Vous êtes sur la page 1sur 82

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA


IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA


2011

DAFTAR ISI

ANGGARAN DASAR
MUKADIMAH....................................................................1
BAB I

KETENTUAN UMUM...........................................2
Pasal 1 .............................................................. 2

BAB II NAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU.....................3


Pasal 2 .............................................................. 3
BAB III A Z A S................................................................3
Pasal 3 .............................................................. 3
BAB IV TUJUAN DAN USAHA..........................................4
Pasal 4 .............................................................. 4
Pasal 5 .............................................................. 4
BAB V

KEANGGOTAAN..................................................5
Pasal 6 .............................................................. 5

BAB VI ORGANISASI.......................................................6
Pasal 7 .............................................................. 6
BAB VII K E K A Y A A N...................................................7
Pasal 8 .............................................................. 7
BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR........................8
Pasal 9 .............................................................. 8

iii

BAB IX PEMBUBARAN ORGANISASI...............................8


Pasal 10 .............................................................. 8
BAB X

ATURAN TAMBAHAN..........................................8
Pasal 11 .............................................................. 8

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BAB I

KEANGGOTAAN..................................................9
Pasal 1 Anggota................................................. 9
Pasal 2 Tata Cara Penerimaan Anggota........... 10
Pasal 3 Hak Anggota........................................ 11
Pasal 4 Kewajiban Anggota.............................. 11
Pasal 5 Kepindahan Anggota........................... 12
Pasal 6 Pemberhentian Anggota..................... 12

BAB II

KONGRES NASIONAL ILMU KESEHATAN ANAK


(KONIKA)..........................................................14
Pasal 7 Status Konika....................................... 14
Pasal 8 Kekuasaan Dan Wewenang Konika.....15
Pasal 9 Penyelenggaraan Konika..................... 16

BAB III PENGURUS PUSAT.......................................... 19


Pasal 10 Status dan Struktur Pengurus Pusat....19
Pasal 11 Tugas dan Wewenang Pengurus

Pusat.................................................... 20
Pasal 12 Rapat Kerja, Rapat Pleno, Rapat
Pengurus Harian, dan Rapat

Koordinasi........................................... 24

iv

BAB IV PENGURUS CABANG ........................................26


Pasal 13 Status dan Struktur Pengurus

Cabang................................................ 26
Pasal 14 Tugas dan Wewenang Pengurus

Cabang................................................ 29
Pasal 15 Rapat Anggota..................................... 32
BAB V

BADAN PELENGKAP PENGURUS PUSAT.............34


Pasal 16 Unit Kerja Koordinasi........................... 34
Pasal 17 Badan Penerbit.................................... 36
Pasal 18 Badan Pertimbangan Pengurus Pusat..37
Pasal 19 Badan Penyelenggara KONIKA............. 38
Pasal 20 Badan Pembinaan dan Pembelaan

Anggota .............................................. 40

BAB VI PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN........................41


Pasal 21 ............................................................ 41
BAB VII KOLEGIUM ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 22 Status Kolegium................................... 42
Pasal 23 Tugas dan Wewenang Kolegium.......... 43
Pasal 24 Tugas dan Wewenang Ketua

Kolegium............................................. 45
BAB VIII SIDANG PLENO KOLEGIUM .ILMU KESEHATAN

ANAK INDONESIA ............................................47
Pasal 25 Status Sidang Pleno Kolegium............. 47
Pasal 26 Kekuasaan Dan Wewenang Sidang

Pleno Kolegium .................................. 48
Pasal 27 Tata Tertib Sidang Pleno Kolegium......48

BAB IX PENGURUS NASIONAL KOLEGIUM ILMU



KESEHATAN ANAK INDONESIA..........................50
Pasal 28 Status dan Struktur Pengurus

Nasional . ............................................ 50
Pasal 29 Tugas dan Wewenang Pengurus

Nasional Kolegium . ............................ 52
BAB X

PENGURUS HARIAN KOLEGIUM ILMU KESEHATAN


ANAK INDONESIA.............................................53
Pasal 30 Status Pengurus Harian Kolegium.......53
Pasal 31 Tugas dan Wewenang Pengurus

Harian Kolegium.................................. 54

BAB XI KOMISI KOLEGIUM...........................................55


Pasal 32 Status Komisi....................................... 55
Pasal 33 Tugas dan Wewenang Komisi.............. 56
BAB XII KEKAYAAN IDAI.................................................58
Pasal 34
58
BAB XIII PENGHARGAAN IKATAN DOKTER ANAK

INDONESIA.......................................................59
Pasal 35
59
Pasal 36 Tata Cara Pemilihan dan Pemberian

Penghargaan IDAI................................ 60
BAB XIV A T R I B U T IDAI . ...........................................63
Pasal 37
63
BAB XV PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IDAI...................64
Pasal 38 ............................................................ 64

vi

BAB XVI PEMBUBARAN ORGANISASI IDAI......................65


Pasal 39 ............................................................ 65
BAB XVII PERATURAN TAMBAHAN..................................66
Pasal 40 ............................................................ 66
BAB XVIII PENUTUP........................................................66
Pasal 41 ............................................................ 66

Keterangan perubahan AD-ART KONIKA XV

Anggaran Dasar IDAI............................................................ 68


Anggaran Rumah Tangga IDAI............................................. 70

vii

ANGGARAN DASAR
MUKADIMAH
Sadar bahwa dokter spesialis anak Indonesia mempunyai
tanggung jawab untuk turut mengisi kemerdekaan bangsa
yang berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945
dengan membina masyarakat yang sehat jasmaniah dan
rohaniah, khususnya kesehatan dan kesejahteraan anak
Indonesia sesuai dengan martabat dan tradisi luhur profesi
kedokteran.
Yakin bahwa untuk mendapatkan derajat pengabdian
setinggi-tingginya dan hasil guna sebesar-besarnya dalam
usaha meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak
Indonesia, maka seluruh dokter spesialis anak Indonesia
perlu dipersatukan dalam satu organisasi yang bernaung di
bawah Ikatan Dokter Indonesia.
Berkat rakhmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong
oleh keinginan untuk mencapai cita-cita luhur tersebut,
dokter spesialis anak Indonesia menghimpun diri dalam satu
organisasi.
Untuk mencapai cita-cita, maksud dan tujuan tersebut,
disusunlah kebijakan, usaha, serta langkah organisasi yang
terarah sebagai berikut.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Yang dimaksud dengan dokter spesialis anak Indonesia
adalah semua dokter yang telah mendapat ijazah
dokter spesialis anak yang disahkan dan dikukuhkan
oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
2. Yang dimaksud dokter spesialis anak konsultan adalah
semua dokter spesialis anak Indonesia yang telah
mendapatkan ijazah atau sertifikat dokter spesialis
anak konsultan dan dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia.
3. Yang dimaksud dengan satu organisasi yang mewadahi
seluruh dokter spesialis anak Indonesia adalah Ikatan
Dokter Anak Indonesia
4. Yang dimaksud dengan anak adalah manusia sejak
pembuahan sampai berakhirnya proses tumbuh
kembang yang secara operasional diterjemahkan
menjadi dari saat awal kehamilan sampai dengan usia
18 tahun.

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

BAB II
NAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU
Pasal 2
1. Organisasi bernama IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
disingkat IDAI. Dalam bahasa Inggris disebut dengan
Indonesian Pediatric Society.
2. IDAI adalah satu-satunya organisasi profesi dokter
spesialis anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan
Dokter Indonesia.
3. Sekretariat IDAI berkedudukan di ibukota Republik
Indonesia.
4. IDAI didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1954
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

BAB III
AZAS
Pasal 3
IDAI berazaskan Pancasila

Ikatan Dokter Anak Indonesia

BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
IDAI bertujuan untuk ikut serta dalam:
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
anak dalam pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya.
2. Mengembangkan ilmu kesehatan anak.
3. Meningkatkan kesejahteraan anggota.

Pasal 5
Untuk mencapai tujuannya IDAI berusaha:
1. Berpartisipasi aktif dalam membina dan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
2. Berpartisipasi aktif dalam penelitian tentang kesehatan
anak dan kesejahteraan anak.
3. Berperan aktif dalam memberikan pengarahan,
pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan
pendidikan ilmu kesehatan anak di Indonesia.
4. Membina dan meningkatkan kemampuan profesi
dokter spesialis anak Indonesia.
5. Mempersatukan, memperjuangkan, dan memelihara
kepentingan serta kedudukan dokter spesialis anak

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat luhur


profesi kedokteran.
6. Menjalin kerjasama dengan organisasi dokter spesialis
anak regional dan internasional, organisasi profesi
kedokteran lain, serta organisasi dalam bidang
kesejahteraan anak pada umumnya.
7. Melaksanakan usaha-usaha lain sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar IDAI.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Keanggotaan IDAI terdiri dari:
1. Anggota biasa.
2. Anggota muda.
3. Anggota luar biasa.
4. Anggota kehormatan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

BAB VI
ORGANISASI
Pasal 7
1. Organisasi IDAI terdiri dari badan legislatif, badan
eksekutif, badan khusus, dan badan pelengkap.
2. Badan legislatif adalah sidang organisasi Kongres
Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) untuk tingkat
pusat dan Rapat Anggota untuk tingkat IDAI Cabang.
Dalam bahasa Inggris, KONIKA disebut dengan
Indonesian Congress of Pediatrics.
3. Badan eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus
Cabang, Pengurus Nasional dan Pengurus Harian
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
4. Badan khusus IDAI adalah badan yang khusus dibentuk
untuk menjalankan program tertentu, yang mempunyai
kekhususan yaitu mempunyai Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, tata cara pemilihan pengurus
tersendiri, serta aturan lain yang ditentukan tersendiri,
misalnya yayasan.
5. Badan pelengkap IDAI adalah badan yang dibentuk
Pengurus Pusat IDAI atau Pengurus Nasional Kolegium
Ilmu Kesehatan Anak Indonesia untuk membantu
pengurus menjalankan program kerjanya.
6. Badan pelengkap Pengurus Pusat adalah Unit Kerja
Koordinasi, Badan Penerbit, Badan Pertimbangan

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

Pengurus Pusat (BP3), Badan Pembinaan dan


Pembelaan Anggota (BP2A), Badan Penyelenggara
KONIKA, satuan tugas, kelompok kerja, dan lain-lain
yang dianggap perlu.
7. Badan pelengkap Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia adalah Komisi Kurikulum, Komisi Evaluasi,
Komisi Akreditasi, Komisi Pengembangan dan
Pembinaan, subkomisi, satuan kerja, dan badan lain
yang dianggap perlu

BAB VII
KEKAYAAN
Pasal 8
Kekayaan IDAI diperoleh dari:
1. Uang pangkal dan uang iuran anggota.
2. Kegiatan-kegiatan lain yang sah dan tidak mengikat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 9
Perubahan Anggaran Dasar diputuskan oleh KONIKA atau
KONIKA luar biasa

BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 10
Pembubaran IDAI diputuskan oleh KONIKA Luar Biasa yang
khusus diselenggarakan untuk keperluan tersebut.

BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini
dimuat dalam Anggaran Rumah Tangga sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar.

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1

ANGGOTA
1. Anggota biasa ialah dokter spesialis anak, warganegara
Indonesia, terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter
Indonesia dan telah mendapat ijazah spesialis ilmu
kesehatan anak yang dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia.
2. Anggota muda ialah dokter umum, warganegara
Indonesia, terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter
Indonesia dan peserta pendidikan dokter spesialis
I program studi ilmu kesehatan anak di institusi
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak yang
diakui oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
dan Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia.
3. Anggota luar biasa:
3.1. Dokter spesialis anak, lulusan luar negeri,
warganegara Indonesia yang sedang menjalani
adaptasi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

3.2. Dokter spesialis anak, warganegara asing yang


bekerja di Indonesia.
4. Anggota kehormatan ialah mereka yang telah berjasa
dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan anak di
Indonesia.

Pasal 2

TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA


1. Permohonan untuk menjadi anggota biasa, muda,
dan luar biasa dilakukan dengan jalan mengajukan
permintaan tertulis kepada Pengurus Cabang setempat
atau Pengurus Cabang terdekat bila belum terdapat
cabang setempat dengan menyatakan persetujuannya
terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
IDAI.
2. Pengurus Cabang dalam ayat 1 meneruskan
permohonan tersebut kepada Pengurus Pusat dalam
waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari.
3. Penerimaan menjadi anggota diputuskan oleh Pengurus
Pusat setelah memperhatikan pertimbangan Pengurus
Cabang.
4. Anggota kehormatan ditetapkan oleh
KONIKA
berdasarkan usul Pengurus Cabang atau Pengurus
Pusat.

10

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

Pasal 3

HAK ANGGOTA
1. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat,
mengajukan usul atau pertanyaan dengan lisan atau
tertulis kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan
IDAI, dan memilih serta dipilih.
2. Anggota biasa berhak mendapat bantuan perlindungan
dan bantuan pembelaan dari IDAI dalam melaksanakan
profesinya sebagai dokter spesialis anak.
3. Anggota muda, anggota luar biasa, dan anggota
kehormatan berhak mengeluarkan pendapat, menga
jukan usul atau pertanyaan dengan lisan atau tertulis
kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan IDAI,
tetapi tidak mempunyai hak memilih atau dipilih.

Pasal 4

KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota muda
berkewajiban menjunjung tinggi dan mengamalkan
sumpah dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia,
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, semua
peraturan dan keputusan IDAI.
2. Anggota kehormatan diharapkan menjaga, mempertahankan kehormatan dan mengembangkan IDAI.
3. Anggota muda dan biasa wajib membayar iuran anggota
Ikatan Dokter Anak Indonesia

11

Pasal 5

KEPINDAHAN ANGGOTA
1. Pelaporan pindah ke cabang lain dilaksanakan dengan
membawa surat pengantar dari cabang lama ke cabang
baru dengan tembusan ke Pengurus Pusat.
2. Kepindahan pada cabang baru dianggap sah bila
mendapat persetujuan dari cabang tersebut.

Pasal 6

PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena:
1.1. Meninggal dunia.
1.2. Atas permintaan sendiri.
1.3. Tidak memenuhi persyaratan lagi untuk menjadi
anggota IDAI.
1.4. Diberhentikan oleh sidang organisasi KONIKA.
2. Anggota dapat diberhentikan karena:
2.1. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan
ketentuan yang tercantum dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2.2. Melakukan tindakan yang merugikan atau
mencemarkan nama baik IDAI.

12

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

3. Tata cara pemberhentian anggota:


3.1. Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri
hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan
secara tertulis kepada Pengurus Cabang 1 (satu)
bulan sebelumnya untuk selanjutnya dikukuhkan
oleh Pengurus Pusat
3.2. Seorang anggota dapat dikenakan pemberhentian
sementara oleh Pengurus Cabang sesudah
didahului peringatan tertulis sekurang-kurangnya
1 satu) bulan sebelumnya.
3.3. Paling lama 6 (enam) bulan setelah pemberhentian
sementara, Pengurus Cabang dapat merehabilitasi
atau mengusulkan pemberhentian tetap kepada
Pengurus Pusat
3.4. Dalam hal luar biasa Pengurus Pusat dapat
melakukan pemberhentian sementara secara
langsung dengan memberitahukannya kepada
Pengurus Cabang yang bersangkutan.
3.5. Dalam mengukuhkan pemberhentian anggota,
Pengurus Pusat berkoordinasi dengan Pengurus
Nasional Kolegium.
4. Pembelaan:
4.1. Anggota yang dikenakan pemberhentian sementara
dapat membela diri di hadapan rapat anggota.
4.2. Anggota yang dikenakan pemberhentian
sementara diberi kesempatan meminta bantuan
kepada Tim Pembela Anggota yang ditunjuk oleh
Pengurus Pusat.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

13

4.3. Anggota yang dikenakan pemberhentian


sementara dapat mengajukan pembelaannya
pada sidang organisasi KONIKA.
4.4. Keputusan sidang organisasi KONIKA dapat
membatalkan atau memperkuat tindakan
pemberhentian tersebut dengan ketentuan
bahwa keputusan yang sah adalah keputusan
yang disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah delegasi yang hadir dalam
sidang organisasi KONIKA.
4.5. Dalam menunjuk Tim Pembela Anggota, Pengurus
Pusat berkoordinasi dengan Pengurus Nasional
Kolegium.

BAB II
KONGRES NASIONAL ILMU KESEHATAN
ANAK (KONIKA)
Pasal 7

STATUS KONIKA
1. Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) adalah
kongres nasional untuk membahas perkembangan
organisasi serta ilmu kedokteran dan kesehatan
terutama ilmu kesehatan anak.

14

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2. KONIKA mempunyai 2 (dua) macam sidang yaitu sidang


organisasi dan sidang ilmiah.
3. Sidang organisasi KONIKA adalah badan legislatif
tertinggi IDAI, yang terdiri dari sidang pleno Pengurus
Pusat IDAI dan sidang pleno Kolegium Ilmu Kesehatan
Anak Indonesia.
4. Sidang organisasi KONIKA merupakan musyawarah
utusan IDAI Cabang, Pengurus Pusat IDAI dan jajarannya,
serta Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
5. KONIKA diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun.
6. Dalam keadaan mendesak, KONIKA Luar Biasa dapat
diselenggarakan atas usul Pengurus Pusat, Pengurus
Nasional Kolegium, atau salah satu cabang dengan
persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga)
jumlah cabang dan Pengurus Nasional Kolegium.

Pasal 8

KEKUASAAN DAN WEWENANG KONIKA


1. Menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Menetapkan rencana strategi (Renstra) organisasi.
3. Menilai pertanggung jawaban dan menetapkan status
Pengurus Pusat.
4. Menilai pertanggung jawaban dan menetapkan status
Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

15

5. Memilih ketua umum Pengurus Pusat dan ketua


Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
6. Menilai dan menetapkan status cabang baru.
7. Menilai dan menetapkan status keanggotaan.
8. Menetapkan cabang tempat KONIKA dan Pertemuan
Ilmiah Tahunan (PIT) berikutnya.
9. Menetapkan besarnya uang pangkal, uang iuran, dan
uang langganan majalah IDAI (Paediatrica Indonesiana,
Sari Pediatri, dan lain-lain).
10. Menetapkan ketentuan tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan masalah profesi.
11. Membahas dan merumuskan masalah pendidikan
dan masalah ilmiah pada khususnya dan kesehatan
anak pada umumnya dengan memperhatikan rencana
strategi IDAI.

Pasal 9

PENYELENGGARAAN KONIKA
1. Penyelenggara KONIKA adalah Pengurus Pusat
bersama-sama dengan IDAI Cabang terpilih.
2. Pengurus Pusat bersama-sama dengan cabang terpilih
membentuk badan pelengkap organisasi ialah Badan
Penyelenggara KONIKA.
3. Badan Penyelenggara KONIKA terdiri dari Panitia
Pengarah dan Panitia Pelaksana KONIKA.

