Vous êtes sur la page 1sur 8

Hipertensi dan Diabetes Melitus

___________________________________________________________________________
Abstrak
Hubungan hipertensi dan diabetes melitus sangat kuat, dilihat kriteria yang terdapat
pada pasien hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah, obesitas, dislipidemia dan
peningkatan glukosa darah. Peluang terjadinya hipertensi pada pasien diabetes melitus 1,5-3x
lipat lebih sering dari pasien non diabetes.
Pada diabetes tipe 1, hipertensi sering dikaitkan dengan diabetes nefropati. Penurunan
tekanan darah dan angiotensin converting enzym dapat menghambat kemunduran pada fungsi
ginjal. Pada diabetes tipe 2, hipertensi disajikan sebagai sindrom metabolit yaitu obesitas,
hiperglikemia, dyslipidemia disertai tingginya angka penyakit kardiovaskular.1
Umumnya target tekanan darah pada orang penderita diabetes melitus adalah <130/90
mmHg, tetapi jika proteinuria lebih berat >1gr/24jam maka target perlu lebih rendah yaitu
<125/75 mmHg. Memberikan kombinasi obat Angiotensin converting enzyme inhibitor
(ACE-I) dan Angiotensin receptor blocker (ARB) dikenal mempunyai efek antiproteinurik
maupun renoproteksi yang baik, maka obat-obatan ini sebagai awal pengobatan hipertensi
pada pasien DM.6
Penderita hipertensi dengan diabetes melitus memiliki sifat yang khas seperti adanya
ekspansi volume, meningkatnya sensitifitas terhadap garam, hipertensi sistolik terisolasi dan
albuminuria. Pengendalian tekanan darah menjadi penting karena bila hipertensi menyertai
diabetes maka secara substansial resiko untuk penyakit jantung koroner, stroke, retinopati dan
nefropati akan meningkat tajam.

Kata Kunci : Hipertensi, Diabetes Melitus

Abstract
Relationship of hypertension and diabetes mellitus are very strong, judging criteria
contained in hypertensive patients, increase in blood pressure, obesity, dyslipidemia and
increased blood glucose. Odds of hypertension in patients with diabetes mellitus 1,5-3x more
frequently than non-diabetic patients.
In type 1 diabetes, hypertension is often associated with diabetic nephropathy.
Decrease in blood pressure and angiotensin converting enzyme to inhibit deterioration in
renal function. In type 2 diabetes, hypertension presented as a metabolite syndromes of
obesity, hyperglycemia, dyslipidemia with high rates of kardiovaskular disease.1
1

Generally, the target blood pressure in people with diabetes mellitus is <130/90
mmHg, but if more severe proteinuria> 1 g / 24h then the target needed to be lower <125/75
mmHg. Providing drug combination angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE-I) and
angiotensin receptor blockers (ARBs) are known to have good effects of renalprotection
antiproteinuric, then these drugs as initial treatment of hypertension in patients DM.6
Hypertensive patients with diabetes mellitus have distinctive properties such as
volume expansion, increased sensitivity to salt, isolated systolic hypertension and
albuminuria. Blood pressure control is important because if hypertension accompanies
diabetes substantially, the risk for coronary heart disease, stroke, retinopathy and
nephropathy will rise sharply.

Key word : Hypertension, Diabetes Melitus

________________________________________________________
Latar Belakang

peningkatan glukosa darah. Hipertensi

Hubungan hipertensi dan diabetes mellitus

adalah faktor resiko utama untuk penyakit

sangat kuat, hal ini dapat dilihat dari

kardiovaskular

kriteria yang sering ada pada pasien

mikrovaskular

hipertensi

tekanan

retinopati. Peluang terjadinya hipertensi

darah, obesitas, dislipidemia dan juga

pada pasien diabetes mellitus 1,5-3x lipat

yaitu

peningkatan

dan
seperti

komplikasi
nefropati

dan

lebih sering dari pasien non diabetes.

