Vous êtes sur la page 1sur 11

AKUNTANSI MANAJEMEN

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

DI SUSUN OLEH :

CITRA AMELINDA
YOGI ADITYA M
SUFIAN ACHMAD V
HANINDYO SATRIO W
TANIA ALAMSARI

( 142120059 )
( 142120065 )
( 142120066 )
( 142120068 )
( 142120071 )

AKUNTANSI
EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
MEI 2014

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUMELABA (B-V-L)


A.

Pengertian dan Manfaat Analisis B-V-L


Analisa Biaya-Volume-Laba adalah alat yang sangat berguna bagi
manajer untuk menjalankan fungsinya. Alat ini membantu mereka untuk
memahami hubung-an antara biaya, volume dan laba organisasi dengan
memfokuskan hubungan lima elemen berikut: (1) Harga produk; (2)
Volume atau tingkat aktivitas; (3) Biaya variabel per unit; (4) Total biaya
tetap; (5) Bauran produk yang dijual.
Karena

analis

Biaya-Volume-Laba

membantu

manajer

untuk

memahami hu-bungan antara biaya, volume dan laba, alat analisis ini
sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan. Keputusan ini
termasuk produk apa yang akan dibuat atau dijual, bagaimanakah
kebijakan

penentuan

harganya,

apakah

strategi

pemasaran

yang

digunakan, tipe fasilitas produksi apa yang diperlukan.


Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba,
yaitu :

Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan.


Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan
dan dapat dibagi secara akurat kedalam elemen biaya tetap dan

biaya variable.
Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya

tetap.
Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami
perubahan. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang terjual.

Laporan laba rugi dengan pendekatan kontribusi menekankan pada


perilaku biaya dan hasilnya akan sangat membantu manajemen untuk
menentukan pengaruhnya terhadap laba karena perubahan harga jual,
biaya dan volume.

Acoustic Concepts, Inc.,


Laporan Laba Rugi Kontribusi
Untuk periode Juni

Penjualan (400 speaker)


Dikurangi biaya variabel
Margin kontribusi
Dikurangi biaya tetap
Laba bersih

Total
100.000
60.000

Per unit
$ 250
150
40.000
35.000
5.000

100

Perhatikan bahwa penjualan, biaya variabel, dan margin kontribusi


disajikan dalam perhitungan per unit dan juga total. Praktik seperti ini
umum dilakukan untuk laporan laba rugi kontribusi yang akan digunakan
oleh manajemen untuk melakukan analisis profitabilitas.

Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan
dikurangi beban variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk
menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut.
Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya
akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup
beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode
tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai
dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang
terjual.

Untuk

memperkirakan

pengaruh

kenaikan

penjaulan

yang

direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan


dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit. Hasilnya
akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.

Margin Keamanan
Margin

Keamanan

adalah

kelebihan

dari

penjualan

yang

dianggarkan diatas titik impas volume penjualan. Margin keamanan


menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian
mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko
untuk tidak balik modal. Margin keamanan juga dapat disajikan dalam
bentuk presentase. Presentase ini didapat dengan membagi margin
keamanan dalam dollar dengan total penjualan.

B.

Perbedaan Titik Impas dengan Analisis Hubungan BV-L


Analisis Titik Impas
Analisis biaya-volume-laba kadang-kadang disederhanakan menjadi
analisis titik impas. Padahal analisis titik impas hanyalah salah satu
elemen analisis biaya-volume-laba. Meskipun demikian, analisis titik
impas adalah elemen yang penting.
Perhitungan Titik Impas
Titik impas adalah tingkat penjualan dengan tingkat laba nol. Titik
impas

dapat

dihitung

dengan

menggunakan

metode

persama-an

(equation method) atau metode margin kontribusi (contribution margin


method).

Kedua

metode

tersebut

ekuivalen.

Metode

persamaan

memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan


format kontribusi seperti yang telah digam-barkan, format laporan laba
rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut:
Laba = Penjualan - (Biaya Varibel + Biaya Tetap)
Persamaan tersebut dapat kita ubah menjadi
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
Analasisi Biaya-Volume-Laba seringkali diartikan sebagai analisis
titik impas. Hal ini sangat disayangkan karena analisis titik impas

hanyalah satu elemen dalam analisis Biaya-Volume-Laba, walaupun


merupakan elemen yang penting. Analisis titik impas didesain untuk
menjawab

pertanyaan

mengenai

seberapa

jauh

penjualan

dapat

menurun sebelum perusahaan mengalami kerugian. Titik impas (break


even) Adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol. ketika titik impas
dicapai,

laba

bersih

akan

bertambah

sesuai

dengan

margin kontribusi per unit untuk setiap pertambahan produk yang terjual.
Dengan

menggunakan

menyiapkan

serangkaian

analisis

titik

laporan

impas,

laba

rugi

manajer
secara

tidak

perlu

lengkap

untuk

mengetahui tingkat pengembalian dari penjualan yang terjadi. Dalam


analisis titik impas, jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaan akan
sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang terjual akan mengurangi
kerugian sebesar margin kontribusi per unit. Ketika titik impas tercapai,
setiap tambahan unit terjual meningkatkan laba perusahaan sebesar
margin kontribusi per unit.
Metode Margin Kontribusi. Metode ini pada dasarnya hanyalah versi
jalan pintas dari metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini
memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan
sejumlah margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk
menemukan berapa banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik
impas, bagilah total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit :

C.

Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-L


Adanya penerapan pada analisis hubungan Biaya-Volume-Laba
diharapkan akan memberikan dampak pengaruh dari margin kontribusi
terhadap perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan
volume

penjualan.

Beberapa

pengaruh

penerapan

dalam

analisis

hubungan B-V-L :
1.
2.
3.
4.
5.

Perubahan
Perubahan
Perubahan
Perubahan
Perubahan

dalam
dalam
dalam
dalam
dalam

Biaya Tetap dan Volume Penjualan


Biaya Variabel dan Volume Penjualan
Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan
Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan
Harga Jual Reguler

I. Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L Dalam Perubahan


Berbagai Faktor
Beberapa Aplikasi dari Konsep Biaya-Volume-Laba yaitu antara lain :
a) Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan
Manajemen

perusahaan

mempertimbangkan

untuk

meningkatkan

anggaran iklan per bulan sebesar $10,000 akan meningkatkan penjualan


sebesar $30,000 dan 520 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini

Sekarang

Revisi
Penjualan &
Biaya Iklan

Peningkatan

%
Penjualan

$ 100,000

$ 130,000

$ 30,000

100%

(-/-) B. Variabel

60,000

78,000

18,000

60%

Margin
kontribusi

40,000

52,000

12,000

40%

(-/-)
tetap

35,000

45,000

7,000

$ 12,000

Penjualan

Beban

Laba bersih

5,000

Asumsikan tidak ada faktor lain yang diperhitungkan maka peningkatan


anggaran iklan akan meningkatkan laba bersih sebesar $ 2,000. terdapat
2 cara cepat perhitungan diatas yaitu :
Perhitungan I
Proyeksi Margin Kontribusi
$
52,000
($130,000 x 40% rasio CM)
Total Margin Kontribusi
$ 40,000
($100,000 x 40% rasio CM)
Peningkatan Margin
12,000
Kontribusi
Perubahan dalam biaya tetap
(-/-) Peningkatan biaya
$ 10,000
iklan

Peningkatan Laba Bersih

$ 2,000

Perhitungan II
Peningkatan Margin
Kontribusi
($30,000 x 40% rasio CM)
(-/-) Peningkatan biaya
iklan
Peningkatan Laba Bersih

$ 12,000
10,000
$
2,000

Perhitungan ini lebih singkat tidak perlu menyiapkan laporan laba rugi dan
melibatkan

analisis

perningkatan

yang

memperhitungkan

faktor

pendapatan, biaya dan volume yang akan berubah jika terdapat


perubahan diantara faktor-faktor diatas.
b) Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan
Manajemen

perusahaan

mempertimbangkan

penggunaan

komponen

berkualitas lebih tinggi yang akan mengakibatkan naiknya biaya variabel


sebesar $10 namun dengan perbaikan komponen akan meningkatkan
penjualan menjadi 480 unit per bulan. Perubahan tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Perhitungan
Proyeksi Margin Kontribusi
(480 unit x $90 per unit )
Total Margin Kontribusi saat
ini
(400 x $100 per unit)
Peningkatan Margin
Kontribusi

$
43,200
40,000
$13,200

Dari hasil perhitungan disimpulkan peningkatan biaya variabel dapat


dilakukan karena dapat meningkatkan penjualan sehingga meningkatkan
total margin kontribusi dan laba bersih sebesar $ 3,200.
c) Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual dan Volume Penjualan

Manajemen perusahaan mempertimbangkan menurunkan harga jual


sebesar $20 per unit dan meningkatkan biaya iklan sebesar $15,000 per
bulan namun dapat meningkatkan penjualan sebesar 50% atau menjadi
600 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini
Perhitungan dan Laporan Laba Rugi
Proyeksi Total Margin
$
Kontribusi
48,000
(600 unit x $ 80 per unit)
Total Margin Kontribusi
sekarang
$ 40,000
(400 unit x $100 per unit)
Peningkatan Margin
8,000
Kontribusi
Perubahan dalam biaya tetap
(-/-) Peningkatan biaya
$ 15,000
iklan
($
Penurunan Laba Bersih
7,000)
Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

Total

Per
Unit

Total

Per
Unit

Selisih

$
100,000

$ 250

$
138,000

$ 230

$ 38,000

(-/-) B. Variabel

60,000

150

Margin
kontribusi

40,000

$ 100

(-/-)
tetap

35,000

Penjualan

Beban

Laba bersih

$
5,000

90,000
48,000

50,000
$

2,000

150

30,000

$ 80

8,000
15,000
($ 7,000)

