Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
UMUM
PENDAHULUAN
Definisi
Ideal
Trias anestesi
1. Sedasi
2. Analgesi
3. Relaksasi
Pemberian anestesi :
1. Absorbsi rektum
2. Parenteral ( IM & IV)
3. Inhalasi
Anestesi Umum - 1
ANESTESI UMUM
Definisi
Ideal
Trias anestesi
1. Sedasi
2. Analgesi
3. Relaksasi
Pemberian anestesi :
1. Absorbsi rektum
2. Parenteral ( IM & IV)
3. Inhalasi
Anestesi Umum - 2
TEORI ANESTESI
1.
2.
Fergussin (1939)
3.
Pauling (1961)
FAKTOR SIRKULASI
Aliran darah
Yaitu aliran darah paru dan darah jantung, makin
banyak aliran darah yang melalui paru, makin banyak zat
anestetikum yang diambil dari alveolus sehingga
konsentrasi disirkulasi cepat meningkat.
Blood/Gas partitioncoefficient
Rasio dari konsentrasi zat anestetikum dalam darah dan
konsentrasi dlm gas bila keduanya dlm keseimbangan
B/C coeff rendah (tdk begitu larut dlm darah)
Konsentrasi dalam darah cepat meningkat, cepat tidur,
cepat recovery.
Anestesi Umum - 5
FAKTOR JARINGAN
Vessel rich group :
Intermediate group :
Fat group
Vessel poor group
Jaringan lemak
:
ligamentum, tendon
Anestesi Umum - 6
MAC
Makin rendah nilai MAC makin tinggi potensi
Anestesi Umum - 7
STADIUM ANESTESI
Stadium III
(St. Operasi)
Stadium IV
(St. Paralisis)
Anestesi Umum - 8
STADIUM I
(St. Analgesia;St. Cisorientasi)
STADIUM II
(St. Eksitasi;St. Delirium)
Anestesi Umum - 10
STADIUM III
Mulai dari akhir stadium II, dimana pernafasan mulai teratur.
Dibagi dalam 4 plana, yaitu :
1. Plana 1
Ditandai dengan pernafasan teratur, pernafasan torakal sama kuat dgn
pernafasan abdominal, pergerakan bola mata terhenti, kadang-kadang
letaknya eksentrik, pupil mengecil lagi dan refleks cahaya (+),
lakrimasi akan meningkat, refleks farings dan muntah menghilang,
tonus otot menurun.
2. Plana 2
Ditandai dengan pernafasan yang teratur, volume tidal menurun dan
frekwensi pernafasan naik. Mulai terjadi depresi pernafasan torakal,
bola mata terfiksir ditengah, pupil mulai midriasis dengan refleks
cahaya menurun dan refleks kornea menghilang.
Anestesi Umum - 11
STADIUM III
3. Plana 3
Ditandai dgn pernafasan abdominal yang lebih dominan daripada torakal
karena paralisis otot interkostal yang makin bertambah sehingga pada
akhir plana 3 terjadi paralisis total otot interkostal, juga mulai terjadi
paralisis otot-otot diafragma, pupil melebar dan refleks cahaya akan
menghilang pada akhir plana 3 ini, lakrimasi refleks farings & peritoneal
menghilang, tonus otot-otot makin menurun.
4. Plana 4
Pernafasan tidak adekuat, irreguler, jerky karena paralisis otot
diafragma yg makin nyata, pada akhir plana 4, paralisis total diafragma,
tonus otot makin menurun dan akhirnya flaccid, pupil melebar dan
refleks cahaya (-) , refleks sfingter ani menghilang .
Anestesi Umum - 12
STADIUM IV
(St. Paralisis)
Anestesi Umum - 13