Diabetes mellitus, diketahui sebagai suatu

Diagnosis

hipertensi

penyakit yang disebabkan oleh adanya

sangatpenting untuk mencegah penyakit

gangguan menahun terutama pada system

kardiovaskular

dengan

metabolism karbohidrat, lemak, dan juga

diabetes. Pada diabetes tipe 1, adanya

protein juga dalam tubuh. Gangguan

hipertensi sering dikaitkan dengan diabetes

metabolisme

nefropati. Pada kelompok ini, penurunan

kurangnya produksi hormone insulin, yang

tekanan darah dan angiotensin converting

diperlukan dalam proses pengubahan gula

enzym menghambat kemunduran pada

menjadi tenaga serta sintesis lemak.

fungsi ginjal. Sedangkan diabetes tipe 2,

Kondisi yang demikian itu mengakibatkan

hipertensi

terjadinya

dan

terapi

pada

disajikan

individu

sebagai

sindrom

tersebut

disebabkan

hiperglikemia,

yaitu

metabolit yaitu obesitas, hiperglikemia,

meningkatnya kadar gula dalam darah atau

dyslipidemia yang disertai oleh tingginya

terdapatnya kandungan gula dalam darah

angka penyakit kardiovaskular.1

atau terdapatnya kandungan gula dalam air


kencing dan zat-zat keton serta asam yang

Definisi
Hipertensi
peningkatan
sedikitnya

berlebihan. Keberadaan zat-zat keton dan


didefinisikan
tekanan
140

sebagai

asam yang berlebihan ini menyebabkan

darah

sistolik

terjadinya

atau

tekanan

banyak kencing, penurunan berat badan

mmHg

haus yang terus menerus,

diastolic sedikitnya 90 mmHg. Penyebab

meskipun

selera

makan

tetap

hipertensi tidak diketahui pada sekitar 95%

penurunan daya tahan tubuh.2

baik,

kasus. Bentuk hipertensi idiopatik disebut


hioertensi primer atau esensial. Patogensis
pasti tampaknya sangat kompleks dengan
interaksi dari berbagi variable. Mngkin

Etiologi

pula ada presdoposisi genetic, mekanisme

Berdasarkan

lain

dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

yang

dikemukakan

perubahan-perubahan

berikut;

mencakup
ekskresi

penyebabnya

hipertensi

1) Hipertensi esensial/ hipertensi primer

natrium dan air oleh ginjal; kepekaan

Hipertensi esensial atau hipertensi primer

baroreseptor; respons vascular dan sekresi

yang tidak diketahui penyebabnya, disebut

renin. (Sylvia A. Price, Lorraine M.

juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar

Wilson. Patofisiologi edisi 6, penerbit

95%

EGC 2013 hal 582-584)

mempengaruhinya

kasus.

Banyak

faktor

seperti

yang
genetik,

lingkungan, hiperaktifitas sistem saraf


3

simpatis, sistem renin angiotensin, defek

atas antigen transplatasi dan proses imun

dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca

lainnya.

intraseluler

dan

meningkatkan
alkohol,

faktor-faktor

risiko

merokok,

seperti

obesitas,

b. Faktor Imunologi

polisitemia.

Respon abnormal dimana antibodi terarah

Hipertensi primer biasanya timbul pada

pada jaringan normal tubuh dengan cara

umur 30 50 tahun.3,4

bereaksi terhadap jaringan tersebut yang

2) Hipertensi sekunder

dianggap seolah-olah sebagai jaringan

Hipertensi sekunder atau hipertensi renal

asing.

terdapat sekitar 5 % kasus. Penyebab

c. Faktor lingkungan

spesifik diketahui, seperti penggunaan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu

estrogen,

penyakit

proses

vaskular

renal,

primer,

dan

ginjal,

hipertensi

sindrom

yang

menimbulkan

cushing,

koarktasio

yang

autoimun

destruksi sel beta.3

hiperaldosteronisme

feokromositoma,
hipertensi

serta

yang

aorta,

berhubungan

2.

