Vous êtes sur la page 1sur 30

LAPORAN PRAKTIKUM

AYUNAN FISISJ
(oleh: Maya Damayantie)

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang

Tujuan
Landasan Teori

Alat dan Bahan

Cara Kerja

Hasil

Pembahasan

Kesimpulan
Kritik dan
Saran
Penutup

Tujuan Percobaan
Memahami proses ayunan fisis.

Menentukan pusat massa


berbagai bentuk benda tegar.
Menentukan pusat massa pada
ayunan fisis.
Menentukan percepatan gravitasi
dengan menggunakan ayunan fisis.

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium

Landasan Teori
=

Menentukan pusat massa berbagai bentuk benda tegar


Dalam percobaan ini benda yang digunakan berupa keping
atau lempeng homogen dengan bentuk beraturan dan tak
beraturan. Untuk lempeng homogen beraturan, koordinat
pusat massa dapat ditentukan secara teoritis dengan
persamaan:

Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah

Menentukan pusat massa pada ayunan fisis

Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah

xs
xb
xpm

Penutup

Proposal Skripsi

Gambar (1) Penentuan pusat massa

Proposal Skripsi

Proposal Skripsi

Profil
Kecenderungan
Logam

Absis dari pusat massa ayunan fisis dapat ditentukan


dari persamaan :

Sifat Umum
Berillium
Magnesium

Dengan : massa batang dan : massa keping logam silinder


Menentukan percepatan gravitasi dengan ayunan fisis

Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah

Poros
L
L sin

pm
Mg

Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik
Proposal
Skripsi II

Gambar (2) Penentuan percepatan gravitasi pada benda tak


beraturan

Proposal
Golongan
Skripsi
Alkali Tana

Kimia
Proposal
Anorganik
SkripsiII

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah

Benda tegar bermassa


M berbentuk sembarang digantung
=
pada poros tetap dicos
titik O yang berjarak L dari pusat massa
t
(pm), diberi simpangan kecil dengan sudut simpangan
terhadap garis vertikal, kemudian dilepas sehingga berayun
dengan periode T.
Untuk sudut simpangan kecil, gerak ayunan fisis dapat
dianggap gerak harmonis anguler, dengan persamaaan
simpangan sudutnya :
= cos t (M-1.2)
Dengan : simpangan sudut maksimum
Momen gaya pemulih terhadap poros O adalah :
(M-1.3)
Untuk sudut kecil, maka sin ( dengan dalam radian )

Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Proposal Skripsi

Proposal Skripsi

Proposal Skripsi

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik
Proposal
Skripsi II

Proposal
Golongan
Skripsi
Alkali Tana

Kimia
Proposal
Anorganik
SkripsiII

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Proposal Skripsi

Proposal Skripsi

Proposal Skripsi

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah

Alat dan Bahan


1. ayunan fisis, yang terdiri dari batang
logam berlubang-lubang dengan dua keping
logam berbentuk silinder yang dapat
disekrupkan ke batang logam.
2. Berbagai bentuk benda tegar
3. Mistar
4. Poros penggantung (statif)
5. Stopwatch
6. Neraca
7. Benang dan beban

Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Langkah Kerja
1. Menentukan pusat massa berbagai bentuk benda
tegar
Batang homogen dengan menghitung x panjang
batang.
Benda tak beraturan
Membuat poros-poros pada tepi benda tak beraturan.
Menggantungkan poros pada statif, kemudian
menggantungkan benang yang diberi beban pada poros
yang tergantung tersebut.
Menarik garis dari poros segaris dengan arah beban.
Mengulangi untuk poros-poros yang lain.
2. Menentukan pusat massa ayunan fisis
Menimbang massa batang dan keping silinder.
Memasang bandul (keping silinder) pada batang dengan
posisi tertentu.
Menentukan letak pusat massa ayunan fisis.
Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

3. Menentukan percepatan gravitasi dengan


menggunakan ayunan fisis
Batang homogen
Batang digantung pada poros tertentu.
Memberi simpangan kecil dan melepaskannya.
Mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 kali ayunan.
Mengulangi untuk poros-poros yang lain.
Benda tak beraturan
Mengukur jarak setiap poros benda tak beraturan ke
titik pusat massanya sebagai l.
Menggantungkan benda tak beraturan pada statif pada
poros tertentu.
Memberi simpangan kecil dan melepaskannya.
Mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 kali ayunan.
Mengulangi untuk poros-poros yang lain.

