Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ransum ternak perah terdiri atas satu atau beberapa jenis bahan
pakan yang diberikan kepada seekor ternak untuk memenuhi kebutuhan
tubuhnya akan hidup pokok, produksi dan reproduksi. Ransum sapi
perah yang ideal ditinjau dari segi biologis dan ekonomis terdiri atas
hijauan dan konsentrat. Ransum sapi perah diutamakan ditujukan
untuk produksi susu, oleh karena itu ransum disusun sedemikian rupa
agar memenuhi kebutuhan untuk produksi susu, bukan ditujukan untuk
penggemukan.
Hijauan dan konsentrat sebagai komponen ransum ternak perah,
merupakan sumber zat-zat makanan yang dibutuhkan ternak untuk
berbagai fungsi tubuhnya. Agar zat-zat makanan yang dibutuhkan itu
dapat terpenuhi, hijauan dan konsentrat perlu diformulasikan menjadi
suatu ransum.
BAHAN MAKANAN SAPI PERAH
Bahan makanan ternak perah terdiri atas 2 jenis yaitu:
a. Bahan makanan kasar
Bahan makanan ini merupakan makanan utama bagi ternak perah,
terdiri atas rumput dan hijauan lainnya. Bahan makanan ini umumnya
tinggi serat kasar, sehingga kadang-kadang mengakibatkan bahan ini
sukar dicerna oleh ternak. Sebaliknya, kadar serat kasar yang terlalu
KUALITAS RANSUM
Setiap jenis ternak mempunyai keterbatasan dalam mengkonsumsi
ransum. Oleh karena itu kualitas ransum yang diformulasikan perlu
diperhatikan, sehingga ransum tersebut dapat memberi zat-zat makanan
yang diperlukan oleh ternak yang mengkonsumsinya.
Bagi ternak perah hijauan memiliki porsi pemberian yang lebih
besar dibanding konsentrat. Kualitas konsentrat yang akan diberikan
hendaknya tergantung pada kualitas hijauannya, karena konsentrat dalam
hal ini bersifat sebagai pakan tambahan, dimana apabila terdapat
kekurangan
pada
hijauan
maka
konsentrat
berperan
untuk
menyempurnakan.
Ditinjau dari kualitasnya, hijauan dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Hijauan-hijauan yang berkualitas rendah:
Protein kasar di bawah 4% dari bahan kering
TDN di bawah 40% dari bahan kering
Sedikit atau tidak ada vitamin
Contoh: jerami padi, jerami jagung dan pucuk tebu
2. Hijauan-hijauan yang berkualitas sedang:
Protein kasar berkisar antara 5 10% dari bahan kering
TDN berkisar antara 41 50% dari bahan kering
Kalsium sekitar 0,3%
Air
Abu
PK
Pdd
Lemak
75,7
90,4
0,8
2,6
1,7
0,4
1,0
0,003
1,0
0,2
87,9
67,9
74,4
76,4
77,2
1,9
4,1
3,0
2,9
2,8
2,3
2,7
4,2
1,1
1,3
1,3
1,8
2,9
0,5
0,4
0,4
1,1
1,5
0,4
0,2
73,8
2,5
4,8
3,6
1,0
84,5
1,9
2,6
1,5
0,6
10. Daun
kcg.
Tanah
11. Hijauan pacar
cina
12. Hijauan turi
13. Hijauan ubi
jalar
14. Kulit pisang
15. Rumput
gunung
16. Rumput
lapangan
17. Rumput
gajah
18. Rumput
benggala
B.
1.
2.
3.
4.
72,5
3,0
3,1
1,8
0,3
76,1
2,7
6,8
6,5
1,3
81,7
83,6
1,7
2,8
4,7
3,0
4,0
1,6
0,8
0,4
83,4
70,3
2,0
3,9
1,1
1,8
0,1
0,8
1,5
0,4
76,3
4,3
2,0
0,5
0,2
80,0
2,5
2,7
1,3
0,6
79,8
1,9
1,8
1,6
0,32
3,8
0,8
9,0
6,2
6,3
3,9
10,6
42,7
3,6
3,1
6,9
35,5
6,5
0,8
6,6
12,5
6,7
18,7
11,9
11,5
4,0
15,2
16,0
10,2
10,8
35,9
27,6
10,8
2,6
12,8
1,4
6,1
1,6
8,2
8,8
9,4
1,4
1,4
5,8
6,8
5,9
0,6
0,7
6,7
6,5
4,1
0,4
0,4
KONSENTRAT
Ampas kecap 73,2
Ampas tahu
85,4
Bekatul
11,4
Bungkil kcg. 9,6
Tanah
5. Bungkil
11,5
kelapa
6. Bungkil
10,6
kelapa sawit
7. Bungkil
7,8
wijen
8. Dedak jagung 12,2
9. Dedak halus 12,5
10. Jagung
13,2
11. Molasse
19,4
12. Onggok
15,8
13. Singkong
14. Ubi jalar
67,0
68,1
0,4
0,6
0,9
0,8
0,4
0,4
0,3
0,4
bentuk pellet kepada sapi perah juga dapat menyebabkan turunnya kadar
lemak, karena bentuk ransum seperti ini dapat mempersingkat waktu
retensi ransum dalam rumen sehingga kadar asam asetat yang terbentuk
akan rendah.
