Vous êtes sur la page 1sur 6

Analisis Sifat Fisik Kacang Kedelai

Analisis sifat fisik pada bahan kacang kedelai diamati melalui biji kacang
kedelai. Biji kacang kedelai tersusun atas tiga bagian utama, yaitu kulit, hipokotil dan
kotiledon. Persentase kulit pada biji kacang kedelai sebesar 8%, kotiledon sebesar
90% dan hipokotil 2% (Wolf dan Coman 1977). Analisis sifat fisik meliputi
pengamatan terhadap bentuk, warna, rasa, bau, dan persentase bagian yang dapat
dimakan. Dari hasil pengamatan terhadap sifat fisik biji kacang kedelai, didapatkan
bentuk biji kacang kedelai adalah bulat lonjong penuh (berisi). Pada kulitnya, biji
kacang kedelai berwarna kuning dan pada isisnya berwarna putih kekuningan.
Berdasarkan pengamatan biji kacang kedelai memiliki rasa hambar dan bau khas bijibijian pada umumnya. Persentase biji kacang kedelai yang dapat dimakan adalah
100% karena seluruh bagian biji kacang kedelai yaitu kulit dan isinya dapat
dikonsumsi. Sehingga untuk biji kacang kedelai dapat dimanfaatkan seluruhnya tanpa
ada bagian kedelai yang dibuang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Selain sifat fisik yang telah disebutkan, sifat fisik kedelai lainnya yang biasa
diamati adalah densitas, bobot 100 butir, dan ukuran biji. Menurut literature densitas
biji kedelai berkisar antara 670.50 hingga 746.10 gram/liter, bobot 100 butir biji
kedelai berkisar antara 5.10-15.50 gram, dan panjang biji kedelai rata-rata antara
5.50-8.60 mm (Damardjati dan Indrasari 1991).
Kadar Lemak Kasar
Prinsip uji kadar lemak kasar cara soxhlet adalah contoh yang telah
dihaluskan dan dikeringkan dimasukkan ke dalam hulls, kemudian dilakukan
pengekstrakan sampai semua asam lemak terekstrak dengan menggunakan soxhlet
dan didinginkan kertas saringnya. Selanjutnya bahan dianginkan sampai kepekatan
pelarut hilang lalu dikeringkan dalam oven 105 C
dimasukkan

ke

dalam

desikator

akhirnya dan dihitung kandungan lemak kasarnya.

lalu

selama satu jam dan


dihitung

bobot

Berdasarkan hasil pengujian kadar lemak yang dilakukan, didapatkan hasil


kandungan lemak kasar kedelai sebesar 4.08 % , terlihat pada Tabel 5. Hasil ini
berbeda dengan data literatur, karena pada literature disebutkan bahwa kandungan
lemak pada kacang tanah cukup besar yakni 20 % (Raguvanshi dan Bisht 2010).
Lemak yang terkandung pada kacang kedelai aman bagi kesehatan. Kedelai
mengandung asam lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak
pada kedelai berkhasiat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida, yakni
komponen-komponen lemak didalam darah yang berbahasa bagi kesehatan (Anonim
b 2012).
Protein Metode Kjedahl
Metode kjedahl merupakan metode sederhana untuk penetapan nitrogen total
pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Ada tiga tahapan
kerja dalam uji analisis protein yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Destruksi
merupakan Proses merubah senyawa nitrogen organik yang ada pada protein dengan
bantuan H2SO4 pekat menjadi senyawa anorganik. Dektruksi dilakukan 1jam dan
menggunakan labu Kjedahl. Dektruksi dinyatakan selesai apabila larutan yang berada
di labu Kjedahl telah berwarna kuning kehijauan. Destilasi merupakan Proses
mengubah (NH4)2SO4 menjadi NH3 dengan penambahan NaOH. Pada proses ini
digunakan penampung HCl 0,02 N. destilasi dinyatakan selesai apabila volume
penampung sudah 2x volume semula. Titrasi merupakan HCl dititar dengan NaOH
(titrasi alkalimetri) dengan cara back titration dengan titik akhir larutan berwarna
hijau. Karena HCl yang ditambahkan berlebih terukur maka diperlukan blanko,
dimana volume blanko > volume contoh.
Pada pengujian yang telah dilakukan, kadar protein yang terkandung pada
kacang kedelai dengan metode Kjedahl adalah sebesar 29,624 %. Data tersebut
tercantum dalam Tabel 6. Hal ini sudah bias dianggap sesuai dengan literature yang
menyebutkan bahwa kandungan protein dalam kedelai adalah sebesar 35 %
( Cahyadi 2007 ). Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang
hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein