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah

Data Pengamatan
Pusat massa benda tegar
Pusat massa batang homogen = 53,5 cm
Pusat massa ayunan fisis
Massa batang homogen (mb) = 1479 gram
Massa silinder (ms) = 3363 gram
Pusat massa silinder (xs) = 85 cm
Pusat massa batang (xb) = 53,5 cm
Pusat massa ayunan fisis

Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil

Percepatan gravitasi
Batang homogen

Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium

Poros
ke-

L
(cm
)

(0
)

n
(ka
li)

t (s)

T (s)

T2
(s2)

1
0

10

17,44

1,744

3,0
4

Magnesium

1.

72

Kalsium dan
Barium

2.

62

10

10

16,25

1,625

2,6
4

Oksida Alkali
Tanah

3.

53

10

10

15,53

1, 553

2,4
1

4.

45

10

10

14,66

1,466

2,1
5

Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil

Benda tidak beraturan

Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium

Poros
ke-

L
(cm)

(0)

N(kali
)

t (s)

T (s)

T2 (s2)

10

10

12,40

1,24

1,54

1.

25,7

2.

19,8

10

10

11,95

1,20

1,44

3.

17,7

10

10

11,77

1,18

1,39

4.

16,8

10

10

11,71

1,17

1,37

Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium

Analisis Data
Batang Homogen

Nilai percepatan gravitasi =


Kesalahan relatif =
Ketelitian =
Ketidaktepatan =

Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Batang tidak Beraturan


Nilai percepatan gravitasi =
Kesalahan relatif =
Ketelitian =
Ketidaktepatan =

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam

Pembahasan

Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Berilium oksida dan berilium


halida bersifat kovalen, berbeda dari
oksida dan halida anggota alkali
tanah yang lain yang bersifat ionik.
Berilium termasuk logam daerah
batas sebagaimana ditunjukkan
oleh sifat reaksi oksidanya. Oksida
logam umumnya bereaksi dengan
asam menghasilkan kation, dan
dengan basa tidak menghasilkan
anion
oksi.
Tetapi
berilium
menunjukkan kedua sifat tersebut,
yaitu amfoterik.

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Magnesium
Magnesium di alam didapatkan
sebagai salah satu komponen dari
sejumlah komponen garam
(rangkap) seperti karnalit, dan
dolomit. Senyawa senyawa ini
sesungguhnya bukan sekedar
camuran garam rangkap,
melainkan kristal kristal ionik
murni;
Magnesium adalah ion umum
ketiga yang dijumpai dalam air
laut setelah natrium dan klorida
sehingga air laut merupakan
sumber paling besar untuk industri
logam
Golonganini
Alkali Tana
Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah

Walaupun
magnesium
bersifat
sangat
reaktif,
kereaktifannya
ternyata kurang dari yang diharapkan
berdasarkan
nilai
potensial
reduksinya, hal ini disebabkan oleh
cepatnya pembentukan oksidanya
yang membungkus permukaan logam
hingga melindungi kontak lebih lanjut
dengan oksigen udara.

Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil

Kalsium dan Barium

Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah

Kedua logam ini berwarna keabu


abuan,
bereaksi
lambat
dengan
oksigen udara pada temperatur kamar
tetapi
terbakar
hebat
pada
pemanasan. Kalsium terbakar hanya
menghasilkan
oksidanya,
tetapi
barium dapat menghasilkan dioksida
dalam kondisi oksigen berlebihan.

Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil

Oksida Alkali Tanah

Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Logam logam alkali tanah


terbakar
dalam
udara
membentuk
oksida
normal,
kecuali
anggota
kelompok
dengan densitas muatan rendah
seperti
barium
yang
juga
membentuk barium peroksida.
Magnesium oksida tidak larut
dalam air, tetapi oksida logam
alkali tanah yang lain bereaksi
dengan
air
membentuk
hidroksidanya.
Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah

Hidroksida Alkali Tanah


Kelarutan hidroksida logam logam alkali
tanah dalam air semakin besar dengan
naiknya nomor atom, magnesium hidroksida
sangat
penting
untuk
keperluan
kerumahtanggaan seperti halnya obat sakit
perut antasit.
Larutan jenuh kalsium hidroksida disebut
air kapur. Larutan kalsium hidroksida dapat
dipakai sebagai uji paling sederhana
terhadap gas karbon dioksida yang pada
awalnya memberikan endapan putih kalsium
karbonat pada penambahan gas berlebihan.

Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil

Garam Garam Alkali Tanah

Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium

Kalsium Karbonat, CaCO

1
2

Semen

Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Kalsium Klorida

Magnesium dan Kalsium Sulfat

Kalsium Karbida (CaC)

Kesamaan Berilium dengan


Aluminium

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Kalsium Karbonat,
CaCO
Kalsium adalah unsur terbanyak kelima di
bumi, sangat banyak terdapat sebagai kalsium
karbonat dalam deposit masih kapur (chalk),
gamping atau batu kapur dan marmer yang
tersebar luas di mana- mana. Kapur terbentuk
dalam
laut,
terutama
selama
abad
Cretaceouse kira kira 135 juta tahun yang
lalu dari kerangka organisme laut yang tak
terhitung jumlahnya. Batu kapur terbentuk
dari laut yang sama, tetapi sebagai endapan
sederhana karena kelarutan kalsium karbonat
menjadi berlebihan dalam larutan air tersebut
sehingga terjadi pengendapan:
Ca2+ + CO2- CaCO

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Semen
Semen
dibuat
melalui
penggerusan
bersama batu kapur dan serpih (alumino
silikat) dengan pemanasan campuran ini
hingga 1500C. Reaksi kimia yang terjadi
membebaskan karbon dioksida da melelhkan
sebagian komponen membentuk gumpalan /
bongkahan yang disebut kerak-arang (clinker).
Kerak arang ini kemudian digerus menjadi
serbuk
dan
sedikit
kalsium
sulfat
dicampurkkan. Campuran ini dikenal sebagai
semen Portland. Susunan kimia semen ini
adalah 26% CaSiO, 51% CaSiO, dan 11%
CaAlO. ketika air ditambahkan maka akan
terjadi reaksi hidrasi yang kompleks, salah
satunya adalah:
2 CaSiO + 4HO CaSiO3HO + Ca(OH)
Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah

Kalsium
Klorida
Kalsium klorida anhidrat bersifat
hidroskopik, mudah mneyerap uap air,
oleh karena itu sering dipakai sebagai
agen pengering dalam laboratorium
kimia. Kalsium klorida sebagai ganti
natrium klorida, juga dipakai untuk
melelehkan es dengan dua cara.
Pertama, reaksinya dengan air sangat
eksotermik, kedua, kalsium membentuk
campuran
yang
membeku
yang
berakibat banyak mereduksi titik leleh.

Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah

Magnesium dan Kalsium


Sulfat
Magnesium sulfat dijumpai dalam bentuk
heptahidrat, MgSO7HO. Pada mulanya diberi
nama garam Epson, nama suatu kota di Inggris di
mana garam tersebut pertama kali ditemukan.
Garam ini bersifat laktasit (efek memperlancar).
Kalsium
sulfat
terdapat
sebagai
dihidrat,
CaSO2HO dan dikenal sebagai gibsum. Deposit
mineral murni gibsum dengan densitas yang
tinggi disebut alabaster, yang digunakan untuk
keperluan seni pahat. Jika dipanaskan 100C
terbentuk hemihidrat, plester/Gibs Paris, menurut
persamaan reaksi:
CaSO2HO CaSOHO + 1HO

Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Kalsium Karbida (CaC)


Kalsium dengan karbon membentuk
senyawa yang sangat penting dalam industri
yaitu kalsium karbida. Walaupun disebut
karbida, senyawa ini tidak mengandung ion
karbida, C4+ tetapi ion dikarbida (2-), C2- ,
yang umumnya disebut ion asetilida.
Senyawa ini mengadopsi struktur NaCl, di
mana semua ion dikarbida menempati posisi
anion da semua ion kalsium menempati
posisi katon dalam struktur NaCl.
Kalsium
karbida
dipreparasi
dengan
pemanasan karbon (kokas) dan kalsium
oksida pada 2000C dalam tanur listrik
CaO + 3C CaC + CO

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum
Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium
Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah
Penutup

Kimia Anorganik II

Kesamaan Berilium dengan


Aluminium
Di
dalam
udara,
kedua
unsur
membentuk lapisan oksida yang tahan
melindungi
permukaan
unsur
di
bawahnya dari kontak lanjut dengan
udara berikutnya.
Kedua
unsur
bersifat
amfoterik,
bereaksi dengan ion hidroksida pekat
membentuk
anion
berilat
dan
aluminat.
Kedua bentuk karbida (BeC dan AlC)
bereaksi dengan air membentuk metana,
sedangkan dikarbida anggota golongan alkali
tanah yang lain bereaksi dengan air
membentuketuna,
menurut
persamaan
reaksi:
BeC + 4HO 2Be(OH) + CH
AlC + 12HO 4Al(OH) + 3CH
Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Profil
Kecenderungan
Logam
Sifat Umum

Terima Kasih

Berillium
Magnesium
Kalsium dan
Barium

k
Atas Perhatiannya

Oksida Alkali
Tanah
Hidroksida
Alkali Tanah
Garam Garam
Alkali Tanah

Wassalamualaikum

Penutup

Kimia Anorganik II

Golongan Alkali Tana

Kimia Anorganik II

Vous aimerez peut-être aussi