dengan

Diabetes

Tipe

II

(Non

Insulin

Dependent Diabetes Melitus / NIDDM )

kehamilan, dan lain lain.3

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan


resistensi insulin dan gangguan sekresi

Etiologi secara umum tergantung dari tipe

insulin pada diabetes tipe II belum

Diabetes, yaitu :

diketahui. Faktor genetik diperkirakan

1. Diabetes Tipe I ( Insulin Dependent

memegang

Diabetes Melitus / IDDM )

terjadinya resistensi insulin. Selain itu

Diabetes yang tergantung insulin yang

terdapat faktor-faktor risiko tertentu yang

ditandai oleh penghancuran sel-sel beta

berhubungan yaitu :

pankreas disebabkan oleh :

a. Usia

a. Faktor genetik

Umumnya manusia mengalami penurunan

Penderita DM tidak mewarisi DM tipe 1

fisiologis yang secara dramatis menurun

itu

suatu

dengan cepat pada usia setelah 40 tahun.

predisposisi / kecenderungan genetik ke

Penurunan ini yang akan beresiko pada

arah terjadinya DM tipe 1. Ini ditemukan

penurunan fungsi endokrin pankreas untuk

pada individu yang mempunyai tipe

memproduksi insulin.

antigen

HLA

b. Obesitas

Antigen

sendiri

tapi

tertentu.

mewarisi

Human

Leucocyte

HLA merupakan

Obesitas

kumpulan gen yang bertanggung jawab

peranan

mengakibatkan

dalam

sel-sel

proses

beta

pankreas mengalami hipertropi yang akan


4

berpengaruh terhadap penurunan produksi

Hipertensi

merupakan

manifestasi

insulin. Hipertropi pankreas disebabkan

gangguan

keseimbangan

hemodinamik

karena peningkatan beban metabolisme

sistem kardiovaskular dan berhubungan

glukosa pada penderita obesitas untuk

dengan faktor genetik, lingkungan dan

mencukupi energi sel yang terlalu banyak.3

pusat-pusat

c. Riwayat Keluarga

Hipertensi adalah interaksi cardiac output

Pada

anggota

keluarga

Pada

diabetes tipe 2 (dan pada kembar non

umumnya

tidak

identik), risiko menderita penyakit ini 5

mempunyai

hingga 10 kali lebih besar daripada subjek

sebagai the silent killer.

(dengan usia dan berat yang sama) yang

akan muncul setelah pasien mengalami

tidak memiliki riwayat penyakit dalam

komplikasi atau kerusakan pada organ

keluarganya. Tidak seperti diabetes tipe 1,

target.

penyakit ini tidak berkaitan dengan gen

berdasarkan hasil pengukuran tekanan

HLA.

darah pasien.5

menunjukkan

bahwa

pasien

hemodinamik.

dan total peripheral resistence.

Penelitian

dekat

regulasi

epidemiologi
diabetes

tipe

penderita

hipertensi

keluhan sehingga

disebut

Keluhan baru

Hipertensi dapat diklasifikasikan

tampaknya terjadi akibat sejumlah defek

Diabetes Melitus

genetif,

Diabetes melitus dapat didiagnosis dengan

masing-masing

memberi

kontribusi pada risiko dan masing-masing

berdasarkan

juga dipengaruhi oleh lingkungan.

glukosa darah dan harus diperhatikan asal

d. Gaya hidup (stres)

bahan darah yang diambil dan cara

Stres kronis cenderung membuat seseorang

pemeriksaan yang dipakai.

Pemeriksaan

mencari makanan yang cepat saji yang

yang

pemeriksaan

kaya pengawet, lemak, dan gula. Makanan

glukosa dengan cara enzimatik dengan

ini berpengaruh besar terhadap kerja

bahan darah plasma vena.

pankreas. Stres juga akan meningkatkan

diabetes

kerja

polidipsia, polifagia dan berat badan

metabolisme

dan

meningkatkan

pemeriksaan

dianjurkan

melitus
tanpa

konsentrasi

adalah

Gejala khas

adalah
sebab

yang

poliuria,

kebutuhan akan sumber energi yang

menurun

jelas,

berakibat pada kenaikan kerja pankreas.

