Vous êtes sur la page 1sur 11

SAP TERAPI BERMAIN

Pada Anak Pra Remaja Di Ruang B4 UPA RSDS


Yogyakarta
Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak
Program Pendidikan Profesi Keperawatan PSIK UGM Yogyakarta

Disusun Oleh :
L.Anik.P,Mateus Sujarwa,Sakiyan,Dewi Ariani

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2004

Stase Anak Profesi Ners

Page 1

4/24/15

SAP TERAPI BERMAIN


Pokok Bahasan

: Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Pra Remaja


Tujuan

: Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak

Tempat

: Ruang B4 UPA RSDS Yogyakarta.

Waktu

: 46 menit (jam 10.00 s.d 10 46).

Sasaran

:
1.

Klien Eric Suryanto dan keluarga

2.

Klien Ade Yulianto dan keluarga

3.

Klien Anisa dan keluarga

4.

Klien Zulfa dan keluarga

Metode

:
1. Ceramah
2. Bermain bersama

Media

:
1. Lembar gambar ular tangga
2. Dadu dan perlengkapannya

Pembagian tugas kelompok :


Pemandu

: Mateus Soejarwa.

Notulis

: L.Anik Purwaningsih.

Observer

: Sakiyan.

Fasilitator

: Dewi Ariani.

Rencana Pelaksanaan :
No
1

Terapis

Waktu
15

Menyiapkan

menit

Persiapan
a.

Subjek terapi

ruangan.
b.

Menyiapkan alatalat.

c.
Stase Anak Profesi Ners

Menyiapkan anak
Page 2

4/24/15

dan keluarga
Proses :
a.

Membuka
proses

terapi

bermain

dengan

mengucap

salam,

memperkenalkan

kan

diri.

2 menit

Memperkenalkan diri,
5 menit

b.

Menjawab salam,
Memperhatikan

Menjelaska
n pada anak dan keluarga
tentang

tujuan

manfaat

dan

bermain,

menjelaskan

cara

permainan.

20
menit
3 menit

c.

Mengajak

Bermain bersama dengan


antusias dan
mengungkapkan
perasaannya

anak bermain .
d.

Mengevalu
asi respon anak dan
keluarga.

Penutup (1 menit).

Memperhatikan dan

Menyimpulkan,

menit

menawab salam

mengucapkan salam

MATERI TERAPI BERMAIN


PENDAHULUAN:
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak
bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak
seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak

Stase Anak Profesi Ners

Page 3

4/24/15

memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan


perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh
emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah
kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala
sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih
mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1.

Membuang ekstra energi.

2.

Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang,


otot dan organ-organ.

3.

Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4.

Anak belajar mengontrol diri.

5.

Berkembanghnya

berbagai

ketrampilan

yang

akan

berguna

sepanjang hidupnya.
6.

Meningkatnya daya kreativitas.

7.

Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada


disekitar anak.

8.

Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati


dan kedukaan.

9.

Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.


11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
MACAM BERMAIN

Stase Anak Profesi Ners

Page 4

4/24/15

1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh
dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa
alat

permainan

tersebut,

memperhatikan,

mengocok-ocok

apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadangkadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi
rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan
teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain
aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan
keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan
dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai
energi untuk aktif bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.
ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

Stase Anak Profesi Ners

Page 5

4/24/15

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat


mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan

aspek

fisik,

yaitu

kegiatan-kegiatan

yang

dapat

menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari


motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik
dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin,
dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan
kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3.

Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara,


ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar,
buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.

4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan


interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama,
misal kotak pasir, bola, tali, dll.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
BENTUK- BENTUK PERMAINAN
1. Usia 0 12 bulan
Tujuannya adalah :

Stase Anak Profesi Ners

Page 6

4/24/15

a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya


mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a.

Benda-benda

yang

aman

untuk

dimasukkan

mulut

atau

dipegang.
b.

Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

c.

Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

d.

Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

e.

Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c.Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir
yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom,
air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar,
kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3.

Usia 25 36 bulan

Stase Anak Profesi Ners

Page 7

4/24/15

Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan

kecerdasan

(memasangkan,

menghitung,

mengenal dan membedakan warna).


e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan

pengertian

tentang

berhitung,

menambah,

mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain purapura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari,
dll).

Stase Anak Profesi Ners

Page 8

4/24/15

j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus


dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang
diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,
misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah
anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar
rumah.
6. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
7. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca,
seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.

Stase Anak Profesi Ners

Page 9

4/24/15

9. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

BERMAIN KETIKA ANAK MASUK RAWAT INAP


Tujuan kegiatan :
1.

Memberi informasi.

2.

Memicu normalisasi.

3.

Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.

4.

Mengidentifikasi teknik koping.

Contoh kegiatan :
1.

Mendesain tanda selamat datang.

2.

Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.

3.

Memicu orang tua membawa foto dan mainan.

4.

Memberi daftar kegiatan rumah sakit.

5.

Proaktif melakukan permainan.

Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri


Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh
internal dan eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.
Kegiatan :
1. Belajar tentang bagian tubuh luar.
2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.
3. Belajar tentang fungsi tubuh.
4. Belajar menerima tubuh.
Sumber Pustaka :
Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta

Stase Anak Profesi Ners

Page 10

4/24/15

Stase Anak Profesi Ners

Page 11

4/24/15

Vous aimerez peut-être aussi