Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi saat ini diperlukan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan berpikir, yaitu yang mencakup kemampuan penalaran logis,
berpikir sistematis, kritis, cermat, dan kreatif, serta mampu mengkomunikasikan
gagasan terutama dalam memecahkan masalah. Menurut Krulik dan Rudnick
(1995:4) pemecahan masalah adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dengan
menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman untuk memenuhi
tuntutan dari situasi yang tidak biasa. Kemampuan memecahkan masalah
merupakan bagian penting dalam kehidupan, karena setiap individu pasti memiliki
masalah.
Kemampuan memecahkan masalah tersebut seyogyanya dikembangkan
melalui proses pembelajaran karena pada hakekatnya siswa adalah bagian dari
masyarakat yang tentunya siswa akan selalu menemukan berbagai masalah dalam
kehidupannya, baik masalah yang sederhana, kompleks, masalah pribadi dan
masalah sosial yang harus dihadapi dan dipecahkannya. Oleh karena itu,
diperlukan usaha sejak dini untuk melatih dan mengembangkan kemampuan anak
dalam memecahkan masalah. Ketidakmampuan siswa di dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya akan berpengaruh kepada kehidupannya. Siswa akan
merasa kesulitan dalam menemukan solusi pada permasalahan yang sedang
dihadapinya. Sehingga jika siswa merasa tidak kuat dan merasa tidak ada solusi
yang tepat, dikhawatirkan mereka akan mencari cara pemecahan masalah yang
negatif, seperti mengkonsumsi narkoba, meminum minuman keras, keributankeributan dan lain sebagainya yang akan merugikan mereka sendiri.
Menurut Sanjaya (2006:100) Pembelajaran merupakan suatu proses
pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah
yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki
siswa. Pengaturan lingkungan dapat diartikan sebagai proses menciptakan iklim
yang baik seperti penataan lingkungan, penyediaan alat dan sumber pembelajaran
dan hal-hal lain yang memungkinkan siswa betah dan merasa senang belajar
sehingga mereka dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat, minat
dan potensi yang dimiliki. Peran utama pendidikan adalah untuk mempersiapkan
warga negara yang akan mengembangkan tingkah laku demokratis yang terpadu,
baik dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan taraf kehidupan
yang berbasis demokrasi sosial yang produktif. (Joice, Weil & Calhoun,
2009:295).
Joice,Weil & Calhoun (2009:29) mendefinisikan pembelajaran sebagai
kegiatan merancang dan menciptakan lingkungan-lingkungan. Siswa belajar
dengan cara berinteraksi dengan lingkungan mereka dan belajar bagaimana cara
belajar (learn how to learn) dengan baik. Melalui model pembelajaran guru
dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir
dan mengekspresikan ide. Salah satu pengolahan kognitif yang penting selama
pembelajaran adalah pemecahan masalah (Schunk, 2012:416).
aktual
dan
tingkat
perkembangan
potensial.
Tingkat
10
11
12
masalah-
masalah sosial?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan dalam peningkatan
kemampuan
memecahkan
masalah-masalah
sosial
sebelum
(pretest)
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Kegunaan untuk mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan serta
mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
13
Together
(NHT)
dalam
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
dapat
hasil
belajar
khususnya
peningkatan
dalam
kemampuan
E. Struktur Organisasi
Pada bab I terdiri dari latar belakang penelitian, identifitasi masalah dan
rumusan masalah, tujuan penelitian untuk menjawab rumusan permasalahan yang
ada. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat secara teoritis dilihat dari teori-teori
keilmuan dan manfaat secara praktis ditujuan kepada para siswa, guru, sekolah
dan universitaas, dan struktur organisasi.
14