Vous êtes sur la page 1sur 30

ASPEK KLINIK RADIASI

EKSTERNA
Oleh
Dr. SR. SUBANDINI, Sp Rad

Pendahuluan
Radiation Oncology :
Ilmu kedokteran di bidang klinis
Penatalaksanaan pengobatan pasien kanker
dengan radiasi pengion
Memahami peran dan kombinasi dengan
modalitas lain (bedah, kemoterapi, dll)
Radioterapi :
Spesialis di bidang klinis
Menggunakan radiasi pengion untuk pengobatan
pasien dengan keganasan (kadang-kadang tumor
jinak).

Tujuan Radioterapi
Memberi dosis radiasi yang tepat dan terukur
Pada volume tumor yang ditentukan
Menghindari/ mengurangi kerusakan jaringan
sehat di sekitarnya seminimal mungkin.
Memberi hasil yang sesuai :
- kuratif : eradikasi tumor
tingkat keberhasilan hidup
- paliatif : peningkatan kualitas hidup

Proses Radioterapi

langkah2 proses yang kompleks


Melibatkan berbagai cabang ilmu /profesional
Fungsi dan tugas saling berhubungan.
Proses :
1.Menentukan tujuan terapi
- Kuratif : pasien mempunyai kemungkinan bertahan
hidup/sembuh setelah pengobatan adekuat
- Paliatif : - tidak ada harapan pasien bertahan hidup
dalam periode tertentu
- tujuan pengobatan hanya mengurangi
gejala/keluhan (meningkatkan kwalitas
hidup)

Kuratif :
Dosis diberikan cukup tinggi untuk memperoleh
keyakinan tumor kontrol yang maksimal dengan
tetap menjaga seminimal mungkin efek pada
jaringan normal di sekitarnya.
Paliatif :
Tujuan utama hanya meningkatkan kwalitas
hidup dosis secukupnya ( 2/3 dosis kuratif)
pemberian sesingkat mungkin.

2.Menentukan Resep/ permintaan


Radiasi
Didasarkan pada :
Evaluasi menyeluruh penjalaran tumor (staging)
Memahami karakteristik patologi
penyakit termasuk daerah potensial
penjalaran
Seleksi modalitas pengobatan yang adekuat
Radiasi saja /kombinasi:operasi
/kemoterapi
(mempengaruhi volume radiasi dan dosis )

5. Tentukan dosis optimal dan volume radiasi

6. Evaluasi secara periodik :


- Kondisi umum
- Respons tumor
- Keadaan jaringan sehat

Kerjasama yang erat antara radiation oncologist, fisikus


(fisika medis, treatment planning dan staf dosimetri) untuk
memperoleh distribusi dosis yang akurat dan praktis.

Pesawat Radiasi Eksterna


Kilo Voltage
- Contact terapi
: 40 - 50 KV
- Superfisial terapi
: 50 KV - 150 KV
- Orthovoltage (deep terapi) : 150 - 500 KV
Super Voltage :
Generator Van De Graft
1 - 2 MV
Mega Voltage
- Cobalt Teleterapi 1 - 2 MV
- Betatron
- Linear Accelerator

Pesawat Simulator
Merupakan duplikat pesawat radiasi secara geometris,
mekanis dan peralatan optik; tetapi hanya menggunakan
tabung X-ray diagnostik.
Untuk mensimulasi gambaran pelaksanaan penyinaran.
Memungkinkan
penentuan
lokalisasi
lapangan
penyinaran arah penyinaran serta daerah jaringan normal
yang perlu yang dikeluarkan dari lapangan pandang
radiasi.
Dapat memberi visualisasi hubungan struktur internal
landmark external.
Dapat digabung dengan Ct-Scan/MRI :
Ct-Simulator.

Treatmen Planning pada Radiasi Eksterna


Menjelaskan gambaran distribusi dosis yang
terjadi pada satu atau beberapa lapangan
radiasi yang diberikan pada treatment volume.
Sebagian besar digambarkan 2 dimensi pada
mid plane
Estimasi dapat dilakukan pada berbagai bidang
(Co Plannar/off axis)
Program komputer
3 dimensi TPS

Menentukan Volume Tumor


Tepi (sel) tumor ditentukan oleh :
- Gambaran makroskopik yang terlihat/teraba
- Mikroekstensi ke jaringan sekitar
- Sub klinis (diperkirakan ada tetapi tidak dapat terdeteksi)
1. Gross Tumor Volume (GTV)
Keseluruhan tumor yang dapat teraba, terlihat, terdeteksi
lokasi dan perluasannya.
2. Clinical Target Volume
Suatu volume jaringan yang meliputi GTV dan atau
keganasan yang mikroskopik/sub klinik.
Volume ini harus mendapatkan dosis yang adekuat sesui
dengan tujuan terapi.