16

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

4. Ketua Panitia Pelaksana KONIKA atas nama Badan


Penyelenggara KONIKA bertanggung jawab kepada
Pengurus Pusat.
5. Sidang organisasi KONIKA terdiri dari sidang pleno
gabungan yang dihadiri oleh semua peserta sidang
organisasi KONIKA, sidang pleno Pengurus Pusat IDAI,
sidang pleno Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia,
dan sidang komisi yang pembagiannya ditentukan oleh
panitia.
6. Sidang organisasi KONIKA dianggap sah jika dihadiri oleh
sekurang-kurangnya separuh dari anggota sidang pleno
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia ditambah
satu dan sekurang-kurangnya separuh jumlah delegasi
cabang ditambah satu. Bila korum tidak tercapai, maka
secepat-cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan
selambat-lambatnya satu kali 24 (dua puluh empat) jam,
sidang dinyatakan sah tanpa memandang korum.
7. Sidang pleno pengesahan korum, sidang pleno pe
ngesahan acara, sidang pleno pengesahan tata
tertib, dan sidang pleno pemilihan ketua sidang
pleno gabungan KONIKA dipimpin oleh ketua Panitia
Pelaksana KONIKA.
8. Ketua sidang organisasi pleno gabungan KONIKA dipilih
dari dan oleh delegasi cabang. Wakil ketua sidang
organisasi pleno gabungan KONIKA dipilih dari dan oleh
delegasi Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
Sekretaris sidang dipilih dari dan oleh delegasi IDAI
cabang.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

17

9. Keputusan sidang organisasi KONIKA diambil


dengan musyawarah dan mufakat. Dalam hal yang
tidak memungkinkan,keputusan diambil dengan
pemungutan suara menurut suara terbanyak.
10. Peserta sidang organisasi KONIKA terdiri dari delegasi
cabang, Pengurus Pusat, Kolegium Ilmu Kesehatan
Anak Indonesia, badan khusus, badan pelengkap, dan
peninjau.
11. Delegasi cabang terdiri dari anggota Pengurus Cabang
dan bila perlu ditambah dengan anggota biasa yang
ditunjuk oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan.
12. Delegasi cabang adalah 1 (satu) orang untuk setiap 10
(sepuluh) anggota biasa sampai dengan jumlah 50 (lima
puluh) orang, selanjutnya ditambah 1 (satu) orang
delegasi untuk setiap 50 (lima puluh) anggota biasa
dengan jumlah maksimum 10 (sepuluh) orang delegasi.
Banyaknya anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat
IDAI berdasarkan jumlah anggota biasa yang membayar
iuran.
13. Delegasi cabang dianggap sah bila mendapat surat
penunjukan (mandat) dari Pengurus Cabang.
14. Setiap cabang berhak mengutus 2 (dua) orang peninjau
yang ditunjuk oleh Pengurus Cabang.
15. Delegasi cabang dengan mandat resmi mempunyai hak
bicara dan hak suara dalam pembicaraan mengenai
masalah di luar pendidikan, sedangkan delegasi lain
hanya mempunyai hak bicara.

18

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

16. Delegasi cabang dengan mandat resmi mempunyai


hak bicara dan hak suara dalam pemilihan ketua
umum Pengurus Pusat, sedangkan delegasi lain hanya
mempunyai hak bicara.
17. Delegasi kolegium adalah semua anggota sidang pleno
kolegium. Delegasi kolegium mempunyai hak bicara
dan hak suara dalam pembicaraan mengenai substansi
pendidikan sedangkan delegasi lain hanya mempunyai
hak bicara.
18. Delegasi kolegium mempunyai hak bicara dan hak suara
dalam pemilihan ketua kolegium, sedangkan delegasi
lain hanya mempunyai hak bicara.

BAB III
PENGURUS PUSAT
Pasal 10

STATUS DAN STRUKTUR


PENGURUS PUSAT
1. Pengurus Pusat merupakan badan eksekutif tertinggi
organisasi IDAI dan bertanggung jawab kepada KONIKA.
2. Masa bakti Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun atau
sampai dengan KONIKA berikutnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

19

3. Setelah pertanggungjawaban pada akhir masa


jabatannya, Pengurus Pusat menjadi demisioner
sampai terbentuknya Pengurus Pusat baru.
4. Pengurus Pusat baru mulai menjalankan tugasnya
segera setelah dilakukan serah terima dengan Pengurus
Pusat demisioner paling lambat dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah KONIKA.
5. Ketua umum Pengurus Pusat tidak boleh memangku
jabatannya lebih dari 2 (dua) masa bakti berturut-turut.
6. Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari:
6.1. Ketua umum.
6.2. Ketua I.
6.3. Ketua II.
6.4. Sekretaris umum.
6.5. Bendahara.
6.6. Beberapa anggota.
6.7. Ketua badan pelengkap (anggota ex-officio).

Pasal 11

TUGAS DAN WEWENANG


PENGURUS PUSAT
1. Tugas dan wewenang Pengurus Pusat:
1.1. Mempunyai tugas dan wewenang tertinggi dalam
mengawasi, mengamankan, melaksanakan Ang
garan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan
keputusan KONIKA.

20

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

1.2. Menyelenggarakan rapat kerja, rapat pleno, dan


rapat pengurus harian.
1.3. Melaksanakan usaha pembinaan IDAI.
1.4. Mewakili IDAI dalam hal organisasi dan ilmiah di
forum nasional, regional,dan internasional.
1.5. Mewakili IDAI di bidang hukum dan di depan
pengadilan.
1.6. Memantau dan mengkoordinasi pelaksanaan
tugas Pengurus Cabang.
1.7. Mensahkan Pengurus IDAI Cabang baru.
1.8. Mengadakan hubungan, konsultasi,
dan
kerjasama dengan instansi atau badan nasional,
regional, maupun internasional dalam rangka
usaha mencapai tujuan IDAI.
1.9. Mengusahakan
pengadaan
dana
untuk
membiayai kegiatan organisasi.
1.10. Membentuk,
menyelenggarakan,
dan
bertanggung jawab atas tugas badan pelengkap
organisasi.
2. Tugas dan wewenang ketua umum:
2.1. Memimpin kegiatan Pengurus Pusat.
2.2. Mengatur pembagian dan pelaksanaan tugas
para anggota Pengurus Pusat.
2.3. Memilih dan menetapkan ketua badan pelengkap
organisasi, kecuali untuk ketua Unit Kerja
Koordinasi dan Badan Penyelenggara KONIKA
yang pemilihan ketuanya akan diatur tersendiri
Ikatan Dokter Anak Indonesia

21

2.4. Bertindak atas nama Pengurus Pusat mewakili


IDAI dalam hal organisasi dan ilmiah di forum
nasional, regional, dan internasional.
2.5. Bertindak atas nama Pengurus Pusat mewakili
IDAI di bidang hukum dan di depan pengadilan.
2.6. Bertindak atas nama Pengurus Pusat untuk
mempertanggung jawabkan kegiatan IDAI selama
masa baktinya kepada KONIKA.
2.7. Bertindak atas nama Pengurus Pusat dalam
berkomunikasi dengan Pengurus IDAI Cabang.
2.8. Turut membina anggota IDAI dalam menghayati
dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
3. Tugas dan wewenang para ketua:
3.1. Bersama-sama ketua umum memimpin kegiatan
Pengurus Pusat.
3.2. Melaksanakan tugas dan wewenang ketua umum
bila ketua umum berhalangan.
4. Tugas dan wewenang sekretaris umum:
4.1. Memimpin dan bertanggung jawab atas
administrasi organisasi.
4.2. Membantu ketua umum agar dapat melaksanakan
tugas dan wewenangnya dengan lancar.

22

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

5. Tugas dan wewenang para sekretaris:


5.1. Membantu sekretaris umum menjalankan
administasi organisasi.
5.2. Membantu para ketua agar dapat melaksanakan
tugas dan wewenangnya dengan lancar.
5.3. Melaksanakan tugas dan wewenang sekretaris
umum bila sekretaris umum berhalangan.
6. Tugas dan wewenang bendahara:
6.1. Mengelola, mengatur, dan bertanggungjawab
atas keuangan dan kekayaan Pengurus Pusat IDAI
6.2. Meminta laporan pertanggung jawaban keuangan
Badan Pelengkap IDAI.
7. Tugas dan wewenang anggota:
7.1. Melaksanakan dan mengamankan tugas yang
diberikan ketua umum.
6.2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada
ketua umum, diminta maupun tidak.
8. Para ketua, sekretaris umum, para sekretaris,
bendahara, anggota pengurus pusat, dan ketua badan
pelengkap organisasi bertanggung jawab kepada ketua
umum.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

23

Pasal 12

RAPAT KERJA, RAPAT PLENO,


RAPAT PENGURUS HARIAN, DAN RAPAT KOORDINASI
1. Rapat Kerja:
1.1. Rapat kerja adalah rapat yang diselenggarakan
oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh Pengurus
Pusat, Pengurus Cabang, Pengurus Nasional
Kolegium, ketua dan sekretaris badan khusus dan
badan pelengkap organisasi.
1.2. Menyusun dan menetapkan program kerja IDAI
amanat KONIKA untuk dilaksanakan pada masa
bakti kepengurusan.
1.3. Mengadakan pembicaraan pendahuluan tentang
bahan KONIKA dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
(PIT) yang akan datang.
1.4. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali
selama masa bakti kepengurusan Pengurus Pusat.
1.5. Pengurus Pusat
menetapkan panitia
penyelenggara dan tempat rapat kerja. Panitia
penyelenggara
bertanggung jawab kepada
Pengurus Pusat.
1.6. Dalam menyelenggarakan rapat kerja, cabang
berkewajiban membantu pengadaan dana.
1.7. Rapat kerja dipimpin oleh ketua umum Pengurus
Pusat.

