Vous êtes sur la page 1sur 18

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL AQUA


( Studi Kasus di Kelurahan Gajahmungkur Semarang )

Oleh :
Sandhy Nor Pramono
Andy Kridasusila
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Abstraksi
Pada garis besarnya perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan
dan keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan diantara tentang harga
yang terjangkau, kualitas yang baik, promosi iklan yang bagus agar dapat menarik
minat konsumen. Dengan memahami perilaku konsumen dalam memilih produk,
pemasar dapat memahami dengan sebenarnya apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan konsumen, latar belakang konssumen alasan melakukan pembelian produk.
Berdasarkan pemaparan diatas maka judul dalam penelitian ini adalah Analisis
Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Air Mineral Aqua ( Studi Kasus Pada Konsumen di Kelurahan
Gajahmungkur Semarang )
Populasi yang digunakan adalah konsumen di Kelurahan Gajahmungkur
Semarang yang melakukan pembelian air mineral dengan kemasan merek Aqua,
sedangkan sampelnya adalah konsumen di Kelurahan Gajahmungkur Semarang
sebanyak 96 orang dengan tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Purposive sampling.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : pengujian
hipotesis 1 menunjukan bahwa Harga berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Hal ini ditunjukan dengan (sig) t < (0,05) dan t hitung > t tabel.
Pengujian Hipotesis 2 menunjukan bahwa Kualitas produk berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan (sig) t < (0,05) dan t
hitung > t tabel. Pengujian hipotesis 3 menunjukan bahwa promosi berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan (sig) t < (0,05)
dan t hitung > t tabel.
Kata Kunci : Harga, Kualitas Produk, Promosi dan Keputusan Pembelian

ANALYSIS OF EFFECT OF PRICE, QUALITY PRODUCTS AND


PROMOTION OF MINERAL WATER AQUA PURCHASE DECISION
(Case Studies in the Village Gajahmungkur Semarang)
by
Sandhy Nor Pramono
Andy Kridasusila SE, MM,

Faculty of Economics, University of Semarang


Abstract
In the outline the company must understand what the needs and desires of
consumers to products produced between about prices, good quality, good advertising
campaign to attract customers. By understanding consumer behavior in choosing a
product, marketers can understand exactly what the consumer wants and needs,
background konssumen reason to purchase the product. Based on the title of the
exposure in this study is " Analysis Of Effect Of Price, Quality Product and
Promotion Buying Decision Mineral Water Aqua ( Case Studies in Consumer Village
Gajahmungkur in Semarang ) ''
Population used is the consumer in the Village Gajahmungkur Semarang who
make purchases with bottled mineral water brand Aqua, while the sample is in the
Village Gajahmungkur Semarang consumers as much as 96 people with the sampling
technique
used
was
Purposive
sampling.
The results obtained in this study are: testing of hypothesis 1 indicates that the price
has a positive effect on purchase decisions. This is evidenced by (sig) t < (0.05) and
the t count> t table. Testing Hypothesis 2 showed that product quality has a positive
effect on purchase decisions. This is evidenced by (sig) t < (0.05) and the t count> t
table. Testing hypothesis 3 shows that the promotion of a positive influence on
purchase decisions. This is evidenced by (sig) t < (0.05) andthetcount>ttable.
Keyword: Price, Quality Products, Promotions and Purchase Decisions

PENDAHULUAN
Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak
sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam
keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu produk yang bermain dipasar
sekaligus memiliki pasar yang sangat potensial adalah air mineral. Dengan adanya
persaingan antar perusahaan air minum dalam kemasan akan membuat konsumen
benar-benar selektif dalam mengambil keputusan pembelian. Secara jelas masyarakat
cenderung bersikap rasional dan selektif terhadap pembelian barang yang
diinginkannya baik kualitas produk maupun harganya. Disisi lain dengan tumbuhnya
pesaing-pesaiang baru maka perusahaan dituntut untuk mengambil langkah dan
menerapkan strategi yang tepat untuk mempertahankan pelanggannya.
Konsumen dalam melakukan rencana pembelian dihadapkan pada berbagai
alternatif pilihan produk, tempat, harga, dan pilihan-pilihan lainnya. Oleh karena itu
konsumen sering menghadapi kebingungan dalam memilih produk yang bagaimana
yang akan dibeli. Keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan produk
bukan sekedar karena nilai fungsi awalnya namun juga karena nilai sosial dan
emosionalnya.Keseluruhan perubahan kondisi masyarakat secara global
mengakibatkan konsumen kian selektif dan bersikap kritis terhadap semua produk
dan kinerja yang dilakukan perusahaan. Diferensiasi pada tingkat produk makin sulft
dilakukan. Persaingan ditingkat produk makin ketat mempersempit ruang
gerakinovasi produk untuk melakukan diferensiasi. Usaha menciptakan dan
mempertahankan konsumen yang loyal untuk salah satu jalan untuk menjaga loyalitas
2