Konsep anatomis klinis


harus ditentukan sebelum memilih modalitas dan
tehnik pengobatan.
Untuk radiasi eksterna tepi lapangan harus
ditambahkan disekeliling CTV (kompensasi efek
gerakan ketidak akuratan berkas penyinaran dan set up
pasien) pada konsep PTV.
3. Planning Target Volume (PTV)
- Konsep geometris statis
- Ditetapkan untuk menyeleksi agar semua ketidak
akuratan dan semua variasi geometris dapat
diperhitungkan sehingga CTV mendapat dosis absorpsi
yang sesuai rencana.
- Untuk treatment planning dan spesifikasi dosis

4. Treated Volume
- Volume yang dibatasi permukaan garis isodosis.
- Volume lapangan pandang yang sebenarnya, cakup
oleh berkas sinar.
5. Irradiated Volume
- Berhubungan dengan toleransi jaringan sehat di
sekitarnya.
6. Organ Kritis
- Jaringan sehat yang radiosensitif
- Berada dalam lapangan radiasi/dekat
- Akan memengaruhi treatment planning atau dosis
yang diberikan.

Subclinical
involvement

Internal
Setup
Margin (IM)
Margin (SM)

Schematic representations of the relations between volume (GTV, CTV,


PTV and PRV) in different clinical scenarios.

SIMULATOR DAN CT SCAN


Proses radioterapi merupakan proses yang
kompleks dan terdiri dari berbagai tahapan
(lihat gambar)
Ini meliputi :
Diagnosis
Langkah-langkah pengobatan
Follow up

Salah satu langkah yang penting adalah


penentuan lokasi serta perluasan penyakit yang
dihubungkan/diperhitungkan terhadap jaringan
sehat/organ kritis disekitarnya.
Langkah penentuan lokasi tersebut :
Bervariasi
Pemeriksaan klinis sederhana s/d modalitas
imaging yang kompleks.

Langkah penting berikut :


Pemilihan radiation beam (arah penyinaran).
Untuk memperoleh cakupan dosis radiasi yang
adekuat pada tumor.
Mengupayakan dosis seminimal mungkin pada
jaringan sehat disekitarnya.

Dalam langkah ini :


CT Scan dan Simulator berperan penting dalam
lokalisasi tumor/organ.
Kritis, lokalisasi lapangan penyinaran, penelitian
data untuk pemberian/perhitungan dosis yang
akurat serta verifikasi/dosimetri.
Berdasarkan lapangan penyinaran yang ditetapkan/
dibuat oleh Simulator, akan diperoleh/ditentukan
titik-titik/marker/garis batas yang digambarkan
pada kulit pasien
pedoman penyinaran harian.
Ketetapan/akurasi harus sangat tinggi.

SIMULATOR

Diagnostik X-Ray.
Identik Pesawat Terapi / Megavoltage
Radiographic/Fluoroskopik
Film / layar Monitor
Penggunaan : dapat pada berbagai tahap
planning/terapi

1. Lokasi tumor/jaringan sehat(pada berbagai keadaan dapat


dibantu dengan pemberian kontras pada organ-organ
tertentu. Mis : Cystoskopi). Penentuan arah penyinaran
biasanya dilakukan pada tahap ini.
2. Simulasi treatment
- Dapat (digunakan untuk mencobakan berbagai
arah, jumlah (lapangan) penyinaran
- Dan ukuran
adalah ditetapkannya target
volume dan jaringan normal
Sistim fluoroskopik/radiografik
akan
menyerupai Beam radioterapi yang sebenarnya
trial simulasi ini dapat domodifikasi untuk
optimalisasi teknik penyinaran.

3. Verfikasi Treatment Plan


- dengan CT Planning dapat diperoleh TP
tanpa langkah 1 dan 2
- Konfirmasi radiografik
- Target volume
- Normal tissue
- Dapat dilakukan pada lokasi of axis
jarak / kedalaman organ pada simulator harus
sesuai dengan kedalam
yang dipredikasi dalam treatment planning untuk
pemastian dosis yang diberikan.

4. Monitoring Penyinaran
- Review DPT dilakukan selama prosedur
pengobatan (dengan berbagai alasan/tujuan)
- Checking terhadap Repraducibility
- Pemikiran terhadap perobahan
anatomi akibat pengecilan tumor dll/BB
- Konfirmasi lapangan Booster/diperkecil

Treatmen Planning
Lapangan Radiasi/Arah/Jumlah :
Single Field
Plan paralel

Multiple fields
-

Ukuran kuratif
Dosis relatif/sangat tinggi
Mengurangi dosis/efek samping
Jaringan sekitar

Vous aimerez peut-être aussi