24

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

1.8. Rapat pada rapat kerja IDAI terdiri dari rapat pleno
gabungan, rapat pleno untuk Pengurus Pusat
dan rapat pleno untuk Kolegium Ilmu Kesehatan
Anak Indonesia, serta rapat komisi masingmasing untuk Pengurus Pusat dan Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia.
2. Rapat Pleno:
2.1. Rapat pleno ialah rapat Pengurus Pusat lengkap.
2.2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam
masa kepengurusan.
2.3. Menyusun, menilai, dan menyempurnakan
program kerja Pengurus Pusat.
2.4. Rapat pleno dipimpin oleh ketua umum Pengurus
Pusat.
3. Rapat Pengurus Harian IDAI:
3.1. Rapat Pengurus Harian IDAI dihadiri oleh ketua
umum, para ketua, sekretaris, bendahara, dan
anggota Pengurus Pusat.
3.2. Diselenggarakan untuk kelancaran tugas seharihari.
3.3. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam
3 (tiga) bulan.
3.4. Rapat pengurus harian IDAI dipimpin oleh ketua
umum Pengurus Pusat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

25

4. Rapat Koordinasi:
4.1. Rapat koordinasi adalah rapat antara Pengurus
Pusat IDAI dengan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia.
1.2. Rapat koordinasi dilakukan secara berkala atau
atas permintaan Pengurus Pusat, Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia, badan pelengkap, atau
badan khusus,
1.3. Rapat koordinasi terutama dilakukan dengan
sasaran optimalisasi kegiatan bersama.
1.4. Dalam rapat koordinasi, Pengurus Pusat dapat
menyertakan jajarannya.

BAB IV
PENGURUS CABANG
Pasal 13

STATUS DAN STRUKTUR


PENGURUS CABANG
1. Cabang dapat dibentuk di suatu propinsi yang
mempunyai paling sedikit 10 (sepuluh) anggota biasa
yang berdomisili di propinsi tersebut.
2. Di satu propinsi hanya dapat dibentuk satu cabang.

26

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

3. Dokter spesialis anak yang berkedudukan di propinsi


yang belum mempunyai cabang dapat memilih menjadi
anggota cabang yang terdekat.
4. Pembentukan cabang baru harus diajukan pada
KONIKA, melalui Pengurus Pusat untuk disahkan,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum KONIKA
diselenggarakan.
5. Surat permohonan pembentukan cabang baru harus
ditandatangani paling sedikit oleh 10 (sepuluh) anggota
biasa dan diketahui serta disetujui oleh Pengurus
Cabang tempat kesepuluh anggota tadi bernaung.
6. Pengurus cabang sekurang-kurangnya terdiri dari :
6.1. Ketua.
6.2. Wakil ketua.
6.3. Sekretaris.
6.4. Bendahara.
6.5. Beberapa anggota.
7. IDAI Cabang dapat membentuk badan pelengkap Unit
Keja (UK) dan perwakilan.
8. Unit Kerja
8.1. Unit Kerja (UK) adalah badan pelengkap organisasi
bidang subspesialisasi di tingkat IDAI Cabang
sebagai wadah anggota IDAI yang berkecimpung
dan berperan aktif dalam bidang subspesialisasi
tertentu.
8.2. Unit Kerja dibentuk oleh Pengurus IDAI Cabang
sesuai dengan kemampuan IDAI Cabang.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

27

8.3. Anggota UK adalah anggota biasa IDAI yang


bekerja di bidang subspesialisasi tertentu,
berminat dan berperan aktif dalam kegiatan
subspesialisasi yang diminatinya tersebut.
8.4. Pengurus Unit Kerja ditetapkan oleh ketua IDAI
Cabang dan terdiri dari ketua, sekretaris, dan
anggota.
8.5. Ketua Unit Kerja merupakan anggota ex officio
Pengurus Cabang.
9. Perwakilan
9.1. Perwakilan adalah wakil IDAI Cabang pada suatu
daerah.
9.2. Pada propinsi yang belum mempunyai IDAI
Cabang, perlu dibentuk perwakilan
9.3. Pengurus perwakilan diangkat dan diberhentikan
oleh ketua IDAI Cabang.
9.4. Pengurus perwakilan sekurang-kurangnya terdiri
dari ketua dan sekretaris.
10. Pengurus Cabang dibentuk selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan setelah KONIKA untuk masa bakti 3 (tiga) tahun.
11. Pengurus Cabang disahkan oleh Pengurus Pusat.
12. Ketua Pengurus Cabang tidak boleh memangku
jabatannya lebih dari 2 (dua) masa bakti berturut-turut.

28

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

Pasal 14

TUGAS DAN WEWENANG


PENGURUS CABANG
1. Tugas dan wewenang Pengurus Cabang
1.1. Menyusun serta melaksanakan program dan
peraturan yang ditetapkan oleh KONIKA dan
Pengurus Pusat.
1.2. Menyusun dan melaksanakan program cabang
sendiri.
1.3. Turut membina anggota IDAI dalam menghayati
dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran
Indonesia.
1.4. Mengadakan konsultasi dan kerjasama dengan
instansi dan badan lain dalam rangka mencapai
tujuan IDAI.
1.5. Mengusahakan pengadaan dana untuk membiayai
kegiatan cabang.
1.6. Dapat membentuk badan pelengkap organisasi
untuk melaksanakan tugasnya sesuai kebutuhan.
1.7. Dapat mengeluarkan peraturan yang berlaku
bagi cabangnya sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, program dan keputusan KONIKA maupun
Pengurus Pusat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

29

2. Tugas dan wewenang ketua:


2.1. Memimpin kegiatan cabang.
2.2. Mengatur pembagian tugas antara anggota
Pengurus Cabang.
2.3. Bertindak ke luar atas nama Pengurus Cabang.
2.4. Memberikan laporan kepada Pengurus Pusat
secara berkala, sekurang-kurangnya sekali
setahun.
2.5. Bertindak atas nama Pengurus Cabang untuk
mempertanggung jawabkan kegiatan cabang
selama masa baktinya kepada rapat anggota.
2.6. Memimpin, memilih, dan menetapkan ketua
dan anggota badan pelengkap organisasi tingkat
cabang.
3. Tugas dan wewenang wakil ketua:
3.1. Menjabat ketua bila ketua berhalangan.
3.2. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya.
4. Tugas dan wewenang sekretaris:
4.1. Memimpin dan bertanggung jawab atas
administrasi.
4.2. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya.
.
4. Tugas dan wewenang bendahara:

Memimpin dan bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan dan kekayaan Pengurus Cabang.

30

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

6. Tugas dan wewenang anggota:


6.1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua.
6.2. Memberi saran dan pertimbangan kepada ketua,
diminta maupun tidak.
7. Tugas dan wewenang unit kerja (UK):
7.1. Melaksanakan kegiatan ilmiah sesuai bidangnya.
7.2. Menjadi nara sumber bagi Pengurus Cabang.
7.3. Memberi saran kepada Pengurus Cabang baik
diminta atau tidak.
8. Tugas dan wewenang perwakilan cabang:
8.1. Melakukan koordinasi dan konsolidasi anggota
IDAI Cabang yang ada di daerahnya.
8.2. Melaksanakan program kerja IDAI Cabang di
daerahnya.
8.3. Memberikan laporan kepada pengurus IDAI
Cabang setahun sekali meliputi perencanaan,
pelaksanaan kegiatan, dan pertanggung jawaban
keuangan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

31

Pasal 15

RAPAT ANGGOTA
1. Status:
1.1. Rapat anggota merupakan badan legislatif
tertinggi pada tingkat cabang.
1.2. Rapat anggota merupakan rapat paripurna
anggota yang dihadiri oleh segenap anggota
cabang.
1.3. Rapat anggota diselenggarakan oleh Pengurus
Cabang sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama
masa baktinya.
1.4. Dalam keadaan luar biasa rapat anggota dapat
diadakan sewaktu-waktu, atas usul sekurangkurangnya 5 (lima) anggota biasa dan mendapat
persetujuan sekurang-kurangnya oleh setengah
dari jumlah anggota biasa yang ada.
2. Kekuasaan dan wewenang:
2.1. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Cabang.
2.2. Menetapkan Garis Besar Program Kerja Cabang
yang menunjang serta tidak bertentangan dengan
program kerja Pengurus Pusat.
2.3. Memilih ketua cabang.

32

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

3. Tata tertib:
3.1. Rapat anggota dinyatakan sah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya separuh jumlah anggota
biasa ditambah satu.
3.2. Apabila korum tersebut di atas tidak tercapai,
maka rapat ditunda secepat-cepatnya selama 15
(lima belas) menit, selambat-lambatnya satu kali
24 (dua puluh empat) jam, setelah itu rapat sah
diselenggarakan tanpa memandang korum.
3.3. Setiap anggota biasa termasuk Pengurus Cabang
mempunyai hak bicara dan hak suara, sedangkan
anggota yang lain hanya mempunyai hak bicara.
3.4. Keputusan rapat anggota diambil dengan
musyawarah dan mufakat. Dalam hal tidak
memungkinkan keputusan diambil dengan pemu
ngutan suara menurut suara terbanyak.
3.5. Rapat anggota dipimpin oleh ketua cabang.
3.6. Rapat anggota untuk pemilihan ketua cabang
baru diatur dengan tata tertib tersendiri.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

33

BAB V
BADAN PELENGKAP PENGURUS PUSAT
Pasal 16

UNIT KERJA KOORDINASI


1. Status:
1.1. Unit Kerja Koordinasi (UKK) adalah badan
pelengkap organisasi bidang subspesialisasi di
tingkat pusat sebagai wadah anggota IDAI yang
berkecimpung dan berperan aktif dalam bidang
subspesialisasi tertentu.
1.2. UKK merupakan badan pembina dan pengembangan subspesialisasi ilmu kesehatan anak.
1.3. UKK yang baru, dibentuk oleh Pengurus Pusat
dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
berdasarkan rekomendasi masyarakat ilmiah
subspesialisasi yang berkaitan.
1.4. Pembentukan UKK yang baru diajukan dan
disahkan di KONIKA. Usulan pembentukan UKK
yang baru diajukan oleh Pengurus Pusat selambatlambatnya 6 (enam) bulan sebelum KONIKA.
1.5. Anggota UKK adalah anggota biasa IDAI
yang bekerja dan atau berminat di bidang
subspesialisasi tertentu, dan berperan aktif
dalam kegiatan subspesialisasi yang diminatinya
tersebut.

