Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan Nasional di bidang kesehatan yang diarahkan untuk
mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk
memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu mengemban tugas
untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembaruan dalam rangka
mmenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar adalah salah satu akademi
kejuruan yang mendidik calon tenaga kesehatan di bidang farmasi yang
mampu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan secara terpadu. Oleh
karena itu, pihak akademi dengan pelayanan kefarmasian, memberikan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk menerapkan keahlian farmasi yang
telah didapat dari akademi melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL).
PKL adalah proses pembelajaran yang diadakan di luar akademi, yang
merupakan sarana pengenalan lapangan kerja, sehingga peserta didik dapat
mengetahui,
mendapatkan
informasi,
dan
melihat
secara
langsung
1 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
farmasi,
pengadaan,
penyimpanan,
pendistribusian
dan
2 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
dengan Pt. Martina Berto Tbk. yang telah mendapatkan sertifikat CPOB
untuk menyelenggarakan program Praktek Kerja Lapangan di bidang industri.
Dengan
adanya
Praktek
Kerja
Lapangan
diharapkan
dapat
dan
menetapkan
sikap
etis
untuk
serta
meningkatkan
penyelenggaraan
pendidikan
3 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
: Selasa
Tanggal
: 17 Februari 2015
Pukul
D. Tempat Kunjungan
4 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
BAB II
URAIAN UMUM
A. Industri Farmasi
1.
Pengertian Industri Farmasi
Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri KesehatanNo.
1799/Menkes/XII/2010 adalah badan usaha yang memiliki izin dari Mentri
5 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
6 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
7 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
8 | P T. M A RT I N A B E RT O T b k .
menjamin
mutu
suatu
obat
jadi
tidak
boleh
dalam
kepemimpinan
sehingga
memungkinkan
prosedur
pengawasan
mutu.
Manajer
pengawasan
mutu
pengawasan
mutu
bersama-sama
bertanggung
jawab
dalam
10 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
BAB III
URAIAN KHUSUS
A. Sejarah PT. Martina Berto Tbk.
Martha Tilaar (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937,
umur 77 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia yang bergerak di
bidang kosmetika dan jamu dengan nama dagang Sariayu. Beliau menikah
dengan H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak dengan nama Bryan Emil
Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar dan Kilala Tilaar. Bekerja sama dengan
Kalbe Farma, ia membuat perusahaan kosmetika dan jamu Martina Berto.
Selain itu ia juga memiliki usaha kerajinan di Sentolo, Yogyakarta
bernama Prama Pratiwi Martha Gallery. Dia juga memiliki Kampung Jamu
Organik di Cikarang, Bekasi. Pada tahun 1977, PT Matina Berto berdiri
sebagai industri rumah dengan produk bermerek Sariayu. Pada tahun 1981,
perusahaan mendirikan pabrik modern pertama di Pulo Ayan, Pulogadung
Industrial Estate. Pada tahun 1986, pabrik kedua didirikan pada Pulo
Kambing, Pulogadung Industrial Estate. Pada tahun 1993, perusahaan
mengakuisisi pabrik kosmetik PT Cedefindo sebagai manufaktur kontrak
11 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
untuk internal dan eksternal. Pada tahun 1995, PT Martina Berto III
didirikan di Gunung Putri, Bogor.
Pada tahun 1996 PT Martina Berto menjadi pabrik kosmetik
pertama di Indonesia yang memperoleh 9001 certification.In ISO 2000,
perusahaan ini menjadi satu-satunya pendiri Global Compact PBB dari
Asia, juga mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB
(Cara Produksi kosmetika Yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat
Tradisional Yang Baik). Pada tahun 2008, ia dianugerahi "Most Admired
Enterprise di ASEAN" kategori 'Inovasi' dari Asean Bussiness Forum.
Kinerja dan perkembangan PT Martina Berto memiliki pertumbuhan
begitu pesat, sejumlah penghargaan baik nasional maupun internasional
juga telah di tangan. Baru-baru ini, DR. Martha Tilaar diberikan
penghargaan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon pada UN Global
Compact Leaders Summit di New York karena menjalankan perusahaan
yang memiliki program meliputi 10 prinsip Global Compact etika, seperti
hak asasi manusia, tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti-korupsi
sejalan dengan delapan tujuan pembangunan millennium.
Pada tahun 1993, perusahaan mengakuisisi pabrik kosmetik PT
Cedefindo sebagai manufaktur kontrak untuk internal dan eksternal. Pada
tahun 1995, PT Martina Berto III didirikan di Gunung Putri, Bogor. Pada
tahun 1996 PT Martina Berto menjadi pabrik kosmetik pertama di
Indonesia yang memperoleh 9001 certification.In ISO 2000, perusahaan
ini menjadi satu-satunya pendiri Global Compact PBB dari Asia, juga
mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB (Cara
Produksi kosmetika Yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat
12 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
Tradisional Yang Baik). Pada tahun 2008, ia dianugerahi " Most Admired
Enterprise di ASEAN " kategori 'Inovasi' dari Asean Bussiness Forum.