pelanggan dapat dilakukan dengan menciptakan hubungan emosional antara


konsumen dan produk.
Pemasar harus melihat tentang bermacam faktor yang mempengaruhi
konsumen dan mengembangkan pemahaman bagaimana konsumen melakukan
keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan. Perilaku konsumen sangat
dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis
konsumen. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
pemasar, tapi harus benar-benar diperhitungkan. Peran faktor-faktor tersebut berbeda
untuk setiap produk. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian
suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh. Dengan memahami perilaku
konsumen melalui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen, perusahaan dapat
mengenal konsumennya dan memuaskan keinginan konsumennya yang bertujuan
untuk mempengaruhi keputusan konsumen, mempertahankan konsumen, dan
memenangkan persaingan dengan kompetitornya.
Perilaku pembelian konsumen pada dasarnya merupakan proses memilih,
membeli dan menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan. Perusahaan dalam
menjalankan usahanya harus selalu memantau perubahan perilaku konsumen
sehingga dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen tersebut untuk
memperbaiki strategi pemasarannya, karena pada hakekatnya tujuan dari pemasaran
adalah untuk mengetahui dan memahami sifat konsumen dengan baik sehingga
produk yang ditawarkan dapat laku teijual dan konsumen loyal terhadap produk yang
dihasilkan. Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin menggiurkan,
karena kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
penduduk. Perusahaan yang menggarap bisnis AMDK pun semakin banyak dan terus
melakukan ekspansi untuk memperluas jaringan pasar produk-produknya.
Kebutuhan masyarakat akan air minum sangat tinggi tetapi ketersediaan air
yang layak minum dalam arti berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin
sulit diperoleh. Saat ini masyarakat, terutama di kota-kota besar tidak bisa lagi lepas
dari AMDK.Total penjualan AMDK di Indonesia saat ini diperkirakan lebih dari Rp.
3 triliun per tahun. Dari angka tersebut merek Aqua menguasai pangsa pasar 45%,
lalu sebesar 30% oleh merek-merek lain, yaitu Ades, Total, Club, 2-Tang, Vit dan
Oasis. Sementara itu, 25% lainnya diperebutkan oleh ratusan merek yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.

Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
2011

Tabel 1
Jumlah Omset Penjualan Air Mineral Aqua
Target
Omset Penjualan
Penjualan
(dalam triliun
% Target
(dalam triliun
Rupiah)
Rupiah)
1,80
1,50
83,33 %
2,15
1,75
81,39 %
2,30
2,10
91,30 %
2,55
2,20
86,27 %
2,75
2,50
92,59%
2,90
2,60
89,65%

Sumber : Aulia Aqua ( Kel. Gajahmugkur )

Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa selama empat tahun terakhir jumlah
omset penjualan air mineral Aqua tidak sesuai dengan target yang sudah ditentukan
oleh perusahaan. Meskipun demikian, produk Aqua tetap menguasai pasar meskipun
target dari perusahaan tidak tercapai. Dari tahun 2006 target dari perusahaan adalah
1,80 sedangkan omset penjualan hanya 1,50. Juga pada tahun-tahun berikutnya pada
tahun 2007 target penjualan 2,15 omset penjualan 1,75, tahun 2008 target perusahaan
2,30 omset penjualan 2,10, dan terakhir pada tahun 2009 target penjualan 2,55
sedangkan omset penjualan hanya 2,20. Demikian juga untuk % target dari tahun

2006 (83,33%), 2007 (81,39%), 2008 (91,30%), 2009 (86,27%), 2010 (92,59) dan
tahun 2011 (89,65).
Dapat dilihat dari keterangan tabel diatas bahwa omset penjualan aqua tidak
sesuai target yang diharapkan. Meskipun demikian Aqua tetap menguasai pasar
sebagai permintaan tinggi dalam pembelian air mineral. Dengan target yang tidak
tercapai ini menjadi suatu evaluasi perusahaan aqua untuk memaksimalkan penjualan
produknya agar tercapai target perusahaan yang ditetapkan. Oleh sebab itu itu Aqua
sebagai perusahaan yang besar dan sudah dikenal semua orang, aka tetap berusaha
menjadikan produknya sebagai pilihan pertama dari produk pembelian air mineral.
Hal ini membuktikan bahwa Aqua selalu berupaya untuk meningkatkan penjualan
agar dapat bersaing dengan perusahaan air mineral lainnya dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
Namun kenyataan ini tidak berlangsung lama sebab banyak produsen air
minum lain yang dengan cepat dapat menangkap peluang pasar dengan menciptakan
dan menawarkan jenis produk yang serupa. Satu per satu merek air mineral
bermunculan untuk menjadi pesaing di pasar ini, seperti air mineral Total, Avita,
Club dan sebagainya. Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, yang juga pada
air mineral, sehingga untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan usaha suatu perusahaan maka perusahaan harus melaksanakan
kegiatan fungsionalnya secara teratur dan baik. Rahasia keberhasilan Aqua adalah
kemampuannya untuk tumbuh secara cepat untuk menciptakan ledakan permintaan
untuk air dalam botol di Indonesia dan kemudian memasok permintaan itu. Pada
dasarnya, orang Indonesia mengkonsumsi lebih kecil dari satu liter air dalam botol
per tahun. Konsumen termotivasi untuk membeli air mineral Aqua karena Aqua
berasal dari 100% air pegunungan yang mengalir sendiri tanpa dipompa (self flaw),
sehingga begitu jernih dan mengandung komposisi mineral seimbang. Aqua diproses
dengan teknologi tinggi dan penuh kualitas di setiap titiknya. Aqua selalu
memperhatikan kualitas produknya, mulai dari pemilihan sumber, pemrosesan sampai
dengan penanganan produk. Ada standar penyitnpanan dan penanganan produk yang
harus ditetapkan untuk tetap menjaga kualitas Aqua sampai di tangan konsumen.
Persepsi konsumen terhadap air mineral Aqua adalah bahwa Aqua merupakan
air mineral yang harganya sesuai dengan kualitasnya, airnya tidak berbau, memiliki
kesegaran yang sesuai selera konsumen dan mendapatkan sertifikat mutu. Aqua
mencoba untuk menggunakan pengaruh yang besar dari sebuah pembelajaran dimana
konsumen termotivasi pada proses atau belajar akan sesuatu hal. Sehatnya
mengkonsumsi air mineral dalam kemasan dilihat dari penelitian yang menunjukkan
bahwa pada remaja dan orang dewasa dehidrasi sering kali terjadi karena kebiasaan
minum sehari-hari yang kurang. Menurut The Indonesian Regional Hydration Study
(THIRST), sebuah penelitian yang mengungkap dehidrasi ringan di berbagai daerah di
Indonesia, 46.1% subjek remaja dan dewasa mengalami dehidrasi ringan. Keyakinan
dan sikap konsumen terhadap air mineral Aqua dapat tumbuh melalui inovasi yang
dilakukan oleh Aqua yaitu selalu melakukan pengembangan dan diversiflkasi
terhadap produk Aqua serta membangun aliansi dengan merek terkenal, yaitu Danone
untuk peningkatan kualitas dan memperkuat pasar. Dari latar belakang msalah,
perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Tidak tercapainya
target penjualan yang ditetapkan perusahaan dan bagaimana mengupayakan
tercapainya target penjualan perusahaan, maka dengan bertitik tolak dari
permasalahan tersebut yang akan menjadi penelitian yang akan dianalisis dalam
penulisan skripsi ini adalah apakah harga, kualitas produk, dan promosi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian air mineral Aqua di Kelurahan Gajahmungkur
Semarang.

TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong ( 2001 : 7 ) pemasaran adalah suatu proses dan
manajerial yang membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya serta
memperoleh laba dan untuk perkembangan perusahaan. Pemasaran juga merupakan
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditunjukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada.
Tujuan pemasaran menurut Dauglas W. Foster (2002 : 11 ), sebagai fungsi
manajemen, pemasaran bermaksud memberikan arah dan tujuan pada kegiatankegiatan perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan megumpulkan serta menafsirkan
informasi tentang pasar perusahaan, produk serta perusahaan pesaing informasi
tersebut dipergunakan untuk menentukan kegiatan yang harus diambil atau cara
menyesuaikan operasi pemasaran menghadapi perubahan yang terjadi pada pasar
produk tersebut yang telah dipilih. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 5) inti dari
pemasaran adalah megidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
Salah satu definisi ssingkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara
menguntungkan. Karenanya manajemen peasaran sebagai seni dan ilmu memilih
pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Proses Pemasaran
Philip Kotler dan Amstrong (2008 : 6) mengemukakan model sederhana dari
lima langkah proses pemasaran. Langkah langkah model pemasaran yang sederhana
adalah sebagai berikut :
Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan
Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan
Membangun program pemsaran terintegrasi yang memberikan nilai yang
unggul
Membangun hubungan yang mengutungkan dan menciptakan kepuasan
pelanggan
Menangkap nilai dari pelanggan
Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menekankan agar perusahaan dapat mencapai tujuannya
dengan tepat dengan memberikan kepuasan kepada konsumen. Konsep paling dasar
yang mendasari pemasaran adalah sebagai berikut :
Kebutuhan ( need) adalah keadaan dari perasaan kekurangan
Keinginan (want) adalah kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budata dan
kepribadian seseorang
Permintaan (demand) adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkatn mengkonsumsi, dan menghabiskan produk daii jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan defmisi yang lain
mengartikan perilaku yang ditunjukkan oleh orang dalam hal merencanakan, membelt
dan menggunakan barang-barang ekoiwmt dan jasa ( Swasta dan Handoko, 2001 :
27).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
irtdividu yang melaksanakan partbelian untuk konsumsi pribadi, maupun individu