sedangkan gejala tidak khas adalah lemas,

Beban yang tinggi membuat pankreas

kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal,

mudah rusak hingga berdampak pada

mata kabur, disfungsi ereksi pada pria dan

penurunan insulin.3,4

pruritus vulva pada wanita.5


Diagnosis diabetes melitus dapat

Diagnosis

ditegakkan apabila terdapat gejala klasik


5

diabetes melitus dan glukosa plasma

sistem renin-angiotensin dan konsekuensi

sewaktu > 200 mg/dL atau gejala klasik

metabolik

diabetes melitus disertai dengan glukosa

morbiditas.3,4

plasma puasa >126 mg/dL.5

Abnormalitas

yang

meningkatkan

metabolik

berhubungan

dengan peningkatan diabetes mellitus pada


Patofisiologi Hipertensi dengan Diabetes

kelainan

Melitus

endothelial. Sel endotelial mensintesis

Hipertensi adalah suatu faktor resiko yang

beberapa substansi bioaktif kuat yang

utama

penyakit

mengatur struktur fungsi pembuluh darah.

komplikasi

Substansi ini termasuk nitrit oksida,

untuk

kardiovaskular
mikrovaskular

dan
seperti

nefropati

dan

spesies

retinopati
Prevalensi
diabetes
tinggi

fungsi

tubuh/

reaktif

lain,

disfungsi

prostaglandin,

endothelin, dan angiotensin II. Pada


populasi
adalah

daripada

hipertensi

1,5-3

kali

kelompok

pada

pada

individu tanpa diabetes, nitrit oksida

lebih

membantu menghambatatherogenesis dan

non

melindungi

pembuluh

darah.

Namun

diabetes. Diagnosis dan terapi hipertensi

bioavailabilitas pada endothelium yang

sangat

diperoleh dari nitrit oksida diturunkan

penting

untuk

kardiovaskular

mencegah
pada

individu

penyakit

pada individu dengan diabetes melitus.


Hiperglikemia

menghambat

produksi

diabetes.

endothelium,

mesintesis

aktivasi

Pada diabetes tipe 1, adanya hipertensi

dan meningkatkan

produksi

superoksid

sering

anion yaitu sebuah spesies oksigen reaktif

diindikasikan

dengan

adanya

diabetes nefropati. Pada kelompok ini,

yang

penurunan tekanan darah dan angiotensin

merusak formasi nitrit oksida. Produksi

converting

nitrit oksida dihambat lebih lanjut oleh

enzym

menghambat

kemunduran pada fungsi ginjal.

resistensi

insulin,

Pada diabetes tipe 2, hipertensi disajikan

pelepasan

asam

sebagai sindrom metabolit (yaitu obesitas,

jaringan

hiperglikemia, dyslipidemia) yang disertai

adipose. Asam lemak bebas, aktivasi

oleh

protein

tingginya

kardiovaskular.

angka
Pada

orang

penyakit
dengan

kinase

yang
lemak

menyebabkan
berlebih

C,

dari

menghambat

phosphatidylinositol-3 dan meningkatkan

diabetes mellitus, hipertensi berhubungan

produksi

dengan

Semua mekanisme ini secara langsung

resistensi insulin dan abnormalitas pada

mengurangi bioavailabilitas.3,4
6

spesies

oksigen

reaktif.

Disamping mempengaruhi kadar glukosa


Terapi dan pencegahan

darah,

Terapi dasar adalah kendalikan gula darah,

terhadap komponen lain resistensi insulin

tekanan darah dan lemak darah. Selain itu

yaitu lipid yaitu mencegah penambahan

diperlukan upaya mengubah gaya hidup

berat badan dan tekanan darah.

seperti pengaturan diet, menurunkan berat

Metformin

badan

gangguan

bila

berlebih,

latihan

fisik,

metformin

di

juga

berpengaruh

kontraindikasikan

fungsi

hati,

infeksi

pada
berat,

menghentikan kebiasaan merokok, dll.

gangguan alcohol berlebihan, serta gagal

Pengendalian kadar gula darah

jantung

Berbagai penelitian klinik jangka panjang

Metformin juga mengganggu absorbsi

menunjukan bahwa pengendalian kadar

vitamin B12 oleh karena itu disarankan

gula darah secara intensif akan mencegah

untuk monitoring hematologi.6

yang

memerlukan

terapi.

progresivitas dan mencegah timbulnya


penyulit kardiovaskular, baik pada DM

Pengendalian tekanan darah

tipe 1 ataupun tipe 2.6

Pengendalian

Saat ini obat golongan biguanid yang

ditunjukan memberi efek perlindungan

banyak

yang

dipakai

adalah

metformin.