B. Visi dan Misi PT. Martina Berto Tbk.
Visi PT. Martina Berto Tbk yaitu menjadi perusahaan kosmetik
dunia terdepan dengan nuansa ketimuran dan alami yang memanfaatkan
penelitian, pengembangan riset dan teknologi modern untuk memberikan
nilai tambah pada konsumen.
Misi PT. Martina Berto Tbk yaitu mengoperasikan sebuah
perusahaan kelas dunia dalam bidang kosmetik dan industri terkait
berdasarkan inovasi, yang akan menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan sumber daya manusia dengan konsep bisnis dan manajemen
modern yang sesuai untuk orang-orang Asia.
C. Produk
Sesuai dengan filosofi yang dianut Martha Tilaar Group, maka
produksi difokuskan pada perawatan kecantikan, berupa jamu, kosmetika,
dan minuman kesehatan dari bahan alami. Jumlah produk yang dihasilkan
oleh Martha Tilaar Group mencapai 700 item yang dikategorikan
berdasarkan jenis produk dan perusahaan pembuatnya. Beberapa contoh
produk tersebut ditampilkan dalam tabel.
Merek
Jenis Produk
Sari Ayu
Biokos/Caring
Belia
Kosmetik Remaja
13 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
PAC
(Professional
Cosmetics)
Oil of Java
Berto/Slimming Tea
Minyak Aromatik
Minuman
Martina
Dewi Sri Spa
Jamu Indonesia
Produk perawatan kesehatan
Jamu Garden
tubuh
Rudy Hadisuwarno
Perawatan Rambut
Sumber: Company Profile PT Sari Ayu Indonesia.
Perseroan dan anak perusahaan memiliki fasilitas produksi yang
terbagi ke dalam empat kategori, yaitu:
a. Kosmetika Cair
Kosmetika cair termasuk di dalamnya cairan pembersih muka,
pelembab, toner, alas bedak, body splash cologne, hair spray, dan
produk cair lainnya.
b. Kosmetika Kering
Kosmetika kering termasuk di dalamnya eye shadow, blush on,
loose powder dan compact powder dan produk kering lainnya.
c. Kosmetika Semi Padat
Kosmetika semi padat termasuk didalamnya lipstik, creamy
foundation, dan lain-lain.
d. Obat Tradisional
Obat tradisional termasuk di dalamnya masker, mangir, lulur, dan
teh herbal.
Selain pembagian kategori produk berdasarkan proses produksi,
Perseroan membagi produk-produk yang dimilikinya berdasarkan
kategori produk, yaitu: colour cosmetic, skin care, body care, hair care,
jamu (obattradisional), dan lain-lain. Berikut adalah histogram
penjualan bagi setiap kategori produk dalam tiga tahun terakhir:
14 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
D. BAHAN BAKU
Perseroan melakukan pembelian bahan baku yang berasal dari
supplier internal dan eksternal. Sebagian dari bahan-bahan nabati
merupakan hasil budidaya tanaman di Kampoeng Djamoe Organik
(KADO). Berikut adalah persentase pasokan yang didapat dari dalam
negeri dan luar negeri berdasarkan kelompok bahan baku:
a) Bahan baku nabati: 100% didapat dari tanaman dalam negeri.
b) Bahan baku kimia: sekitar 97% berasal dari luar negeri dan sisanya
sekitar 3% dari dalam negeri.
c) Bahan baku kemas: sekitar 23% berasal dari luar negeri dan sisanya
sekitar 77% didapat dari dalam negeri. Bahan baku kemas yang berasal
dari luar negeri tersebut sebagian diimpor langsung oleh Perseroan dan
sebagian lagi dibeli dari agen lokal.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan yang besar terhadap supplier
tertentu.
E. FASILITAS PRODUKSI
15 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
F. PENGENDALIAN MUTU
Pada setiap tahap dari proses produksi dilakukan pengawasan mutu
yang mengacu kepada System Quality Assurance, dimulai dari bahan
baku, barang setengah jadi, produk jadi, hingga pengiriman ke distributor.
16 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
17 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
18 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
19 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
20 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
c. Kemasan Baru
Kemasan baru adalah meluncurkan produk yang secara tampilan beda
sama sekali dengan dengan produk sebelumnya. Biasanya kemasan
baru diluncurkan untuk penyegaran karena kemasan lama dianggap
sudah tidak menarik atau kurang praktis dalam pemakaiannya.