yang melaksanakan pembelian barang-barang untuk pihak lain, malaupun mereka


tidak terlibat secara aktif dalam aktivitas pembelian.
Keputusan Pembelian
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya
merupakan kumpulan dari sejumlah kepulusan. Setiap keputusan membeli
mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen (Swasta dan Irawan, 2001 : 118119). Komponen-komponen tersebut adalah :
Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang jenis produk apa yang akan
dibeli.
Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dengan
bentuk tertentu, keputusan tersebut menyangkut ukuran, mutu, corak dan
sebagainya.
Keputusan tentang merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk yang akan dibeli.
Apakah ditoko serba ada, supermarket, kios atau tempat lain.
Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
akan dibelinya.
Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian.
Empat tipe perilaku keputusan membeli terdiri dari (Kotler dan Amstrong, 2001 :
219-222)
Perilaku membeli yang kompleks
Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan
mendalam konsumen dalam membeli, dan adanya perbedaan pandangan yang
signifikan antara merek yang satu dengan yang lain.
Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.
Perilaku membeli
konsumen dalam situasi
bercirikan keterlibatan
konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara
merek-merek yang ada.
Perilaku membeli yang mencari variasi
Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan
konsumen tetapi sedikit perbedaan diantara merek dianggap besar.
Pengertian Harga
Harga sering menjadi faktor dalam pembelian. Terbentuknya harga
merupakan
kesepakatan antara penjual dan pembeli dalam proses tawar menawa. Dan harga
adalah jumlah yang dibedakan untuk sebuah produk dan jasa untuk atau jumlah nilai
yang konsumen tukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau
menggunakan jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 345) dalam arti sempit
harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi harga
adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa
Tidak seperti fitur produk dan komitmen penyalur, harga dapat berubah
dengan cepat. Pada saat bersamaan, dan penetapan harga adalah permasalahan nomor
satu yang dihadapi banyak eksekutif pemasaran, banyak perusahaan tidak menangani
penetapan harga dengan baik. Harga mempunyai pengaruh yang langsung bagi laba
perusahaan, lebih penting lagi sebagai bagian dari keseluruhan proposisi nilai
perusahaan. Harga memegang peranan kunci dalam menciptakan nilai pelanggan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
6

Stategi penetapan harga


Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 4 ) ada tiga strategi penetapan harga
yaitu :
Strategi penetapan harga produk baru
Penetapan harga biasanya berubah ketika melalui siklus hidupnya. Tahap
pengenalan adalah tahap yang paling menantan. Perusahaan menyajikan sebuah
produk baru menghadapi tantangan menetapkan harga untuk pertama kalinya.
Strategi penetapan harga bauran produk
Strategi untuk menetapakan harga produk sering berubah ketika produk itu
menjdi bagian dari bauran produk. Dalam kasus ini, perusahaan mencari
sekumpulan harga yang memaksimalkan laba dari total bauran produk.
Strategi penyesuaian harga
Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka dengan
memperhitungkan berbagai perbedaan pelanggan dan perubahan situasi
Kualitas Produk
Definisi dari kualitas adalah ukuran seberapa dekat suatu barang atau jasa,
sesuai dengan standar tertentu. Dewasa ini orang selalu mendasarkan diri pada sistem
yang menjamin kualitas, yaitu sistem yang terdiri dari kebijaksanaan, prosedur dan
pedoman yang membentuk dan memelihara standar tertentu kualitas produk.
Menurut Tjiptono ( 2004 : 51 )
Definisi kualitas adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merek dalam
menjalankan fungsinya, maka kualitas merupakan gabungan dari daya tahan,
kehandalan, ketepatan, kemudahan dan pemeliharaan dan perbaikan dengan segala
atribut lainnya.
Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif yaitu tergantung dari
perspektif yang digunakan untuk menetukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya
ada tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain
( Lupiyoadi
2001 : 144 ) :
Persepsi konsumen
Produk/jasa
Proses
Adapun unsur sistem penjamin kualitas adalah
Unsur pendukung dari lingkungan dunia usaha (ekstren)
Prioritas pelanggan
Pemasok
Langganan pada umumnya
Kegiatan pengawasan kualitas
Tujuan manajemen kualitas
Spesifikasi kualitas produk
Masukkan, proses dan keluaran ( pengawasan kualitas )
Unsur pendukung organisasi (interen)
Kemampuan berproduksi
Penunjang teknis
Tugas lapangan
Promosi
Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang dan
menyebarkan informasi tentang kehadirannya, ketersediaan, cirri-ciri dan kondisikondisi produknya serta manfaat yang dapat diperoleh para pelanggan / calon
pelanggan atas produk yang ditawarkan tersebut. Promosi diartikan sebagai arus
informasi / persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang / organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran (Tjiptono, 2001:93).
Adapun beberapa jenis promosi yang sering disebut bauran promosi, yaitu :
- Periklanan
mendefinisikan periklanan sebagai scmiui bentuk pcnyajian non personal,
promosi ide-ide. Promosi barang dagangan atau jissa yang dilakukan olch
sponsor tertentu yang dibayar. Periklanan adalah komunikasi non individual
7

dengan sejumlah biaya melalui berhagai media yang dilakukan oleh


perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu.
-

Penjualan antar pribadi / Personal selling


Kotler (2001 : 242) personal selling adalah penyajian lisan dalam suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan
melakukan penjualan. Personal selling sebagai interaksi individu saling
bertemu muka ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan
pihak lain. Media yang digunakan untuk melakukan personal
selling
adalah melalui wiraniaga baik yang ada di lapangan (salesman) maupun yang
ada. Di counter-counter perusahaan.

Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk merangsang
pembelian atau penjualan produk atau jasa. Fungsi promosi penjualan itu
sendiri adalah menghubungkan antara periklanan. Personal selling dan alat
promosi yang lain, juga melengkapi dan mengkooixiinir beberapa bidang
tersebut.