Perubahan seharusnya tidak dilakukan karena mengakibatkan penurunan


laba bersih.

d)

Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap dan Volume


Penjualan

Manajemen

perusahaan

mempertimbangkan

mengganti

sistem

kompensasi dari gaji tetap dengan total $6,000 per bulan menjadi komisi
sebesar $15 per unit sehingga dapat meningkatkan penjualan sebesar
15% atau menjadi 460 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Perhitungan dan Laporan Laba Rugi
Proyeksi Total Margin
$
Kontribusi
39,100
(460 unit x $ 85 per unit)
Total Margin Kontribusi
sekarang
$ 40,000
(400 unit x $100 per unit)
Peningkatan Margin
(900)
Kontribusi
Perubahan dalam biaya tetap
:
(+/+) Perubahan gaji
$ 6,000
menjadi komisi
Penurunan Laba Bersih
$ 5,100
Sebelum Revisi

Penjualan
(-/-) B. Variabel

Sesudah Revisi

Total

Per
Unit

Total

Per
Unit

Selisih

$
100,000

$ 250

$
115,000

$ 250

$ 15,000

60,000

150

165

15,900

75,900
Margin
kontribusi

40,000

(-/-)
tetap

35,000

Beban

Laba bersih

$ 100

39,100

$ 85

29,000
$
5,000

$ 10,100

900

( 6,000)
$ 5,100

Perubahan seharusnya dilakukan. Biaya tetap akan menurun sebesar $


6,000 dari $35,000 menjadi $29,000 dan margin kontribusi per unit
menurun menjadi $85. implikasi dari semua itu akan meningkatkan laba
bersih yang berasal dari penghematan biaya tetap tadi.
e) Perubahan dalam Harga Jual

Manajemen perusahaan mempertimbangkan selain penjualan biasa, untuk


menjual 150 unit kepada penjual grosir dengan harga khusus. Manajemen
sedang menyusun harga jual khusus agar mendapatkan laba bulanan
sebesar $3,000.
Perhitungan
Biaya variabel per unit
Proyeksi Laba per unit
($3,000 / 150 unit)
Proyeksi Harga jual per unit
Beban

tetap

tidak

diperhitungkan

$ 150
$ 20
$ 170
karena

tidak

terpengaruh

oleh

penjualan harga khusus dimana biaya tetap akan sama jumlahnya


berapapun unit terjual dan harga yang dkenakan.
II. Margin of Safety (Batas Keamanan)
Menurut Garrison, dkk (2006:338) Margin of Safety (batas keamanan)
adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan (aktual) di atas titik
impas volume penjualan. Margin of safety menjelaskan jumlah dimana
penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi
margin of safety, semakin rendah risiko untuk tidak balik modal. Formula
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Margin of Safety = Total Penjualan yang Dianggarkan
Penjualan Titik Impas
III.Struktur biaya dan penerapan operating leverage
Leverage dapat didifinisikan sebagai penggunaan asset atau dana
pinjaman oleh perusahaan, dengan konsekuensi perusahaan harus
mengeluarkan beban tetap berupa bunga.
Kegunaan : Analisis leverage dapat digunakan sebagai alat perencanaan
penjualan dan laba khususnya untuk perencanaan jangka pendek.

IV. Asumsi Analisis Hubungan B-V-L

Analisis impas memberikan informasi tingkat penjualan minimum yang


harus dicapai suatu usaha agar tidak mengalami kerugian. Dan analisis
tersebut juga dapat diketahui seberapa jauh volume penjualan yang
direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Analisis impas menyajikan informasi untuk perencanaan volume
penjualan. Analisis impas merupakan salah satu bentuk analisis biaya
volume laba karena untuk mengetahui impas maupun margin margi of
safety perlu dilakukan analisis terhadap hubungan antara biaya, volume
dan laba.
Untuk memudahkan analisis dampak perubahan biaya, volume, dan harga
jual terhadap laba, dapat dibuat grafik laba dan volume. Pembuatan grafik
ini dilakukan sebagai berikut:
1. Dibuat grafik yang dibagi menjadi dua bagian yang dibatasi dengan
garis penjualan yang dibuat mendatar.
2. Kemudian ditarik garis rugi-laba yang menghubungkan titik-titik rugi
atau laba pada berbagai volume penjualan.
3. Titik pertemuan garis rugi-laba dengan garis penjualan menunjukan
titik garis.
Manfaat Analisis Hubungan Biaya-Volume-Laba bagi Manajemen
Hubungan antara biaya, volume, dan laba, dipengaruhi oleh lima faktor
atau suatu kombinasi faktor-faktor berikut ini:
1. Harga jual persatuan.
2. Volume penjualan.
3. Komposisi produk yang dijual.
4. Biaya variable persatuan
5. Total biaya.
Dampak Perubahan Harga Jual Produk Terhadap Hubungan BiayaVolume-Laba
Suatu perubahan dalam harga jual produk kemungkinan akan berdampak
tehadap kuantitas produk yang dijual, laba, dan impas.

Vous aimerez peut-être aussi