yang lebih tinggi. Kedelai dalam bentuk kering yang dikecambahkan mengalami
peningkatan protein.
Idealnya, analisis proksimat menghasilkan data total sebesar 100 % karena
hasil dari analisis tersebut merupakan seluruh komponen yang terkandung pada bahan
yang diujikan (kacang kedelai). Namun, dalam pengujian proksimat kacang kedelai
ini menghasilkan data total sebesar 107.594 %, melebihi standar yang ditetapkan
yaitu 100 %. Beberapa hal yang menyebabkan data tersebut menjadi tidak akurat
diantaranya adalah kurang teliti pada saat pengukuran seperti pada saat pengukuran
bahan yang akan digunakan pada setiap uji, alat ukur yang tidak berfungsi baik,
kelemahan dari setiap masing-masing uji serta pengetahuan dalam penggunaann alat
yang ada.
Potensi Penggunaan Kacang Kedelai
Kedelai telah berates-ratus tahun dibudidayakan di Indonesia, dan preospek
pengenbangannya masih tetap amat cerah. Hal ini memberikan isyarat bahwa kedelai
mempunyai nilai ekonomis social yang tinggi dan peranannya makin strategis dalam
tatanan kehidupan manusia. Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat
dibutuhkan di Indonesia, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, bahan
baku industri maupun bahan penyegar. Kebutuhan kedelai didalam negeri tiap tahun
cenderung terus meningkat, sedangkan persediaan produksi belum mampu
mengimbangi permintaan. Di Indonesia kedelai merupakan bahan baku utama
industri pengolahan pangan seperti tahu, tempe, kecap, dan lain-lain.
Berbagai alternatif potensi untuk meningkatkan nilai tambah kedelai termasuk
produk sampingannya dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi pasca panen.
Kedelai dapat diolah untuk menghasilkan berbagai produk yang sangat dibutuhkan
bagi kehidupan manusia, baik sebagai produk pangan, farmasi (obat-obatan), aplikasi
dalam bidang teknik dan sebagai pakan. Tanam kedelai juga dapat digunakan untuk
dijadikan biodieselbahan bakar untuk mesin diesel. Biodiesel ini dapat dihasilkan dari
minyak kedelai dengan proses sederhana yang disebut transesterifikasi. Selain itu
pelumas berbahan kedelai juga sama baiknya dengan pelumas berbahan minyak

bumi, bahkan dapat menahan panas yang lebih tinggi. Busa berbahan kedelai saat ini
sedang dikembangkan untuk digunakan dalam pendingin, lemari es, interior otomotif
dn bhan sepatu (Anonim a 2012).

Pohon industri
Sumber

http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/0107-EDELAI.pdf
Penanganan dan penyimpanan kacang kedelai

Kacang kedelai harus ditangani secara baik agar dapat menghasilkan prosuk
yang berkualitas. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi potensi kerusakan pada
hasil. Ada beberapa tahapan dalam kegiatan panen dan pasca panen yang sangat
memungkinkan terjadinya kehilangan dan kerusakan hasil. Tahapan tersebut adalah
panen, pengeringan, pembijian, pembersihan, pengangkutan, sortasi, pengemasan,
dan penyimpanan.
Salah satu hal penting dalam pennaganan kacang kedelai adalah pengeringan
biji. Karena Menurut Adhi (2014), masalah yang dihadapi dalam penyimpanan benih
makin kompleks sejalan dengan meningkatnya kadar air benih. Penyimpanan benih
yang berkadar air tinggi dapat menimbulkan resiko terserang cendawan. Benih adalah
bersifat higroskopis, sehingga benih akan mengalami kemundurannya tergantung dari
tingginya faktor-faktor kelembaban relatif udara dan suhu lingkungan dimana benih
disimpan. Kadar air biji kedelai hasil proses pembijian umumnya masih tinggi
sehingga perlu dikeringkan agar kandungan airnya turun. untuk meningkatkan
produksi kedelai maka diperlukan mengembangkan teknologi penyimpanan benih
kedelai dengan kadar air 8 %. Mutu benih kedelai yang diperdagangkan pada
umumnya mempunyai kadar air 12-13 %, sehingga sehingga hanya bertahan 3 bulan.
Teknologi benih kedelai dengan kadar air 8 % dan disimpan dalam kantong plastic
kedap udara dapat tahan simpan selama 2 tahun dan daya tumbuh benih masih bias
dipertanggungjawabkan. Cara untuk mendapatkan kedelai berkadar air 8% adalah
dengan menjemur biji kedelai selama 5-6 hari terus-menerus, kemudian dimasukan
kedalam kantong plastik kedap udara yang tidak tembus cahaya (Rukmana dan
Yuniarsih 1996). Untuk penjemuran di musim hujan tentu butuh waktu yang lebih
lama. Pengeringan juga bias menggunakan alat pengering., terlebih disaat musim
hujan. Alat pengering ini biasanya menggunakan sumber panas lampu minyak atau
sekam dan dilengkapI blower atau kipas angina.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan saat pascapanen kacang kedelai
adalah proses pengemasan dan penyimpanan. Kemasan simpan sangat penting untuk
menjaga kelembaban benih kedelai selama penyimpanan. Kemasan berperan untuk
mempertahankan kadar air benih agar tidak meningkat selama penyimpanan. Di

tingkat petani, terkadang sangat sulit untuk mempertahankan suhu simpan yang
rendah. Salah satu untuk mengatasi hal tersebut dengan penggunaan kemasan yang
tepat.
Terdapat beberapa kemasan yang bisa digunakan untuk menyimpan benih kedelai
pada suhu gudang. Kemasan tersebut adalah kemasan jerigen, kemasan kantong
aluminium foil dan kemasan plastik polietinen. Ketiga kemasan tersebut mampu
memperlambat proses penurunan benih sampai bulan keenam (Adhi 2014).

DAFTAR PUSTAKA
http://bbppbinuang.info/news44-memperpanjang-umur-simpan-benihkedelai.html

Vous aimerez peut-être aussi