FORMULASI RANSUM
Metode penyusunan ransum antara lain sebagai berikut:
1. Metode Mencoba-coba (Trial and Error Method)
Metode ini dilakukan dengan cara mencoba-coba dan memerlukan
latihan-latihan agar diperoleh suatu formula konsentrat dan hijauan
dengan kualitas yang diinginkan. Bahan pakan yang digunakan untuk
cara ini harus terdiri atas lebih dari dua jenis bahan pakan.
Contoh:
Seekor sapi perah dara membutuhkan suatu formula konsentrat
dengan kandungan protein kasar 16% dan energi 64% TDN dari bahan
kering. Bahan pakan yang tersedia dan komposisi kimianya tertera pada
tabel berikut ini.
Bahan
Kering
(%)
Dedak padi
Bungkil kelapa
Bungkil kacang tanah
Tepung gaplek
Mineral
89,2
91,9
90,9
86,1
-
15,4
20,5
39,1
2,6
-
70,3
78,9
80,4
88,1
-
tulang.
Formulasikan
konsentrat
dengan
kualitas
yang
diinginkan.
Formulasi:
Coba-coba dahulu menyusun formulasinya dan kemudian periksa
hasilnya apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan.
- Dedak padi
: 60% atau 60 kg
- Bungkil kelapa
: 21% atau 21 kg
: 11% atau 11 kg
- Tepung gaplek
: 5% atau 5 kg
- Mineral
Jumlah
= 60 x 0,892 x 0,154 kg
= 8,242 kg
- Bungkil kelapa
= 11 x 0,909 x 0,391 kg
= 3,910 kg
- Tepung gaplek
= 5 x 0,861 x 0,026 kg
= 0,112 kg
- Mineral
= 2,5 x 0
=0
Jumlah
= 100 kg
= 16,314 kg (16,3%)
= 60 x 0,892 x 0,703 kg
= 37,625 kg
- Bungkil kelapa
= 11 x 0,909 x 0,804 kg
= 8,039 kg
- Tepung gaplek
= 5 x 0,861 x 0,881 kg
= 3,793 kg
- Mineral
= 2,5 x 0
=0
Jumlah
= 100 kg
: 60 kg atau 60%
- Bungkil kelapa
- Tepung gaplek
: 5 kg atau 5%
- Mineral
Jumlah
Jika hasil analisa kimia dari bahan pakan adalah dari bahan kering, maka
harus dikalikan dengan persentase bahan kering (seperti contoh di atas),
jika analisa kimia dalam bentuk segar, tidak perlu dikalikan dengan
bahan keringnya.
Beberapa kiat yang dapat diterapkan dalam metode ini adalah:
o Apabila formula yang telah disusun menunjukkan kandungan protein
kasar yang lebih rendah, perbanyak penggunaan bahan pakan yang
mengandung protein kasar.
o Apabila formula yang telah disusun menunjukkan kandungan protein
kasar yang lebih tinggi, perkecil penggunaan bahan pakan yang
mengandung protein kasar. Demikian pula halnya pada kandungan
energi.
2. Metode Bujur Sangkar (Square Method)
Metode ini hanya digunakan untuk mendapatkan satu jenis zat
makanan dari dua jenis bahan pakan yang tersedia. Misalnya hanya
kandungan protein kasar atau kandungan energi dari suatu formula
ransum yang terdiri atas dua jenis bahan pakan.
