilah salah satu titik kisi sebagai acuan

(biasanya di tengah)
Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubungkan dengan titik kisi terdekat di sekitarnya.
Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis
yang tegak lurus terhadap garis penghubung.
Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3
dimensi) yang dilingkupi oleh garis-garis atau
bidang- bidang ini yang disebut sel primitive
Wigner-Seitz.

47

Contoh :

Sel Primitif
Wigner-Seite

48

8. Struktur Kristal (2)


a.

Struktur NaCl
Struktur NaCl dapat dilihat sebagai struktur fcc
yang terdiri atas 2 ion di posisi a b c dan a+ b c.
Dengan kata lain 2 struktur fcc yang satu tergeser
a dalam arah [100] dari yang lain.
0 00
00

0
1 0

0
1 0

populasi = 8 dan jarak tetangga terdekat (jtt) =


a

49

Struktur NaCl (LiH, MgO, MnO, AgBr, PbS, KCl, KBr)

Kristal

LiH

4,08 Ao

MgO

4,20

MnO

4,43

NaCL

5,63

AgBr

5,77

PbS

5,92

KCl

6,29

KBr

6,59

50

b. Struktur CsCl
Merupakan struktur SC yang satu tergeser diagonal
ruang dengan arah [111]. Populasi = 2 dan jtt = a3
Kristal

BeCu

2,70 Ao

AlNi

2,88

CuZn

2,94

CuPd

2,99

AgMg

3,28

LiHg

3,29

NH4Cl

3,87

HBr

3,97

CsCl

4,11

TiL

4,20

51

c. Struktur

Intan
Dapat dilihat sebagai struktur fcc dengan pola
dasar yang terdiri atas 2 atom di posisi a b c dan
a+ b+ c+
fcc0 0 0
fcc

2 struktur fcc yang satu tegeser sebanyak


diagonal kubus dalam arah [111] dari yang lain.
Populasi = 8 dan jtt = a 3

52

diamond (Si, Ge)


zincblende (GaAs ...)

53

54

d.Struktur

ZnS

Hampir sama dengan struktur intan di mana a b c


adalah Zn++ dan a+ b+ c+ adalah S-- .
Zn++
S--

55

e. Struktur HCP (Be, Sc, Te, Zn, Y, Tc, Ru, Gd, Tb, Py,
Ho, Er, Tm, Lu, Re,
Os, Ti)

Posisi atom : 000, 2/3 1/3

Jumlah tetanggah terdekat : 12


Kristal
c/a
He

1,633

Be

1,581

Mg

1,623

Ti

1,586

Zn

1,861

Cd

1,886

Co

1,622

1,570

Zr

1,594

Gd

1,592

Lu

1,586
56

57

Tugas-1

58

1. Lengkapi tabel di bawah ini !


Besaran

SC

BCC

FCC

Volume

Populasi Sel

APF

Jarak Tetangga
Terdekat

Jumlah Tetangga
Terdekat

Jarak Tetangga
Terdekat ke-2

Jumlah Tetangga
Terdekat ke-2

59

2. Struktur intan dapat dilihat sebagai struktur fcc dengan


pola dasar yang terdiri atas 2 posisi atom yaitu di a, b, c
dan posisi a+1/4, b+1/4, c+1/4. Tentukan untuk struktur
intan ini populasi atom dalam setiap sel, jarak tetangga
terdekat dan APF !
3. Tentukan ini populasi atom dalam setiap sel, jarak
tetangga terdekat dan APF untuk struktur :
a. ZnS dan CdS !
b. NaCl !
c. CsCl !
d. HCP !
4. Gambarkan bidang pada sel kubus yang mempunyai
indeks Miller (110),(100), (111), (200), (100), (010) !

60

5. Tentukan indeks Miller dari gambar bidang berikut ini !

6. Tentukan kisi resiprokal dari SC, BCC dan FCC !

61

Vous aimerez peut-être aussi