Beberapa peluncuran produk yang menggunakan kemasan baru
adalah: Sariayu Busa Acne Care Facial Form, Sariayu Eksotik Tanjung
Body Cologne, Sariayu Eksotik Tanjung Body Scrub, Sariayu Mangir
Jelita Nourishing Body Scrub, Cempaka Bali Spa Collection, Biokos
Dermabright Brightening Day Cream, Dewi Sri Spa Body Mist dan
Caring Color Happy Lips.
d. Kemasan Tambahan
Kemasan tambahan diluncurkan untuk memasuki segment lain karena
di luar segmen yang biasanya dilayani oleh produk tersebut atau untuk
memenuhi demand dari segment yang sudah ada tapi dengan ceruk
yang lebih spesifik lagi. Beberapa peluncuran produk yang
menggunakan kemasan tambahan adalah: Sariayu Eyeshadow Set
Frisian Flag, Sariayu Beauty Map, Sariayu Kit Trend Warna 12,
Sariayu Paket Acne Series, Sariayu Paket Beauty Spa, PAC Refill
Creamy Foundation, Belia Banded Mist Cologne dan Rudi
Hadisuwarno Banded Hair Growth Serum Free Hairloss Defense
Shampoo.
22 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
kurang
memiliki
fasilitas
penelitian
yang
memadai.
23 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
Selangor-Malaysia dan
24 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
25 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
hasil
kinerja
perusahaan
kepala
Komisaris.
b. Membina hubungan baik dengan seluruh stakeholder korporasi.
3. Branch Manager
a. Mengawasi kinerja dan menerima laporan pertanggungjawaban
dari seluruh divisi perusahaan.
26 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
kinerja
keuangan perusahaan.
c. Merumuskan dan mengkomunikasian kebijakan dan standar
administrasi perusahaan.
d. Memastikan
standar
mutu
administrasi
mengikuti
standar
ISO2001:2000 perusahaan.
e. Memastikan ketaatan dan kepatuhan perusahaan dengan hukum
dan undang-undang yang berlaku.
f. Mempertanggungjawabkan kinerja departemen kepada Branch
Manager.
27 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
strategi,
kebijakan,
standar
dan
prosedur
fasilitas
penyimpanan perusahaan.
c. Melakukan kerjasama, koordinasi, pengawasan dan membina
hubungan baik dengan seluruh pemasok perusahaan.
d. Melakukan perencanaan, pengelolaan, pengendalian evaluasi
terhadap persediaan, standar mutu dan logistik perusahaan.
e. Mempertanggungjawabkan kinerja departemen kepada Branch
Manager
7. Sales Supervisor
a. Merumuskan strategi pemasaran produk-produk jasa perusahaan
untuk mencapai tujuan strategi bisnis perusahaan.
28 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
kinerja
perusahaan
29 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
kekayaan alam terbesar kedua setelah Brazil memiliki industri herbal yang
maju dan menghasilkan devisa negara. Dan sejak tahun 2007
menyelenggarakan Martha Tilaar Innovatin Center (MTIC) Award yang
bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi dan didukung oleh
Sariayu, yaitu sebuah penghargaan bagi kegiatan penelitian dan karya tulis
mengenai riset berbahan alam yang bermanfaat bagi dunia kecantikan dan
kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
3. Beauty Green
Kecantikan sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu wujud
hati yang cantik adalah hati yang memiliki kepedulian pada lingkungan
sekitar. Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group pun berkomitmen
untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan hijau untuk kehidupan
yang lebih baik denngan membangun Kampoeng Djamoe Organik
(KaDO) pada tahun 1997. KaDO merupakan sebuah lahan konservasi bagi
tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (TOKA) khas Indonesia yang
dibangun di atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah kawasan industri
Cikarang. Langkah visioner DR. (H.C.) Martha Tilaar terhadap lingkungan
ini mendapat perhatian dari PBB dan mendapatkan pernghargaan dari
United Nation Global Compact. Tidak hanya menjadi tempat wisata yang
dapat dikunjungi masyarakat, KaDO juga memberikan Pelatihan Petani
Organik Seluruh Indonesia dari seluruh provinsi Indonesia dan membekali
petani dengan pendidikan dan praktek langsung mengenai organic
farming, mulai dari pengolahan tanah, pembibitan, panen, hingga produksi
dan pendistribusiannya.
31 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
32 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
Dewan komisaris
Presiden Komisaris
Martha Tilaar
Komisaris
Ratna Handana
Komisariss independen
Kusmayanto Kadiman
33 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
Komite Audit
Ketua
Kusmayanto Kadiman
Anggota
Philipu
Direksi
Direktur Utama
Bryan David Emil
Direktur
Handiwidjaja
Samuel Eduard Pranata
Anita Dwiyana
Sekretaris Perseroan
Handiwidjaja
Brand
Research
Internal audit
Manufacturing International
Finance
Corporate social
produk
ruahan,
pengemasan,
karantina
hendaknya
mendapat
penerangan
yang
efektif
dan
35 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
bahan
pengemas
barang
cetakan
hendaklah
2. Personalia
a. Personalia harus dalam keadaan sehat untuk melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya. Hendaknya dilakukan pemeriksaan kesehatan
secarateratur untuk semua personil bagian produksi yang terkait dengan
proses pembuatan.
b. Semua personil harus melaksanakan higiene perorangan.
c. Setiap personil yang pada suatu ketika mengidap penyakit atau
menderitaluka terbuka atau yang dapat merugikan kualitas tidak
36 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
personil
diperintahkan
untuk
melaporkan
setiap
keadaan
mencegah
terjadinya
kontaminasi.
Personil
harus
dengan
cara
basah
atau
vakum
lebih
dianjurkan.
dan
diverifikasi
mengenai
pemenuhannya
bahan
awal
hendaklah
diperiksa
secara
fisik
identitas
produksi
(nomor
bets)
yang
dapat
39 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
hendaknya
dilakukan
di
tempat
tertentu
pengawasan
selama
proses
yang
diwajibkan
harus
khusus
hendaknya
diberikan
kepada
kemungkinan
dilakukan
pengawasan
yang
seksama
terhadap
h. Produk Kering
Penanganan bahan dan produk kering memerlukan perhatian
khusus dan bila perlu dilengkapi dengan sistem pengendali debu, atau
sistem hampa udarasentral atau cara lain yang sesuai.
i. Produk Basah
1) Cairan, krim, dan lotion harus diproduksi sedemikian rupa untuk
mencegah dari kontaminasi mikroba dan kontaminasi lainnya.
2) Penggunaan sistem produksi dan transfer secara tertutup sangat
dianjurkan.
3) Bila digunakan sistem perpipaan untuk transfer bahan dan produk
ruahan
di bersihkan.
j. Produk Aerosol
1) Pembuatan aerosol memerlukan pertimbangan khusus karena sifat
alami dari sediaan ini.
2) Pembuatan harus dilakukan dalam ruang khusus yang dapat menjamin
terhindarnya ledakan atau kebakaran
k. Pelabelan dan Pengemasan
1) Lini pengemasan hendaklah diperiksa sebelum dioperasikan. Peralatan
harus bersih dan berfungsi baik. Semua bahan dan produk jadi dari
kegiatan pengemasan sebelumnya harus dipindahkan.
2) Selama proses pelabelan dan pengemasan berlangsung, harus diambil
contoh secara acak dan diperiksa.
41 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
6. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu merupakan semua upaya pemeriksaan dan
pengujianyang dilakukan sebelum, selama dan setelah pembuatan
kosmetik untuk menjaminagar kosmetik yang diproduksi senantiasa
memenuhi persyaratan yang telahditetapkan. Bila belum tersedia fasilitas
uji, dapat dilakukan pengujian denganmenunjuk laboratorium yang
terakreditasi.
Untuk
menjamin
kebebasan
dalammenetapkan
42 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
43 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan ke PT. Martina Berto Tbk di
Pulo Gadung dapat diperoleh wawasan dan pengetahuan serta pengalaman
yang lebih luas tentang dunia kerja nyata serta dapat melihat secara
langsung proses pekerjaan komestik yang dilakukan di perusahaan yang
dikunjungi tersebut hingga sampai ke konsumen.
B. Saran
Dari beberapa kegiatan yang dilakukan di PT. Martina Berto Tbk.
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, ada beberapa saran
yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan, antara lain :
Penerapan Prinsipprinsip CPOB di PT. Martina Berto Tbk hendaknya
senantiasa ditingkatkan sehingga mutu produk yang dihasilkan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Selain itu, perlu dilakukan
pelatihan CPOB secara berkesinambungan serta pendidikan berkelanjutan
bagi seluruh personi luntuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang ada sehingga produk yang dihasilkan terjamin mutunya.
DAFTAR PUSTAKA
44 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .
Ansel HC. 1998. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi . Edisi IV. Diterjemahkan
oleh Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik
Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Ikatan Apoteker
Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia No.1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri
Farmasi. Ikatan Apoteker Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995 Farmakope Indonesia. Edisi
IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
PT. Martina Berto Tbk. 2012. Local Wisdom Go Global. Laporan Tahunan 2012.
Jakarta
45 | P T . M A R T I N A B E R T O T b k .