Contoh 1:
15,4
2,5
18,0
- Bungkil kelapa
20,5
2,6 +
______________
5,1
- Dedak padi
- Bungkil kelapa=
= 89,2/100 x 15,4%
13,7%
dari
= 91,9/100 x 20,5%
18,8%
dari
berat kering
- Protein kasar bungkil kelapa
berat kering
- Dedak padi
13,7
0,8
18,0
- Bungkil kelapa
18,8
4,3 +
5,1
- Dedak padi
= 0,8/5,1 x 100%
- Bungkil kelapa
= 4,3/5,1 x 100%
- Dedak padi
= 8 x 15,7/100 x 1 kg = 1,3 kg
- Bungkil kelapa
= 8 x 84,3/100 x 1 kg = 6,7 kg
- bahan kering
= 7,13 kg dan
- protein kasar
Bahan Kering
Protein Kasar
TDN (kg)
(kg)
6,30
7,13
(kg)
0,702
0,727
3,78
3,78
0,83
0,025
Contoh:
Seekor sapi perah bunting (3 bulan) dan sedang laktasi mempunyai
bobot badan 400 kg. Produksi susu sebesar 15 liter per hari dan kadar
lemak susu 3,5%. Jumlah zat-zat makanan yang dibutuhkan adalah 1932
gram protein kasar dan 8,66 kg energi TDN per hari. Bahan pakan yang
tersedia adalah sebagai berikut:
Bahan
Dedak padi
Bungkil kelapa
Bungkil kacang
Kering (%)
89,2
86,9
80,6
tanah
Rumput gajah
21,5
70,3
78,9
80,1
9,7
56,0
Ransum (kg)
Protein Kasar
Energi TDN
-Rumput gajah
37,2
(kg)
0,776
(kg)
4,479
-Dedak padi
-Jumlah
4,0
41,2
0,549
1,325
2,508
6,987
-Kebutuhan
1,932
8,660
Kekurangan
0,607
1,673
Kekurangan protein kasar dan energi TDN yang dibutuhkan itu
akan dipenuhi dari bungkil kelapa dan bungkil kacang tanah
Misalkan:
X = jumlah bahan kering bungkil kelapa yang diberikan
Y = jumlah bahan kering bungkil kacang tanah yang akan diberikan
Persamaan:
X x 0,205 + Y x 0,397 = 0,607 (protein kasar)
X x 0,789 + Y x 0,801 = 1,673 (energi/TDN)
205 X + 397 Y = 607
789 X + 801 Y = 1,673
= 135.958
X = 0,91
Y = 1,20
Jumlah pemberian bungkil kelapa = 1,20 kg bahan kering atau 1,38
dalam berat kering.
Jumlah pemberian bungkil kacang tanah = 0,91 kg bahan kering atau
1,13 kg dalam berat kering.
- Dedak padi
= 4,0 kg
- Bungkil kelapa
= 1,38 kg
= 1,13 kg
- Mineral
= 0,25 kg
__________________________________
Jumlah
= 6,76 kg
= 4/6,76 x 100%
= 1,38/6,76 x 100%
= 20,4%
= 1,13/6,76 x 100%
= 0,25/6,76 x 100%
= 59,2%
= 16,7%
= 3,7%
5. Linear Progamming
Linear programming pada mulanya merupakan suatu metode
penganalisaan kegiatan-kegiatan ekonomi dan sudah sejak lama
digunakan di negara-negara maju. Namun akhir-akhir ini program ini
juga telah digunakan pada bidang peternakan, antara lain untuk
memformulasi ransum ternak yang lebih murah dengan kebutuhan zatzat makanan yang terpenuhi (least cost diet). Program ini pada dasarnya
memformulasi suatu ransum ternak dengan meminimalkan harga dalam
batasan-batasan zat-zat makanan yang memenuhi kebutuhan ternak.
Metode ini memerlukan pengetahuan tentang perhitungan simplex
(simplex computation). Untuk memudahkan perhitungan digunakan teori
masalah ganda dimana persamaan dalam bentuk maksimalisasi,
selanjutnya disusun suatu tabel simplex awal. Metode ini menggunakan
komputer dalam analisa perhitungannya. Dewasa ini juga telah banyak
program-program komputer yag memudahkan kita dalam menyusun
ransum, seperti Briil V7, Feedmania dan Winfeed
6. Berdasarkan National Researc Council (NRC)
Tabel 1. Kebutuhan Sapi Laktasi akan Bahan Kering pada 4% FCM
(Fat Corrected Milk)
BB
400
450
500
550
600
Prod
------------------------% Berat Badan
Susu 4%
------------------------------------
FCM
10
15
20
25
30
35
2,50
2,80
3,10
3,40
3,70
4,00
2,40
2,65
2,95
3,25
3,55
3,80
2,30
2,50
2,80
3,10
3,40
3,60
2,25
2,45
2,75
3,05
3,30
3,50
2,20
2,40
2,70
3,00
3,20
3,40
Contoh:
Sapi Perah BB : 400 kg
Produksi
Kadar lemak
: 15 Kg
:4%
=
15 x 0,326
3,15 kg
= 4,89 (lihat Tabel 4)
8,04 kg
Kebutuhan Protein Kasar --------------------Lihat Tabel2.
