Vous êtes sur la page 1sur 3

ANALISIS USAHA TANI

PENGGEMUKAN ITIK JANTAN


BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KARANGPLOSO
INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
WONOCOLO
1997

Pendahuluan

Keberhasilan suatu paket teknologi tidak hanya ditentukan oleh aspek


teknisnya saja, akan tetapi faktor sosial dan ekonomi juga memegang peranan
penting. Dari aspek sosial penyerapan teknologi akan berjalan cepat jika
teknologi tersebut betul-betul sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
petani. Sedangkan dari aspek ekonomi, paket teknologi mempunyai tingkat
kelayakan ekonomi lebih tinggi dari teknologi petani.

Untuk menggambarkan apakah paket teknologi usahatani penggemukan itik


jantan selama 2 bulan dengan cara intensif menguntungkan, maka dalam
tulisan ini dianalisis dengan analisis biaya persatuan hasil, titik impas pulang
modal dan analisis pendapatan cabang usaha tani.

BIAYA

Didalam perhitungan ekonomi usaha penggemukan itik jantan, biaya yang


harus diperhitungkan adalah:

1. Biaya tetap

Yang termasuk biaya tetap adalah biaya pembuatan kandang dan


perlengkapannya atau penyusutan. Untuk biaya tanah sukar ditaksir,
karena kandang hanya diletakkan pada tanah yang kurang produktif dan
relatif tidak luas.

Tabel 1. Investasi kandang dan peralatan (Rp) untuk 150 ekor itik

Nilai Masa pakai Penyusutan


(Rp) (Th) tiap 2 bulan
(Rp)

- Kandang 150.000,- 5 5.000,-


- Peralatan 30.000,- 3 1.700,-
(tempat pakan
& minum)

Total 180.000,- 6.700,-


2. Biaya tidak tetap (variable).

Biaya tidak tetap meliputi biaya sarana produksi dan tenaga kerja. Dalam paket
teknologi penggemukan itik jantan dibutuhkan meri jantan umur 1 hari (DOD) 150
ekor senilai Rp. 45.000,- dan vitachick senilai Rp. 18.000,-, untuk pakan dengan
rincian dedak 500 kg senilai Rp. 125.000,-, konsentrat 250 kg (5 sak) senilai Rp.
225.000,- dan menir 300 kg senilai Rp. 150.000,-. Dalam perhitungan ini tenaga
kerja keluarga tidak diperhitungkan sebagai biaya.

PENDAPATAN

Dari hasil paket teknologi penggemukan itik jantan selama 2 bulan didapatkan hasil
berat badan rata-rata 1,70 kg/ekor dengan harga jual perekornya Rp. 5.000,-, sehingga
total penerimaan dari penjualan 150 ekor itik adalah Rp. 750.000,-, dengan jumlah
pendapatan Rp. 180.300,-. Biaya untuk membesarkan 1 ekor itik jantan selama 2 bulan
adalah Rp. 3.800,-, agar mendapatkan untung harga jual itik harus lebih besar dari Rp,
3.800,-. Sedangkan titik impas pulang modal yaitu 6 ekor, maksudnya untuk mendapat
keuntungan jumlah pemeliharaan harus lebih besar dari 6 ekor.

Tabel 2. Analisis usaha tani penggemukan itik jantan selama 2 bulan dengan
jumlah itik 150 ekor.

No. Uraian Jumlah Rp.


1. Biaya tetap - 6.700,-
(penyusutan)
2. Biaya tidak tetap
a. Bibit meri umur 150 ekor 45.000,-
1 hari (DOD)
b. Pakan
- dedak 500 kg 125.000,-
- Konsentrat 5 sak 225.000,-
- menir 300 kg 150.000,-
c. Vita chick 3 bungkus 18.000,-
3. Total biaya - 569.700,-
4. Total penerimaan 150 ekor 750.000,-
5. Pendapatan - 180.300,-
6. Biaya Persatuan - 3.800,-
Hasil
7. Titik Impas Pulang 6 ekor -
Modal
CATATAN :

1. Data harga yang berlaku pada bulan Juli tahun 1997


2. Perhitungan tersebut hanya berlaku untuk itik jenis besar Tegal
3. Peternak sudah biasa memelihara itik, sehingga tingkat kematian 0%.
4. Agar mendapat keuntungan yang layak, dianjurkan memelihara dengan jumlah
itik minimal 300 ekor.

Oleh : Eka Yogawati


Sumber : Data yang diolah dari hasil pengkajian

Diproduksi : IPPTP Wonocolo


Sumber Dana : APBD Tk. I Jatim Tahun Anggaran 1997/1998

Vous aimerez peut-être aussi