34

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

1.6. Pengurus UKK terdiri dari ketua, sekretaris, dan


sebanyak-banyaknya 5 (lima) anggota.
1.7 Ketua pengurus UKK dipilih oleh rapat anggota
UKK pada saat KONIKA, dan disampaikan kepada
Pengurus Pusat untuk ditetapkan.
1.8. Ketua UKK duduk sebagai anggota ex officio
Pengurus Pusat.
2. Tugas dan wewenang:
2.1. Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan
ilmiah sesuai bidangnya.
2.2. Memberikan saran dan petunjuk kepada Pengurus
Pusat dalam melaksanakan kegiatan ilmiah sesuai
bidangnya baik diminta maupun tidak.
2.3. Memberikan saran dan petunjuk kepada Pengurus
Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai
bidangnya baik diminta maupun tidak.
2.4. Merupakan nara sumber yang bersama Pengurus
Pusat mewakili IDAI dalam pertemuan ilmiah nasional,
regional, dan internasional sesuai bidangnya.
2.5. Mempertanggung jawabkan kegiatannya kepada
Pengurus Pusat.
3. Hubungan UKK dengan UK

Hubungan UKK di tingkat Pengurus Pusat dan UK di
tingkat IDAI cabang adalah hubungan koordinatif dan
konsultatif.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

35

Pasal 17

BADAN PENERBIT
1. Status:
1.1. Badan Penerbit adalah badan pelengkap
organisasi yang dibentuk oleh Pengurus Pusat.
1.2. Ketua Badan Penerbit ditetapkan oleh ketua
umum Pengurus Pusat dan diwajibkan menyusun
pengurusnya yang terdiri dari anggota IDAI dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari setelah ditunjuk.
1.3. Badan Penerbit terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris, dan beberapa anggota.
1.4. Badan Penerbit berkedudukan di ibukota Republik
Indonesia.
1.5. Ketua Badan Penerbit duduk sebagai anggota ex
officio Pengurus Pusat.
1.6. Masa bakti kepengurusan Badan Penerbit adalah
3 (tiga) tahun atau sampai KONIKA berikutnya.
2. Tugas dan wewenang:
2.1. Melaksanakan semua penerbitan IDAI.
2.2. Menunjuk dan membina pimpinan dewan redaksi
penerbitan IDAI.
2.3. Bersama-sama anggota kolegium dan Pengurus
Cabang memotivasi anggota IDAI untuk
meningkatkan penulisan karangan ilmiah.

36

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2.4. Bersama-sama anggota kolegium dan Pengurus


Cabang, bekerjasama dengan institusi pendidikan
dokter spesialis I ilmu kesehatan anak dan institusi
pendidikan dokter spesialis II ilmu kesehatan anak
membantu anggota IDAI dalam menyusun dan
menulis karangan ilmiah.
2.5. Mengadakan kerjasama dan tukar menukar
majalah dengan penerbit majalah dalam dan luar
negeri.
2.6. Mempertanggung jawabkan kegiatannya kepada
ketua umum Pengurus Pusat.

Pasal 18

BADAN PERTIMBANGAN PENGURUS PUSAT


1. Status:
1.1. Badan Pertimbangan Pengurus Pusat IDAI (BP3
IDAI) adalah badan pelengkap organisasi yang
dibentuk oleh Pengurus Pusat.
1.2. BP3 terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota.
1.3. Ketua BP3 duduk sebagai anggota ex officio
Pengurus Pusat IDAI.
1.4. Masa bakti BP3 adalah 3 tahun atau sampai
KONIKA berikutnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

37

2. Tugas dan wewenang:


2.1. Membantu tugas-tugas Pengurus Pusat IDAI.
2.2. Memberi saran dan pertimbangan kepada
Pengurus Pusat baik diminta maupun tidak.

Pasal 19

BADAN PENYELENGGARA KONIKA


1. Status:
1.1. Badan Penyelenggara KONIKA adalah badan
pelengkap organisasi yang dibentuk oleh Pengurus
Pusat dan Pengurus Cabang terpilih.
1.2. Badan Penyelenggara KONIKA terdiri dari panitia
pengarah dan panitia pelaksana.
1.3. Panitia Pengarah KONIKA terdiri dari seorang
ketua dan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang
anggota.
1.4. Panitia Pelaksana KONIKA sekurang-kurangnya
terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris,
seorang bendahara, dan seorang ketua bidang/
seksi ilmiah.

38

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2. Tugas dan wewenang:


2.1. Panitia
Pengarah
KONIKA
memberikan
pengarahan kepada Panitia Pelaksana KONIKA di
dalam menyelenggarakan KONIKA.
2.2. Panitia Pengarah KONIKA mengawasi kegiatan
Panitia Pelaksana KONIKA.
2.3. Panitia Pelaksana KONIKA mempersiapkan dan
menyediakan semua sarana yang berhubungan
dengan sidang organisasi, sidang ilmiah, dan
kegiatan KONIKA lainnya.
2.4. Bersama-sama
dengan
Pengurus
Pusat
mengusahakan pengadaan dana untuk membiayai
kegiatan KONIKA.
2.5. Dalam menyelenggarakan KONIKA, cabang lain
berkewajiban membantu pengadaan dana.
2.6. Menyelenggarakan administrasi dan perbendaharaan KONIKA.
2.7. Memberikan laporan dan pertanggung jawaban
tentang penyelenggaraan KONIKA mengenai
organisasi, ilmiah, keuangan, dan lain-lain kepada
Pengurus Pusat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah KONIKA.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

39

Pasal 20

BADAN PEMBINAAN DAN PEMBELAAN ANGGOTA


1. Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BP2A)
adalah badan pelengkap IDAI yang bertugas untuk
membina anggota dengan memberikan bimbingan
dalam hukum kesehatan dan kedokteran, etik
kedokteran, serta memberikan pembelaan kepada
anggota yang mengalami masalah dalam melaksanakan
profesi kedokteran.
2. BP2A dibentuk oleh Pengurus Pusat di tingkat pusat, dan
oleh Pengurus IDAI Cabang di tingkat cabang.
3. Susunan kepengurusan BP2A terdiri dari ketua,
sekretaris, dan anggota.
4. BP2A pusat bertanggung jawab kepada ketua umum
Pengurus Pusat IDAI, dan BP2A cabang bertanggung
jawab kepada ketua IDAI cabang.
5. Anggota BP2A adalah anggota biasa IDAI, sedapat
mungkin anggota yang sudah senior dan berpengalaman
di bidang organisasi dan hukum, dan yang berminat
dalam bidang hukum dan organisasi kedokteran.
6. Ketua dan pengurus BP2A pusat dipilh dan ditetapkan
oleh ketua umum Pengurus Pusat IDAI. Ketua dan
pengurus BP2A cabang dipilih dan ditetapkan oleh
ketua IDAI cabang.
7. Hubungan antara BP2A pusat dan BP2A cabang
merupakan hubungan konsultatif dan rujukan/
pelaporan.

40

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

BAB VI
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN
Pasal 21
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) adalah pertemuan
ilmiah tingkat nasional mengenai ilmu kesehatan anak
yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat IDAI.
2. Dalam pelaksanaan PIT, Pengurus Pusat IDAI
menetapkan Panitia Pelaksana PIT berdasarkan
keputusan KONIKA.
3. Tata cara penentuan Panitia Pelaksana PIT akan diatur
tersendiri.
4. PIT hanya terdiri dari sidang ilmiah tanpa ada sidang
organisasi.
5. PIT dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam satu
periode kepengurusan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

41

BAB VII
KOLEGIUM ILMU KESEHATAN ANAK
INDONESIA
Pasal 22

STATUS KOLEGIUM
1. Pengertian kolegium

Kolegium (collegium) merupakan sekelompok orang
yang bergabung bersama karena memiliki kesamaan
fungsi (peer). Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
adalah sekelompok orang yang mengelola ilmu
kesehatan anak.
2. Anggota kolegium

Anggota Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
terdiri atas semua guru besar ilmu kesehatan anak
baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas
dan sekurang-kurangnya 5 (lima) dokter spesialis anak
pakar pendidikan/subdisiplin yang diangkat oleh ketua
kolegium, serta anggota ex officio yang terdiri atas
semua ketua Bagian/Departemen Iltmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan
pendidikan dokter spesialis anak, semua ketua Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak, dan ketua
bidang ilmiah Pengurus Pusat IDAI yang mengkoordiner
kegiatan UKK IDAI.

42

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

Pasal 23

TUGAS DAN WEWENANG KOLEGIUM


1. Tugas utama kolegium adalah mengemban penuh
tujuan IDAI dalam bidang pendidikan (sesuai Anggaran
Dasar IDAI).
1.1. Menilai dan menyempurnakan kurikulum
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak
(Sp.A) dan pendidikan dokter spesialis II ilmu
kesehatan anak [Sp.A(K)].
1.2. Ikut berperan dan memberi masukan dalam
menyempurnakan kurikulum pendidikan dokter
dalam bidang ilmu kesehatan anak.
1.3. Ikut berperan dan memberikan masukan dalam
menyempurnakan kurikulum pendidikan bidang
lain yang memerlukan ilmu kesehatan anak.
1.4. Mengembangkan berbagai inovasi pelaksanaan
pendidikan dalam ilmu kesehatan anak.
1.5. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembangkan
sistem evaluasi hasil belajar terutama di institusi
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak
dan institusi pendidikan dokter spesialis II ilmu
kesehatan anak.
1.6. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembang
kan, dan melaksanakan ujian evaluasi nasional
dalam pendidikan dokter spesialis I ilmu
kesehatan anak dan pendidikan dokter spesialis
II ilmu kesehatan anak
Ikatan Dokter Anak Indonesia

43

1.7. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembang


kan, dan melaksanakan penetapan dan penilaian
institusi pendidikan dokter spesialis I ilmu
kesehatan anak dan institusi pendidikan dokter
spesialis II ilmu kesehatan anak.
1.8. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembang
kan, dan melaksanakan penetapan dan penilaian
calon peserta pendidikan dokter spesialis I ilmu
kesehatan anak dan dokter spesialis II ilmu
kesehatan anak .
1.9. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembangkan,
dan melaksanakan sistem empowerment lulusan
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak
dan dokter spesialis II ilmu kesehatan anak sesuai
kebutuhan nasional dan memperhatikan kecen
derungan global.
1.10. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembang
kan, dan melaksanakan program adaptasi dokter
spesialis anak lulusan luar negeri.
1.11. Memberikan pengukuhan kepada lulusan
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak
dan dokter spesialis II ilmu kesehatan anak.
1.12. Memberikan pengukuhan kepada lulusan
program adaptasi dokter spesialis anak lulusan
luar negeri.
1.13. Menetapkan dan mengukuhkan penguji nasional
dalam bidang ilmu kesehatan anak.

