Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
anemia,
hemodialisa,
kehilangan
darah
aktual,
Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Yarotul Mutiah
Yuli Ulinuha
Yulia Andriyani
Yulia Catur Wijayanti
Yuniar Kusumawati
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian
: 22 Mei 2008
Jam pengkajian
: 13.00 WIB
Ruang
: Hemodialisa
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. K
Umur
: 61 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Surakarta
Suku/Bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: -
Pekerjaan
b. Identitas penanggungjawab
Nama
: Ny. O
Umur
: 44 th
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: -
Pekerjaan
: Wiraswasta
2. Keluhan utama
Perut kiri terasa keras, perih, dan kembung, pusing, lemes.
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat keperawatan sekarang
Pasien merasa sakit perut sebelah kiri atas sejak 2 minggu,
hilang timbul, tidak berkurang dengan minum obat 3 bulan yang lalu
pasien mengeluh badannya lemes, kemudian oleh keluarga dibawa untuk
cuci darah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
b. Riwayat keperawatan dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM, asma.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit serupa keturunan maupun menular
4. Pola fungsional
Biologis
a. Pola oksigenasi
Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan pernafasan.
Selama sakit
b. Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien makan 3 x 1 hari dengan menu nasi, tahu,
tempe, sayur dan kadang juga daging, BB : 55 kg,
minum 8 gelas/hari.
Selama sakit
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAK 6 kali/hari, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan berkemih.
BAB 1 kali/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi
lembek.
Selama sakit
: Pasien mengatakan
Nyaman
penusukan.
i. Konsep diri
Identitas diri
Peran diri
Ideal diri
Harga diri
mengatakan
menerima
keadaan
yang
dialaminya sekarang
j. Seksual
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam hubungan seksual.
k. Psikologi
Pasien bisa menerima keadaannya yang dialami sekarang
l. Spiritual
Pasien beragama Islam dan taat dalam beribadah dan selalu berdoa agar
cepat sembuh dan bertahan lebih lama.
l. Pengetahuan
Pasien dan keluarga mengatakan sudah mengetahui tentang tindakan
hemodialisa.
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
: Baik
: TD : 150/90 mmHg
N
d. Kepala
Mata
: 80 x/menit
S : 360C
R : 22 x/menit
: Mesochepal
: Bentuk simetris, konjungtiva anemis, berfungsi
dengan baik
Hidung
Mulut
Telinga
Wajah
Leher
e. Dada
Jantung
Paru-paru
Abdomen
: BJ I dan BJ II reguler
: Sonor
: Vesikuler
: Tympani
: Supel
f. Ektremitas : atas
h. Kulit
6. Pemeriksaan penunjang
a. Hasil laboratorium pada tanggal 21 Mei 2008
1) Hb
7,4 gr/dl
2) Hct
22,9 %
(N) 40-55 %
3) Eritrosit
2,92.106 /ul
4) Lekosit
5) Trombosit
199.103 /ul
6) Gol. darah
7) Glukosa sewaktu
138 mg/dl
8) Ureum
235 mg/dl
9) Kreatinin
10,9 mg/dl
6,6
11) Albumin
2,9
12) SGOT
25
13) SGPT
13
14) Natrium
141
15) Kalium
5,3 mmol
16) Chlorida
116 mmol
b. Program terapi
Sebelumnya pasien dilakukan hemodialisa 2 kali
c. Injeksi neurobion (vitamin)
B. Analisa Data
No
Data
1. DS : - Pasien mengatakan bila
Problem
Resiko
Etiologi
Efek
kekurangan
ultratfitraxi
volume cairan
dalam dialisis
Resiko tinggi
Tindakan infasif
- Pasien mengatakan
berkemih sedikit tak
tenang
DO : TD : 170/90 mmHg
Turgor kuli kering,
minum 1 gelas/hari
2.
DS : -
No
Data
DO:- Terpasang AV eksternal
Problem
infeksi
Etiologi
Resiko cidera
Akses vaskuler
tangan kiri
DS : DO: - Tangan kiri kanan pasien
tampak terpasang akses
vaskuler
C. Prioritas Diagnosa
1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan efek ultrafitrasi
dalam dialisis.
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tindakan infansif
3. Resiko cidera berhubungan dengan akses vaskuler..
D. Intervensi
1. Dx. I
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 4 jam tidak
terjadi kekurangan volume cairan.
KH
Intervensi :
a. Kaji derajat oedem paradialisa
b. Pantau respon ultrafiltrasi
c. Periksa kalium, natrium, calsium
2. Dx. II
Intervensi :
a. Pengetahuan sterelitas saat penusukan
b. Kaji kulit sekitar akses vaskuler, perhatikan kemerahan, pembengkakan
nyeri tekan
c. Hindari kontaminasi pada sisi akses, gunakan tehnik aseptik awasi TTV
3. Dx. III
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 4 jam cidera
tidak terjadi
KH
Intervensi :
a. Awasi potensi aliran AV internal
b. Kaji tempat kateter terhadap inflamasi
c. Kaji kepatenan kateter tiap 2 jam
d. Evaluasi keluhan nyeri
e. Hindari trauma pada pasien
E. Implementasi
Hari/tgl
Selasa
Dx
I
Implementasi
Mempersiapkan pasien
03-4-2008
Respon
S : Pasien siap
O : Pasien tampak ceria
13.00
III
Mempertahankan
aliran AV internal
- Hindari trauma pada
III
pasien
- Menggunakan teknik
aseptik
S :
O : Tempat penusukan steril
S :
II
S :
O : SS
S : Pasien mengatakan
minum sedikit
O : Pasien max minum 1
14.00
I, II, III
Memonitor jalannya
dialisa
gelas blimbing
S : Pamp 190, TMP : 4
candus 14,3 UP : 41
Temp 37
15.00
I, II, III
Memonitor jalannya
dialisis
III
Menghindari
kontaminasi pada sisi
aksen
temp 37
S:O : Aksen tertutup kasa
Ttd
Hari/tgl
16.00
Dx
I, II, III
Implementasi
Memonitor jalannya
dialisi
Respon
Ttd
III
Temp 37
Mengamati kulit sekitar S : -
askes vaskuler
I, II -
Mengukur TTV
Menimbang berat
badan
S:
O : BB 54 kg
F. Evaluasi
No.
Dx
I
Hari/tgl/jam
Selasa
01-04-2008
18.30
Evaluasi
S : Pasien mengatakan lebih segar
O : - Kulit tampak kemerahan dan lebam
A : Masalah kekurangan volume cairan
tidak terjadi
II
Selasa
03-04-2008
16.00
P : Intervensi dihentikan
S :O : - Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Bekas penusukan tampak memar
Ttd
No.
Dx
Hari/tgl/jam
Evaluasi
A : Masalah resiko tinggi infeksi tidak
terjadi
III
Selasa
01-04-2008
18.30
P : Intervensi dilanjutkan
S : O : - Pada akses vaskuler tidak tampak
cidera perdarahan
A : Masalah resiko tinggi cidera tidak
terjadi
P : Intervensi dihentikan
Ttd
DAFTAR PUSTAKA