tekanan

besar,

baik

darah

terhadap

juga
ginjal,

Metformin terdapat dalam kosentrasi yang

renoprokteksi, maupun terharap organ

tinggi didalam usus dan hati, tidak

kardiovaskular. Pada umumnya

dimetabolisme

tekanan

tetapi

secara

cepat

darah

pada

orang

target

penderita

dikeluarkan melalui ginjal. Proses itu

diabetes mellitus adalah <130/90 mmHg,

berjalan dengan cepat sehingga metformin

akan tetapi jika proteinuria

biasanya diberikan dua sampai tiga kali

>1gr/24jam maka target perlu lebih rendah

sehari kecuali dalam bentuk extended

yaitu <125/75 mmHg. Perlu diingat bahwa

release. Setelah dimakan secara oral,

mencapai target ini tidaklah mudah. Sering

metformin akan mencapai kadar tertinggi

kali harus memberi kombinasi obat dengan

dalam darah setelah 2 jam dan diekskresi

berbagai

lewat urin dalam keadaan utuh dengan

converting enzyme inhibitor (ACE-I) dan

paruh waktu 2,5 jam. Metformin juga

Angiotensin

dapat menekan ekskresi enzim lipogenik

dikenal mempunyai efek antiproteinurik

dan menekan fungsi sel alfa pankreas

maupun renoproteksi yang baik, maka

sehingga menurunkan glucagon serum dan

obat-obatan ini sebagai awal pengobatan

mengurangi hiperglikemi saat puasa.6

hipertensi pada pasien DM.6

efek

samping.

receptor

lebih berat

Angiotensin

blocker

(ARB)

Prognosis

Referensi

Prognosis pasien diabetes mellitus dengan

1) Hess K, Marx N, Lehrke M.

hipertensi sangat pergantung pada kontrol

Cardiovascular

glukosa

diabetes: the venureble patient.

darah

secara

menyingkirkan
kardiovaskular

optimal

faktor-faktor
seperti

dan
resiko

merokok

European

disease
Heart

and
Journal

dan

Supplements. 2012; 14 (Suppl B):

hiperlipidemia. Kontrol kadar glukosa

B4-B13.
2) Sylvia A. Price, Lorraine M.

yang optimal dengan sendirinya dapat

Wilson.

memperbaiki kadar kolesterol, namun


apabila

kadar kolesterol tetap

edisi

6,

penerbit EGC 2013 hal 582-584


3) Yogiantoro M.Hipertensi Esensial

tinggi

setelah ini, terapi penurunan lipid secara

dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

agresif dapat dilakukan.7

Dalam Jilid I EdisiIV. Jakarta : FK


UI. 2006
4) Price,

Kesimpulan
Hipertensi

Patofisiologi

2006.Patofisiologi Konsep Klinis

dan

Proses-Proses Penyakit Edisi IV.

komorbid diabetes mellitus yang sering

EGC,Jakarta
5) Purnamasari D. Diagnosis dan

sindroma

salah

Sylvia.

satu

komponen

merupakan

Anderson.

metabolik

dijumpai, dan sebaliknya penderita dengan

klasifikasi diabetes melitus. Dalam:

hipertensi mempunyai resiko mengidap

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, et al,

diabetes mellitus lebih tinggi dibandingkan


dengan

populasi

yang

editor. Buku ajar ilmu penyakit

normotensi.

dalam. Jilid II. Edisi VI. Jakarta:

Hipertensi pada penderita populasi dengan

Interna Publishing; 2014.hlm.2259-

diabetes mellitus memiliki sifat yang khas


seperti

adanya

ekspansi

60, 2323-4
6) Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,

volume,

meningkatnya sensitifitas terhadap garam,


hipertensi

sistolik

albuminria.Pengendalian

terisolasi

dan

tekanan

darah

Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar


ilmu penyakit dalam. Edisi ke-5.
Jakarta:

menjadi penting karena bila hipertensi

InternaPublishing;

menyertai diabetes maka secara substansial

2009.h.1884-6
7) Davey P. At a glance medicine.

resiko untuk penyakit jantung koroner,

Jakarta: Erlangga. 2006. Hl.267

stroke, retinopati dan nefropati akan


meningkat tajam

Vous aimerez peut-être aussi