44

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

1.14. Menyusun, mengkoordinasikan, mengembangkan,


dan melaksanakan pendidikan berkesinambungan
dalam bidang ilmu kesehatan anak.
1.15. Memberikan penilaian dan pengukuhan keahlian
dan ketrampilan dalam bidang ilmu kesehatan
anak.
1.16. Mempertanggung-jawabkan kegiatannya kepada
sidang pleno KONIKA.
2. Tugas tambahan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia adalah ikut berpartisipasi mengemban
tujuan IDAI dalam bidang-bidang lain.
3. Untuk mengemban tugas di atas, jajaran Kolegium
Ilmu Kesehatan Anak Indonesia terdiri dari Pengurus
Nasional Kolegium, Pengurus Harian Kolegium, badan
pelengkap seperti komisi-komisi, dan badan lainnya.

Pasal 24

TUGAS DAN WEWENANG


KETUA KOLEGIUM
1. Memimpin kegiatan sidang pleno, Pengurus Nasional,
dan Pengurus Harian Kolegium.
2. Memilih dan menetapkan sekurang-kurangnya 5
(lima) orang dokter spesialis anak pakar pendidikan/
subdisiplin sebagai anggota kolegium, sesuai kriteria
yang berlaku.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

45

3. Mengkoordinasikan kegiatan dan tugas-tugas komisi.


4. Bertindak atas nama Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia dalam hal organisasi dan masalah pendidikan
di forum nasional, regional, dan internasional.
5. Memilih dan menetapkan sekurang-kurangnya 5 (lima)
orang guru besar ilmu kesehatan anak aktif atau purna
tugas sebagai anggota Pengurus Nasional Kolegium,
sesuai dengan kriteria yang berlaku.
6. Bertindak atas nama Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia untuk mempertanggung-jawabkan kegiatan
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia selama
masa baktinya kepada KONIKA melalui sidang pleno
kolegium.
7. Memilih dan mengangkat ketua-ketua komisi dan
subkomisi.
8. Bertindak atas nama Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
Pengurus Pusat dan Pengurus IDAI Cabang.
9. Bertindak atas nama Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
ketua Bagian/Departemen
Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Negeri dan ketua Program Studi
Institusi Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan
Anak.
10. Bertindak atas nama Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
guru besar ilmu kesehatan anak.

46

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

11. Memilih dan menetapkan pejabat pengganti bila ketua


Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia berhalangan
sementara.

BAB VIII
SIDANG PLENO KOLEGIUM
ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 25

STATUS SIDANG PLENO KOLEGIUM


1. Anggota sidang pleno Kolegium adalah anggota
Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia ditambah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang
wakil guru besar ilmu kesehatan anak yang ditunjuk
oleh ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
2. Sidang pleno Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
diselenggarakan pada saat KONIKA.
3. Dalam keadaan luar biasa, sidang pleno kolegium dapat
diadakan atas usul Pengurus Pusat IDAI, Pengurus
Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia,
atau sekurang-kurangnya 5 (lima) anggota sidang pleno
kolegium dan mendapat persetujuan sekurang-kurang
nya oleh setengah jumlah anggota sidang pleno kolegium

Ikatan Dokter Anak Indonesia

47

Pasal 26

KEKUASAAN DAN WEWENANG


SIDANG PLENO KOLEGIUM
1. Menilai pertanggung-jawaban Pengurus Nasional
Kolegium untuk disampaikan pada sidang pleno
gabungan KONIKA.
2. Menetapkan struktur, fungsi dan peran kolegium.
3. Menetapkan Garis Besar Program Kerja Pengurus
Nasional Kolegium.
4. Memilih ketua kolegium.

Pasal 27

TATA TERTIB
SIDANG PLENO KOLEGIUM
1. Sidang pleno kolegium dinyatakan syah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya separuh jumlah anggota
ditambah satu.
2. Apabila korum tersebut di atas tidak tercapai, maka
sidang ditunda secepat-sepatnya 15 menit, selambatlambatnya satu kali 24 jam, setelah itu sidang syah
diselenggarakan tanpa memandang korum.

48

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

3. Setiap anggota termasuk ketua mempunyai hak bicara


dan hak suara.
4. Keputusan sidang diambil dengan musyawarah dan
mufakat. Dalam hal tidak memungkinkan keputusan
diambil dengan pemungutan suara menurut suara
terbanyak.
5. Sidang pleno kolegium untuk pengesahan korum,
pengesahan tata tertib, pengesahan acara, dan
pemilihan ketua sidang pleno kolegium dipimpin oleh
ketua kolegium.
6. Sidang pleno kolegium selanjutnya, dipimpin oleh ketua
sidang pleno kolegium terpilih dibantu oleh sekretaris.
Ketua sidang pleno kolegium dipilih dari dan oleh
peserta sidang pleno kolegium.
7. Sidang untuk pemilihan ketua kolegium baru diatur
dengan tata tertib tersendiri.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

49

BAB IX
PENGURUS NASIONAL KOLEGIUM ILMU
KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 28

STATUS DAN STRUKTUR


PENGURUS NASIONAL
1. Pengurus Nasional Kolegium merupakan badan
eksekutif tertinggi kolegium dan bertanggung jawab
kepada KONIKA melalui sidang pleno kolegium.
2. Masa bakti Pengurus Nasional Kolegium adalah 3 (tiga)
tahun atau sampai dengan KONIKA berikutnya.
3. Setelah pertanggungjawaban pada akhir masa
jabatannya, Pengurus Nasional Kolegium menjadi
demisioner sampai terbentuknya Pengurus Nasional
baru.
4. Pengurus Nasional baru mulai menjalankan tugasnya
segera setelah dilakukan serah terima dengan Pengurus
Nasional Kolegium demisioner paling lambat dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah KONIKA.
5. Anggota Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan
Anak Indonesia adalah semua ketua Bagian /
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Negeri yang menyelenggarakan pendidikan dokter

50

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

spesialis anak, para ketua Program Studi Institusi


Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak,
ketua bidang ilmiah Pengurus Pusat IDAI yang
mengkoordiner kegiatan UKK (masing-masing sebagai
anggota ex-officio), sekurang-kurangnya 5 (lima) orang
dokter spesialis anak pakar pendidikan/subdisiplin yang
diangkat oleh ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia, dan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang guru
besar purna tugas.
6. Struktur Pengurus Nasional sekurang-kurangnya terdiri
dari:
1.1. Ketua
1.2. Wakil ketua
1.3. Sekretaris
1.4. Bendahara
1.5. Anggota
1.6. Ketua komisi
1.7. Sekretaris komisi
1.8. Ketua subkomisi
7. Ketua Pengurus Nasional Kolegium Ilmu Kesehatan
Anak Indonesia secara otomatis dijabat oleh ketua
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
8. Wakil ketua, sekretaris, dan bendahara Pengurus
Nasional berasal dari institusi yang sama dengan ketua
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

51

Pasal 29

TUGAS DAN WEWENANG


PENGURUS NASIONAL KOLEGIUM
1. Mengawasi, mengamankan, melaksanakan tujuan,
tugas, dan misi kolegium.
2. Menyelenggarakan sidang pleno kolegium pada saat
KONIKA dan rapat kerja sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 1 tahun.
3. Melaksanakan usaha pembinaan dan pengembangan
kolegium.
4. Mewakili kolegium dalam forum yang menyangkut
pendidikan di tingkat nasional, regional, dan
internasional.
5. Membentuk pengurus harian yang terdiri dari ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota.
6. Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerja sama
dengan instansi, badan nasional, regional, maupun
internasional dalam bidang pendidikan.
7. Mengusahakan pengadaan dana untuk membiayai
kegiatan kolegium dengan berkoordinasi dengan
Pengurus Pusat IDAI.
8. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas tugas
Pengurus Harian Kolegium.

52

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

BAB X
PENGURUS HARIAN KOLEGIUM ILMU
KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 30

STATUS PENGURUS HARIAN KOLEGIUM


1. Pengurus Harian Kolegium merupakan pelaksana
harian tugas-tugas kolegium.
2. Pengurus Harian Kolegium bertanggung jawab kepada
Pengurus Nasional Kolegium
3. Pengurus Harian terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara Pengurus Nasional ditambah
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dokter spesialis
anak pakar pendidikan/subdisiplin yang diangkat oleh
ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
4. Masa bakti Pengurus Harian Kolegium adalah 3 (tiga)
tahun atau sampai dengan KONIKA berikutnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

53

Pasal 31

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS HARIAN KOLEGIUM


1. Menyusun, menjabarkan, dan melaksanakan tugastugas dan kegiatan harian kolegium.
2. Menjalankan roda kegiatan harian kolegium
3. Menetapkan dan mengukuhkan daftar penguji nasional
sesuai dengan kriteria yang berlaku.
4. Menetapkan dan menugaskan penguji nasional.
5. Menetapkan dan mengukuhkan lulusan evaluasi
nasional bagi institusi pendidikan dokter spesialis I
ilmu kesehatan anak dan institusi pendidikan dokter
spesialis II ilmu kesehatan anak.
6. Mengkoordinasi,
memantau,
dan
meminta
pertanggung-jawaban kegiatan komisi-komisi dengan
atau tanpa kegiatan satuan kerja untuk diteruskan
kepada Pengurus Nasional Kolegium.
7. Kolegium dapat mengundang dan berkonsultasi
dengan UKK IDAI dalam bidang pendidikan dengan
pemberitahuan atau tembusan ke PP IDAI

54

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

BAB XI
KOMISI KOLEGIUM
Pasal 32

STATUS KOMISI
1. Komisi adalah badan-badan pelengkap kolegium
yang terdiri dari Komisi Kurikulum, Komisi Evaluasi,
Komisi Akreditasi, serta Komisi Pengembangan dan
Pembinaan.
2. Komisi dan subkomisi dibentuk oleh Pengurus Nasional
Kolegium berdasarkan tugas-tugas khusus yang
menyangkut masalah kurikulum, evaluasi pendidikan,
akreditasi, serta pengembangan dan pembinaan.
3. Ketua komisi dapat membentuk susunan kepengurusan
tersendiri dengan persetujuan Pengurus Nasional
Kolegium.
4. Dalam menjalankan tugasnya, komisi dan subkomisi
dapat membentuk satuan kerja sesuai dengan
keperluannya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

55

Pasal 33
TUGAS DAN WEWENANG KOMISI
1. Komisi Kurikulum:
1.1. Mengembangkan dan memantau kurikulum
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak.
1.2. Mengembangkan dan memantau kurikulum
pendidikan dokter spesialis II ilmu kesehatan
anak.
1.3. Mengembangkan dan memantau kurikulum
program adaptasi dokter spesialis anak lulusan
luar negeri.
1.4. Mengembangkan dan memantau kurikulum
pendidikan kedokteran berkesinambungan ilmu
kesehatan anak.
1.5 Ikut berperan dan memberi masukan dalam
menyempurnakan kurikulum pendidikan dokter
dalam bidang ilmu kesehatan anak.
1.6. Ikut berperan dan memberikan masukan dalam
menyempurnakan kurikulum pendidikan bidang
lain yang memerlukan ilmu kesehatan anak.
2. Komisi Evaluasi:
2.1. Mengembangkan sistem dan memantau evaluasi
hasil belajar.
2.2. Mengembangkan sistem, mengkoordinasi, dan
melaksanakan ujian nasional.

56

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2.3. Mengembangkan sistem, memantau dan


mengkoordinasi
pelaksanaan
pendidikan
kedokteran berkesinambungan ilmu kesehatan
anak.
2.4. Mengembangkan sistem evaluasi program
pendidikan.
3. Komisi Akreditasi:
3.1. Mengembangkan sistem dan mengkoordinasi
akreditasi institusi pendidikan dokter spesialis I
ilmu kesehatan anak.
3.2. Mengembangkan sistem dan mengkoordinasi
akreditasi institusi pendidikan dokter spesialis II
ilmu kesehatan anak.
3.3 Mengembangkan sistem dan mengkoordi
nasi akreditasi pendidikan profesional ber
kesinambungan ilmu kesehatan anak.
3.4. Mengembangkan sistem dan mengkordinasi
akreditasi program adaptasi dokter spesialis anak
lulusan luar negeri.
4. Komisi Pengembangan dan Pembinaan
4.1. Mengembangkan program studi baru.
4.2. Melakukan pengembangan dan pembinaan
institusi pendidikan dokter spesialis I ilmu
kesehatan anak baru.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

57

4.3. Melakukan pengembangan dan pembinaan


institusi pendidikan dokter spesialis II ilmu
kesehatan anak baru.
4.4. Melakukan pembinaan terhadap institusi
pendidikan
5. Dalam melaksanakan pekerjaannya komisi bertanggung
jawab kepada Pengurus Nasional.

BAB XII
KEKAYAAN IDAI
Pasal 34
1. Kekayaan IDAI diperoleh dari uang pangkal, uang iuran,
hasil kegiatan ilmiah, dan atau sumbangan yang sah
dan tidak mengikat
2. Besarnya uang pangkal, uang iuran, dan uang langganan
majalah ditetapkan oleh sidang organisasi KONIKA.
3. Pengurus Cabang berkewajiban
menarik uang
pangkal, uang iuran, dan uang langganan majalah dari
anggotanya.
4. Pengurus Cabang berkewajiban menyerahkan 50% uang
pangkal dan 25% dari uang iuran anggotanya kepada
Pengurus Pusat ditambah dengan uang langganan
majalah.

58

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

5. Pengurus Cabang dapat mengusahakan penambahan


dari sumber-sumber yang sah dan tidak mengikat.

BAB XIII
PENGHARGAAN IKATAN DOKTER ANAK
INDONESIA
Pasal 35
1. Penghargaan IDAI diberikan sebagai pengakuan atas
prestasi dokter spesialis anak lembaga dan anggota
masyarakat dalam bidang kesehatan anak.
2. Jenis penghargaan IDAI:
2.1. Penghargaan R. Sutejo diberikan kepada
dokter spesialis anak anggota IDAI yang dinilai
telah menunjukkan prestasi kemasyarakatan
yang menonjol dalam mengamalkan profesi
kedokteran, khususnya dalam bidang kesehatan
anak.
2.2. Penghargaan R. Kwari Satjadibrata diberikan
kepada dokter spesialis anak anggota IDAI yang
mencapai prestasi keilmuan yang menonjol
atau mencapai prestasi dalam pengembangan
pendidikan ilmu kesehatan anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

59

2.3. Penghargaan A.H. Markum diberikan kepada


dokter spesialis anak anggota IDAI yang telah
mencapai prestasi yang tinggi dalam penulisan
ilmiah.
2.4. Penghargaan Mas Hidayat diberikan kepada
lembaga atau perseorangan bukan anggota IDAI
yang berjasa dalam bidang kesehatan anak.
2.5. Penghargaan Kehormatan IDAI diberikan kepada
dokter spesialis anak anggota IDAI yang telah
sangat berjasa dalam mengembangkan organisasi
IDAI.

Pasal 36

TATA CARA PEMILIHAN DAN


PEMBERIAN PENGHARGAAN IDAI
1. Nama-nama calon penerima penghargaan diusulkan
oleh Pengurus Cabang atau UKK atau Kolegium kepada
Pengurus Pusat IDAI selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
sebelum KONIKA
2. Pemilihan calon penerima penghargaan dilakukan oleh
panitia pemilih yang dibentuk pada setiap KONIKA
terdiri dari unsur-unsur:
2.1. Pengurus Pusat IDAI sebagai ketua.
2.2. Anggota pengurus Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia sebagai sekretaris.

60

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2.3. Anggota biasa IDAI yang sudah senior sebagai


anggota.
3. Kriteria penilaian dikembangkan oleh panitia pemilih
tersebut dengan pedoman sebagai berikut:
3.1. Penghargaan R. Sutejo.
3.1.1. Telah menunjukkan prestasi dalam
mengamalkan kemampuan profesinya
dalam ilmu kedokteran pada umumnya
dan ilmu kesehatan anak pada
khususnya.
3.1.2. Telah
membuktikan
kesetiaannya
terhadap sumpah dokter dan Kode Etik
Kedokteran Indonesia.
3.2. Penghargaan R. Kwari Satjadibrata.
3.2.1. Telah membuktikan prestasi ilmiahnya
dalam bidang ilmu kesehatan anak atau
pendidikan ilmu kesehatan anak. Prestasi
tersebut harus orisinil atau merupakan
pengembangan apa yang telah ditemu
kan orang lain.
3.2.2. Prestasi ilmiah tersebut memungkinkan
pengembangan ilmu kesehatan anak,
atau pengembangan baru dalam pening
katan kesejahteraan anak di Indonesia
dan umat manusia pada umumnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

61

3.3. Penghargaan A.H. Markum.


3.3.1. Menulis tulisan ilmiah di majalah
Pediatrica Indonesiana dengan kualitas
yang tinggi.
3.3.2. Prestasi ilmiah tersebut belum
dipublikasikan dalam majalah ilmiah
dalam atau luar negeri.
3.4. Penghargaan Mas Hidayat.
Diberikan kepada lembaga atau perseorangan
yang bukan anggota IDAI yang berjasa dalam
bidang kesehatan anak.
3.5. Penghargaan Kehormatan:
3.5.1. Telah mencurahkan perhatian yang besar
pada upaya memperkuat dan mengem
bangkan organisasi IDAI.
3.5.2. Telah terbukti menjunjung tinggi nilai
profesi, sumpah dokter, dan Kode Etik
Kedokteran Indonesia.
4. Penghargaan IDAI tersebut diberikan dalam bentuk
piagam dan medali emas, diserahkan pada acara khusus
yang disediakan oleh panitia pelaksana KONIKA.

62

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

BAB XIV
A T R I B U T IDAI
Pasal 37
1. Atribut IDAI terdiri dari lambang dan hymne.
2. Lambang IDAI terdiri dari:
2.1. Gambar utama: sebuah kuncup bunga yang
sedang mekar dengan dua helai daun yang
berwarna hijau dan di dalamnya terdapat
lingkaran dengan dasar warna kuning.
2.2. Bagian luar kuncup bunga dikelilingi oleh garis
berwarna hitam.
2.3. Gambar kedua: di tengah lingkaran dengan dasar
warna kuning terdapat sebuah tongkat warna hitam
dengan ular warna merah melingkar dua kali yang
kepalanya menghadap ke kiri dari si pengamat.
2.4. Bagian lengkung dalam kuncup yang terdapat di
sebelah kiri atas lingkaran, berwarna kuning dan
dikelilingi garis warna hitam.
2.5 Perbandingan tinggi dan lebar kuncup bunga
adalah 4: 3
2.6. Kalimat: terdapat kalimat IKATAN DOKTER
ANAK INDONESIA berwarna hitam terletak di
atas kuncup yang melingkar setengah lingkaran
dan singkatan IDAI berwarna kuning di bawah
lingkaran antara dua daun.
Ikatan Dokter Anak Indonesia

63

3. Yang dimaksud dengan dokter anak dalam nama dan


atribut IDAI adalah dokter spesialis anak.
4. Hymne IDAI adalah Dokter Anak Indonesia ciptaan N.
Simanungkalit pada tahun 1987.

BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA IDAI
Pasal 38
1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga hanya dapat dilakukan oleh KONIKA.
2. Rencana perubahan tersebut diajukan oleh Pengurus
Pusat atau oleh Pengurus Cabang atau kolegium.
3. Usul perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga harus disampaikan kepada Pengurus Pusat
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum KONIKA
dan Pengurus Pusat meneruskannya kepada semua
cabang dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum KONIKA.

64

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

B A B XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI IDAI
Pasal 39
1. Pembubaran Ikatan Dokter Anak Indonesia hanya
dapat dilakukan oleh KONIKA Luar Biasa yang khusus
diselenggarakan untuk keperluan itu.
2. Usul pembubaran harus disampaikan kepada Pengurus
Pusat dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sebelum KONIKA Luar Biasa tersebut dan harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga)
jumlah cabang dan kolegium.
3. Keputusan pembubaran harus disetujui dengan
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat)
jumlah cabang dan dengan sekurang-kurangnya 3/4
(tiga perempat) jumlah suara yang ada dan disetujui
kolegium.
4. Kekayaan IDAI sesudah dibubarkan diserahkan kepada
suatu badan sosial.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

65

BAB XVII
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 40
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga IDAI ini, ditetapkan dalam
Kompendium IDAI oleh Pengurus Pusat sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, dan dipertanggung jawabkan pada KONIKA
berikutnya.

BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 41
1. Setiap anggota IDAI dianggap telah mengetahui dan
harus mentaati arti dan makna Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
2. Setiap anggota IDAI yang terbukti melanggar Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikenakan sanksi
organisasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.

66

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini mulai


berlaku pada saat ditetapkan.

Ditetapkan di Manado
Pada tanggal 13 Juli 2011

Ikatan Dokter Anak Indonesia

67

Keterangan perubahan AD-ART pada


KONIKA XV Manado
Anggaran Dasar IDAI
Bab I pasal 1
2008 Tetap
2011 Ditambahkan ayat 2 yaitu: Yang dimaksud dokter
spesialis anak konsultan adalah semua dokter
spesialis anak Indonesia yang telah mendapatkan
ijazah dokter spesialis anak konsultan dan
dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia. Indonesia

Bab II pasal 2 ayat 1


2008 Organisasi bernama IKATAN DOKTER
INDONESIA disingkat IDAI. Dalam bahasa
disebut dengan Inonesian Pediatrics Society
2011 Organisasi bernama IKATAN DOKTER
INDONESIA disingkat IDAI. Dalam bahasa
disebut dengan Indonesian Pediatric Society

ANAK
Inggris
ANAK
Inggris

Bab IV pasal 7 ayat 3


2008 Badan eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus
Cabang, dan Pengurus Nasional Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia

68

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2011 Badan eksekutif adalah Pengurus Pousat, Pengurus


Cabang, Pengurus Nasional dan Pengurus Harian
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia

Bab VI pasal 7 ayat 4


2008 Badan Khusus adalah badan yang khusus dibentuk
untuk menjalankan program tertentu, yang
mempunyai kekhususann yaitu mempunyai
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tata
cara pemilihan pengurus tersendiri, serta aturan lain
yang ditentukan tersendiri, misalnya KAMAS dan
yayasan.
2011 Badan Khusus adalah badan yang khusus dibentuk
untuk menjalankan program tertentu, yang
mempunyai kekhususann yaitu mempunyai
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tata
cara pemilihan pengurus tersendiri, serta aturan lain
yang ditentukan tersendiri, misalnya yayasan.

BAB VII Pasal 8 ayat 2


2008
2011

Usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat


Kegiatan-kegiatan lain yang sah dan tidak mengikat

Bab VIII Pasal 9


2008
2011

Perubahan Anggaran Dasar diputuskan oleh KONIKA


Perubahan Anggaran Dasar diputuskan oleh KONIKA
atau KONIKA luar biasa

Ikatan Dokter Anak Indonesia

69

Anggaran Rumah Tangga IDAI


Bab I Pasal 4
2008 1. Anggota biasa .....

2. Angoota kehormatan ......
2011 Ditambahkan poin 3:
1. Anggota biasa .....
2. Anggota kehormatan .....
3. Anggota muda dan biasa wajib membayar iuran
anggota

Bab I Pasal 6 ayat 3 point 3.1


2008 Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri
hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara
tertulis kepada Pengurus Cabang atau Pengurus Pusat
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya
2011 Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri hanya
dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis
kepada Pengurus Cabang 1 (satu) bulan sebelumnya
untuk selanjutnya dikukuhkan oleh Pengurus Pusat

Bab I Pasal 6 ayat 3 point 3.3


2008 Paling lama 6 (enam) bulan setelah pemberhentian
sementara, Pengurus Cabang dapat merehabilitasi
atau mengusulkan pemberhentian sementara
kepada Pengurus Pusat untuk dikukuhkan

70

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

2011 Paling lama 6 (enam) bulan setelah pemberhentian


sementara, Pengurus Cabang dapat merehabilitasi
atau mengusulkan pemberhentian tetap kepada
Pengurus Pusat

Bab IV pasal 13 ayat 9


2008 9. Komisariat
2011 9. Komisariat diganti Perwakilan (dengan demikian,
semua kata komisariat diganti dengan perwakilan)

Bab VII pasal 22


2011 Mengganti pasal 22 menjadi:
3. Pengertian kolegium
Kolegium (collegium) merupakan sekelompok
orang yang bergabung bersama karena
memiliki kesamaan fungsi (peer). Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia adalah sekelompok
orang yang mengelola ilmu kesehatan anak,
bukan mengelola para ahlinya.
4. Anggota kolegium
Anggota Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia terdiri atas semua guru besar ilmu
kesehatan anak baik yang masih aktif maupun
yang sudah purna tugas dan sekurang-kurangnya
5 (lima) dokter spesialis anak pakar pendidikan/
subdisiplin yang diangkat oleh ketua kolegium,
serta anggota ex officio yang terdiri atas semua

Ikatan Dokter Anak Indonesia

71

ketua Bagian/Departemen Iltmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan
pendidikan dokter spesialis anak, semua ketua
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak,
dan ketua bidang ilmiah Pengurus Pusat IDAI
yang mengkoordiner kegiatan UKK IDAI.

Bab VII pasal 24 ayat 5:


2011 Mengganti ayat 5 menjadi: Memilih dan menetapkan
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang guru besar ilmu
kesehatan anak aktif atau purna tugas sebagai
anggota Pengurus Nasional Kolegium, sesuai dengan
kriteria yang berlaku

Bab VIII pasal 25 ayat 1


2011 Mengganti ayat 1 menjadi: Anggota sidang pleno

Kolegium adalah anggota Pengurus Nasional


Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
ditambah semua guru besar aktif dan sekurangkurangnya 5 (lima) orang wakil guru besar ilmu
kesehatan anak purna tugas yang ditunjuk oleh
ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
Bab IX pasal 28 ayat 5 dan menambahkan ayat 9
2011 ayat 5 menjadi: Anggota Pengurus Nasional Kolegium
Ilmu Kesehatan Anak Indonesia adalah semua

72

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

ketua Bagian /Departemen Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Negeri yang menyelenggarakan
pendidikan dokter spesialis anak, para ketua Program
Studi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu
Kesehatan Anak, ketua bidang ilmiah Pengurus Pusat
IDAI yang mengkoordiner kegiatan UKK (masingmasing sebagai anggota ex-officio), sekurangkurangnya 5 (lima) orang dokter spesialis anak
pakar pendidikan/subdisiplin yang diangkat oleh
ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia, dan
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang guru besar purna
tugas.

Bab IX pasal 29 ayat 5 dan 8


2011 Ayat 5 diganti menjadi: Membentuk pengurus harian
yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota.

Ayat 8: menghilangkan kata membentuk, menjadi:
Menyelenggarakan, dan bertanggung jawab atas
tugas Pengurus Harian Kolegium.

Bab X pasal 31
2008 Ayat 1 sampai 6.
2011 Menambahkan 1 ayat:
7. Kolegium dapat mengundang dan berkonsultasi
dengan UKK IDAI dalam bidang pendidikan
dengan pemberitahuan atau tembusan ke PP IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia

73

Bab XII Pasal 34 ayat 1


2008 Kekayaan IDAI diperoleh dari uang pangkal, uang
iuran, usaha, dan atau sumbangan yang sah dan
tidak mengikat
2011 Kekayaan IDAI diperoleh dari uang pangkal, uang
iuran, hasil kegiatan ilmiah, dan atau sumbangan
yang sah dan tidak mengikat

Bab XIII pasal 36 ayat 1


2008 Nama-nama calon penerima penghargaan...
diusulkan oleh Pengurus Cabang atau UKK kepada
Pengurus Pusat IDAI selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sebelum KONIKA
2011 Nama-nama calon penerima penghargaan...
diusulkan oleh Pengurus Cabang atau UKK atau
Kolegium kepada Pengurus Pusat IDAI selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum KONIKA

74

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

Vous aimerez peut-être aussi