Hidup Pokok
Produksi susu
------------------------ =
15 x 87
373 gr
Kebutuhan
hijauan
(Harus Tersedia
dalam
konsentrat)
4,48
(KG)
Bahan
(BK)
TDN
Protein
Kering
11,200
Kasar
8,040
1,678
3,521
0,584
4,519
1,094
(PK)
Ratio Persentase protein = 1,094/4,48 x 100 % = 24,42 %
jadi dalam
PK
8,69%
TDN 52,4%
21,3
Dedak
13
3,12 =
14,54
0,96 KG
= 0,76/0,87 = 0,87 Kg
30,12 Kg
Protein
Protein merupakan zat makanan yang harus dikandung oleh bahan
makanan bagi ternak perah. Anak sapi memerlukan protein untuk
pertumbuhannya, jika kekurangan pertumbuhannya akan terganggu. Sapi
dewasa memerlukan protein untuk memelihara jaringan tubuhnya. Sapi
laktasi akan terganggu produksinya jika ransum yang dikonsumsi
kekurangan protein. Protein berasal dari asam amino. Asam amino yang
dapat disintesa di dalam tubuh ternak dikenal dengan asam amino nonesensial, sedang yang tidak dapat disintesa disebut asam amino esensial.
Protein yang dibutuhkan ternak dinyatakan dalam protein kasar dan
protein dapat dicerna.
Vitamin
Vitamin adalah zat yang sangat sedikit dibutuhkan oleh ternak,
akan tetapi harus ada di dalam ransumnya. Sapi sering mengalami
defisiensi vitamin tertentu.
Vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh ternak meliputi:
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A. Vitamin ini banyak terdapat pada hijauan segar. Ternak yang
kekurangan vitamin ini akan menurun produksi susunya, jika
berlarut-larut ternak akan terkena Xeropthalmia (sakit mata).
Ca
(g)
P
(g)
Vit. A
(x
1000
I.U)
50
300
150
3,91
1,01
9
6
2,1
400
176
4,36
1,12
9
6
2,1
500
189
4,82
1,23
10
6
2,1
600
221
5,01
1,29
11
7
2,1
700
243
5,36
1,35
12
7
2,1
75
300
232
5,17
1,37
11
7
3,2
400
254
5,56
1,46
12
7
3,2
500
275
5,96
1,55
13
7
3,2
600
296
6,36
1,64
14
8
3,2
700
318
6,71
1,72
15
8
3,2
800
341
7,08
1,80
16
8
3,2
PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN:
Total Digestible Nitrogen.
Ca
(g)
P
(g)
Vit. A
(x
1000
100
150
200
250
300
400
300
400
500
600
700
800
300
400
500
600
700
300
400
500
600
700
300
400
500
600
700
800
300
400
500
600
700
800
500
600
700
800
900
317
336
360
380
402
426
433
455
474
491
510
533
571
586
604
620
610
665
678
689
704
719
671
713
746
755
771
782
891
902
910
921
932
6,27
6,78
7,17
7,64
8,09
8,47
8,44
8,90
9,42
9,97
10,49
10,44
11,20
11,86
12,39
13,01
12,05
13,15
13,81
14,57
15,20
15,82
13,64
14,80
15,69
16,49
17,07
17,83
19,24
20,00
20,84
21,60
22,36
1,69
1,81
1,89
2,00
2,10
2,18
4,30
3,40
2,52
2,64
2,76
2,85
3,04
3,19
3,31
3,45
3,30
3,59
3,74
3,91
4,05
4,19
3,74
4,03
4,25
4,43
4,56
4,73
5,23
5,40
5,59
5,76
5,93
14
15
16
17
18
19
16
17
17
18
19
18
19
20
21
21
20
21
22
22
23
23
20
22
23
23
24
24
27
27
28
28
28
7
8
8
9
9
10
10
11
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
15
17
17
17
18
18
21
21
22
22
22
I.U)
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
6,4
6.4
6.4
6.4
6,4
8,5
8,5
8,5
8,5
8,5
10,6
10,6
10,6
10,6
10,6
10,6
12,7
12,7
12,7
12,7
12,7
12,7
17,0
17,0
17,0
17,0
17,0
1000
947
22,93
450
200
762
17,20
400
868
19,90
600
898
21,83
800
914
23,52
1000
934
25,08
500
100
740
16,90
300
855
19,83
500
941
22,22
700
967
23,60
900
973
25,56
PBB: Pertambahan Bobot Badan;
Total Digestible Nitrogen.
