Vous êtes sur la page 1sur 22

Gangguan-Gangguan Motilitas Corpus Esofagus

DISFAGIA OROFARING

Disfagia orofaring :
Setiap keadaan yang mengganggu otot atau innervasi
orofaring menyebabkan respon muskuler yang
mempengaruhi koordinasi orofaring

I. ETIOPATOGENESIS
Terjadi

akibat
inkoordinasi,
melemah
atau
tidak
adanya
kontraksi dari lidah, faring atau
hipofaring
Umumnya gangguan neurologis
menyebabkan
inkoordinasi
orofaring, sedangkan gangguan
otot menyebabkan melemahnya
kontraksi orofaring

PENYEBAB DISFAGIA OROFARING


NEUROLOGIS
-Cerebrovascular
accident
-Parkinsons disease
-Wilson disease
-Myasthenia Gravis
-Polymyelitis
-Diphteria
-Botulism
-Rabies

MUSCULAR
-Muscular dystrophies
-Polymyositis
-Amyloidosis

STRUCTURAL
-Zenker diverticulum
-Neoplasm
-Post operative
-etc

III. GEJALA-GEJALA
Kesukaran

menelan
dibandingkan

terutama
makanan

cairan
padat
Batuk-batuk,
tersedak,
nasal
regurgitasi pada waktu makan
Disartria dan disfoni
(CNS)
Retensi
makanan,
sekresi
berlebihan menyebabkan halitosis,
regurgitasi
terlambat,aspirasi
berulang-ulang
dan
pneumoni
(Zenker diverticel)

IV. DIAGNOSIS
Anamnesis
Imaging studies
videofluoroscopy
(pemeriksaan
pilihan), plain x-ray, CT scan dan
lain-lain
Endoscopy dan manometri tidak
terlalu berperan

Essential Diagnosis Dysphagi Oropharynx


Kesulitan mentransfer makanan dari
mulut atau faring ke dalam esofagus
biasanya, cairan lebih sulit
Nasal, oral regurgitasi, aspirasi dan
batuk-batuk pada waktu menelan

V. PENATALAKSANAAN
Berdasarkan penyebab
Surgical therapy

AKALASIA ESOFAGUS

I. PENGERTIAN
Akalasia esofagus merupakan
gangguan
motilitas
corpus
esofagus (otot polos /LES) dimana
peristaltik
korpus
esofagus
menghilang,
tekanan LES meningkat dan gagal
berelaksasi
selama
proses
menelan
Transportasi
bolus
ke
dalam
lambung gagal terjadi

II. ETIOPATOGENESIS
Secara pasti tidak diketahui
Diduga akibat infeksi, autoimun
dan oleh faktor lingkungan

Neuropatologi
Hilangnya

gangglion sel dalam


myenteric plexus distal esofagus
Perubahan degeneratif n. vagus
dan dorsal motor nukleus vagus
serta
menurunnya
neurotransmitter inhibitor pada
myenteric neuron seperti VIP
(Vasoactive Intestinal Peptide) dan
NO (Nitrit Oxide) synthase

III. KLASIFIKASI
1. Akalasia primer dengan penyebab
yang tidak diketahui
autoimun ??
2. Akalasia
sekunder
(pseudo
achalasia) seperti : Ca esofagus,
Chagas diseases, amyloidosis dan
sarcoidosis
3. Hipertensive atau hiperkontraksi
LES

IV. GAMBARAN KLINIK


Terjadi pada semua umur dan jenis
kelamin (25 60 tahun)
Disfagia makanan padat maupun cair
pada semua penderita
makanan
tidak turun dan terasa menyumbat
nyeri atau discomfort
Regurgitasi

aspirasi

V. DIAGNOSIS
1. Anamnesis : disfagi makanan padat dan
cairan
2. Foto toraks
- Terlihat cairan dlm
esofagus
Konsolidasi
lobus
kanan
bawah paru atau ada
fibrosis
Gelembung
udara
dalam
lambung negatif

3. Foto barium esofagus


sisa
makanan
bercampur
bubur barium
- ujung distal esofagus
terpotong kelihatan
licin berbentuk paruh
burung
- aperistaltik esofagus
pd
posisi tengkurap
(khas)

4. Endoskopi
- sisa makanan dan cairan
- esofagitis / karsinoma
- ujung scope lancar masuk
lambung

dalam

5. Manometri
- aperistaltik pada bagian corpus dan
distal
esofagus
- Resting LES pressure meningkat (> 45
mmHg)
- Relaksasi LES inkomplit (residual
pressure

VI. PENATALAKSANAAN
Pada tingkat awal
1. Pemberian makanan lunak dan
sedatif
2. Nitrogliserin (0,3 0,6 mg/sl/ac)
bila chest pain
3. Nifedipin (Calcium channel
blocker)
10 30 mgr/oral/ 30 menit ac
Diltiazem 60 90 mg
4. Smooth muscle relaxant
- Botolinum toxin 80 unit

VI. PENATALAKSANAAN
Pada tingkat lanjut
1. Balon dilatasi / pneumatic
dilatation
2. Heller esofagomyotomi
3. Nifedipin (Calcium channel
blocker)
10 20 mgr/oral/ac

VII. DIAGNOSA BANDING


Diffuse
esophageal
spasm
( incordinated motility )
Nutcracker
esofagus
dan
Hypertensive LES
hypercontractility
Hypocontractility
hypotensive lES dan ineffective
esophageal motility

VII. KOMPLIKASI
- Berat badan menurun
- Megaesofagus
- Pneumonia aspirasi
- Karsinoma esofagus (squamous
cell carcinoma)

Vous aimerez peut-être aussi