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan


Pembelian
Pengertian produk menurut Kotler (2001 : 120) adalah setiap apa saja yang
ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan dan konsumsi yang
dapat mcmenuhi kcinginan atau kehutulian. Produk ini mcliputi benda ilsik. Jasa.
Orang, tempat organisasi dan gagasan-gagasan. Berdasarkan definisi tersebul dapal
dikatakan bahwa konsumen sebenarnya tidak hanya membeli atribut fisik, tetapi
mereka juga membeli sesuatu yang memuaskan keinginan mereka. Suatu perusahaan
yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk itu sendiri, tetapi
juga manfaat dari produk itu.
Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari
perusahaan atau produksi, mengingat kualitas produk berkaitan erat dcngan masalnh
kepuasan konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan
perusahaan.
Setiap perusahaan atau produsen harus memiliki tingkat tingkat kualitas yang
akan memantau atau menunjang untuk meningkatkan atau mempertahankan produk
dipasar. Kualitas merupakan satu dari alat utama untuk mencapai posisi produk.
Kualitas menyatakan tingkat-tingkat kemampuan suatu produk tertentu dalam
melaksanakan fungsinya yang diharapkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, (2000), Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Jamu Sidomuncul, (studi
kasus pada kelurahan wonosari).Dibuktikan dengan nilai t hitung 8,002 > nilai t tabel
1,96 atau signifikan = 0,000 < 0,005. Dengan demikian Hipotesis diterima. Dari
uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :
Ha: Ada pengaruh yang positif antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian air mineral Aqua.
Pengaruh
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Pengertian harga menurut Sutisna (2001) adaiah sejumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Adapun yang dimaksud kebijakan
mengenai harga (pricing policy) menurut Converce Huegy dan Mitchel aclakih
keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk satu jangka periode tertentu
dapat disebut sebagai kebijakan penerapan harga. Menurut definisi di atas
kebijaksanaan; mengenai harga sifatnya hanya sementara, berarti produsen harus
mengikuti perkembangan harga di pasar dan harus mengetahui posisi perusahaan
daiam situasi pasar secara keseluruhan.
8

Berdasarkan strategi penetapan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan


penetapannya. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha
menetapkan barang dan jasa setepat mungkin. Oleh karena itu tinjauan kitadisini
berawal dari segi manajemen perusahaan yang mempunyai kepentingan dengan
penetapan harga, yang baik sesuai dengan keinginan konsumen.
Beberapa tujuan dan penetapan harga yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan
antara lain :
Mencapai target laba atau keuntungan
Mencapai kestabilan harga
Menentukan / mencegah persaingan tingkat harga
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartini, Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kartu Mentari ( studi kasus pada
kabupaten Karanganyar ). Dibuktikan dengan nilai t hitung 5,189 > nilai t tabel 1,96
atau signifikan = 0,000 < 0,005. Dengan demikian Hipotesis diterima. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :
Ha: Ada pengaruh yang positif antara harga terhadap keputusan pembelian
air mineral Aqua.
Pengaruh
Promosi
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang dan
menyebarkan informasi tentang kehadirannya, ketersediaan, cirri-ciri dan kondisikondisi produknya serta manfaat yang dapat diperoleh para pelanggan / calon
pelanggan atas produk yang ditawarkan tersebut. Promosi diartikan sebagai arus
informasi / persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang / organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran (Tjiptono, 2001:93).
Adapun beberapa jenis promosi yang sering disebut bauran promosi, yaitu :
- Periklanan
mendefinisikan periklanan sebagai scmiui bentuk pcnyajian non personal,
promosi ide-ide. Promosi barang dagangan atau jissa yang dilakukan olch sponsor
tertentu yang dibayar. Periklanan adalah komunikasi non individual dengan sejumlah
biaya melalui berhagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba
serta individu-individu.
-

Penjualan antar pribadi / Personal selling


Kotler (2001 : 242) personal selling adalah penyajian lisan dalam suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan melakukan
penjualan. Personal selling sebagai interaksi individu saling bertemu muka ditujukan
untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Media yang digunakan
untuk melakukan personal selling adalah melalui wiraniaga baik yang ada di
lapangan (salesman) maupun yang ada. Di counter-counter perusahaan.
-

Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk merangsang
pembelian atau penjualan produk atau jasa. Fungsi promosi penjualan itu sendiri
adalah menghubungkan antara periklanan. Personal selling dan alat promosi yang
lain, juga melengkapi dan mengkooixiinir beberapa bidang tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sudharta (2002), Analisis
pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Susu Dancow (study
kasus pada kelurahan Sukoharjo) Dibuktikan dengan nilai t hitung 2,432 > nilai t
tabel 1,96 atau signifikan = 0,000 < 0,005. Dengan demikian Hipotesis diterima.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :
Ha: Ada pengaruh yang positif antara promosi terhadap keputusan
pembelian air mineral Aqua.

Kerangka Pikir
Dalam kaitannya dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk air
mineral, maka informasi mengenai karakterisrik produk akan dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsumen akan
memilih produk air mineral yang sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dalam
konsep bauran pemasaran, dipertimbangkan bahwa harga, kualitas produk, dan
promosi merupakan faktor-faktor yang dikembangkan pemasar untuk memberikan
nilai dan produk yang dijual, sehingga olekh konsumen faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi keputusan pembelian.
Gambar 1
Kerangka pemikiran
HARGA (X1)

KUALITAS
PRODUK
(X2
)

KEPUTUSAN
PEMBELIAN
(Y)

PROMOSI (X3)

METODE PENELITIAN
Tabel 2
Definisi Operasional
NAMA
VARABEL
Harga

DEFINISI VARIABEL
jumlah yang dikeluarkan
seseorang dalam memberi nilai
terhadap suatu barang/jasa

Kualitas Produk Ukuran relatif barang/jasa yang


dapat memberikan gambaran
mengenai seberapa jauh tingkat
keunggulan suatu produk
mampu memenuhi keinginan
konsumen
Promosi

Upaya perusahaan untuk


meginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk
serta mengingatkan konsumen
tentang produk perusahaan

INDIKATOR

SUMBER

1. Harga beli
2. Perbandingan harg
dengan produk sejenis
3. Kesesuaian harga
dengan spesifikasi

Yudhi
Hermawan
(2007)

1. Kesan kualitas
2. Cita rasa
3. kemasan

Yudhi
Hermawan
(2007)

1. Promosi di TV
2. Penggunaan promosi
produk dengan model
terkenal
3. Daya tarik iklan

Yudhi
Hermawan
(2007)

1
01

Keputusan
Pembelian

Kegiatan yang dilakukan


seseorang untuk membeli
produk tertentu

1. Harga
2. Kualitas Produk
3. Promosi

Yudhi
Hermawan
(2007)

Populasi dan Sampel


Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang karakteristiknya hendak
diduga. (Sugiyono, 2006:453). Dalam penelitian ini populasinya adalah para
konsumen yang pernah membeli dan menggunakan Aqua di kelurahan gajah
mungkur semarang
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat
mcwakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode
Purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria dalam pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konsumen yang berdomisili di gajah mungkur semarang yang mudah dijangkau oleh
peniliti dengan cara membagi kuisioner
dan konsumen yang lama menetap di
kelurahan Gajahmungkur.
Karena populasi tidak dapat diketahui jumlahnya dengan pasti maka menurut
moe (Margin of error) yang digunakan 10%
(Widiyanto, 2008:78). Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
2
N =
Z
4 (moe)

1,96

4(0,1)

3,8416
0.04
= 96,04

Dimana:
N
= Sampel
Z
= Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
Moe = Margin Of Error / kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi disini
ditetapkan 10%
Untuk memudahkan perhitungan dan pengambilan sampel, selanjutnya
penelitian ini akan menggunakan sampel sebanyak 96 orang.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
variabel terpengaruh dengan variabel yang mempengaruhi yaitu, harga, kualitas
produk dan promosi (Ghozali, 2006:79). Bentuk persamaan regresi penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Y = a + b,X, + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = keputusan pembelian

a = konstanta
b1..b4 ~ koefisien regresi
Xt = Harga
X2 = Kualitas Produk
X3 = Promosi
= error
Uji Normalitas
a. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian terhadap
nilai residual. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan P-P Plot.
Pada pengujian normalitas ini dapat dilihat dari gambar berikut ini...
Gambar 2
Uji normalitas data

Tabel 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N
a
Normal Parameters

Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

96
.0000000
1.58737587 Gambar
tersebut
.141
.072
-.141
1.090
.253

a. Test distribution is Normal.


menunjukkan bahwa titik-titik dari nilai residual dari model regresi sudah
berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di sekitar garis
diagonal. Selain itu signifikansi uji Kolmogorov Smirnov juga diperoleh

sebesar 0,253 > 0,05. Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian
statistik dengan menggunakan regresi dapat terpenuhi.
Pengujian Multikolinieritas
Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu
model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 5 menunjukkan adanya gejala
multikolinieritas dalam model regresi. Hasil pengujian VIF dari model regresi
adalah sebagai berikut
Tabel 4
Pengujian Multikolinieritas
Tolerance

VIF

Harga

0.906

1.104

Kualitas Produk

0.940

1.063

Promosi

0.923

1.083

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2012


Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai
prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF berada di bawah angka 5. Hal
ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas, yang berarti variabel
bebas dapat digunakan sebagai variabel independen sebagai prediktor yang
independen.
Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter
plot. Jika tidak terdapat pola yang teratur pada titik-titik residualnya, maka
dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian
pada Lampiran sebagaimana juga pada gambar berikut ini.....
Gambar 3
Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan pola scatter plot


yang menyebar. Hal ini berarti bahwa model regresi tidak memiliki gejala

adanya heteroskedastisitas. Dengan demikian menunjukkan bahwa gangguan


variabel (error) dari penelitian ini tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan variabel-variabel bebasnya, yang berarti bahwa gangguan (error) dari
penelitian ini memiliki varian atau variasi yang homogen untuk setiap sampel.
Regresi Berganda
Tabel
Hasil analisis regresi linier berganda
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1

Std. Error
-.050

1.031

Harga

.306

.073

Kualitas
Produk

.289

Promosi

.426

(Constant)

Beta

Sig.

-.048

.962

.306

4.208

.000

.057

.360

5.041

.000

.073

.418

5.795

.000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


Persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
persamaan regresi bentuk standard adalah sebagai berikut :
Y = 0,306 X1 + 0,360 X2 + 0,418 X3
Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
Harga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini
berarti bahwa semakin baik penerimaan konsumen mengenai harga, maka semakin
besar keputusan pembelian yang diberikan oleh konsumen. Agar dapat berhasil dalam
memasarkan suatu jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat
kepada konsumen yang mencari sasaran utamanya.Peningkatan penjualan produk
akan ditandai dengan semakin banyaknya keputusan pembelian yang dilakukan
terhadap produk tersebut. Sementara, mahalnya harga produk akan memperkecil
keputusan calon konsumen untuk memilih produk jasa tersebut. Hasil ini menjelaskan
bahwa bagaimanapun, calon konsumen akan mempertimbangkan seberapa besar uang
yang akan dikeluarkannya dengan kebutuhan produk yang akan dibelinya.
Pertimbangan biaya yang relatif murah untuk mendapatkan produk yang baik
sebagaimana yang diharapkan nampaknya sangat menjadi perhatian calon konsumen.
Saat ini merek air minum di pasar cukup banyak, sehingga persaingan harga
juga terjadi. Secara rata-rata penilaian konsumen atas harga produk Aqua masih
dinilai relatif murah. Reaksi atau keputusan yang diambil oleh konsumen untuk
membeli produk Aqua tersebut juga searah dengan penilaian mengenai harga. Artinya
secra relatif, konsumen yang menilai bahwa Aqua menerapkan harga yang relatif
murah, maka keputusan konsumen relatif lebih tinggi dibanding pada konsumen yang
menilai bahwa harga Aqua lebih mahal.
Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Kualitas produk akan meningkatkan keputusan pembelian. Konsumen yang menerima
produk yang berkualitas, maka dengan demikian ia akan mendapatkan nilai dari

produk yang telah dibeli sebelumnya. Produk yang baik yang dimiliki perusahaan
akan meningkatkan atau mempercepat pengambilan keputusan untuk membeli.
Kualitas produk dapat muncul dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain
yang menjadi dasar referensi mengenai sebuah produk. Produk yang berkualitas baik
menunjukkan bahwa konsumen memiliki informasi positif menganai produk.
Keputusan pembelian akan dapat dipicu oleh adalah kualitas produk yang baik. Di
sisi lain kepuasan yang dirasakan adalah merupakan hasil dari evaluasi yang
didasarkan pada pengalaman konsumen terhadap jasa yang diperoleh. Kualitas dari
produk yang dibeli adalah merupakan tujuan dari konsumen. Hal ini berarti bahwa
kepuasan yang dirasakan oleh konsumen akan tergantung pada produk yang diberikan
oleh perusahaan. Sebagai kelanjutanatas kepuasan yang dipeorleh konsumen adalah
keinginan mereka untuk melakukan pembelian kembali.
Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
Promosi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan konsumen. Hal ini berarti
bahwa promosi yang semakin intensif dan menarik akan meningkatkan probabilitas
semakin tingginya keputusan konsumen untuk membelinya. Apabila konsumen
semakin banyak mendengar aktivitas promosi dari perusahaan maka akan semakin
banyak mereka menerima informasi mengenai produk yang berpotensi menjadi
sebuah keputusan final untuk melakukan pembelian. Peningkatan pembelian dapat
dibentuk melalui promosi yang lebih intensif. Aspek promosi ini nampaknya menjadi
kian penting karena sasaran dari promosi adalah umumnya adalah pihak yang
berkeinginan untuk mengadakan sebuah acara khusus seperti pernikahan, ataupun
acara hiburan. Dengan demikian media promosi yang mencakup informasi yang lebih
luas dan menyeluruh mengenai produk, akan dapat menjadi salah satu informasi
calon konsumen sebagaimana yang diinginkannya.
Dewasa ini media untuk melakukan promosi cukup banyak. Televisi swasta
lokal, maupun brosur dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai
produk Aqua dengan baik dan intensif. Media promosi yang menarik dapat menjadi
pengarah calon konsumen untuk dapat menentukan pilihan terhadap produk atau
lokasi mana yang akan dibelinya. Literatur mengenai keputusan pembelian
menjelaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Swasta
menggambarkan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
diantaranya harga, produk dan pelayanan. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian menurut Kotler, yaitu faktor budaya (sub
budaya, kelas sosial), faktor sosial (kelompok referensi, keluarga), faktor ekonomi
(pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita dan tingkat inflansi), Bauran
pemasaran (Produk, harga, distribusi dan promosi).
Kotler dan Armstrong (2002) menyatakan bahwa pertukaran yang dilakukan
oleh konsumen akan diseuaian dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk. Hasil ini menunjukkan bahwa harga suatu produk akan memiliki peranan
untuk membantu calon konsumen dalam memutuskan cara memperoleh manfaat atau
kegunaan tinggi yang diharapkan dari produk tersebut. Pembeli dapat
membandingkan harga produk dengan harga produk alternatif lain yang tersedia, dan
jika mendapatkan bahwa harga sebuah produk dapat memberikan kesesuaian dengan
dana yang dikehendaki konsumen, maka keputusan untuk membeli produk tersebut
akan muncul. Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. tujuan utama promosi
adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan. Promosi dapat dilakukan untuk memperkuat citra merek dan kesadaran
merek pada benak konsumen dengan tujuan akhirnya diharap dapat membantu
perusahaan untuk dapat meraih konsumen baru dan meningkatkan loyalitas
pelanggan.

PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di muka serta berdasarkan data yang
penulis peroleh dari penelitian sebagaimana yang telah dibahas dalam skripsi ini,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Harga produk yang
lebih sesuai akan meningkatkan keputusan pembelian
2. Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Kualias
produk produk yang lebih baik akan meningkatkan keputusan pembelian
3. Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Promosi yang
lebih intensif dan menarik akan meningkatkan keputusan pembelian
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan
saran-saran sebagai berikut:
Pertama, factor harga dalam penelitian ini memiliki pengaruh positif dalam
membentuk keputusan pembelian yang dapat dilakukan oleh konsumen. Efek harga
nampaknya masih berada dalam penerimaan konsumen meskipun ada kesan akan
adanya harga yang relative mahal. Konsumen nampaknya akan menilai bahwa
kelebihan harga yang ditawarkan oleh Aqua merupakan substusisi dari sebuah
kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan. Namun demikian tak dapat
dipungkiri pula bahwa keberadaan harga yang terlalu mahal akan menjadi daya tolak
yang besar oleh konsumen berkaitan dengan keputusan pembeliannya. Untuk itu
penetapan harga nampaknya juga harus selalu dipantau hingga maksimal 30% dari
harga rata-rata harga produk yang ada.
Kedua, merek Aqua menjadi salah satu aspek bagi penciptaan kesan positif
kepada calon konsumen. Dengan mengingat bahwa reputasi kualitas Aqua sudah baik
di mata masyarakat Semarang dan sekitarnya, maka dengan demikian pengelolaan
kualitas dan reputasi tersebut menjadi sebuah nilai tambah bagi promosi yang akan
dilakukan menjadi sangat penting. Kualitas produk dalam banyak referensi mengenai
usaha, menjadi topik utama dalam menciptakan kepuasan konsumen. Di satu sisi
kepuasan menjadi cikal bakal pada sebuah keputusan untuk pembelian ulang produk
tersebut. Profesionalisme dalam pekerjaan manufacturing produk manjadi sebuah
keharusan dalam menciptakan sebuah produk yang handal.
Ketiga promosi diperoleh juga berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Karena informasi keberadaan sebuah usaha sangat diberikan untuk
menjadikan sebuah usaha semakin banyak dikenal masyarakat, maka promosi yang
intensif tetap sangat diperlukan. Penggunaan berbagai media promosi dapat
digunakan untuk melengkapi kekurangan dari medria promosi lainnya. Di Semarang
sendiri, keberadaan stasiun swasta sebenarnya cukup berpotensi sebagai media
beriklan.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan dalam meneliti Analisis
Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air
Mineral Aqua diantaranya sebagai berikut :
1.
2.
3.

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan tiga variabel bebas yaitu harga,
kualitas produk dan promosi
Peneliti masih menggunakan teori metode penelitian yang relatif sedikit
Peneliti menggunakan populasi penelitian di lingkup yang kecil yaitu tingkat
kelurahan

Agenda Penelitian Yang Akan Datang


1.
2.
3.

Bagi peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel-variabel independent


selain variabel yang sekarang sudah diteliti yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
Penelitian tidak hanya dalam lingkup tingkat kelurahan saja. Tetapi bisa
melakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar yaitu ditingkat
kecamatan
Penelitian selanjutnya dapat menambah atau menggunakan teori metode
penelitian yang berbeda agar hasil penelitian lebih tepat

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Assael, Henry, 2001. Consumer Behavior and Marketing Action, 4th ed. PWS.
Boston: Kent Publishing Company
Algifari, 2003, Statistik Induktif, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
Yogyakarta
Mowen, C. Jhon dan Michael Minor, 2001. Perilaku Konsumen : Erlangga Jakarta
Hartini

(2001) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan


Kartu Mentari. Jurnal Manajemen dan Bisnis

pembelian

Swastha, Basu, dan Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta,


Liberty
Imam Ghazali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Undip.
Semarang
Kotler dan Armstrong, 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran, Manajemen Pemasaran
Erlangga, Jakarta
Sudharta (2002), Analisis pengaruh promosi, harga dan kualitas terhadap keputusan
pembelian konsumen terhadap susu Dancow. Jurnal Manajemen dan Bisnis
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta, Alfabeta
Rahmawati (2003) Analisi pengaruh harga, kualitas, promosi terhadap keputusan
pembelian produk Jamu Sidomuncul. Jurnal Eksekutif
www.gudangjurnal.com diakses tanggal 15 Agustus 2011
www.Artikel.com diakses tgl 28 Agustus 2011
Banu Swastha dan Hani Handoko, 1999, Manajemen Pemasaran Modern.
Liberty

Jakarta:

Douglas W. Foster, 1985, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga, jakarta


Kotler dan Keller, 2009, Manajemen Pemasaran, Erlangga, jakarta
Machfoedz Mahmud, 2005, Pengantar Pemasaran Modern, Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, Yogyakarta
Mudrajad Kuncoro, 2009, Metode Riset Untuk Riset dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta
Singgih Santoso, 2000, SPSS Versi 10 Mengelola Data Statistik Secara Profesional,
Jakarta: PT Elex Media Computindo
Sudarmanto Gunawan, 2005, Analisis Regresi Linier Berganda, Yogyakarta: Graha
Ilmu
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Alfabeta
Nur Indriantoro dan Supomo, 2001 Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Jakarta
Engel et al. 2000 Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Agusty, Ferdinand 2006, Metodologi Penelitian, Undip, Semarang

Vous aimerez peut-être aussi