6,06
29
23
17,0
4,71
23
19
19,1
5,41
27
21
19,1
5,86
28
22
19,1
6,24
28
22
19,1
6,59
29
23
19,1
4,63
22
18
21,2
5,39
25
21
21,2
6,00
28
23
21,2
6,31
29
23
21,2
6,75
29
23
21,2
ME: Metabolizible Energi; TDN:
150
200
500
600
700
800
500
600
700
800
900
1000
500
600
700
800
361
381
403
427
476
497
520
539
555
583
602
622
640
660
7,17
7,64
8,09
8,47
9,42
9,91
10,30
10,84
11,47
11,73
11,46
12,01
12,59
13,07
1,89
2,00
2,10
2,18
2,52
2,63
2,72
2,84
2,98
3,04
3,10
3,22
3,35
3,46
Ca
(g)
P
(g)
16
17
18
19
18
19
20
21
21
22
22
21
21
22
8
9
9
10
11
11
12
13
13
13
13
14
14
15
Vit. A
(x
1000
I.U)
4,2
4,2
4,2
4,2
6,4
6,4
6,4
6,4
6,4
6,4
8,5
8,5
8,5
8,5
900
688
13,52
1000
702
14,05
250
500
684
13,44
600
702
14,00
700
718
14,62
800
736
15,20
900
753
15,78
1000
778
16,13
300
500
777
15,45
600
800
16,13
700
811
16,89
800
827
17,51
900
845
18,09
1000
862
18,7
350
500
828
17,27
600
863
18,13
700
873
19,93
800
887
19,60
900
903
20,22
1000
917
20,89
PBB: Pertambahan Bobot Badan;
Total Digestible Nitrogen.
3,56
23
16
8,5
3,68
23
16
8,5
3,65
22
16
10,6
3,78
23
16
10,6
3,92
23
17
10,6
4,05
24
17
10,6
4,18
25
17
10,6
4,26
25
18
10,6
4,21
24
18
12,7
4,27
25
19
12,7
4,54
26
19
12,7
4,68
26
19
12,7
4,81
27
19
12,7
4,97
27
20
12,7
4,70
25
19
14,8
4,91
26
20
14,8
5,09
27
20
14,8
5,24
27
20
14,8
5,38
28
21
14,8
5,53
28
21
14,8
ME: Metabolizible Energi; TDN:
Protein M.E.
Kasar (Mkal)
(g)
TDN
(kg)
Ca
(g)
P
(g)
Vit. A
(x 1000
I.U)
500
673
15,95
4,37
600
766
18,29
5,01
700
852
20,52
5,62
800
942
22,52
6,17
900
1017
24,79
6,79
1000
1093
26,83
7,35
1100
1169
28,84
7,90
1200
1244
30,77
8,43
1300
1316
32,67
8,95
1400
1386
34,49
9,45
PBB: Pertambahan Bobot Badan;
Total Digestible Nitrogen.
20
15
23
17
26
19
29
21
31
23
34
25
36
27
39
29
41
31
43
33
ME: Metabolizible
21
25
30
34
38
42
47
51
55
59
Energi; TDN:
Ca
(g)
P
(g)
Vit. A
(x 1000
I.U)
14
11
27
15
13
30
17
14
34
18
15
38
20
16
42
21
17
46
ME: Metabolizible Energi; TDN:
Protein M.E.
Kasar (Mkal)
TDN
(kg)
Ca
(g)
P
(g)
Vit. A
(x
(kg)
(g)
350
642
14,00
3,71
400
702
15,47
4,10
450
763
16,90
4,47
500
821
18,28
4,84
550
877
19,65
5,20
PBB: Pertambahan Bobot Badan;
Total Digestible Nitrogen.
1000
I.U)
23
16
27
26
18
30
29
20
34
31
22
38
34
24
42
ME: Metabolizible Energi; TDN:
Untuk sapi perah betina yang memiliki lingkar dada di atas 160 cm
sebaiknya menggunakan rumus:
W = (L + 22)2
100
Keterangan: