Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Acute kidney injury (AKI) memiliki spektrum yang lebih
luas dibandingkan sebelumnya yang dikenal sebagai
acute renal failure (ARF).
Sekitar 5-10% pasien rawat inap mengalami AKI dan
lebih sering muncul pada penyakit kritis (35 40%)
berdasarkan kritera AKIN maupun RIFLE
Sebanyak 5 % akan mengalami AKI yang membutuhkan
terapi pengganti ginjal
Angka mortalitas AKI bervariasi sesuai derajat, namun
rata-rata mortalitas di UK berkisar 25 30%.
Definisi
Acute kidney injury (AKI) penurunan fungsi
ginjal dalam hitungan jam - hari yang
menimbulkan akumulasi produk nitrogen &
gangguan homeostasis cairan, elektrolit & asam
basa.
Klasifikasi
Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI)
mengeluarkan sistem diagnosis dan klasifikasi
AKI:
Risk
Severity classes
Injury
Failure
Loss
Outcome
classes
End Stage Renal Disease
KDIGO 2012
RIFLE
KDIGO 2012
AKIN
KDIGO 2012
FAKTOR RISIKO
Risiko AKI meningkat dengan adanya pajanan terhadap
faktor-faktor yang menyebabkan AKI atau faktor yang
meningkatkan kerentanan AKI.
KDIGO 2012
ETIOLOGI
Prerenal:
hipovolemia/
penurunan
volume efektif
arteri
Renal: vaskular,
glomerular,
tubular, dan
penyakit
interstitial
Postrenal:
obstruksi
PATOFISIOLOGI
Cedera ginjal
Hilangnya integritas sitoskeleton & polaritas sel dalam
waktu cepat
Pelepasan brush border tubulus proksimal
Mislokalisasi molekul adesi & protein membran seperti
NaKATPase & integrin
Apoptosis & nekrosis
Sel viable dan nonviable deskuamasi sehingga membran
basalis menjadi satu-satunya sawar antara filtrat dengan
interstitial peritubular aliran balik filtrat (khususnya bila
tekanan tubulus meningkat karena obstruksi intratubulus)
Cedera pada epitel menyebabkan terbentuknya mediator
inflamasi dan vasoaktif.
Acute Kidney Injury. 2007
Azotemia Prerenal
Azotemia prerenal penyebab AKI paling sering (30 50%)
Disebabkan berkurangnya aliran darah ginjal karena
penurunan aliran darah arteri efektif akibat:
Reduksi absolut pada volume cairan ekstraseluler
(hipovolemia)
Berkurangnya volume sirkulasi efektif (CHF)
Volume sirkulasi arteri efektif dapat dinilai dari pemantauan
jantung invasif & fraksi ekskresi Na ginjal (FENa)
ACEi, ARB LFG karena dilatasi arteriol eferen
NSAID menghambat efek vasodilator prostaglandin
intrarenal
Current Diagnosis
and Treatment
Nephrology and
Hypertension.
2009
Comprehensive clinical
nephrology .2010
Comprehensive clinical
nephrology .2010
KDIGO 2012
Comprehensive clinical
nephrology .2010
PENCEGAHAN PRIMER
Optimalisasi status volume dan hemodinamik untuk memastikan
perfusi ginjal yang baik melalui manajemen cairan
Comprehensive
clinical nephrology .
2010
PENCEGAHAN SEKUNDER
Ssetelah terjadi paparan ginjal terhadap pajanan
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, memfasilitasi
repair dan perbaikan serta mencegah komplikasi AKI
Rabdomiolisis
Hidrasi dengan cairan isotonik yang mengandung 2.7%
sodium bicarbonate (50 mmol/l) diberikan 3 liter untuk
menjaga pH urin >6.5 & mencegah deposisi mioglobin
&asam urat intratubular. Produksi urin dijaga 300 ml/jam
Manitol dekompresi otot yang edema
Hiperglikemia
Menjaga kadar glukosa darah antara 120 -140 mg/dl
(menggunakan terapi insulin intensif)
TERAPI
Manajemen cairan dan elektrolit
Kristaloid lebih dianjurkan pada keadaan bukan syok
hemoragik
Albumin tidak lebih efektif
HES
Obat-obatan
Loop diuretics meningkatkan produksi urin
Natriuretik nesiritide (BNP) menyebabkan
vasodilatasi, curah jantung, menghambat aktivasi
neurohormonal diuresis dan natriuresis
Vasopresor pada syok sepsis, NE meningkatkan
kreatinin serum bila MAP >70 earlier
Fenoldopam
Terlipressin dan ocreotide sindrom hepatorenal
KDIGO 2012
TERAPI -2
Mengatasi komplikasi AKI
Overload cairan
Gangguan elektrolit (kalium, natrium, kalsium, fosfor dan
magnesium)
Gangguan asam basa bila asidosis metabolik
disebabkan hanya oleh AKI diberikan Biknat bila
HCO3 < 15 - 18 mmol/l
TERAPI-3
Pemberian protein 0.81.0 g/kg/hari pada pasien AKI
nonkatabolik tanpa dialisis
Protein 1.01.5 g/kg/hari pada pasien AKI dengan RRT
Protein maksimal1.7 g/kg/hari pada pasien hiperkatabolik
dan CRRT
Nutrisi enteral lebih baik dibandingkan parenteral
KDIGO 2012
TERIMA KASIH